saja masih terdapat sekitar 13 balitanya yang belum mencapai status gizi baik, apalagi daerah-daerah yang letaknya lebih kepedalaman. Sehingga hal ini menarik
untuk dilakukan penelitian seputar status gizi balita dengan menampilkan beberapa variabel yang kemungkinan akan berpengaruh terhadap status gizi balita.
Bertolak dari latar belakang di atas, maka diadakan penelitian dengan judul:
KONTRIBUSI POLA KONSUMSI MAKAN, PENDIDIKAN IBU DAN TANGGAPAN PADA MEDIA MASSA TERHADAP STATUS GIZI BALITA
DI SURAKARTA Kasus Sosial di Kecamatan Serengan.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahannya sebagai berikut:
1. Pola konsumsi makan merupakan pola pemberian makanan yang dibutuhkan untuk pemenuhan gizi pada balita.
2. Pendidikan ibu merupakan jenjang masa studi pendidikan yang telah ditempuh oleh ibu sehingga mengalami perubahan tingkah laku dalam hubungannya
dengan status gizi balita. 3. Media massa sebagai sarana penunjang dan sumber informasi penambah
wawasan dan pengetahuan ibu tentang gizi untuk pemenuhan gizi balitanya. 4. Status gizi balita adalah tingkat tercukupinya gizi pada balita yang menunjukkan
apakah balita tersebut kebutuhan gizinya atau tidak.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, agar permasalahan yang dikaji dapat lebih terarah dan secara mendalam maka masalah tersebut dibatasi sebagai
berikut:
1. Subyek Penelitian
Ibu-ibu yang memiliki balita beserta balitanya yang tinggal di Kelurahan Serengan, Kecamatan Serengan, Kota Surakarta.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian yang digunakan adalah: a. Pola konsumsi makan, dibatasi pada kualitas, kuantitas dan jadwal pemberian
makan yang dilakukan ibu pada balitanya. b. Pendidikan ibu, dibatasi pada masa studi pendidikan formal yang telah ditempuh
oleh ibu. c. Tanggapan pada media massa yang dimaksud dalam penelitian dibatasi pada
tanggapan ibu pada media massa tersebut, yaitu acara-acara, berita atau pun iklan-iklan seputar gizi. Sedangkan untuk media massa ini ada 2, yaitu:
1 Media cetak dibatasi pada koran dan poster yang berisi tentang gizi yang dibaca oleh ibu.
2 Media elektronik dibatasi pada acara, berita dan iklan seputar gizi di televisi dan radio yang diikuti oleh ibu yang memiliki balita..
d. Status gizi balita, yaitu keadaan kesehatan fisik balita yang ditentukan dengan kombinasi berat badan dibanding umur, yaitu berat badan balita dibanding berat
badan normal pada umur tersebut.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Adakah kontribusi pola konsumsi makan terhadap status gizi balita di Kelurahan Serengan, Kecamatan Serengan, Kota Surakarta?
2. Adakah kontribusi pendidikan ibu terhadap status gizi balita di Kelurahan Serengan, Kecamatan Serengan, Kota Surakarta?
3. Adakah kontribusi tanggapan ibu pada media massa terhadap status gizi balita di Kelurahan Serengan, Kecamatan Serengan, Kota Surakarta?
4. Adakah kontribusi pola konsumsi makan, pendidikan ibu dan tanggapan ibu pada media massa terhadap status gizi balita di Kelurahan Serengan, Kecamatan
Serengan, Kota Surakarta?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Adanya kontribusi pola konsumsi makan terhadap status gizi balita di Kelurahan Serengan, Kecamatan Serengan, Kota Surakarta.
2. Adanya kontribusi pendidikan ibu terhadap status gizi balita di Kelurahan Serengan, Kecamatan Serengan, Kota Surakarta.
3. Adanya kontribusi tanggapan ibu pada media massa terhadap status gizi balita di Kelurahan Serengan, Kecamatan Serengan, Kota Surakarta.
4. Adanya kontribusi pola konsumsi makan, pendidikan ibu dan tanggapan ibu pada media massa terhadap status gizi balita di Kelurahan Serengan, Kecamatan
Serengan, Kota Surakarta. 5. Kontribusi variabel bebas yang dominan dalam memprediksi status gizi balita di
Kelurahan Serengan, Kecamatan Serengan, Kota Surakarta.
F. Manfaat Penelitian