4. Distribusi Jawaban Responden Tentang Variabel Keputusan
Pembelian Y.
Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada responden, maka jawaban responden atas variabel keputusan pembelian Y dapat dideskripsikan pada Tabel
4.6 berikut ini:
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Tentang
Variabel Keputusan Pembelian Y
Pertanyaan STS
TS KS
S SS
Total Max Min Rata-Rata
Sd F
f f
f f
f p1
1 1.18 14 16.47 37 43.53 27 31.76 6
7.06 85 100
5 1
3.27 0.86
p2 0 0.00
2 2.35
10 11.76 38 44.71 35 41.18 85 100 5
2 4.25
0.75 p3
1 1.18 3
3.53 13 15.29 43 50.59 25 29.41 85 100
5 1
4.04 0.84
p4 1 1.18
6 7.06
17 20.00 40 47.06 21 24.71 85 100 5
1 3.87
0.91 p5
5 5.88 12 14.12 32 37.65 23 27.06 13 15.29 85 100 5
1 3.32
1.08 p6
4 4.71 12 14.12 34 40.00 23 27.06 12 14.12 85 100 5
1 3.32
1.04 p7
2 2.35 1
1.18 19 22.35 47 55.29 16 18.82 85 100
5 1
3.87 0.81
p8 1 1.18
4 4.71
15 17.65 43 50.59 22 25.88 85 100 5
1 3.95
0.86 p9
1 1.18 5
5.88 28 32.94 36 42.35 15 17.65 85 100
5 1
3.69 0.87
P10 3 3.53
6 7.06
16 18.82 43 50.59 17 20.00 85 100 5
1 3.76
0.97 p11
1 1.18 4
4.71 20 23.53 32 37.65 28 32.94 85 100
5 1
3.96 0.93
Sumber : Hasil Penelitian 2017 Data diolah
Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa : a.
Pada pernyataan butir 1, dari 85 responden terdapat 1 1.18 responden yang menyatakan sangat tidak setuju bahwa membeli Chicken Holic karena
butuh akan produk Chicken Holic, 14 16.47 menyatakan tidak setuju, 37 43.53 menyatakan kurang setuju, 27 31.76 menyatakan setuju dan 6
7.06 menyatakan sangat setuju. Nilai minimum sebesar 1 kurang setuju dan nilai maksimum 5 sangat setuju dengan nilai rata-rata sebesar
3,27 serta standar deviasi sebesar 0,86. Mayoritas responden menyatakan kurang setuju bahwa mereka melakukan pembelian Chicken Holic karena
merasa membutuhkan produk Chicken Holic tersebut, walaupun banyak
Universitas Sumatera Utara
juga responden yang menyatakan setuju tetapi pihak Chicken Holic harus lebih meningkatkan strategi agar konsumen tertarik dan menjadi merasa
butuh dengan produk Chicken Holic. b.
Pada pernyataan butir 2, dari 85 responden terdapat 0 0.00 responden yang menyatakan sangat tidak setuju bahwa membeli Chicken Holic karena
penasaran akan rasanya, 2 2.35 menyatakan tidak setuju, 10 11.76 menyatakan kurang setuju, 38 44.71 menyatakan setuju dan 35 41.18
menyatakan sangat setuju. Nilai minimum sebesar 2 kurang setuju dan nilai maksimum 5 sangat setuju dengan nilai rata-rata sebesar 4,25 serta
standar deviasi sebesar 0,75. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan alasan membeli Chicken Holic karena penasaran
akan rasanya. c.
Pada pernyataan butir 3, dari 85 responden terdapat 1 1.18 responden yang menyatakan sangat tidak setuju bahwa membeli Chicken Holic karena
tertarik akan rasanya, 3 3.53 menyatakan tidak setuju, 13 15.29 menyatakan kurang setuju, 43 50.59 menyatakan setuju dan 25 29.41
menyatakan sangat setuju. Nilai minimum sebesar 1 kurang setuju dan nilai maksimum 5 sangat setuju dengan nilai rata-rata sebesar 4,04 serta
standar deviasi sebesar 0,84. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan tertarik akan rasa Chicken Holic.
d. Pada pernyataan butir 4, dari 85 responden terdapat 1 1.18 responden
yang menyatakan sangat tidak setuju bahwa mencari tau tentang produk Chicken Holic dari temankeluarga, 6 7.06 menyatakan tidak setuju, 17
Universitas Sumatera Utara
20.00 menyatakan kurang setuju, 40 47.06 menyatakan setuju dan 21 24.71 menyatakan sangat setuju. Nilai minimum sebesar 1 kurang
setuju dan nilai maksimum 5 sangat setuju dengan nilai rata-rata sebesar 3,87 serta standar deviasi sebesar 0,91. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden menyatakan setuju untuk mencari informasi tentang Chicken Holic melalui temankeluarga.
e. Pada pernyataan butir 5, dari 85 responden terdapat 5 5.88 responden
yang menyatakan sangat tidak setuju bahwa mencari tau tentang produk Chicken Holic melalui social media, 12 14.12 menyatakan tidak setuju,
32 37.65 menyatakan kurang setuju, 23 27.06 menyatakan setuju dan 13 15.29 menyatakan sangat setuju. Nilai minimum sebesar 1 kurang
setuju dan nilai maksimum 5 sangat setuju dengan nilai rata-rata sebesar 3,32 serta standar deviasi sebesar 1,08. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
kebanyakan responden menyatakan kurang setuju tentang mengecek social media dari Chicken Holic untuk mendapatkan informasi. Maka dari itu,
harusnya pihak Chicken Holic membuat social medianya menjadi lebih menarik sehingga muncul minat konsumen untuk melihatnya.
f. Pada pernyataan butir 6, dari 85 responden terdapat 4 4.71 responden
yang menyatakan sangat tidak setuju bahwa dengan mengunjungi booth Chicken Holic untuk mendapatkan informasi mengenai Chicken Holic, 12
14.12 menyatakan tidak setuju, 34 40.00 menyatakan kurang setuju, 23 27.06 menyatakan setuju dan 12 14.12 menyatakan sangat setuju.
Nilai minimum sebesar 1 kurang setuju dan nilai maksimum 5 sangat
Universitas Sumatera Utara
setuju dengan nilai rata-rata sebesar 3,32 serta standar deviasi sebesar 1,04. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan Hasil
tersebut menunjukkan bahwa responden kebanyakan menyatakan kurang setuju dan ada pula responden yang menyatakan sangat tidak setuju tentang
mengunjungi booth Chicken Holic untuk mendapatkan informasi mengenai produk Chicken Holic.
g. Pada pernyataan butir 7, dari 85 responden terdapat 2 2.35 responden
yang menyatakan sangat tidak setuju bahwa rasa Chicken Holic tidak kalah enak dengan rasa produk lainnya, 1 1.18 menyatakan tidak setuju, 19
22.35 menyatakan kurang setuju, 47 55.29 menyatakan setuju dan 16 18.82 menyatakan sangat setuju. Nilai minimum sebesar 1 kurang
setuju dan nilai maksimum 5 sangat setuju dengan nilai rata-rata sebesar 3,87 serta standar deviasi sebesar 0,81. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden menyatakan rasa Chicken Holic tidak kalah enak dibandingkan rasa produk lainnya, maka dari itu baiknya pihak Chicken
Holic tetap menjaga kepercayaan konsumen akan rasa produk. h.
Pada pernyataan butir 8, dari 85 responden terdapat 1 1.18 responden yang menyatakan sangat tidak setuju tentang produk Chicken Holic dapat
menjadi cemilan favorit, 4 4.71 menyatakan tidak setuju, 15 17.65 menyatakan kurang setuju, 43 50.59 menyatakan setuju dan 22 25.88
menyatakan sangat setuju. Nilai minimum sebesar 1 kurang setuju dan nilai maksimum 5 sangat setuju dengan nilai rata-rata sebesar 3,95 serta
standar deviasi sebesar 0,86. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
Universitas Sumatera Utara
responden menyatakan produk Chicken Holic dapat menjadi camilan favorit.
i. Pada pernyataan butir 9, dari 85 responden terdapat 1 1.18 responden
yang menyatakan sangat tidak setuju bahwa memutuskan untuk membeli dan mengkonsumsi produk Chicken Holic karena sesuai dengan yang
diharapkanbutuhkan, 5 5.88 menyatakan tidak setuju, 28 32.94 menyatakan kurang setuju, 36 42.35 menyatakan setuju dan 15 17.65
menyatakan sangat setuju. Nilai minimum sebesar 1 kurang setuju dan nilai maksimum 5 sangat setuju dengan nilai rata-rata sebesar 3,69 serta
standar deviasi sebesar 0,87. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan untuk membeli dan mengkonsumsi produk Chicken
Holic karena sesuai dengan yang diharapkanbutuhkan. j.
Pada pernyataan butir 10, dari 85 responden terdapat 3 3.53 responden yang menyatakan sangat tidak setuju bahwa akan melakukan pembelian
kembali produk Chicken Holic, 6 7.06 menyatakan tidak setuju, 16 18.82 menyatakan kurang setuju, 43 50.59 menyatakan setuju dan 17
20.00 menyatakan sangat setuju. Nilai minimum sebesar 1 kurang setuju dan nilai maksimum 5 sangat setuju dengan nilai rata-rata sebesar
3,76 serta standar deviasi sebesar 0,97. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan akan melakukan pembelian kembali
produk Chicken Holic. k.
Pada pernyataan butir 11, dari 85 responden terdapat 1 1.18 responden yang menyatakan sangat tidak setuju bahwasanya merasa puas akan produk
Universitas Sumatera Utara
Chicken Holic, 4 4.71 menyatakan tidak setuju, 20 23.53 menyatakan kurang setuju, 32 37.65 menyatakan setuju dan 28 32.94
menyatakan sangat setuju. Nilai minimum sebesar 1 kurang setuju dan nilai maksimum 5 sangat setuju dengan nilai rata-rata sebesar 3,96 serta
standar deviasi sebesar 0,93. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan puas akan produk Chicken Holic, akan tetapi masih
ada beberapa yang menyatakan kurang setuju bahkan sangat tidak setuju, maka dari itu pihak Chicken Holic harus berusaha memberikan kualitas
produk, kuantitas produk, juga tentang pelayanan yang baik bagi konsumennya.
4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan
dengan analisis grafik dilihat dari titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan distribusi data tersebut
tidak melenceng ke kiri atau melenceng ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogorov smirnov. Dengan menggunakan
tingkat signifikan 5 0,05 maka jika nilai Asymp.Sig. 2-tailed di atas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
a. Uji Normalitas Pendekatan Histogram
Uji Normalitas dengan pendekatan Histogram dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut:
Gambar 4.2 Histogram Uji Normalitas
Sumber : Hasil Penelitian 2017 Data Diolah
Uji Normalitas Data dengan pendekatan histogram diatas menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan telah berdistribusi normal, hal ini dapat
dilihat dari garis histogram tidak menceng ke kiri atau ke kanan, sehingga penyebaran datanya telah berdistribusi secara normal.
Universitas Sumatera Utara
b. Uji Normalitas Pendekatan Grafik Normal Probability Plot
Uji Normalitas dengan pendekatan Grafik Normal Probability Plot dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut:
Gambar 4.3 P-Plot Uji Normalitas
Sumber : Hasil Penelitian 2017 Data Diolah
Berdasarkan hasil Uji Normalitas dengan pendekatan grafik diatas, dapat diketahui bahwa data memiliki distribusi atau penyebaran yang normal, hal ini
dapat dilihat dari penyebaran titik berada disekitar sumbu diagonal dari grafik. Untuk lebih memastikan bahwa data di sepanjang garis diagonal berdistribusi
normal maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov K-S.
Universitas Sumatera Utara
c. Uji Normalitias Pendekatan Statistik Kolmogorov-Smirnov K-S
Tabel 4.7 Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 85
Normal Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 5.09315238
Most Extreme Differences Absolute
.135 Positive
.067 Negative
-.135 Kolmogorov-Smirnov Z
1.243 Asymp. Sig. 2-tailed
.091 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Hasil Penelitian 2017Data Diolah
Berdasarkan Tabel 4.7, terlihat bahwa nilai probabilitas atau Asymp. Sig. 2-tailed sebesar 0,091. Karena nilai probabilitas , yakni 0,091, lebih besar
dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05 5. Hal ini berarti asumsi normalitas terpenuhi.
4.3.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau
tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi adaatau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a. Uji Heteroskedastisitas Pendekatan Scatter-Plot
Dasar analisis metode ini adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik- titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
Gambar 4.4 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Hasil Penelitian 2017 Data Diolah
Berdasarkan Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka
berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
Universitas Sumatera Utara
a. Uji Heteroskedastisitas Pendekatan Statistik Glejser
Pendekatan lainnya untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan pendekatan statistik Glejser. Hasl Uji Glejser dapat dilihat
pada Tabel 4.8 :
Tabel 4.8 Uji Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 6.110
3.329 1.835
.070 Atribut Produk X1
-.164 .100
-.215 -1.643
.104 Harga X2
.180 .163
.171 1.104
.273 Citra Merek X3
-.077 .168
-.061 -.460
.647 a. Dependent Variable: uji_Glejser
Sumber : Hasil Penelitian 2017 Data Diolah
Berdasarkan Tabel 4.8 terlihat bahwa tingkat signifikansi variabel Atribut Produk X1 sebesar 0,104, tingkat signifikansi variabel Harga X2 sebesar
0,273, dan tingkat signifikansi variabel Citra Merek X3 sebesar 0,647. Dengan demikian terlihat bahwa tidak satupun variabel independen yang signifikan secara
statistik mempengaruhi variabel dependen uji glejser. Hal ini terlihat dari probabilitas lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi
tidak mengarah adanya heteroskedastisitas
.
Universitas Sumatera Utara
4.3.3 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikol, yaitu adanya
masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar independen.
Tabel 4.9 Uji Multikolinearitas
Model Collinearity
Statistics Tolerance
VIF 1
Constant Atribut Produk X1
.695 1.440
Harga X2 .496
2.014 Citra Merek X3
.670 1.493
Sumber : Hasil Penelitian 2017Data Diolah
Dari Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa: 1.
Nilai VIF dari variabel atribut produk 1,440; harga 2,014; dan citra merek 1,493; masing-masing nilai VIF variabel lebih kecil atau dibawah 5
VIF5, ini berarti tidak terdapat multikolineritas antar variabel independen dalam model regresi.
2. Nilai Tolerance dari variabel atribut produk 0,695; harga 0,496; citra merek
0,670; masing-masing nilai Tolerance dari variabel lebih besar dari 0,1 Nilai Tolerance 0,1 ini berarti tidak terdapat multikolinearitas antar
variabel independen dalam model regresi.
Universitas Sumatera Utara
4.4 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen atribut produk, harga, citra merek terhadap variabel
dependen keputusan pembelian. Nilai koefisien regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut :
Tabel 4.10 Koefisien Regresi Linear Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1
Constant 4.943
4.891 1.011
.315 Atribut Produk
X1 .404
.147 .279
2.751 .007
.695 1.440
Harga X2 .541
.239 .272
2.267 .026
.496 2.014
Citra Merek X3 .641
.246 .269
2.603 .011
.670 1.493
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Y
Sumber : Hasil Penelitian 2017 Data Diolah
Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada Tabel 4.10 kolom Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh persamaan regresi linear
berganda sebagai berikut:
Y = 4,4943 + 0,404
X1
+ 0,541
X2
+ 0,641
X3
+ e
i
Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : Berdasarkan persamaan regresi linear berganda di atas, diketahui:
1. Nilai koefisien regresi dari atribut produk adalah 0.404, yakni bernilai
positif. Nilai tersebut dapat diinterpretasikan atribut produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
2. Nilai koefisien regresi dari harga adalah 0.541, yakni bernilai positif. Nilai
tersebut dapat diinterpretasikan harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
Universitas Sumatera Utara
3. Nilai koefisien regresi dari citra merek adalah 0.641, yakni bernilai positif.
Nilai tersebut dapat diinterpretasikan citra merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
4.5 Pengujian Hipotesis 4.5.1 Uji Secara Simultan Uji F
Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas X yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-
sama terhadap variabel terikat Y. Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus
sebagai berikut: df Pembilang = k – 1
df Penyebut = n – k
Keterangan : n = jumlah sampel penelitian
k = jumlah variabel bebas dan terikat Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel n adalah 85 dan jumlah keseluruhan
variabel k adalah 4, sehingga diperoleh : df
1
= k - 1 = 4 – 1 = 3 df
2
= n – k = 85 – 4 = 81 Nilai F
hitung
akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS, kemudian akan dibandingkan dengan F
tabel
pada tingkat α = 5
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11 Uji Secara Simultan Uji F
ANOVA
B
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
1589.070 3
529.690 19.690
.000
a
Residual 2178.977
81 26.901
Total 3768.047
84 a. Predictors: Constant, Citra Merek X3, Atribut Produk X1, Harga X2
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Y
Sumber : Hasil Penelitian 2017 Data Diolah
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut: 1.
Jika F
hitung
F
tabel
, maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti faktor atribut produk X1, harga X2, dan citra merek X3 secara simultan tidak
berpengaruh terhadap keputusan pembelian Y 2.
Jika F
hitung
F
tabel
, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti faktor atribut produk X1, harga X2, dan citra merek X3 secara simultan
berpengaruh terhadap keputusan pembelian Y 3.
Oleh karena : df
1
= k – 1 = 4 – 1 = 3 df
2
=
n – k = 85 – 4 = 81 Maka dapat dilihat bahwa nilai F
hitung
adalah 19,690 dengan tingkat signifikasi 0,000. Sedangkan F
tabel
dengan tingkat kepercayaan 95 a = 0,05 dan derajat kebebasan pembilang df
1
=
3 derajat penyebut df
2
=
81. Dengan demikian nilai dari F
hitung
19,690 F
tabel
2,7173 dengan tingkat signifikansi 0,000 0,05 yang menunjukkan bahwa variabel independen yaitu atribut
produk, harga dan citra merek secara secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
Universitas Sumatera Utara
df
1
= jumlah variabel X = X1, X2, X3 = 3 df
2
= jumlah pengamatan – jumlah variabel = 85 – 4 X1,X2,X3,Y = 81
Gambar 4.5 Perhitungan Nilai F Tabel dengan Excel
Sumber : Hasil Penelitian 2017 Data Diolah
4.5.2 Uji Parsial Uji t
Uji t digunakan untuk menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Kriteria pengujiannya:
Ho : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dansignifikan dari variabel bebasterhadap variabel terikat.
Ho : b1 ≠ 0, artinya secara parsial ter dapat pengaruh yang positif dan signifikan
dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan adalah:
1. Jika t
hitung
t
tabel
, maka Ho diterima dan Ha ditolak. 2.
Jika t
hitung
t
tabel
, maka Ho ditolak dan Ha diterima. 3.
Jika tingkat signifikansi dibawah 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil pengujian adalah :
Tingkat kesalahan α = 5 dan derajat kebebasan df = n-k n = jumlah sampel, n = 85
k = jumlah variabel yang digunakan, k = 4 Derajat kebebasan degree of freedomdf = n-k = 85-4 = 81
Uji-t yang dilakukan adalah uji satu arah, maka t
tabel
yang digunakan adalah t0,05 81 =
1.989686
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.6 Perhitungan Nilai t Tabel dengan Excel
Sumber : Hasil Penelitian 2017 Data Diolah
Tabel 4.12 Uji Parsial Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
4.943 4.891
1.011 .315
Atribut Produk X1 .404
.147 .279
2.751 .007
Harga X2 .541
.239 .272
2.267 .026
Citra Merek X3 .641
.246 .269
2.603 .011
Sumber : Hasil Penelitian 2017 Data Diolah
Berdasarkan Tabel 4.12, diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Diketahui : Nilai probabilitas Sig. dari atribut produk, yakni 0.007 0,05
Nilai t
hitung
dari atribut produk adalah 2.751 nilai t
tabel
1.989686 Maka variabel atribut produk berpengaruh signifikan secara statistika terhadap
keputusan pembelian, pada tingkat signifikansi 5. 2.
Diketahui : Nilai probabilitas Sig. dari harga, yakni 0.026 0,05 Nilai t
hitung
dari harga adalah 2.267 nilai t
tabel
adalah 1.989686 Maka variabel harga berpengaruh signifikan secara statistika terhadap keputusan
pembelian, pada tingkat signifikansi 5. 3.
Diketahui : Nilai probabilitas Sig. dari citra merek, yakni 0.011 0,05 Nilai t
hitung
dari citra merek adalah 2.603 nilai t
tabel
adalah 1.989686 Maka variabel citra merek berpengaruh signifikan secara statistika terhadap keputusan
pembelian, pada tingkat signifikansi 5.
Universitas Sumatera Utara
4.5.3 Pengujian Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar
kontribusi atribut produk, harga, dan citra merek terhadap variabel keputusan pembelian. Jika Koefisien Determinasi
semakin besar mendekati satu menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y dimana 0
1. Sebaliknya, jika semakin kecil mendekati nol, maka akan dapat dikatakan bahwa
pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas
yang diteliti terhadap variabel terikat. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model
Summary dan tertulis R square. Namun untuk regresi linear berganda sebaiknya menggunakan R square yang sudah disesuaikan atau tertulis Adjusted R Square,
karena di sesuaikan dengan jumlah variabel bebas dalam penelitian. Nilai R Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square berkisar 0 sampai 1.
Tabel 4.13 Uji Koefisien Determinasi
Sumber : Hasil Penelitian 2017 Data Diolah
Berdasarkan Tabel 4.13 terlihat bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,400. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 40 keputusan pembelian produk
Chicken Holic pada Siswai SMP Swasta Islam Terpadu Al-Musabbihin, Medan dapat dijelaskan oleh variabel atribut produk, harga, dan citra merek sedangkan
Model Summaryb
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.649
a
.422 .400
5.18661 a. Predictors: Constant, Citra Merek X3, Atribut Produk X1, Harga
X2 b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Y
Universitas Sumatera Utara
sisanya sebesar 60 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan pada penelitian ini.
4.6 Pembahasan
Berdasarkan uji validitas yang dilakukan, dinyatakan bahwa 30 pernyataan yang mewakili variabel adalah valid. Hal ini terbukti dari r
hitung
pada Corrected Item-Total Correlation yang lebih besar dari r
tabel
3,61, sehingga 30 pernyataan tersebut dapat digunakan untuk penelitian.
Uji Reliabilitas yang dilakukan memperoleh nilai Cronbach`s alpha sebesar 0,990. Menurut Situmorang dan Lutfi 2012:82, suatu konstruk atau variabel
dinyatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach`s alpha lebih besar dari 0,80. Dari teori tersebut dapat dinyatakan bahwa seluruh pernyataan dalam penelitian
ini adalah reliabel. Hal ini dibuktikan dari nilai Cronbach`s alpha sebesar 0,990 lebih besar dari 0,80. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, variabel
atribut produk, harga, dan citra merek secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Chicken Holic pada Siswai
SMP Swasta Islam Terpadu Al-Musabbihin, Medan. Hal Ini dapat dilihat dari hasil uji F
hitung
yang menunjukkan bahwa nilai F
hitung
pada kolom F adalah sebesar 19,690, lebih besar dari nilai F
tabel
sebesar 2,7173. Nilai signifikan F
hitung
pada kolom sig. adalah 0,00 nilai ini lebih kecil dari tingkat kesalahan α 0,05.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas yang terdiri dari atribut produk, harga, dan citra merek secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel terikat keputusan pembelian.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil uji-t yaitu di tiap variabel Atribut Produk, Harga, dan Citra Merek memiliki nilai t
hitung
t
tabel
yang artinya berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Penjelasannya sebagai berikut:
1. Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian