Gambar 9. Diagram penelitian yang dilakukan
1. Analisis sifat fisiko kimia biji dan minyak jarak pagar
Biji jarak pagar merupakan bahan baku yang digunakan dalam tahapan penelitian ini. Biji jarak pagar ini diperoleh dari PT. Rajawali
Nusantara Indonesia di Cirebon. Biji jarak pagar disortir guna memisahkan kotoran-kotoran lalu dikeringkan di bawah sinar matahari.
Setelah itu, dilakukan analisis pada biji jarak pagar yang meliputi kadar air, kadar abu, dan kadar minyak. Kemudian, dilakukan pengepresan
biji jarak dengan menggunakan alat screw press guna memperoleh minyak jarak. Minyak jarak yang diperoleh kemudian dianalisis sifat
fisiko-kimianya, meliputi kadar air, kadar abu, bilangan iod, bilangan asam, bilangan penyabunan, dan kadar asam lemak bebas. Prosedur
analisis untuk uji sifat fisiko-kimia untuk biji jarak pagar dapat dilihat pada Lampiran 1 dan untuk minyak jarak pagar pada Lampiran 2.
2. Esterifikasi dan transesterifikasi minyak jarak pagar
Minyak jarak pagar yang telah diperoleh pada tahapan penelitian sebelumnya diproses untuk menghasilkan metil ester dengan cara
esterifikasi dan transesterifikasi. Kemudian dilanjutkan dengan proses pemurnian menggunakan metode Setyaningsih et al. 2007. Minyak
jarak pagar dipanaskan sampai suhu 55°C, kemudian direaksikan A
Sulfonasi: Laju alir reaktan: 0,8; 0,9; 1,0; 1,1 kgjam
Suhu reaksi: 80, 100, 120 °C SO
3
Methyl Ester Sulfonates Acid Analisa
dengan metanol sebanyak 225 dari FFA dan katalis asam sulfat 5 FFA. Kadar asam lemak bebas free fatty acid atau FFA diperoleh
pada tahap analisis fisiko-kimia minyak jarak pagar. Selanjutnya dilakukan pengadukan untuk menyeragamkan suhu sampai terbentuk
ester. Suhu campuran dipertahankan pada 55°C selama satu jam. Setelah reaksi berlangsung sempurna, dilakukan tahap transesterifikasi
dengan menambahkan metanol sebanyak 15 dari jumlah minyak dan NaOH sebanyak 10 gram. Pengadukan dilanjutkan kembali selama 1
jam sampai terbentuk warna kecoklatan yang menandai telah terbentuknya gliserol sebagai produk samping. Pisahkan metil ester dan
gliserol. Kemudian cuci metil ester dengan menggunakan air hangat dengan suhu sekitar 50°C untuk menghilangkan sisa katalis, metanol,
dan sabun. Pencucian dengan air hangat ini dilakukan berulang hingga tiga kali pencucian. Pengeringan metil ester dilakukan dengan
pemanasan suhu 115°C sampai seluruh air menguap. Metil ester kemudian diuji sifat fisiko-kimianya, meliputi kadar
air, bilangan iod, bilangan asam, bilangan penyabunan, fraksi tak tersabunkan, gliserol total, dan kadar ester. Prosedur analisis untuk uji
sifat fisiko-kimia metal ester jarak pagar dapat dilihat pada Lampiran 3.
3. Pembuatan