Menentukan Perancangan Atribut dan Level Mendesain Stimuli

Sedangkan data sekunder didapat dari sumber lainnya atau instansi terkait yaitu seperti dari buku, penelitian, internet, dan Badan Pusat Statistik BPS berupa data produksi Bunga Krisan di Kota Medan.

3.4 Metode Analisis Data

Analisis conjoint merupakan teknik yang digunakan untuk mengetahui bagaimana preferensi konsumen terhadap barang atau jasa. Analisis didasarkan pada pemikiran kosumen dalam mengevaluasi nilai dari sebuah objek terhadap kombinasi atributnya masing-masing Hair, et al, 2006. Pada dasarnya tujuan analisis conjoint adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi seseorang terhadap suatu objek yang terdiri dari atas satubanyak bagian. Hasil utama conjoint analysis adalah suatu bentuk desain produk barang jasa objek tertentu yang diinginkan oleh sebagian besar responden Santoso, 2012. Proses dasar conjoint analysis:

1. Menentukan Perancangan Atribut dan Level

Menentukan faktor sebagai atribut spesifik kemudian level sebagai bagian dari faktor sebuah objek. Dalam analisis ini, perancangan atribut yang berpengaruh merupakan bagian dari mengidentifikasi atribut dengan tingkatan, masing- masing dipergunakan untuk membuat stimuli. Penentuan atribut dan level bunga krisan ditentukan berdasarkan hasil diskusi dengan beberapa produsen dan beberapa konsumen ketika pra- survey serta literatur yang terkait. Dari atribut dan subatribut yang telah dibuat diperoleh jumlah atribut Bunga krisan sebanyak tujuh faktor dan terdapat 17 subatribut level taraf yang dapat dilihat pada tabel 2.2.2 uraian penjelasan tentang atribut dan level. Universitas Sumatera Utara

1. Mendesain Stimuli

Membuat kombinasi level produk stimuli, tindakan ini dilakukan setelah menentukan atribut dan subatribut bunga krisan. Untuk perancangan kombinasi subatribut atau level terdapat dua pendekatan yang sering digunakan, yaitu kombinasi berpasangan pairwise comparison dan kombinasi lengkap full profile. Metode pairwise–comparison merupakan metode evaluasi dua faktor sedangkan metode full–profile merupakan metode evaluasi banyak faktor. Pada penelitian ini memakai metode full–profile dimana seluruh aspek diperhatikan sekaligus sehingga deskripsi dari konsep tersebut lebih realistis. Pada pengukuran ini untuk memudahkan responden dalam mengevaluasi semua stimuli digunakan fractional factorial design yang merupakan teknik untuk mereduksi jumlah stimuli dimana diperoleh stimuli yang hanya mengukur efek utamanya saja. Dalam penelitian ini bentuk stimuli yang bisa dibentuk yaitu tipe, warna, tampilan bunga, kesegaran, ukuran bunga, kemasan, dan harga. Kemungkinan stimuli dari atribut dan level di penelitian preferensi konsumen bunga yaitu 2x3x2x2x3x2x3= 432 stimuli. Oleh karena jumlah stimuli terlalu banyak untuk dievaluasi oleh responden maka digunakan teknik fractional factorial design melalui konsep SPSS untuk membantu mereduksi stimuli dari 432 kemungkinan stimuli tersebut agar tidak semua kombinasi harus dianalisis lebih lanjut. Universitas Sumatera Utara Dengan memakai prosedur orthogonal pada SPSS maka stimuli yang berjumlah 432 tadi disederhanakan jumlahnya agar tidak semua kombinasi harus dianalisis. Hasil dari orthogonal design ini yaitu stimuli yang berjumlah 19 dimana 16 stimuli berstatus design sedangkan 3 stimuli merupakan holdout sample yang digunakan sebagai penguji hasil apakah proses conjoint yang menggunakan sampel tersebut bisa selaras jika digunakan pada populasi. Berikut ini stimuli hasil orthogonal design pada SPSS: Tabel 3.4.a Atribut Bunga Krisan Tipe Warna Tampilan Kesegaran Ukuran Harga RpTangkai Kemasan Status Card id Standart Merah Kuncup Tidak tahan lama Besar Rp. 3.000 Plastik Design 1 Spray Kuning Kuncup Tidak tahan lama Besar Rp. 3.000 Kertas Design 2 Standart Kuning Mekar Tahan lama Kecil Rp. 3.000 Koran Design 3 Spray Putih Kuncup Tidak tahan lama Kecil Rp. 3.000 Plastik Design 4 Standart Kuning Kuncup Tahan lama Besar Rp. 3.000 Plastik Design 5 Spray Putih Kuncup Tahan lama Kecil Rp. 3.000 Plastik Design 6 Standart Putih Mekar Tidak tahan lama Besar Rp. 3.000 Plastik Design 7 Spray Putih Mekar Tidak tahan lama Besar Rp. 3.000 Koran Design 8 Spray Merah Kuncup Tahan lama Besar Rp. 3.000 Koran Design 9 Standart Putih Mekar Tahan lama Besar Rp. 3.000 Plastik Design 10 Spray Kuning Mekar Tidak tahan lama Sedang Rp. 3.000 Plastik Design 11 Standart Putih Kuncup Tidak tahan lama Sedang Rp. 3.000 Koran Design 12 Spray Putih Mekar Tahan lama Besar Rp. 3.000 Kertas Design 13 Standart Putih Kuncup Tahan lama Sedang Rp. 3.000 Kertas Design 14 Spray Merah Mekar Tahan lama Sedang Rp. 3.000 Plastik Design 15 Standart Merah Mekar Tidak tahan lama Kecil Rp. 3.000 Kertas Design 16 Standart Kuning Mekar Tahan lama Sedang Rp. 3.000 Plastik Holdout 17 Standart Putih Kuncup Tahan lama Besar Rp. 3.000 Plastik Holdout 18 Universitas Sumatera Utara Spray Kuning Kuncup Tahan lama Sedang Rp. 3.000 Plastik Holdout 19 Sumber: Data diolah, 2016 Maksud dari tabel di atas yaitu pada stimuli satu kombinasi bunga krisan yang mungkin menjadi preferensi konsumen adalah bunga krisan standart, warna merah, tampilan kuncup, kesegaran tidak tahan lama, ukuran besar, kemasan plastik, harga Rp.3.000tangkai. Demikian juga pada stimuli dua, yaitu bunga krisan spray, warna kuning, tampilan kuncup, kesegaran tidak tahan lama, ukuran besar, kemasan kertas, harga Rp. 3.000tangkai, begitu seterusnya sampai pada stimuli yang ke-19.

2. Mengumpulkan pendapat responden terhadap setiap stimuli yang ada.