Analisis Conjoint Terhadap Preferensi Konsumen Pada Buah Durian (Durio zibethinus Murr.) Di Kota Medan

(1)

ANALISIS CONJOINT TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN

PADA BUAH DURIAN (Durio zibethinus Murr.) DI KOTA MEDAN

SKRIPSI

ESTER SEPTIANI PASARIBU 100304032

AGRIBISNIS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

ANALISIS CONJOINT TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN

PADA BUAH DURIAN (Durio zibethinus Murr.) DI KOTA MEDAN

SKRIPSI

 

ESTER SEPTIANI PASARIBU 100304032

AGRIBISNIS

Skripsi Diajukan untuk dapat Memperoleh Gelar Sarjana di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara

Disetujui oleh : Komisi Pembimbing

Ketua Komisi Pembimbing Anggota Komisi Pembimbing

(Dr. Ir. Salmiah, M.S.) (Prof. Dr. Ir. Kelin Tarigan, M.S.) NIP. 195702171986032001 NIP. 194608021973011001

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(3)

ABSTRAK

Ester Septiani Pasaribu (100304032) dengan judul skripsi “Analisis Conjoint terhadap Preferensi Konsumen Pada Buah Durian (Durio zibethinus Murr.) di Kota Medan”. Dibimbing oleh Dr. Ir. Salmiah, M.S. dan Prof. Dr. Ir. Kelin Tarigan, M.S.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap kombinasi atribut buah durian di Kota Medan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis conjoint. Atribut buah durian yang digunakan dalam penelitian adalah bobot buah, bentuk buah, warna kulit buah, warna daging buah, tekstur daging buah, cita rasa, dan aroma.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen memilih buah durian dengan spesifikasi bobot buah 3 – 5 kg, bentuk buah bulat telur, warna kulit buah hijau kekuningan, warna daging buah kuning tua / tembaga, tekstur daging buah pulen (lembut dan kering), cita rasa manis legit, dan aroma sedang. Spesifikasi buah durian seperti yang diinginkan oleh konsumen tersebut kurang lebih sama dengan spesifikasi yang dimiliki oleh durian yang berasal dari Sidikalang. Urutan atribut buah durian yang dianggap penting oleh konsumen yaitu pertama cita rasa (23,204 %), warna daging buah (18,208 %), tekstur daging buah (16,208 %), bentuk buah (13,583 %), warna kulit buah (12,530 %), bobot buah (10,635 %), serta aroma (5,739 %). Nilai korelasi Pearson’s dan Kendall’s Tau 0,000 (<0,05) interpretasinya adalah adanya hubungan yang kuat antara preferensi estimasi dan preferensi aktual, atau ada predictive accuracy yang tinggi pada proses conjoint. Nilai korelasi Kendall’s Tau for Holdouts dimana Holdouts merupakan stimuli penguji hasil yang didapat dari proses conjoint bernilai 0,025 (sign.< 0,05) artinya bahwa buah durian yang menjadi preferensi konsumen sampel dapat menggambarkan preferensi konsumen secara keseluruhan (populasi).

Kata Kunci : Analisis Conjoint, Buah Durian, Preferensi Konsumen

           


(4)

RIWAYAT HIDUP

Ester Septiani Pasaribu, lahir di Sidoarjo pada tanggal 19 September 1990. Anak kedua dari tiga bersaudara dari Ayahanda T. Pasaribu (+) dan Ibu S.B. Siahaan.

Pendidikan yang telah ditempuh penulis adalah :

1. Tahun 1997 masuk Sekolah Dasar di SD Katolik Untung Suropati Sidoarjo dan tamat tahun 2003.

2. Tahun 2003 masuk Sekolah Menengah Pertama di SMP Katolik Untung Suropati Sidoarjo dan tamat tahun 2006.

3. Tahun 2006 masuk Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 3 Sidoarjo dan tamat tahun 2009.

4. Tahun 2010 diterima di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara melalui jalur UMB (Ujian Masuk Bersama). 5. Bulan Juli – Agustus 2013 mengikuti PKL di Desa Martebing, Kecamatan

Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai.

6. Bulan Juli 2014 melakukan penelitian skripsi di Kota Medan.  

           


(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke – Hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah dan karunia – Nya sehingga penulis dapat menjalani masa perkuliahan dan menyelesaikan skripsi ini. Judul dari skripsi ini adalah “Analisis Conjoint terhadap Preferensi Konsumen Pada Buah Durian (Durio zibethinus Murr.) di Kota Medan”.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Ibu Dr. Ir. Salmiah, M.S. selaku ketua komisi pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan untuk penyelesaian skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Kelin Tarigan, M.S. selaku anggota pembimbing atas bimbingan dan arahan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 3. Ibunda tercinta S.B. Siahaan dan adikku Lia Magdalena P. yang telah

memberikan doa dan dukungan baik secara moril maupun materiil dalam menyelesaikan pendidikan di Universitas Sumatera Utara.

4. Kelompok Kecilku Ekklesia Dominique (Kak Line O. Hutabarat, Restu Elisabet Nainggolan, Sri Junery Br. Ginting) yang telah memberikan dukungan doa dan motivasinya.

5. Teman – teman seperjuangan Dedek E. Sitorus, Christina Tampubolon, Kristi SM, Octa E. Manurung, Miryam Endang, Putri S. Hutasoit, Elisabeth Napitupulu, Roslina, Tohar MJ Nainggolan, Try Sanjaya, Boy Sitorus, Jufri Manullang, serta teman seangkatan AGB’10 yang tidak dapat disebutkan satu per satu.


(6)

6. Segenap pihak yang tidak dapat penulis sebutkan yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama penulis menempuh pendidikan dan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu penulis terbuka dalam menerima kritik, saran, dan masukan yang membangun dari pembaca. Akhir kata semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Agustus 2014

Penulis

         


(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

RIWAYAT HIDUP ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian ... 6

1.4. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 7

2.1. Tinjauan Pustaka ... 7

2.1.1. Botani Durian ... 7

2.1.2. Perilaku Konsumen... 8

2.2. Landasan Teori ... 9

2.2.1. Pemasaran ... 9

2.2.2. Analisis Multivariate ... 11

2.2.3. Analisis Conjoint ... 12

2.3. Penelitian Terdahulu ... 18

2.4. Kerangka Pemikiran ... 19

2.5. Hipotesis ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 23


(8)

3.2. Metode Pengambilan Sampel ... 24

3.3. Metode Pengumpulan Data ... 25

3.4. Metode Analisis Data ... 26

3.4.1. Metode Analisis pada Identifikasi Masalah yang Pertama ... 35

3.4.2. Metode Analisis pada Identifikasi Masalah yang Kedua ... 36

3.4.3. Metode Analisis pada Identifikasi Masalah yang Ketiga ... 36

3.5. Definisi dan Batasan Operasional ... 37

3.5.1. Definisi Operasional ... 37

3.5.2. Batasan Operasional ... 40

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN ... 41

4.1. Deskripsi Daerah Penelitian ... 41

4.1.1. Kecamatan Medan Baru ... 42

4.1.2. Kecamatan Medan Johor ... 46

4.2. Karakteristik Sampel dalam Penelitian ... 49

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 52

5.1. Hasil ... 52

5.2. Pembahasan ... 53

5.2.1. Preferensi Konsumen terhadap Kombinasi Buah Durian ... 53

5.2.2. Urutan Atribut Buah Durian (Durio zibethinus Murr.) yang palimg Penting menurut Preferensi Konsumen ... 61

5.2.3.Tingkat Keakuratan Prediksi Model Hasil Analisis Conjoint ... 63

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 65

6.1. Kesimpulan ... 65

6.2. Saran ... 67 DAFTAR PUSTAKA


(9)

DAFTAR TABEL

No. Judul Hal.

1.1. Kandungan zat gizi durian per 100 gram daging buah 2 1.2. Produksi Buah Durian di Indonesia Tahun 2008 - 2012 3 1.3. Produksi Buah Durian di Sumatera Utara Tahun 2010 – 2012 4 1.4. Konsumsi Hasil Susenas Komoditas Durian Indonesia 2007 -

2011

2.2.3. Atribut dan Level pada Buah Durian 15

3.1. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk Sumatera Utara menurut Kabupaten / Kota Tahun 2012

23

3.3. Metode Pengumpulan Data 25

3.4.a Atribut dan Level Buah Durian 27

3.4.b. Desain Stimuli Buah Durian 30

3.4.c. Pemberian Rating pada Stimuli Buah Durian 32 3.4.d. Hasil Analisis Conjoint pada Buah Durian 34

3.4.e. Metode Analisis Data 35

3.5.1.b. Keterangan Bentuk Buah Durian 38

4.1. Jumlah Penduduk di Kota Medan Tahun 2008 – 2012 41 4.1.1. Sarana dan Prasarana di Kecamatan Medan Baru 45 4.1.2.a. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kecamatan Medan

Johor Tahun 2012

47 4.1.2.b. Komposisi Mata Pencaharian Penduduk Kecamatan Medan

Johor Tahun 2012 (jiwa)

48 4.1.2.c. Sarana dan Prasarana Kecamatan Medan Johor Tahun 2012 49 5.1.1. Hasil Analisis Conjoint pada Buah Durian 52

5.1.2. Nilai Korelasi Hasil Proses Conjoint 53

5.2.2. Nilai Kepentingan (importance value) Atribut Buah Durian 61

5.2.3. Nilai Korelasi Hasil Proses Conjoint 63

6.1 Perbandingan Buah Durian menurut Preferensi Konsumen dengan Buah Durian Sidikalang


(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Hal.

2.1.2. Model Perilaku Konsumen 9

2.2.1.a. Konsep Inti Pemasaran 10

2.2.1.b. Sistem Pemasaran Sederhana 10

2.2.2. Klasifikasi Teknik Multivariate 12

2.3. Skema Kerangka Pemikiran 21

4.1.1.a Luas Wilayah Kecamatan Medan Baru menurut Kelurahan (%)

42 4.1.1.b. Kepadatan Penduduk Kecamatan Medan Baru Tahun 2012 43 4.1.1.c. Piramida Penduduk Kecamatan Medan Baru Tahun 2012 44 4.1.1.d. Komposisi Mata Pencaharian Penduduk Kecamatan Medan

Baru Tahun 2012 (jiwa)

45 4.1.2.a. Luas Wilayah Kecamatan Medan Johor Dirinci menurut

Kelurahan (%)

46 4.1.2.b. Grafik Penduduk Kecamatan Medan Johor menurut Usia

Tahun 2012

48 4.2.1. Grafik Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin (%) 49 4.2.2. Jumlah Responden Berdasarkan Usia (%) 50

4.2.3. Jumlah Responden Berdasarkan Status 51

4.2.4. Jumlah Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir (%) 51 5.1.2.a. Grafik Nilai Kegunaan Taraf Bobot Buah 54 5.1.2.b. Grafik Nilai Kegunaan Taraf Bentuk Buah 55 5.1.2.c. Grafik Nilai Kegunaan Taraf Warna Kulit 56 5.1.2.d. Grafik Nilai Kegunaan Taraf Warna Daging 57 5.1.2.e. Grafik Nilai Kegunaan Taraf Tekstur Daging 58 5.1.2.f. Grafik Nilai Kegunaan Taraf Cita Rasa 59

5.1.2.g. Grafik Nilai Kegunaan Taraf Aroma 60


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul 1 Karakteristik Responden

2 Sebaran Musim Panen Durian di Sumatera Utara 2012 – 2013 3 Ciri – Ciri Buah Durian yang Dipasarkan di Medan

4 Produksi Buah Durian Menurut Provinsi (Ton) 2012

           


(12)

ABSTRAK

Ester Septiani Pasaribu (100304032) dengan judul skripsi “Analisis Conjoint terhadap Preferensi Konsumen Pada Buah Durian (Durio zibethinus Murr.) di Kota Medan”. Dibimbing oleh Dr. Ir. Salmiah, M.S. dan Prof. Dr. Ir. Kelin Tarigan, M.S.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap kombinasi atribut buah durian di Kota Medan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis conjoint. Atribut buah durian yang digunakan dalam penelitian adalah bobot buah, bentuk buah, warna kulit buah, warna daging buah, tekstur daging buah, cita rasa, dan aroma.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen memilih buah durian dengan spesifikasi bobot buah 3 – 5 kg, bentuk buah bulat telur, warna kulit buah hijau kekuningan, warna daging buah kuning tua / tembaga, tekstur daging buah pulen (lembut dan kering), cita rasa manis legit, dan aroma sedang. Spesifikasi buah durian seperti yang diinginkan oleh konsumen tersebut kurang lebih sama dengan spesifikasi yang dimiliki oleh durian yang berasal dari Sidikalang. Urutan atribut buah durian yang dianggap penting oleh konsumen yaitu pertama cita rasa (23,204 %), warna daging buah (18,208 %), tekstur daging buah (16,208 %), bentuk buah (13,583 %), warna kulit buah (12,530 %), bobot buah (10,635 %), serta aroma (5,739 %). Nilai korelasi Pearson’s dan Kendall’s Tau 0,000 (<0,05) interpretasinya adalah adanya hubungan yang kuat antara preferensi estimasi dan preferensi aktual, atau ada predictive accuracy yang tinggi pada proses conjoint. Nilai korelasi Kendall’s Tau for Holdouts dimana Holdouts merupakan stimuli penguji hasil yang didapat dari proses conjoint bernilai 0,025 (sign.< 0,05) artinya bahwa buah durian yang menjadi preferensi konsumen sampel dapat menggambarkan preferensi konsumen secara keseluruhan (populasi).

Kata Kunci : Analisis Conjoint, Buah Durian, Preferensi Konsumen

           


(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Komoditi buah – buahan mempunyai keragaman dalam jenisnya serta memiliki nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan dengan tanaman pangan. Selain itu, buah – buahan juga bersifat spesifik lokasi, responsif terhadap teknologi maju, produk yang bernilai tambah besar, dan pasar yang terus berkembang. Oleh karena itu, tanaman buah – buahan tepat dikembangkan sebagai usaha agribisnis (Tim Penulis PS, 2007).

Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki beraneka ragam jenis buah – buahan. Terdapat ribuan jenis buah – buahan di Indonesia, 64 diantaranya menjadi andalan daerah tropis. Buah – buahan yang termasuk ke dalam buah tropis diantaranya yaitu alpukat, jeruk, duku, durian, jambu, mangga, nanas, pepaya, pisang, rambutan, salak, sawo, belimbing, kedondong, semangka, dan nangka. Salah satu buah tropis yang sangat digemari oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia yaitu buah durian (Durio zibethinus Murray).

Durian merupakan tanaman pohon asli nusantara dengan pusat keragaman di Pulau Kalimantan. Durian (Durio zibethinus Murray) adalah buah yang memiliki nilai ekonomi tinggi di Indonesia dengan kisaran pasar yang luas dan beragam, mulai dari pasar tradisional hingga pasar modern, restoran, dan hotel. Hal ini menunjukkan bahwa komoditas durian sangat potensial untuk diusahakan karena memiliki nilai ekonomi dan daya saing yang tinggi dibandingkan dengan komoditas buah yang lain (Sobir dan Napitupulu, 2010).


(14)

Durian (Durio zibethinus Murr.) merupakan tanaman buah tropika yang sangat populer dan dijuluki sebagai raja buah. Durian merupakan salah satu jenis buah – buahan yang bergizi tinggi dan mempunyai peluang besar untuk dikembangkan. Di bawah ini tercantum kandungan gizi daripada buah durian (Durio zibethinus Murr.) :

Tabel 1.1. Kandungan zat gizi durian per 100 gram daging buah

Komponen zat gizi Jumlah

Energi 147 kkal

Karbohidrat 27.09 gram

Protein 1,47 gram

Lemak 5,33 gram

Kolesterol 0 mg

Serat diet 3,8 gram

Folat 36 µg

Niasin 1,074 mg

Asam Pantotenat 0,230 mg

Piridoksin 0,316 mg

Riboflavin 0,200 mg

Thiamin 0,374 mg

Vitamin A 44 IU

Vitamin C 19,7 mg

Natrium 2 mg

Kalium 436 mg

Kalsium 6 mg

Tembaga 0,207 mg

Besi 0,43 mg

Mangan 30 mg

Fosfor 39 mg

Zinc 0,28 mg

α-karoten 6 µg

β-karoten 23 µg

Sumber : USDA Nutrient Database, 2011

Berdasarkan data dari Direktorat Perbenihan dan Sarana Pertanian, Direktorat Jenderal Hortikultura hingga tahun 2009 sudah ditetapkan sebanyak 71 varietas unggul nasional, yang tersebar di Sumatera 14 varietas, Jawa 21 varietas,


(15)

Kalimantan 21 varietas, Bali 1 varietas, Sulawesi 5 varietas, NTB 6 varietas, dan Maluku 3 varietas.

Produksi buah durian di Indonesia pada lima tahun terakhir beragam. Pada tahun 2008 berjumlah 682.323 ton, tahun 2009 meningkat sebesar 0,17%, pada tahun 2010 terjadi penurunan produksi sebesar 0,38 %, di tahun 2011 dan 2012 produksi buah durian meningkat masing – masing sebesar 0,79% dan 0,0047 %. Berikut di bawah ini disajikan data jumlah produksi buah durian di Indonesia tahun 2008 – 2012.

Tabel 1.2. Produksi Buah Durian di Indonesia Tahun 2008 – 2012

Tahun Produksi (Ton)

2008 682 323

2009 797 798

2010 492 139

2011 883 969

2012 888 130

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2008 – 2012

Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi penghasil buah durian (Durio zibethinus Murr.) terbanyak kedua di Indonesia setelah Jawa Timur yaitu sebanyak 102.766 ton di tahun 2012 (lampiran 1). Tidak heran jika di Kota Medan sendiri telah banyak bermunculan kios – kios yang berjualan buah durian serta kuliner dengan produk olahan durian semacam dodol durian, pancake durian, bolu gulung rasa durian. Untuk buah durian yang dijual oleh beberapa pedagang di Medan, seperti Ucok Durian, Durian Pak Singlet, Durian Mak Dedi, mereka menyebutkan bahwa buah duriannya secara umum berasal dari daerah Sibolga, Langkat, Dairi (Sidikalang), Tanah Jawa, Tapanuli Selatan, dan Aceh.


(16)

Tabel 1.3. Produksi Buah Durian di Sumatera Utara Tahun 2010 – 2012

Tahun Produksi

(Ton)

2010 66.487 2011 79.659 2012 102.766 Sumber : Badan Pusat Statistik, 2010 – 2012

Peningkatan produksi durian tersebut diikuti juga dengan makin menjamurnya kuliner khas buah durian di Kota Medan. Meskipun jumlah konsumsi durian fluktuatif di antara tahun 2007 – 2011 namun buah durian tetap memiliki penggemar yang fanatik. Para konsumen tertarik mengonsumsi buah ini karena aromanya yang kuat dan rasanya yang legit. Oleh karena itu tidak heran kalau buah ini sekarang menjadi primadona di kelasnya.

Tabel 1.4. Konsumsi Hasil Susenas Komoditas Durian Indonesia, 2007 - 2011

Uraian Tahun

2007 2008 2009 2010 2011 Konsumsi seminggu

(kg/kapita/minggu) - Durian

0,037 0,031 0,013 0,024 0,008 Konsumsi setahun

(kg/kapita/tahun)(1) - Durian

1,929 1,616 0,678 1,251 0,417 Ketersediaan per kapita

(kg/kapita/tahun)(2) 2,46 2,78 3,22 1,92 3,35

(3) Sumber : Susenas – BPS, 2007 – 2011

Ket : (1) diolah oleh Pusdatin – Kementan (2) neraca bahan makanan, BKP Kementan (3) angka sementara

Agribisnis durian di Indonesia menghadapi permasalahan dengan jaminan kualitas. Masyarakat mengaku sulit mendapatkan durian lokal di pasar yang terjamin kualitasnya. Namun demikian, bukan berarti Indonesia tidak memiliki durian berkualitas tetapi hal ini lebih disebabkan oleh mayoritas buah yang


(17)

beredar di pasar berasal dari tanaman pekarangan yang tumbuh dari biji dan tidak diketahui varietasnya (Rais dan Wahyudi, 1991).

Oleh sebab itu, diperlukan kejelian dari pihak petani untuk membudidayakan buah durian yang disukai oleh konsumen karena bila terjadi ketidaktepatan dalam memilih varietas buah durian dapat mengakibatkan kerugian bagi petani. Maka diperlukan adanya upaya untuk mengetahui karakteristik buah durian seperti apakah yang menjadi selera konsumen sehingga petani dapat mengembangkan varietas buah durian sesuai dengan yang diminati di pasaran.

Melihat banyak masyarakat Kota Medan yang menggemari buah durian ini maka penelitian tentang preferensi konsumen dilakukan untuk mengetahui tingkat kecenderungan pemilihan (preferensi) konsumen terhadap buah durian berdasarkan atributnya seperti bobot buah, bentuk buah, warna kulit buah, warna daging buah, tekstur daging buah, cita rasa, serta aroma. Dengan mengetahui kombinasi dari atribut buah durian yang dipilih oleh konsumen dapat membantu produsen / petani / pelaku agribisnis untuk mengembangkan varietas buah durian yang sesuai dengan preferensi konsumen tersebut.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana preferensi konsumen terhadap kombinasi atribut buah durian (Durio zibethinus Murr.) di Kota Medan ?

2. Bagaimana urutan atribut dari buah durian (Durio zibethinus Murr.) yang paling penting menurut preferensi konsumen ?


(18)

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari dilaksanakannya penelitian mengenai “Analisis Conjoint Terhadap Preferensi Konsumen pada Buah Durian (Durio zibethinus Murr.) di Kota Medan” adalah :

1. Untuk menganalisis preferensi konsumen terhadap kombinasi atribut buah durian (Durio zibethinus Murr.) di Kota Medan.

2. Untuk menganalisis urutan atribut yang paling penting dari buah durian (Durio zibethinus Murr.) berdasarkan preferensi konsumen.

3. Untuk mengetahui tingkat keakuratan prediksi antara hasil estimasi dengan hasil aktual pada proses conjoint.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dari dilaksanakannya penelitian mengenai “Analisis Conjoint Terhadap Preferensi Konsumen pada Buah Durian (Durio zibethinus Murr.) di Kota Medan” adalah :

1. Bagi pihak petani dapat mengetahui preferensi konsumen terhadap kombinasi atribut buah durian (Durio zibethinus Murr.) sehingga mereka dapat membudidayakan durian sesuai dengan selera konsumen.

2. Bagi pemerintah sebagai bahan pertimbangan untuk pengembangan varietas tanaman buah durian yang sesuai dengan selera konsumen.

3. Sebagai bahan informasi, wawasan dan pengetahuan, serta bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya atau bagi pihak yang membutuhkan.


(19)

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN

KERANGKA PEMIKIRAN

2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Botani Durian

Durio atau durian adalah tanaman buah asli Asia Tenggara dengan pusat keanekaragaman tertinggi berada di Borneo. Berikut klasifikasi ilmiah buah durian :

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobiontavascular plants Superdivision : Spermatophytaseed plants Division : Magnoliophytaflowering plants Kelas : Magnoliopsida

Subkelas : Dilleniidae Ordo : Malvales

Famili : Bombaceae kapok – tree family Genus : Durio Adanson - durio

Spesies : Durio zibethinus Murr. – durian

Morfologi dari buah durian (Durio zibethinus Murr.) yaitu sebagai berikut :

1. Daun durian berbentuk jorong hingga lanset dengan panjang 10 – 15 / 17 cm dan lebar 3 – 4,5 / 12,5 cm. Daun umunya terletak berseling, bertangkai, berpangkal lancip atau tumpul dan berujung lancip melandai.

2. Bunga muncul dari batang (cauliflorus) atau cabang – cabang tua di bagian pangkal (proximal). Bunga – bunga tersebut berkelompok dalam karangan berisi 3 – 10 kuntum berbentuk tukal atau malai rata. Kuncup bunganya membulat diameternya sekitar 2 cm dan bertangkai panjang.


(20)

3. Buah durian bertipe kapsul berbentuk bulat, bulat telur, hingga lonjong dengan panjang hingga 25 cm dan diameter hingga 20 cm. Kulit buahnya tebal serta berwarna hijau kekuning – kuningan, kecoklatan, hingga keabu- abuan. Pada umunya berat buah durian dapat mencapai 1,5 – 5 kg.

(Sobir dan Napitupulu, 2010)

2.1.2. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah studi mengenai individu, kelompok atau organisasi dan proses-proses yang dilakukan dalam memilih, menentukan, mendapatkan, menggunakan, dan menghentikan pemakaian produk, jasa, pengalaman, atau ide untuk memuaskan kebutuhan serta dampak proses-proses tersebut terhadap konsumen dan masyarakat (Hawkins, et al, 2001).

Definisi perilaku konsumen ini memuat tiga hal penting, yaitu :

1. Perilaku konsumen bersifat dinamis sehingga susah ditebak / diramalkan 2. Melibatkan interaksi, kognisi, afeksi, perilaku, dan kejadian di sekitar /

lingkungan konsumen.

3. Melibatkan pertukaran seperti menukar milik penjual dengan uang milik pembeli.

(Supranto, 2007).

Agar bisa memenangkan persaingan bisnis, perusahaan harus mampu memberikan nilai yang lebih kepada konsumen dibandingkan dengan pesaingnya. Nilai konsumen merupakan perbedaan antara semua manfaat / keuntungan yang diperoleh dari suatu produk secara menyeluruh dengan semua biaya yang diperlukan untuk mendapatkan manfaat tersebut. Strategi pemasaran dirumuskan


(21)

untuk memberikan konsumen nilai lebih dibandingkan dengan pesaingnya namun masih mampu mendatangkan keuntungan / laba perusahaan.

Gambar 2.1.2. Model Perilaku Konsumen (Kotler, 2000)

2.2. Landasan Teori 2.2.1. Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan mana individu – individu dan kelompok – kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk – produk yang bernilai. Definisi pemasaran ini berpijak pada konsep – konsep inti sebagai berikut : kebutuhan, keinginan dan permintaan, produk, nilai, biaya dan kepuasan, pertukaran, transaksi dan hubungan, pasar, dan pemasaran dan pemasar. Konsep ini ditunjukkan pada gambar di bawah ini :

Stimuli Pemasaran

Stimuli Lain Produk

Harga Tempat Promosi

 Ekonomi  Teknologi  Politik  Budaya

Karakteristik keputusan pembelian

Proses keputusan pembelian Budaya

Sosial Pribadi Psikologis

Pengenalan masalah Pencarian

informasi Evaluasi

Keputusan Perilaku

purna beli

Keputusan pembeli Pilihan produk Pilihan merk Pilihan toko Pilihan waktu Pilihan jumlah


(22)

Barang / jasa Uang Komunikasi

Informasi

Gambar 2.2.1.a. Konsep Inti Pemasaran (Kotler, 1993)

Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang mempunyai kebutuhan atau keinginan tertentu yang mungkin bersedia dan mampu melibatkan diri dalam suatu pertukaran guna memuaskan kebutuhan atau keinginan tersebut. Di bawah ini gambar mengenai sistem pemasaran.

(Kotler, 2000)

Segmentasi pasar adalah usaha pemisahan pasar pada kelompok – kelompok pembeli menurut jenis – jenis produk – produk tertentu dan memerlukan bauran pemasaran sendiri. Manfaat dari penggunaan segmentasi pasar antara lain :

1. Dengan cepat dapat mendeteksi kecenderungan perubahan pasar 2. Merencanakan produk yang sesuai dengan permintaan pasar 3. Menentukan penampilan iklan secara efektif

Kebutuhan Keinginan Permintaan

Pasar

Pemasaran dan pemasar Produk

Nilai, Biaya, Dan Kepuasan

Pertukaran transaksi,

dan hubungan

Industri (kumpulan

penjual)

Pasar (kumpulan

pembeli)


(23)

4. Memanfaatkan penggunaan promosi yang layak dalam media yang benar pada segmen dengan keuntungan yang terbesar.

(Mangkunegara, 2009)

2.2.2. Analisis Multivariate

Analisis multivariate merupakan analisis varian beberapa variabel dependen dengan satu atau lebih faktor atau kovariat, atau dengan kata lain analisis multivariate adalah analisis hubungan antara satu atau lebih variabel faktor dan kovariat dengan dua atau lebih variabel dependen.

Data yang digunakan untuk variabel dependen adalah kuantitatif (tipe interval atau rasio), variabel faktor menggunakan data kategorikal (tipe nominal atau ordinal) sedangkan jika menggunakan variabel kovariat data yang digunakan yaitu data kuantitatif. Asumsi yang mendasari pada analisis multivariate adalah bahwa untuk variabel dependen data berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan kelompok data mempunyai kesamaan varian atau kovarian (homogen) (Priyatno, 2009).

Teknik multivariate digunakan jika ada dua atau lebih pengukuran untuk setiap elemen dan variabel dianalisis secara simultan. Analisis multivariate lebih menekankan pada hubungan (relationship) antarkejadian. Klasifikasi teknik statistik multivariate dapat dilihat pada gambar di bawah ini.


(24)

Gambar 2.2.2. Klasifikasi Teknik Multivariate (Anandya dan Suprihhadi, 2005)

2.2.3. Analisis Conjoint (Considered Jointly)

Analisis Conjoint adalah teknik multivariat yang digunakan secara khusus untuk mengetahui bagaimana preferensi konsumen terhadap suatu produk atau jasa dan untuk membantu mendapatkan kombinasi atau komposisi atribut-atribut suatu produk atau jasa baik baru maupun lama yang paling disukai konsumen. Atribut-atribut merupakan elemen – elemen yang terdapat pada suatu produk yang berfungsi mendeskripsikan karakter produk tersebut (Hair et al., 2006).

Teknik Multivariate

- Tabulasi silang - ANOVA

dan ANCOVA - Regresi

berganda - Analisis

diskriminan 2 kelompok - Analisis

Conjoint

Teknik

Dependence

Interdependensi variabel

Teknik

Interdependence

Satu Variabel Dependen

Lebih dari Satu variabel

Kemiripan Obyek - MANOVA

dan

MANCOVA - Canonical

correlation

- Multiple diskriminan analysis

- Analisis Faktor

-Analisis

Cluster

- Multidimensi onal scaling


(25)

Dalam pemasaran, analisis konjoin merupakan teknik yang sangat baik untuk menjawab dua pertanyaan. Pertama, bagaimana tingkat kepentingan sekumpulan atribut merek? Kedua, dalam pengembangan produk baru, model produk mana yang paling disukai konsumen?. Analisis konjoin tergolong metode tidak langsung (indirect methode). Kesimpulan diambil berdasarkan respons subjek terhadap perubahan sejumlah atribut. Karena itu, perlu dipastikan terlebih dahulu apa saja atribut suatu produk atau merek (Simamora, 2005).

Model Analisis Conjoint

U (X) = ∑ ∑ Dimana

U (X) = keseluruhan utilitas dari alternatif aij = j = 1,2 ki dari i atribut ( l = 1,2,.... m) ki = no level pada atribut i

m = no atribut

Xij = 1 apabila level j dari atribut ; dan 0 kalau tidak dipilih Pentingnya atribut dinyatakan dalam :

Ii = max min , untuk masing – masing i

Pentingnya atribut ini dinormalkan dalam kaitannya dengan kepentingan relatif dengan atribut yang lain, Wi :

Wi =


(26)

1

Model yang dipergunakan adalah :

U = bo + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6

Dimana :

X1, X2 = variabel dummy untuk atribut 1 X3, X4 = variabel dummy untuk atribut 2 X5, X6 = variabel dummy untuk atribut 3 Tabel Koding Data Produk

Preferensi Rating

(Y)

Variabel

Atribut 1 Atribut 2 Atribut 3

X1 X2 X1 X2 X1 X2

9 1 0 1 0 1 0 7 1 0 0 1 0 1 5 1 0 0 0 0 0 6 0 1 1 0 0 1 5 0 1 0 1 0 0 6 0 1 0 0 1 0 5 0 0 1 0 0 0 7 0 0 0 1 1 0 6 0 0 0 0 0 1 (Rangkuti, 1997)

Pada dasarnya, tujuan analisis konjoin adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi seseorang terhadap suatu objek yang terdiri atas satu / banyak bagian. Hasil utama conjoint analysis adalah suatu bentuk (desain) produk barang / jasa / objek tertentu yang diinginkan oleh sebagian besar responden.


(27)

Proses dasar conjoint analysis :

1. Menentukan Perancangan Atribut dan Level

Menentukan faktor sebagai atribut spesifik kemudian level sebagai bagian – bagian dari faktor sebuah objek. Dalam analisis conjoint, perancangan atribut yang berpengaruh merupakan bagian dari mengenali atau mengidentifikasi atribut dengan tingkatan / level, masing – masing dipergunakan untuk membuat suatu stimuli. Penentuan atribut dan level ini diambil berdasarkan pedoman standar penilaian durian dari Direktorat Budidaya Tanaman Buah, Direktorat Jenderal Kementan. Dalam penelitian ini faktor dan level dari buah durian yang digunakan yaitu :

Tabel 2.2.3. Atribut dan Level pada Buah Durian Atribut Level bobot buah 1. 1 – 2 kg (kecil)

2. 2 – 3 kg (sedang) 3. 3 – 5 kg (besar) bentuk buah 1. bulat

2. bulat telur 3. lonjong

4. tidak beraturan warna kulit buah 1. hijau

2. hijau kekuningan 3. coklat

4. kuning

warna daging buah 1. kuning tua / tembaga 2. kuning

3. putih kekuningan/krem 4. putih

tekstur daging buah

1. pulen (lembut dan kering) 2. lembut basah

3. lembut berlemak cita rasa 1. manis legit

2. manis pahit 3. manis sedang

aroma 1. kuat


(28)

2. Mendesain Stimuli

Kombinasi antara faktor dengan level disebut sebagai satu stimuli atau treatment. Dalam penelitian ini bentuk stimuli yang bisa dibentuk yaitu bobot buah 1 – 2 kg, bentuk buah bulat, warna kulit buah kuning, warna daging buah putih, tekstur pulen, cita rasa manis pahit dan aroma sedang. Kemungkinan stimuli dari atribut dan level di penelitian preferensi konsumen durian ini yaitu 3x4x4x4x3x3x2 = 3.456 stimuli. Ada dua cara merancang kombinasi taraf atribut (stimuli), yaitu pendekatan kombinasi berpasangan (pairwise combination) dan kombinasi lengkap (full profile). Dalam penelitian ini, digunakan kombinasi lengkap (full profile). Oleh karena jumlah stimuli terlalu banyak untuk dievaluasi oleh responden maka digunakan teknik fractional factorial design melalui konsep orthogonal SPSS untuk membantu mereduksi kombinasi stimuli dari 3.456 kemungkinan stimuli tersebut agar tidak semua kombinasi harus dianalisis lebih lanjut.

3. Mengumpulkan pendapat responden terhadap setiap stimuli yang ada Responden akan memberikan rating terhadap stimuli yang ada. Penilaian rating menggunakan skala ordinal yang terukur berupa skala likert dengan angka 1 = sangat tidak suka sekali, 2 = tidak suka sekali, 3 = cukup suka, 4 = suka sekali, 5 = sangat suka sekali. Dari stimuli yang terbentuk, proses kemudian dilanjutkan dengan proses konjoin. Pendapat setiap responden ini disebut sebagai utility yang dinyatakan dengan angka dan menjadi dasar perhitungan conjoint.


(29)

4. Melak Dari dilaku memp respon utility nilai komb merup sehing 5. Uji K

Predi ketepa denga dicerm estima denga yang m Secara teo bervariasi stimuli den kukan pros pendapat ukan prose perkirakan nden. Outp y dan nilai

yang men binasi taraf ( pakan nilai gga mendas Keakuratan ictive accura atan predik an pendapat minkan den asi dengan an sejumlah menggunak oritis jumla . Untuk jum ngan ketent

Minim

ses conjoin responden s conjoint (prediksi) ut yang dih

kepentinga nunjukkan (stimuli) yan yang menu sari konsum n (predictive

acy dari has si dari hasil t responden ngan adanya aktual. Sem h holdoutsa

kan sampel t ah stimuli mlah stimuli

tuan stimuli

mum stimuli

nt dengan m atas sekia dengan ba kombinasi hasilkan dar an (importa kecenderun ang disukai.

unjukkan at men untuk m e accuracy)

sil analisis c l analisis di n yang seb a korelasi y mentara itu u ample sebag

tersebut bis akan sanga i yang terla i minimal ad

i = jumlah l

masukan da an stimuli antuan per

atribut bua ri proses an ance values ngan pemi Nilai kepen tribut buah membeli bua

conjoint yak imana hasil benarnya. T yang tinggi

untuk meng gai penguji h sa selaras jik at banyak alu banyak b

dalah :

level – juml

ata yang ad yang tela angkat lun ah durian y nalisis conjo s). Nilai Ut

ilihan kons ntingan (imp

durian yang ah durian.

kni untuk m conjoint tid Tingkat pred dan signifi guji hasil co hasil apakah ka digunaka

jika faktor bisa dilakuk

lah faktor + da

ah dikump nak SPSS u

yang diing oint berupa Utility merup

sumen terh portance va ng paling pe

mengukur ti dak berbeda

dictive accu fikan antara onjoint dilak h proses con an pada pop r dan level

kan pengura +1 ulkan untuk inkan a nilai pakan hadap alues) enting ngkat a jauh uracy hasil kukan njoint pulasi juga angan


(30)

Asumsi pada analisis conjoint berbeda dengan analisis multivariat lainnya, proses conjoint tidak membutuhkan uji asumsi seperti normalitas, homoskedastisitas, dan lainnya (Santoso, 2012).

Dalam evaluasi model, hasil analisis konjoin dinilai untuk akurasi baik individu maupun agregat. Tujuan keduanya adalah memastikan seberapa konsisten model memprediksi preferensi yang diberikan responden. Untuk memeriksa kecocokan model keseluruhan dapat digunakan nilai korelasinya. Semakin tinggi korelasinya semakin cocok atau semakin baik modelnya. Untuk data ranking dilihat korelasi antara ranking aktual dan prediksi dengan Tau Kendall, sedangkan data rating digunakan korelasi Pearson (Hair, et al, 2006).

2.3. Penelitian Terdahulu

Adiyoga dan Nurmalinda (2012) meneliti tentang analisis konjoin preferensi konsumen terhadap atribut produk kentang, bawang merah, dan cabai. Penelitian ini diarahkan untuk menghimpun informasi menyangkut preferensi konsumen atau optimalisasi utilitas atribut produk untuk komoditas prioritas / unggulan sayuran (kentang, bawang merah, dan cabai merah). Atribut yang diamati mencakup atribut eksternal, internal, dan organoleptik. Preferensi diidentifikasi menggunakan analisis konjoin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen mengekspresikan preferensinya terhadap kentang yang berukuran 6 – 8 butir / kg, berkulit mulus dan memiliki jumlah mata sedikit (>10). Sedangkan bawang merah yang disukai oleh konsumen ialah bawang merah dengan diameter umbi 2,5 cm, berwarna kulit merah - ungu tua, dan beraroma tidak menyengat. Sementara itu,


(31)

konsumen lebih menyukai cabai merah yang besar, kulit berwarna merah terang, dan memiliki kepedasan agak pedas.

Resmawati (2013) dimana penelitiannya berjudul “Analisis Preferensi Konsumen terhadap Produk Susu Berbasis Analisis Conjoint” menggunakan Metode Presentasi “pairwise – comparison” bertujuan untuk memahami dan mengetahui preferensi konsumen terhadap kombinasi atribut produk susu khusus untuk umur remaja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis conjoint dengan menggunakan pairwise – comparison sebagai metode presentasinya. Atribut yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis susu, rasa, kemasan, dan kandungan lemak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemasan merupakan atribut terpenting dibandingkan dengan atribut lainnya dengan nilai relative importance sebesar 56,13 %. Atribut terpenting kedua yaitu rasa susu dengan nilai relative importance 38,55%. Kandungan lemak menempati ranking ketiga dengan nilai relative importance sebesar 4,28%, dan jenis susu sebagai atribut keempat dengan nilai relative importance sebesar 1,05%. Selain itu, stimuli yang diinginkan oleh konsumen untuk produk susu khusus umur remaja adalah jenis susu kental, rasa coklat, kemasan kaleng, dan kandungan lemak non fat.

2.4. Kerangka Pemikiran

Dalam membuat keputusan pembelian buah durian, konsumen dihadapkan pada sikap pemilihan / preferensi terhadap buah durian yang akan dibeli. Pada buah durian melekat karakteristik yang dalam penelitian ini disebut dengan atribut durian. Selera konsumen ini dipengaruhi oleh atribut – atribut yang melekat pada buah durian tersebut. Atribut yang diidentifikasi mempengaruhi preferensi


(32)

konsumen yaitu dari segi bobot buah, bentuk buah, warna kulit dan daging buah, tekstur daging buah, cita rasa, serta aroma.

Penyampaian produk buah durian sehingga sampai ke tangan konsumen dilakukan melalui kegiatan pemasaran. Dalam memasarkan buah durian ini perlu adanya kejelian dari produsen untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap buah durian yang menjadi seleranya sehingga produk mereka laku di pasaran. Preferensi konsumen terhadap buah durian ini dianalisis dengan analisis conjoint, yaitu suatu teknik statistik multivariate yang berguna dalam menganalisis preferensi konsumen. Konsumen memilih buah durian berdasarkan kombinasi atribut – atribut yang ada pada buah durian menurut seleranya. Selera konsumen inilah yang akan mempengaruhi preferensi konsumen sehingga pada akhirnya konsumen pun memutuskan untuk melakukan pembelian terhadap buah durian.


(33)

Produk Buah Durian

Keputusan pembelian konsumen

Kegiatan

Pemasaran Multivariate Teknik dengan Analisis Conjoint

Preferensi konsumen pada

buah durian Atribut buah durian:

- Bobot buah - Bentuk buah - Warna kulit buah - Warns daging buah - Tekstur daging buah - Cita rasa

- Aroma

menyatakan hubungan

adanya pengaruh


(34)

2.5. Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini untuk identifikasi masalah nomor tiga adalah adanya hubungan yang kuat antara preferensi estimasi dan preferensi aktual, atau ada predictive accuracy yang tinggi pada proses conjoint.


(35)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian

Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purpossive yakni ditetapkan secara sengaja dengan mempertimbangkan tujuan dari penelitian. Lokasi penelitian dilaksanakan di Kota Medan karena Kota Medan merupakan salah satu kota metropolitan dan jumlah penduduknya paling besar dibandingkan dengan daerah lain di Sumatera Utara. Hal ini mengindikasikan bahwa dengan senakin besarnya jumlah penduduk maka tingkat konsumsi pada daerah tersebut juga semakin besar Tabel 3.1. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk

Sumatera Utara menurut Kabupaten / Kota Tahun 2012. Kabupaten / Kota

Regency / City

Luas Wilayah Totsl Area

(km2)

Jumlah Penduduk Number of Population (jiwa)

Kepadatan Penduduk Population Density

(jiwa/km2)

(1) (2) (3) (4)

Kabupaten / Regency

01. Nias 980,32 132.860 136

02. Mandailing Natal 6.620,70 410.931 62

03. Tapanuli Selatan 4.352,86 268.095 62

04. Tapanuli Tengah 2158 318.908 148

05. Tapanuli Utara 3.764,65 283.871 75

06. Toba Samosir 2.352,35 174.865 74

07. Labuhanbatu 2.561,38 424.644 166

08. Asahan 3.675,79 677.876 184

09. Simalungun 4.368,60 830.986 190

10. Dairi 1.927,80 273.394 142

11. Karo 2.127,25 358.823 169

12. Deli Serdang 2.486,14 1.845.615 742

13. Langkat 6.263,29 976.885 156

14. Nias Selatan 1.625, 91 294.069 181

15. Humbang Hasundutan 2.297,20 174.765 76

16. Pakpak Bharat 1.218,30 41.492 34

17. Samosir 2.433,50 121.594 50

18. Serdang Bedagai 1.913,33 604.026 316

19. Batu Bara 904,96 381.023 421


(36)

21. Padang Lawas 3.892,74 232.166 60

22. Labuhanbatu

Selatan 3.116,00 284.809 91

23. Labuhanbatu Utara 3.545,80 335.459 95

24. Nias Utara 1.501,63 128.533 86

25. Nias Barat 544,09 82.701 152

Kota / City

26. Sibolga 10,77 85.852 7.971

27. Tanjung Balai 61,52 157.175 2.555

28. Pematang Siantar 79,97 236.947 2.963

29. Tebing Tinggi 38,44 147.771 3.844

30. Medan 265,1 2.122.804 8.008

31. Binjai 90,24 250.252 2.773

32. Padang Sidempuan 114,65 198.809 1.734

33. Gunung Sitoli 469,36 128.337 273

Sumatera Utara 71.680,68 13.215.401 184

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara, 2012

3.2. Metode Pengambilan Sampel

Jumlah populasi konsumen ysng gemar mengonsumsi buah durian di Kota Medan tidak dapat diketahui secara pasti sehingga penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara nonprobability sampling yakni dengan teknik judgement dan accidental sampling.

Judgement sampling dilakukan untuk memilih responden yang tepat sebagai sumber informasi berdasarkan kriteria tertentu yaitu responden yang gemar mengonsumsi buah durian. Sedangkan accidental sampling dilakukan dengan memilih responden secara spontan atau yang kebetulan ditemui di lokasi penelitian.

Menurut Hair, et al. (2006) dalam analisis conjoint ukuran sampel yang dipertimbangkan berkisar antara lima puluh sampai dua ratus yang dianggap sudah cukup memadai. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini


(37)

ditetapkan sebanyak 80 responden yang dianggap telah mewakili populasi konsumen buah durian di Kota Medan.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Data dari penelitian ini berupa data primer dan sekunder. Data primer diambil dengan cara mewawancarai responden dengan menggunakan kuesioner. Pertanyaan dari kuesioner menggunakan pertanyaan terstruktur. Sedangkan data sekunder didapat dari instansi terkait yaitu seperti dari BPS berupa data produksi buah – buahan di Indonesia.

Tabel 3.3. Metode Pengumpulan Data Jenis

Data Data yang diambil Sifat Data

Teknik Pengumpulan Data Sumber Data Primer Preferensi konsumen terhadap atribut buah durian di Kota Medan

Data Kualitatif Teknik survei dengan melakukan wawancara dan penyebaran kuesioner Masyarakat di Kota Medan yang menjadi responden Data Sekunder

- Data jumlah produksi buah durian di Indonesia tahun 2008 – 2012

- Data produksi buah durian di Sumatera Utara tahun 2010 – 2012

- Data varietas durian Indonesia

- Data luas wilayah, jumlah

penduduk.dan kepadatan penduduk Sumatera Utara menurut Kab / Kota tahun 2012

Data

Kuantitatif -

-Badan Pusat Statistik -Direktorat

Jenderal Hortikultura


(38)

3.4. Metode Analisis Data

Analisis data yang digunakan yaitu analisis data deskriptif dan analisis conjoint. Analisis deskriptif yaitu untuk mengidentifikasi gambaran umum dan karakteristik konsumen buah durian. Data dikumpulkan melalui wawancara dan penyebaran kuesioner kepada masyarakat Kota Medan yang menjadi responden, kuesioner berisi pertanyaan yang terstruktur.

Analisis Conjoint merupakan teknik multivariat yang digunakan untuk mengetahui bagaimana preferensi konsumen terhadap barang atau jasa. Analisis ini didasarkan pada pemikiran konsumen dalam mengevaluasi nilai dari sebuah objek terhadap kombinasi atributnya masing – masing (Hair, et al, 2006).

Analisis Conjoint mulai dikembangkan pada tahun 1970 – an dan banyak digunakan pada bidang ilmu yang terkait dengan persepsi seseorang, seperti pemasaran, sosial politik, dan psikologi. Pada bidang pemasaran, analisis ini banyak digunakan untuk mengetahui preferensi konsumen akan produk baru atau desain produk. Pada dasarnya tujuan analisis conjoint adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi seseorang terhadap suatu objek yang terdiri atas satu atau banyak bagian. Hasil utama analisis conjoint adalah suatu bentuk (desain) produk barang atau jasa atau objek tertentu yang diinginkan oleh sebagian besar responden. Hasil tersebut dapat menjadi masukan bagi pelaku agribisnis untuk memproduksi produk / jasa sesuai selera responden yang dianggap dapat mewakili populasi yang ada (Santoso, 2012).

Pada dasarnya proses analisis yang dilakukan hanya sekali untuk menjawab setiap permasalahan yang ada pada identifikasi masalah, karena melalui proses dibawah


(39)

ini akan langsung menghasilkan output untuk setiap jawaban dari ketiga permasalahan tersebut. Berikut ini langkah – langkah dalam analisis conjoint pada buah durian.

1. Menentukan Perancangan Atribut dan Level

Menentukan atribut dari buah durian beserta dengan subatributnya (level). Atribut yang dipilih yaitu bobot buah, bentuk buah, warna kulit, warna daging buah, tekstur daging buah, cita rasa, serta aroma. Penentuan atribut dan level ini diambil berdasarkan pedoman standar penilaian durian dari Direktorat Budidaya Tanaman Buah, Direktorat Jenderal Kementan dengan beberapa penyesuaian agar responden mudah dalam mengevaluasi buah durian yang menjadi seleranya.

Tabel 3.4.a. Atribut dan Level Buah Durian

Atribut Subatribut / level / taraf

bobot buah 1. 1 – 2 kg (kecil) 2. 2 – 3 kg (sedang) 3. 3 – 5 kg (besar)

bentuk buah 1. bulat

2. bulat telur 3. lonjong 4. tidak beraturan warna kulit buah 1. hijau

2. hijau kekuningan 3. coklat

4. kuning

warna daging buah 1. kuning tua / tembaga 2. kuning

3. putih kekuningan / krem 4. putih

tekstur daging buah 1. pulen (lembut dan kering) 2. lembut basah

3. lembut berlemak cita rasa 1. manis legit

2. manis pahit 3. manis sedang

aroma 1. kuat


(40)

Dari atribut dan subatribut yang telah dibuat diperoleh jumlah atribut buah durian sebanyak tujuh faktor dan terdapat 23 subatribut / level / taraf.

2. Membuat Desain Stimuli

Membuat kombinasi level produk (stimuli), tindakan ini dilakukan setelah menentukan atribut dan subatribut buah durian. Untuk perancangan kombinasi subatribut atau level terdapat dua pendekatan yang sering digunakan, yaitu kombinasi berpasangan (pairwise comparison) dan kombinasi lengkap (full profile). Metode pairwise – comparison merupakan metode evaluasi dua faktor sedangkan metode full – profile merupakan metode evaluasi banyak faktor.

Pada penelitian ini memakai metode full – profile dimana seluruh aspek diperhatikan sekaligus sehingga deskripsi dari konsep tersebut lebih realistis. Pada pengukuran ini untuk memudahkan responden dalam mengevaluasi semua stimuli digunakan fractional factorial design yang merupakan teknik untuk mereduksi jumlah stimuli dimana diperoleh stimuli yang hanya mengukur efek utamanya saja (Rosada, 2002).

Kemungkinan kombinasi yang terbentuk dari berbagai subatribut tersebut adalah 3 x 4 x 4 x 4 x 3 x 3 x 2 = 3.456 stimuli. Oleh karena jumlah stimuli yang terlalu banyak maka akan menyebabkan responden kesulitan dalam memberikan penilaian, untuk mengatasi masalah tersebut digunakanlah orthogonal design pada perangkat lunak SPSS 17.0. Melalui perancangan orthogonal diharapkan akan diperoleh suatu kombinasi atribut yang hanya mengukur efek utamanya saja (fractional factorial design).


(41)

Dengan memakai prosedur orthogonal pada SPSS maka stimuli yang berjumlah 3.456 tadi disederhanakan jumlahnya agar tidak semua kombinasi harus dianalisis. Hasil dari orthogonaldesign ini yaitu stimuli yang bejumlah 37 buah dimana 32 stimuli berstatus design sedangkan 5 stimuli merupakan holdout sample yang digunakan sebagai penguji hasil apakah proses conjoint yang menggunakan sampel tersebut bisa selaras jika digunakan pada populasi


(42)

Berikut ini stimuli hasil orthogonal design pada SPSS : Tabel 3.4.b. Desain Stimuli Buah Durian

Bobot buah Bentuk buah Warna kulit buah Warna daging buah Tekstur daging

buah Cita Rasa Aroma STATUS_ CARD_ 1-2kg

(kecil) bulat kuning putih

pulen (lembut dan kering)

manis

pahit sedang Design 1

1-2kg (kecil)

tidak

beraturan coklat

putih kekuningan/

krem

lembut basah manis

legit kuat Design 2

3-5kg (besar)

tidak

beraturan hijau putih lembut basah

manis

sedang sedang Design 3

1-2kg

(kecil) bulat coklat

kuning

tua/tembaga lembut basah

manis

pahit kuat Design 4

1-2kg (kecil)

tidak

beraturan hijau

putih kekuningan/ krem pulen (lembut dan kering) manis

pahit kuat Design 5

1-2kg (kecil)

tidak beraturan

hijau

kekuningan kuning

lembut berlemak

manis

pahit sedang Design 6

3-5kg

(besar) lonjong coklat kuning

lembut berlemak

manis

legit kuat Design 7

1-2kg (kecil)

bulat

telur hijau

putih kekuningan/ krem lembut berlemak manis

legit sedang Design 8

2-3kg (sedang) tidak beraturan hijau kekuningan kuning tua/tembaga pulen (lembut dan kering) manis

sedang kuat Design 9

2-3kg

(sedang) bulat hijau kuning lembut basah

manis

legit sedang Design 10

3-5kg

(besar) bulat coklat kuning

pulen (lembut dan kering)

manis

sedang sedang Design 11

2-3kg (sedang)

tidak

beraturan coklat putih

pulen (lembut dan kering)

manis

legit sedang Design 12

1-2kg

(kecil) lonjong

hijau

kekuningan putih

pulen (lembut dan kering)

manis

sedang kuat Design 13

2-3kg (sedang)

bulat

telur coklat putih

lembut berlemak

manis

pahit kuat Design 14

2-3kg

(sedang) lonjong kuning

putih kekuningan/ krem pulen (lembut dan kering) manis

legit sedang Design 15

3-5kg (besar)

bulat

telur kuning

kuning tua/tembaga

pulen (lembut dan kering)

manis

pahit sedang Design 16

1-2kg

(kecil) bulat hijau

kuning tua/tembaga

pulen (lembut dan kering)

manis

legit kuat Design 17

3-5kg (besar)

tidak

beraturan kuning

kuning tua/tembaga

lembut berlemak

manis

legit kuat Design 18

1-2kg

(kecil) lonjong hijau

kuning tua/tembaga

lembut berlemak

manis

sedang sedang Design 19

1-2kg

(kecil) lonjong kuning putih lembut basah

manis

legit kuat Design 20

3-5kg

(besar) bulat

hijau kekuningan putih kekuningan/ krem pulen (lembut dan kering) manis

legit kuat Design 21

1-2kg

(kecil) bulat

hijau

kekuningan putih

lembut berlemak

manis

legit sedang Design 22


(43)

(sedang) telur kekuningan tua/tembaga legit 1-2kg

(kecil)

bulat

telur kuning kuning lembut basah

manis

sedang kuat Design 24

2-3kg

(sedang) bulat kuning

putih kekuningan/ krem lembut berlemak manis

sedang kuat Design 25

3-5kg

(besar) lonjong

hijau kekuningan

putih kekuningan/

krem

lembut basah manis

pahit sedang Design 26

1-2kg (kecil)

bulat telur

hijau

kekuningan kuning

pulen (lembut dan kering)

manis

legit kuat Design 27

1-2kg (kecil)

bulat

telur coklat

putih kekuningan/ krem pulen (lembut dan kering) manis

sedang sedang Design 28

1-2kg (kecil)

tidak

beraturan kuning kuning

pulen (lembut dan kering)

manis

legit sedang Design 29

1-2kg

(kecil) lonjong coklat

kuning tua/tembaga

pulen (lembut dan kering)

manis

legit sedang Design 30

2-3kg (sedang

)

lonjong hijau kuning pulen (lembut

dan kering)

manis

pahit kuat Design 31

3-5kg (besar)

bulat

telur hijau putih

pulen (lembut dan kering)

manis

legit kuat Design 32

3-5kg

(besar) bulat hijau

putih kekuningan/ krem pulen (lembut dan kering) manis

legit sedang Holdout 33

3-5kg

(besar) bulat

hijau kekuningan kuning tua/tembaga lembut berlemak manis

legit kuat Holdout 34

1-2kg

(kecil) bulat coklat

putih kekuningan/ krem lembut berlemak manis

pahit kuat Holdout 35

3-5kg

(besar) bulat kuning

kuning

tua/tembaga lembut basah

manis

pahit sedang Holdout 36

1-2kg

(kecil) lonjong kuning

kuning

tua/tembaga lembut basah

manis

sedang kuat Holdout 37

Maksud dari tabel di atas yaitu pada stimuli satu kombinasi buah durian yang mungkin menjadi preferensi konsumen adalah buah durian dengan bobot 1 – 2 kg (kecil), bentuk buah bulat, warna kulit kuning, warna daging buah putih, tekstur daging buah pulen (lembut dan kering), cita rasa manis pahit dan aromanya kuat. Demikian juga pada stimuli dua, yaitu buah durian dengan bobot buah 1 – 2 kg (kecil), bentuk buah tidak beraturan, warna kulit coklat, warna daging buah putih kekuningan / krem, tekstur daging buah lembut basah, cita rasa manis legit dan aromanya kuat, begitu seterusnya sampai pada stimuli yang ke – 37.


(44)

   

3. Mengumpulkan pendapat responden terhadap setiap stimuli yang ada Hasil pembuatan stimuli dengan menggunakan prosedur orthogonal itulah yang kemudian disertakan dalam kuesioner untuk dievalusi oleh responden. Responden diminta memberikan penilaian terhadap stimuli tersebut. Penilaian responden menggunakan rating yaitu dengan memakai skala likert dimana angka 1 = sangat tidak suka sekali, 2 = tidak suka sekali, 3 = cukup suka, 4 = suka sekali, 5 = sangat suka sekali.

Tabel 3.4.c. Pemberian Rating pada Stimuli Buah Durian Bobot buah Bentuk buah Warna kulit buah Warna daging buah Tekstur daging buah Cita

Rasa Aroma Rating CARD_ 1-2kg

(kecil) bulat kuning putih

pulen (lembut dan kering)

manis

pahit sedang ... 1

1-2kg (kecil)

tidak

beraturan coklat

putih kekuningan/

krem

lembut basah manis

legit kuat ... 2

3-5kg (besar)

tidak

beraturan hijau putih lembut basah

manis

sedang sedang ... 3

1-2kg

(kecil) bulat coklat

kuning

tua/tembaga lembut basah

manis

pahit kuat ... 4

1-2kg (kecil)

tidak

beraturan hijau

putih kekuningan/ krem pulen (lembut dan kering) manis

pahit kuat ... 5

1-2kg

(kecil) lonjong kuning

kuning

tua/tembaga lembut basah

manis

sedang kuat ... 37

Rating diisi oleh konsumen buah durian yang menjadi responden dalam penelititan ini dan ditulis sesuai dengan selera mereka masing – masing dengan menggunakan skala likert dari nilai 1 sampai 5. Dari hasil penilaian terhadap stimuli tersebut kemudian dilanjutkan dengan proses conjoint.

4. Melakukan proses conjoint dengan masukan data yang ada

Hasil penilaian / pemberian rating oleh para responden diolah dengan analisis conjoint dengan bantuan perangkat lunak SPSS. Hasil analisis conjoint secara


(45)

   

keseluruhan dilihat dari overall statistics pada SPSS subfile summary. Hasil analisis ini diperoleh untuk memperkirakan atribut buah durian yang diinginkan oleh responden berdasarkan penilaian terhadap stimuli tersebut yang disertakan dalam kuesioner sebelumnya.

5. Hasil analisis

Output yang dihasilkan dari proses analisis conjoint berupa nilai utility yaitu

suatu perbandingan antara nilai kegunaan dengan tiap-tiap taraf atributnya, importance values yaitu suatu nilai perbandingan antara nilai kepentingan dengan tiap-tiap atribut buah durian serta nilai korelasi Pearson dan Kendall’s Tau untuk mengetahui seberapa tinggi predictive accuracy – nya.

Interpretasi hasilnya adalah untuk nilai utility, yaitu nilai yang paling besar menjadi kombinasi stimuli yang disukai oleh konsumen. Untuk nilai kepentingan (importance values) yaitu nilai yang terbesar menunjukkan atribut buah durian yang paling penting serta untuk uji keakuratan dilihat dari korelasi Pearson’s dan Kendall’s Tau. Uji Keakuratannya (predictive accuracy) :

H0 : tidak adanya hubungan yang kuat antara preferensi estimasi dan

preferensi aktual, atau tidak ada predictive accuracy yang tinggi pada proses conjoint.

H1 : adanya hubungan yang kuat antara preferensi estimasi dan preferensi aktual, atau ada predictive accuracy yang tinggi pada proses conjoint. Sign. < 0,05 maka H0 ditolak

Sign. > 0,05 maka H0 diterima (Santoso, 2012)


(46)

   

Jika sign. < 0,05 maka ada predictive accuracy yang tinggi pada proses conjoint.

Tabel 3.4.d. Hasil Analisis Conjoint pada Buah Durian No. Atribut Level / Taraf Nilai Kegunaan

(Utility values)

Nilai Kepentingan Relatif (%) (Importance values)

1 Bobot buah

1 – 2 kg (kecil) 2 – 3 kg (sedang) 3 – 5 kg (besar)

-a1

a2

-a3

b1

2 Bentuk buah

bulat bulat telur lonjong tidak beraturan -a1 a2 -a3 -a4 b2

3 Warna kulit buah hijau hijau kekuningan coklat kuning -a1 a2 -a3 -a4 b3

4 Warna daging

buah

kuning tua / tembaga kuning

putih kekuningan / krem putih a1 -a2 -a3 -a4 b4

5 Tekstur

daging buah

pulen (lembut dan kering) lembut basah lembut berlemak a1 -a2 -a3 b5

6 Cita rasa

manis legit manis pahit manis sedang a1 -a2 -a3 b6

7 Aroma kuat

sedang

a -a2

b7

Sementara itu untuk mengetahui apakah proses conjoint yang menggunakan sampel tersebut bisa selaras jika digunakan pada populasi maka hasil conjoint diuji dengan sejumlah holdout stimuli. Holdout stimuli adalah stimuli yang dibuat SPSS sebagai penguji hasil yang didapat nanti. Jika nilai signifikansi holdout stimuli 0,000 (kurang dari 0,05) maka dapat dikatakan bahwa proses conjoint yang menggunakan sampel tersebut bisa selaras jika digunkan pada populasi.


(47)

   

Tabel 3.4.e. Metode Analisis Data Metode

Analisis

Aspek yang

dianalisis Proses Analisis Hasil Analisis

Analisis Deskriptif Gambaran umum dan karakteristik konsumen buah durian. Mewawancarai responden dengan menggunakan kuesioner. Diketahui gambaran umum dan karakteristik dari konsumen buah durian. Analisis Conjoint Preferensi konsumen terhadap kombinasi atribut buah durian (Durio zibethinus Murr.) di Kota Medan (Identifikasi Masalah ke – 1).

1. Menentukan

perancangan atribut dan level

2. Mendesain stimuli 3. Mengumpulkan pendapat

responden terhadap setiap stimuli yang ada. 4. Melakukan proses

conjoint dengan masukan data yang ada melalui bantuan perangkat lunak SPSS.

5. Interpretasi Hasil

Dilihat dari output yang dihasilkan dari proses analisis conjoint. Output berupa nilai utility, dimana nilai yang paling besar menjadi kombinasi stimuli yang disukai oleh

konsumen.

Analisis

Conjoint

Urutan atribut dari buah durian yang paling penting (Durio zibethinus

Murr.) menurut preferensi konsumen (Identifikasi Masalah ke – 2).

Proses analisis sama dengan proses yang dilakukan pada identifikasi masalah yang pertama.

Dilihat dari output yang dihasilkan dari proses analisis conjoint. Output berupa nilai kepentingan (importance value) dimana nilai yang terbesar

menunjukkan atribut buah durian yang paling penting. Analisis Conjoint Tingkat keakuratan prediksi model hasil analisis conjoint. (Identifikasi Masalah ke – 3).

Proses analisis sama dengan proses yang dilakukan pada identifikasi masalah yang pertama.

Dilihat dari output yang dihasilkan dari proses analisis conjoint. .Output berupa nilai signifikansi dari korelasi Pearson’s dan Kendall’s Tau. Jika sign. <0,05 maka ada

predictive accuracy yang tinggi pada proses

conjoint.

3.4.1. Metode Analisis pada Identifikasi Masalah yang Pertama

Proses analisis yang dilakukan seperti yang telah dijelaskan di atas. Untuk menjawab permasalahan pada identifikasi masalah yang pertama dapat dilihat dari nilai utility pada masing – masing level / taraf atribut. Interpretasi hasilnya yaitu nilai utility yang terbesar menunjukkan level dari atribut yang menjadi preferensi konsumen buah durian sehingga apabila level – level atribut yang memiliki nilai


(48)

   

utility paling besar digabungkan maka akan membentuk kombinasi / stimuli dari karakteristik buah durian yang menjadi preferensi konsumen.

3.4.2 Metode Analisis pada Identifikasi Masalah yang Kedua

Proses analisis sama dengan proses yang telah dijelaskan sebelumnya, yang menjadi perbedaan untuk identifikasi masalah kedua adalah output yang dihasilkan. Output yang dilihat berupa nilai kepentingan (importance values). Nilai kepentingan (importance values) digunakan untuk melihat atribut manakah yang paling penting dari buah durian menurut preferensi konsumen. Interpretasi hasilnya yaitu nilai kepentingan (importance values) yang paling besar menunjukkan atribut buah durian yang paling penting sehingga mendasari konsumen untuk membeli buah durian.

3.4.3 Metode Analisis pada Identifikasi Masalah yang Ketiga

Proses analisis sama dengan proses yang telah dijelaskan sebelumnya. Untuk melihat tingkat keakuratan prediksi model hasil analisis conjoint maka output yang dilihat berupa nilai korelasi Pearson dan Kendall’s Tau.

Uji Keakuratan(predictive accuracy):

H0 : tidak adanya hubungan yang kuat antara preferensi estimasi dan preferensi aktual, atau tidak ada predictive accuracy yang tinggi pada proses conjoint.

H1 : adanya hubungan yang kuat antara preferensi estimasi dan preferensi aktual, atau ada predictive accuracy yang tinggi pada proses conjoint.


(49)

   

Sign. > 0,05 maka H0 diterima (Santoso, 2012)

Interpretasi hasilnya yaitu jika nilai signifikansi 0,000 (kurang dari 0,05) menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara preferensi estimasi dan preferensi aktual, atau ada predictive accuracy yang tinggi pada proses conjoint.

3.5. Definisi dan Batasan Operasional 3.5.1. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini dibuat agar tidak terjadi kesalahan penafsiran dan pengertian dari beberapa istilah yang dipakai dalam penelitian. Berikut definisi dari istilah yang digunakan dalam operasional penelitian ini : 1. Produk buah durian adalah buah segar yang dijadikan sebagai objek

penelitian menurut preferensi konsumen di Kota Medan.

2. Kegiatan Pemasaran adalah proses penyaluran / penyampaian buah durian dari produsen hingga sampai kepada konsumen.

3. Konsumen adalah orang yang sedang membeli buah durian atau menggemari buah durian di Kota Medan.

4. Preferensi adalah suatu perilaku konsumen dalam memilih buah durian dan kecenderungannya terhadap kombinasi atribut durian yang disukai.

5. Keputusan pembelian adalah suatu tindakan untuk mengonsumsi buah durian yang didasarkan pada preferensi konsumen.


(50)

  6. Atribu karak sebag Atribu a. B B u m b. B k b T ut merupak kteristik yan gai pertimba

ut dari buah Bobot buah Buah denga ukuran seda mempunyai Bentuk buah kesimetrisan bulat telur, lo Tabel 3.5.1. Bentuk B Bulat Bulat Telu an variabel ng dimiliki angan dalam h durian :

adalah uku an ukuran k ang mempun

bobot 3 – 5 h adalah ko n kondisi ju

onjong, dan b. Keteran Buah Be da ju ur Be at ya yang melin i dan diten m membeli d

uran buah de kecil memp

nyai bobot 5 kg.

omposisi an uring buah. n tidak semp ngan Bentu

entuk buah an tinggi b uring yang k

entuk buah tau bagian b ang konsiste ngkupi buah ntukan untu durian. engan ukura punyai bobo 2 – 3 kg.

ntara diame Bentuk bua purna.

k Buah Du Ket

dengan kom buah relati konsisten.

h yang diam bawah tidak en.

h durian me uk dipilih

an kecil, se ot 1 – 2 k Buah deng

eter buah, t ah durian te

urian terangan

mposisi ant f seimbang

meter buah k sama den

eliputi ciri – oleh kons

edang, dan b kg. Buah de gan ukuran

tinggi buah terdiri dari b

tara diamete g dengan

bagian atas ngan bentuk

 

– ciri / umen besar. engan besar h, dan bulat, er buah bentuk

s dan / k juring


(51)

  c. W m c d. W k k e. T k (l f. C d g. A b 7. Tekni digun Lonjong Tidak sem Warna kulit matang dan

oklat, dan k Warna dagin kuning tua / krem dan pu Tekstur dagi kandungan a lembut dan Cita rasa m dikandung d Aroma adala buah durian

ik Multivar nakan dalam Be di ko purna Be da ko buah merup siap dikon kuning.

ng buah ad kuning tem utih.

ing buah ad air dalam da kering), lem merupakan t

daging buah ah tingkat k seperti kuat rite dengan m menganali entuk buah ibanding de onsisten. entuk buah an diamete onsisten. pakan warn nsumsi yang dalah warna mbaga, kunin dalah kondi aging buah. mbut berlem tingkat kem seperti: ma ketajaman b t dan sedan analisis co isis preferen

dimana ting engan diame

h yang tida er serta b

na kulit luar g terdiri da

a yang terlih ng, putih ke

isi daging b Tekstur da mak, dan lem manisan ber

anis legit, m bau khas du

g.

onjoint ada nsi konsume

ggi buah rel eter buah de

k proporsio bentuk jur

dimana bua ari hijau, hi

hat pada da ekuningan /

buah yang m aging buah t mbut basah. rdasarkan k manis pahit,

urian yang d

alah metode en pada bua

latif lebih ti engan juring

onal antara ring yang

ah dalam ko ijau kekuni

aging buah / kuning gad

mengindika terdiri dari . kadar gula manis seda dikeluarkan e statistika ah durian.   inggi g yang a tinggi tidak ondisi ngan, yaitu ding / asikan pulen yang ng. n oleh yang


(52)

   

8. Stimuli merupakan kombinasi dari taraf / level atribut.

9. Taraf / level / subatribut adalah nilai / gambaran dari atribut buah durian yang lebih khusus dan spesifik.

3.5.2. Batasan Operasional

1. Penelitian dilakukan di kios – kios yang menjual buah durian dan di pasar tradisional yang berlokasi di Kota Medan.

2. Waktu penelitian dilakukan pada tahun 2014.

3. Sampel penelitian merupakan konsumen yang sedang membeli buah durian atau yang gemar mengonsumsi buah durian.


(53)

   

BAB IV

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

4.1. Deskripsi Daerah Penelitian

Kota Medan secara geografis terletak di antara 2 27' - 2 47' Lintang Utara dan 98 35' – 98 44' Bujur Timur, luas wilayahnya adalah 265,10 km2. Perbatasan wilayahnya adalah :

1. di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang, 2. di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang, 3. di sebelah utara berbatasan dengan selat Malaka, dan

4. di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang,

Penduduk Kota Medan pada lima tahun terakhir mengalami peningkatan. Berikut ini tabel jumlah penduduk di Kota Medan tahun 2008 – 2012 :

Tabel 4.1. Jumlah Penduduk di Kota Medan Tahun 2008 - 2012

Tahun 2012 2011 2010 2009 2008

Jumlah Pria (jiwa) 1.047.875 1.046.560 1.036.926 1.049.457 1.039.707 Jumlah Wanita (jiwa) 1.074.929 1.070.664 1.060.684 1.071.596 1.062.398 Total (jiwa) 2.122.804 2.117.224 2.097.610 2.121.053 2.102.105 Sumber : Sumatera Utara dalam Angka, 2008 – 2012

Kota Medan wilayahnya terbagi atas 21 Kecamatan dan 151 Kelurahan/Desa. Pada penelitian mengenai preferensi konsumen buah durian ini lokasinya berada di dua kecamatan yaitu di Kecamatan Medan Baru dan Kecamatan Medan Johor. Berikut ini penjelasan mengenai deskripsi daerah Kecamatan Medan Baru dan Kecamatan Medan Johor :


(54)

   

4.1.1. Kecamatan Medan Baru Letak Geografis dan Luas Wilayah

Kecamatan Medan Baru merupakan Kecamatan di Kota Medan yang mempunyai luas wilayah sekitar 5,41 km2 dengan ketinggian wilayah 27 meter di atas permukaan laut. Secara geografis, di sebelah utara Kecamatan Medan Baru berbatasan langsung dengan Kecamatan Medan Petisah, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Selayang, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Medan Polonia, sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Medan Sunggal.

Gambar 4.1.1.a Luas Wilayah Kecamatan Medan Baru menurut Kelurahan (%) Sumber : Statistik Daerah Kecamatan Medan Baru, 2012

Keadaan Penduduk

Pada tahun 2012 jumlah penduduk Kecamatan Medan Baru sebanyak 39.577 jiwa penduduk dimana penduduk terbanyak berada Kelurahan Padang Bulan yaitu sebanyak 9.123 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terkecil di Kelurahan Darat yaitu sebanyak 1.911 jiwa. Bila dibandingkan antara jumlah penduduk serta luas


(55)

   

wilayahnya maka Kelurahan Babura merupakan Kelurahan terpadat yaitu 8.727 jiwa / km2. Jumlah penduduk sebanyak 39.577 jiwa ini terdiri dari 17.574 penduduk laki – laki dan 22.003 jiwa penduduk perempuan.

Gambar 4.1.1.b. Kepadatan Penduduk Kecamatan Medan Baru Tahun 2012 Sumber : Kecamatan Medan Baru dalam Angka, 2012

Berdasarkan kelompok umur, pada tahun 2012 distribusi penduduk Kecamatan Medan Baru relatif lebih banyak pada usia produktif.


(56)

   

Gambar 4.1.1.c. Piramida Penduduk Kecamatan Medan Baru Tahun 2012 Sumber : Kecamatan Medan Baru dalam Angka, 2012

Dari total jumlah penduduk Kecamatan Medan Baru pada tahun 2012, tercatat sebanyak 25.401 orang yang bekerja. Sebanyak 1.958 oran atau 7,70 % bekerja sebagai pegawai negeri, sebanyak 9.432 orang atau 37,08 % bekerja sebagai pegawai swasta, sebanyak 716 orang atau 2,82 % bekerja sebagai ABRI, sebanyak 104 orang atau 0,41 % bekerja sebagai petani, sebanyak 5.202 orang atau 20,48 % bekerja sebagai pedagang, sebanyak 2.031 orang atau 7,99 % merupakan pensiunan, dan sebanyak 5.985 orang atau 23,54 % bekerja pada pekerjaan lainnya.


(57)

 

Gambar 4 Sumber : K

Sarana da Berikut in Ta No 1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Sum 2,00 4,00 6,00 8,000 10,000 4.1.1.d. Ko Bar Kecamatan an Prasara ni jumlah sar

abel 4.1.1. S Jenis Sa Air Bersi Listrik Lapangan Rumah Ib Rumah S Puskesm Pasar Tra Plaza/Ma Pasar Gr Rumah S Puskesm Posyandu TK Swas SD / Sed SMP / Se SMA / K mber : Kecam

0 00 00 0 0 0 1,958 9,4 mposisi M ru Tahun 2

Medan Bar

ana

rana dan pra Sarana dan rana dan P ih

n Olah Rag badah Sakit mas adisional all osir Sakit mas u sta derajat ederajat K matan Meda 432 716 10 Mata Pencah 2012 (jiwa) ru dalam An

asarana yan n Prasaran Prasarana

ga

an Baru dal

04 5,202 2,0 harian Pend ) ngka, 2012

ng ada di Ke na di Kecam

lam Angka, 31 5,985 duduk Kec ecamatan M matan Med Keteranga 9.248 Rum 9.859 Rum 2012 camatan M Medan Baru dan Baru an mah Tangga mah Tangga 53 Persil 49 Unit 5 Unit 1 Unit 2 Unit 3 Unit 200 Unit 6 Unit 1 Unit 25 Unit 17 unit 25 unit 9 unit 8 unit   Medan :


(58)

   

4.1.2. Kecamatan Medan Johor Letak Geografis dan Luas Wilayah

Kecamatan Medan Johor adalah daerah pemukiman di Kota Medan di sebelah Selatan, dan merupakan daerah resapan air bagi Kota Medan. Kecamatan Medan Johor mempunyai luas wilayah sekitar 16,96 km2 dengan rata – rata ketinggian wilayah 28 meter di atas permukaan laut. Secara geogarafis Kecamatan Medan Johor berbatasan dengan Kecamatan Medan Polonia di sebelah utara, Kabupaten Deli Serdang di sebelah selatan, Kecamatan Medan Amplas di sebelah timur, dan berbatasan dengan Kecamatan Medan Selayang di sebelah barat.

Gambar 4.1.2.a. Luas Wilayah Kecamatan Medan Johor dirinci menurut Kelurahan (%)


(59)

   

Keadaan Penduduk

Pada tahun 2012, Kecamatan Medan Johor dihuni oleh 125.913 jiwa, terdiri dari 62.005 jiwa laki – laki serta 63.908 jiwa perempuan. Jumlah penduduk paling banyak berada di Kelurahan Kwala Bekala yaitu sebanyak 33.031 jiwa sedangkan junlah penduduk paling kecil berada di Kelurahan Kedai Durian yaitu sebanyak 6.748 jiwa.

Tabel 4.1.2.a. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kecamatan Medan Johor Tahun 2012

Kelurahan Jumlah

Penduduk (Jiwa)

Luas Wilayah (km2)

Kepadatan Penduduk per km2

Kwala Bekala 33.031 5,50 6.006

Gedung Johor 23.385 3,15 7.424

Kedai Durian 6.748 0,98 6.886

Suka Maju 9.809 1,52 6.453

Titi Kuning 21.257 1,81 11.744

Pangkalan Masyhur 31.683 4,00 7.921

Medan Johor 125.913 16,96 7.424

Sumber : Kecamatan Medan Johor dalam Angka, 2012

Komposisi penduduk Kecamatan Medan Johor didominasi oleh penduduk usia muda yaitu berada pada kelompok umur 15 – 44 tahun sebanyak 67.376 jiwa (53,51 %), disusul kelompok umur 5 – 14 tahun sebanyak 21.903 jiwa (17,40 %), kelompok umur 45 – 64 tahun sebanyak 21.184 jiwa (16,82 %), kemudian kelompok umur 0 – 4 tahun sebanyak 11.740 jiwa (9,32 %) dan yang terkecil kelompok umur 65 tahun keatas sebanyak 8.710 (2,95 %).


(60)

   

0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000 80,000

0 ‐ 4 tahun 5 ‐ 14 tahun

15 ‐ 44 tahun

45 ‐ 64 tahun

≥ 65

Gambar 4.1.2.b.Grafik Penduduk Kecamatan Medan Johor menurut Usia

Tahun 2012

Sumber : Kecamatan Medan Johor dalam Angka, 2012

Berdasarkan data yang ada, penduduk Kecamatan Medan Johor yang bekerja pada tahun 2012 sebanyak 46.082 jiwa atau sekitar 36,60 % dari total jumlah penduduk.

Tabel 4.1.2.b. Komposisi Mata Pencaharian Penduduk Kecamatan Medan Johor Tahun 2012 (jiwa)

Pekerjaan 2010 2011 2012

Pegawai Negeri 5.462 4.390 3.780

Pegawai Swasra 23.381 15.803 12.898

TNI / POLRI 841 928 607

Petani / Nelayan 1.414 1.534 1.255

Pedagang 9.060 9.826 8.594

Lainnya 7.688 16.730 18.948

Jumlah 47.846 49.211 46.082

Sumber : Kecamatan Medan Johor dalam Angka, 2012

Sarana dan Prasarana

Berikut ini jumlah sarana dan prasarana yang ada di Kecamatan Medan Johor : Tabel 4.1.2.c. Sarana dan Prasarana Kecamatan Medan Johor Tahun 2012

No. Jenis Sarana dan Prasarana Keterangan

1 Air Bersih 16.881 rumah tangga

2. Listrik 27.678 rumah tangga

5. SPBU 7 unit


(61)

  7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Sumber : K 4.2. Kara Dalam pen durian dan Kota Med penelitian 1. Jenis Jumla dan y Ga Sumb 0 10 20 30% 40% 50% 60% 70% Puskesma Posyandu Pasar Swalayan PAUD TK Swast SD / Sede SMP / Sed SMA / K Kecamatan

kteristik Sa nelitian ini n juga mas dan. Berda

ini dapat di Kelamin Re ah responde

ang berjeni

ambar 4.2.1. ber : Analisi

0% 0% % % % % % % Lak s / Minimark a rajat derajat Medan Joh ampel dala responden m syarakat yan sarkan pen iklasifikasik esponden en yang berj

s kelamin p

. Grafik Jum is Data Prim

ki ‐ Laki 60%

ket

hor dalam A am Peneliti merupakan ng menyuk nelitian, kon kan sebagai jenis kelam perempuan s mlah Respon mer, 2014 Peremp 4 Angka, 2012 an konsumen kai buah du nsumen ya i berikut

in laki – lak sebanyak 32 nden Berdas puan 40% 2 yang sedan urian diman ng menjad ki sebanyak 2 orang (40

sarkan Jeni 2 unit 59 unit 6 unit 41 unit 16 unit 26 unit 53 unit 23 unit 19 unit ng membeli na berdomis di sampel d

k 48 orang ( %).

is Kelamin (   buah sili di dalam (60%) (%)


(62)

 

15% 2.50%0%

6.25%

2. Usia R Jumla orang orang seban orang orang Gam Sumber

3. Status R Dari h Pegawa 19 oran orang, % 8.75% Responden ah Respond g, usia 16 – g, 26 – 30 ta nyak 0 orang g, 51 – 55 ta g.

mbar 4.2.2 r : Analisis

Responden hasil peneli ai Negeri Si ng, wirasw dan sebagai

2.50% 2.50%

den yang b – 20 tahun ahun 12 oran

g, 41 – 45 t ahun sebany

. Jumlah R Data Prime

itian dipero ipil (PNS) / wata sebany i ibu rumah

2.50%

berusia pada sebanyak 1 ng, 31 – 35 tahun seban yak 2 orang

Responden er, 2014

oleh jumlah / TNI seban yak 21 oran h tangga seb

18.75

41.25%

a rentang 1 15 orang, 2

tahun seban nyak 5 orang

g, dan pada

Berdasark

h responde nyak 3 orang

ng, mahasis banyak 4 ora

5% 1 1 2 2 3 3 4 4 5 ≥

10 – 15 tah 21 – 25 tah

nyak 2 oran g, 46 – 50 ta

usia ≥ 55 ta

an Usia (%

en yang be g, pegawai swa / pelaj ang.

10‐15 tahun 16‐20 tahun 21‐25 tahun 26‐30 tahun 31‐35 tahun 36‐40 tahun 41‐45 tahun 46‐50 tahun 51‐55 tahun

≥ 55 tahun

ahun sebany hun sebanya ng, 36 – 40

ahun seban ahun sebany %) erstatus se swasta seba jar sebanya   yak 2 ak 33 tahun yak 7 yak 2 ebagai anyak ak 33


(63)

  Sumber 4. Pendid Berdas terakhir sebany sebany G Sumber Gambar 4 r : Analisis

ikan Terakh arkan pen rnya tamat ak 40 oran ak 1 orang.

ambar 4.2.4 r : Analisis

0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 33.75% 4.2.3. Juml Data Prime hir nelitian dip t dari SMP ng, tamat d

4. Jumlah Re Data Prime 3.75% PNS/TNI POLRI 1.25% lah Respon er, 2014 peroleh ju P sebanyak dari D3/S1 Responden B er, 2014 23.75% 2 Pegawai Swasta Wi 15% 50% nden Berda umlah resp k 12 oran sebanyak 2

erdasarkan 26.25% 4 iraswasta Ma /  sarkan Sta ponden ya ng, tamat d 27 dan yan

Pendidikan 41.25% ahasiswa Pelajar Ibu  Ta SMP SMA/SMK D3/S1 S2/S3 atus (%) ang pendi dari SMA/ ng tamat da

n Terakhir (

5%  Rumah angga   dikan /SMK ari S2 (%)


(1)

Lampiran 4. Produksi Buah Durian Menurut Provinsi (Ton), 2012

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2012

Provinsi Jumlah

Produksi

Aceh

37 203

Sumatera Utara

102 766

Sumatera Barat

45 116

R i a u

13 250

J a m b i

32 768

Sumatera Selatan

28 344

Bengkulu

17 487

Lampung

45 396

Bangka Belitung

9 956

Kepulauan Riau

4 744

DKI Jakarta

937

Jawa Barat

76 599

Jawa Tengah

79 236

DI Yogyakarta

8 528

Jawa Timur

158 341

Banten

47 466

B a l i

14 134

Nusa Tenggara Barat

3 587

Nusa TenggaraTimur

1 172

Kalimantan Barat

25 100

Kalimantan Tengah

10 636

Kalimantan Selatan

13 291

Kalimantan Timur

17 359

Sulawesi Utara

5 793

Sulawesi Tengah

16 543

Sulawesi Selatan

38 210

Sulawesi Tenggara

5 171

Gorontalo

939

Sulawesi Barat

3 987

M a l u k u

6 788

Maluku Utara

12 184

Papua Barat

2 846

Papua

2 253


(2)

 

 

 

 

Overall Statistics

Utilities

Utility Estimate Std. Error

bobot 1-2KG (KECIL) -.029 .024

2-3KG (SEDANG) -.020 .029

3-5KG (BESAR) .049 .029

bentuk BULAT -.005 .032

BULAT TELUR .044 .032

LONJONG -.006 .032

TIDAK BERATURAN -.033 .032

wrnklt HIJAU -.009 .032

HIJAU KEKUNINGAN .016 .032

COKLAT .003 .032

KUNING -.009 .032

wrndgg KUNING TUA/TEMBAGA .116 .032

KUNING .061 .032

PUTIH KEKUNINGAN/KREM .031 .032

PUTIH -.208 .032

tekstur PULEN(LEMBUT DAN

KERING)

.092 .024

LEMBUT BASAH -.140 .029

LEMBUT BERLEMAK .048 .029

cita MANIS LEGIT .089 .024

MANIS PAHIT .022 .029

MANIS SEDANG -.111 .029

aroma KUAT -.008 .018

SEDANG .008 .018

(Constant) 3.204 .021

Importance Values

bobot 10.635

bentuk 13.583

wrnklt 12.530

wrndgg 18.208

tekstur 16.101

cita 23.204

aroma 5.739

Averaged Importance Score

Correlationsa

Value Sig.

Pearson's R .932 .000

Kendall's tau .786 .000

Kendall's tau for Holdouts .800 .025

a. Correlations between observed and estimated preferences


(3)

(4)

 

 

 

 


(5)

(6)

 

 

 

 


Dokumen yang terkait

Karakteristik Kertas Berbahan Baku Kulit Durian Dan Sampah Kertas Perkantoran

3 71 65

Efektivitas Briket Kulit Durian Dalam Menurunkan Kadar Besi (Fe) Air Sumur Di Perumahan Milala Kelurahan Lau Cih Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2014

6 75 81

Pengaruh Pemberian Daging Buah Durian (Durio Zibethinus l.) terhadap Kadar Profil Lipid Darah Sukarelawan Sehat

5 92 93

Asetilasi Kayu Kemiri (Aleurites moluccana), Durian (Durio zibethinus), dan Manggis (Garcinia mangostana)

1 40 69

Studi Pembuatan Konsentrat Flavor Durian (Durio zibethinus, Murr.)

0 11 243

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH DURIAN (Durio zibethinus Murr.) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Durian (Durio Zibethinus Murr.) Terhadap Staphylococcus Epidermidis Dan Shigella Sonnei Serta Bioautografinya.

7 21 15

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH DURIAN (Durio zibethinus Murr.) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Durian (Durio Zibethinus Murr.) Terhadap Staphylococcus Epidermidis Dan Shigella Sonnei Serta Bioautografinya.

0 2 12

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH DURIAN (Durio zibethinus Murr.) TERHADAP Klebsiella Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Durian (Durio Zibethinus Murr.) Terhadap Klebsiella Pneumoniae Dan Streptococcus Pyogenes Serta Bioautogra

0 3 12

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH DURIAN (Durio zibethinus Murr.) TERHADAP Klebsiella pneumoniae dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Durian (Durio Zibethinus Murr.) Terhadap Klebsiella Pneumoniae Dan Streptococcus Pyogenes S

7 35 16

ANALISIS CONJOINT TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN PADA BUAH DURIAN (Durio zibethinus Murr.) DI KOTA MEDAN SKRIPSI

0 0 11