37
2.5 Pile Cap
Suatu pondasi tiang umumnya terdiri lebih dari satu tiang atau disebut tiang kelompok. Yang dimaksud berkelompok adalah sekumpulan tiang yang
dipasang secara relatif berdekatan dan biasanya diikat menjadi satu di bagian atasnya dengan menggunakan pile cap yang ditunjukkan pada Gambar 2.11.
Untuk menghitung nilai kapasitas dukung kelompok tiang, ada beberapa hal yang harus diperhatikan terlebih dahulu, yaitu jumlah tiang dalam satu kelompok, jarak
tiang, dan susunan tiang Tindaon,Tua:2014. Dalam perhitungan, poer dianggapdibuat kaku sempurna sehingga :
1. Bila beban-beban yang bekerja pada kelompok tiang tersebut
menimbulkan penurunan maka setelah penurunan bidang poer tetap akan merupakan bidang datar.
2. Gaya-gaya yang bekerja pada tiang berbanding lurus dengan penurunan
tiang-tiang tersebut.
Gambar 2.11 Tiang Pancang Kelompok
Universitas Sumatera Utara
38
a. Jarak tiang s
Pada prinsipnya jarak tiang s makin rapat, ukuran pile cap makin kecil dan secara tidak langsung biaya lebih murah. Tetapi bila memikul beban momen
maka jarak tiang perlu diperbesar yang berarti menambah atau memperbesar tahanan momen
.
Umumnya, jarak antara 2 dua tiang dalam kelompok diisyaratkan minimum 0,60 m dan maksimum 2,00 m. Ketentuan ini berdasarkan
pada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut : Bila jarak antar tiang s 2,5d kemungkinan tanah di sekitar kelompok
tiang akan naik terlalu berlebihan karena terdesak oleh tiang-tiang yang dipancang terlalu berdekatan. Selain itu dapat menyebabkan terangkatnya
tiang-tiang di sekitarnya yang telah dipancang lebih dahulu. Bila jarak antar tiang s 3d akan menyebabkan perencanaan menjadi
tidak ekonomis sebab akan memperbesar ukurandimensi dari poer, jadi memperbesar biaya.
b. Jumlah tiang n
Untuk menentukan jumlah tiang yang akan dipasang didasarkan beban yang bekerja pada pondasi dan kapasitas dukung ijin tiang, maka rumus yang
digunakan yaitu ; n =
2.34 Dimana :
P = beban yang berkerja ton
Q
a
= kapasitas dukung ijin tiang tunggal ton
Universitas Sumatera Utara
39
c. Susunan tiang
Susunan tiang sangat berpengaruh terhadap luas denah pile cap, yang secara tidak langsung tergantung dari jarak tiang. Bila jarak tiang kurang teratur
atau terlalu lebar, maka luas denah pile cap akan bertambah besar dan berakibat volume beton menjadi bertambah besar sehingga biaya konstruksi membengkak.
Pada Gambar 2.12 ditunjukkan contoh susunan tiang Joseph E. Bowles, 1988 :
Gambar 2.12. Pola Susunan Tiang Pancang s = Minimum Pile Spacing sumber : Teng, Wayne C., Foundation Design
2.5.1.Efisiensi dan Kapasitas Kelompok Tiang Menurut Coduto 1983, efisiensi tiang bergantung pada beberapa faktor
yaitu : 1.
Jumlah, panjang, diameter, susunan dan jarak tiang. 2.
Model transfer beban tahanan gesek terhadap tahanan dukung ujung. 3.
Prosedur pelaksanaan pemasangan tiang. 4.
Urutan pemasangan tiang 5.
Jenis tanah.
Universitas Sumatera Utara
40
6. Waktu setelah pemasangan.
7. Interaksi antara pelat penutup tiang pile cap dengan tanah.
Metode yang diusulkan didasarkan pada susunan tiang, dengan mengabaikan panjang tiang, variasi bentuk tiang yang meruncing, variasi sifat
tanah dengan kedalaman dan pengaruh muka air tanah. Berikut ini beberapa metode dalam perhitungan efisiensi tiang :
a Metode Converse-Labarre
Efisiensi kelompok tiang E
g
dapat diperoleh dengan persamaan : = 1
−
−1 m+ m−1 n 90
2.35 Dimana :
Ɵ = arc tan ds dalam derajat n = jumlah tiang dalam satu baris
m = jumlah baris tiang b
Metode Los Angeles = 1
−
�. . .
[ − 1 + − 1 + 2 − 1 − 1 ]
2.36 Keterangan:
= efisiensi grup tiang n = jumlah tiang dalam 1 satu baris
m = jumlah baris tiang d = diameter tiang m
s = jarak antar tiang as ke as, m
Universitas Sumatera Utara
41
c Metode Feld
Metode ini mereduksi daya dukung setiap tiang pada kelompok tiang dengan ln untuk setiap tiang yang berdekatan dan tidak memperhitungkan
jarak tiang, akan tetapi untu k jarak antar tiang s ≥ 3 maka tiang yang
bersebelahan itu diasumsikan tidak berpengaruh terhadap tiang-tiang yang ditinjau.
−
= 1 −
Jumlah tiang yang mengelilingi 16
2.37 Total E
ff-tiang
= Jumlah tiang yang ditinjau x E
ff-tiang
2.38 E
ff-tiang
=
Total E
ff −tiang
2.39 Jadi daya dukung tiang menurut Feld :
Daya dukung = E
ff-tiang
x P
n
2.40 Dimana :
P
n
= daya dukung tiang tunggal ton = jumlah tiang pancang
Kapasitas ultimit kelompok tiang dengan memperlihatkan faktor efisiensi tiang dinyatakan dengan persamaan :
Q
g
= E
g
. n . Q
a
2.41 Dimana :
Q
g
= beban maksimum kelompok tiang yang mengakibatkan keruntuhan ton
n = jumlah tiang dalam kelompok Q
a
= beban maksimum tiang tunggal ton
Universitas Sumatera Utara
42
2.6 Penurunan Tiang Pancang