65
4.3 Pembahasan Hasil Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu rasio CAR, NPL,
NIM, ROA, BOPO, LDR dan total aset terhadap prediksi kondisi kondisi
bermasalah.
4.3.1 Pengaruh CAR terhadap prediksi kondisi bermasalah
Variabel CAR menunjukkan koefisien regresi negatif sebesar -0,016 dengan tingkat signifikansi p sebesar 0
,
745 , leb ih b esar d ari α = 5.
Karena tingkat signifikansi p lebih besar dari α = 5 maka hipotesis pertama tidak berhasil didukung. Penelitian ini gagal membuktikan adanya
pengaruh CAR terhadap kondisi bermasalah. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Wicaksana 2011, Martharini 2012, tetapi
tidak mendukung hasil penelitian Almilia 2005. H1 yang menyatakan bahwa rasio CAR berpengaruh terhadap
kondisi bermasalah dinyatakan ditolak. Hasil pengujian yang gagal
menemukan adanya pengaruh signifikan CAR terhadap prediksi kondisi bermasalah diduga disebabkan karena jumlah permodalan yang lebih baik
tidak menjamin bahwa suatu bank tidak akan mengalami kondisi bermasalah karena bank tidak cukup ekspansif didalam melakukan investasi
pada aktiva yang beresiko dalam memperoleh pendapatan. Hal ini justru dapat mengakibatkan kemungkinan kondisi bermasalah yang di alami suatu
bank semakin besar
66
4.3.2 Pengaruh NPL terhadap prediksi kondisi bermasalah
Variabel NPL menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 0,394 dengan tingkat signifikansi p 0,0
50, samadengan α = 5. Karena tingkat signifikansi p samadengan
α =5 maka hipotesis kedua berhasil didukung. Penelitian ini membuktikan adanya pengaruh NPL terhadap
prediksi kondisi bermasalah. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Martharini 2012, dan Wicaksana 2011, tetapi tidak mendukung hasil
penelitian Almilia 2005 dan Bestari 2013. H2 yang menyatakan bahwa rasio NPL berpengaruh terhadap
kondisi bermasalah dinyatakan diterima. Hasil pengujian menemukan
adanya pengaruh signifikan NPL terhadap kualitas audit diduga disebabkan karena apabila kondisi NPL suatu bank tinggi maka akan memperbesar
biaya pencadangan aktiva produktif maupun biaya lainnya sehingga berpotensi terhadap kerugian bank.
4.3.3 Pengaruh NIM terhadap prediksi kondisi bermasalah
Variabel NIM menunjukkan koefisien regresi negatif sebesar -0,736 dengan tingkat signifikansi p sebesar 0,018, lebih kecil dari α =5.
Karena tingkat signifikansi p lebih kecil dari α = 5 maka hipotesis ketiga berhasil didikung. Penelitian ini membuktikan adanya pengaruh NIM
terhadap prediksi kondisi bermasalah. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Martharini 2012, tetapi tidak mendukung hasil penelitian
Bestari 2013.
67 H3 yang menyatakan bahwa rasio NIM berpengaruh terhadap
prediksi kondisi bermasalah dinyatakan diterima. Hasil pengujian
menemukan adanya pengaruh signifikan NIM terhadap prediksi kondisi bermasalah.
4.3.4 Pengaruh ROA terhadap prediksi kondisi bermasalah
Variabel ROA menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 1,950 dengan tingkat signifikansi p 0,017, lebih kecil dari α = 5. Karena
tingkat signifikansi p lebih kecil dari α = 5 maka hipotesis keempat berhasil didukung. Penelitian ini berhasil membuktikan adanya pengaruh
ROA terhadap prediksi kondisi bermasalah. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Sumantri dan Jurnali 2010, tetapi tidak mendukung hasil
penelitian Almilia 2005, Wicaksana 2011 dan Bestari 2013. H4 yang menyatakan bahwa rasio ROA berpengaruh terhadap
prediksi kondisi bermasalah dinyatakan diterima. Hasil pengujian
menemukan adanya pengaruh signifikan ROA terhadap prediksi kondisi bermasalah.
4.3.5. Pengaruh BOPO terhadap prediksi kondisi bermasalah
Variabel BOPO menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 0,412 dengan ting
kat signifikansi p 0,009, lebih kecil dari α = 5. Karena tingkat signifikansi p lebih kecil dari α = 5 maka hipotesis kelima
berhasil didukung. Penelitian ini berhasil membuktikan adanya pengaruh BOPO terhadap prediksi kondisi bermasalah. Hasil penelitian ini
68 mendukung hasil penelitian Almilia 2005 dan Wicaksana 2011, tetapi
tidak mendukung penelitian Martharini 2012 dan Chrisna 2013. H5 yang menyatakan bahwa BOPO berpengaruh terhadap prediksi
kondisi bermasalah dinyatakan diterima. Hasil pengujian menemukan
adanya pengaruh signifikan BOPO terhadap prediksi kondisi bermasalah.
4.3.6 Pengaruh LDR terhadap prediksi kondisi bermasalah
Variabel LDR menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 0,044 dengan tingkat signifikansi p
0,219, lebih besar dari α = 5. Karena tingkat signifikansi p lebih besar dari α = 5 maka hipotesis keenam tidak
berhasil didukung. Penelitian ini tidak berhasil membuktikan adanya pengaruh LDR terhadap prediksi kondisi bermasalah. Hasil penelitian ini
mendukung hasil penelitian Wicaksana 2011, tetapi tidak mendukung penelitian Isworo 2010
H6 yang menyatakan bahwa LDR berpengaruh terhadap prediksi
kondisi bermasalah dinyatakan ditolak. Hasil pengujian tidak menemukan adanya pengaruh signifikan LDR terhadap prediksi kondisi bermasalah.
4.3.7 Pengaruh total aset terhadap prediksi kondisi bermasalah
Variabel total aset menunjukkan koefisien regresi negatf sebesar - 0,292
dengan tingkat signifikansi p 0,473, lebih besar dari α = 5. Karena tingkat signifikansi p lebih besar dari α = 5 maka hipotesis ketujuh tidak
berhasil didukung. Penelitian ini tidak berhasil membuktikan adanya pengaruh total aset terhadap prediksi kondisi bermasalah. Hasil penelitian
69 ini mendukung hasil penelitian Martharini 2012, tetapi tidak mendukung
penelitian Bestari 2013. H7 yang menyatakan bahwa total aset berpengaruh terhadap prediksi
kondisi bermasalah dinyatakan ditolak. Hasil pengujian tidak menemukan
adanya pengaruh signifikan total aset terhadap prediksi kondisi bermasalah dikarenakan pengukuran total aset menggunakan total aktiva dimana
didalam total aktiva terdapat aktiva – aktiva beresiko, beberapa bank yang memiliki jumlah aktiva yang besar, didalamnya juga mempunyai pinjaman
dalam bentuk valas sehingga beban bunga bertambah besar saat rupiah melemah.
4.3.8 CAR, NPL, NIM, ROA, BOPO, LDR, dan Total Aset
berpengaruh secara simultan terhadap prediksi kondisi bermasalah
Berdasarkan table 4.9, diperoleh nilai G
2
sebesar 16,370. Dengan membandingkan nilai signifikansinya yaitu 0,000 yang ternyata lebih kecil dari
nilai 0,10, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol ditolak yang berarti minimal terdapat satu variabel bebas yang berpengaruh terhadap prediksi
kondisi bermasalah,
H8 yang menyatakan bahwa CAR, NPL, NIM, ROA, BOPO, LDR, dan Total aset berpengaruh secara simultan terhadap prediksi
kondisi bermasalah dinyatakan diterima. Hasil pengujian menemukan
adanya pengaruh signifikan NPL, NIM, ROA, dan BOPO terhadap prediksi kondisi bermasalah.
70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan