Kesimpulan Aspek Hukum Dalam Proses Ganti Kerugian Atas Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum Yang Dilakukan Pemerintah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pihak yang berhak sebagaimana dimaksudkan pada ayat 1 meliputi: a. pemegang hak atas tanah; b. pemegang hak pengelolaan; c. nadzir untuk tanah wakaf; d. pemilik tanah bekas milik adat; e. masyarakat hukum adat; f. pihak yang menguasai tanah negara dengan itikad baik; g. pemegang dasar penguasaan atas tanah; danatau h. pemilik bangunan, tanaman, atau benda lain yang berkaitan dengan tanah. 2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012, penentuan besarnya ganti rugi diserahkan sepenuhnya kepada Tim Appraisal Juru Taksir. Bagi juru taksir sendiri tidak mempunyai acuan harga tanah, mungkin didasarkan harga pasar dan perlu diketahui harga pasar itu sendiri tidak pasti. Semakin kuat alas hak atas tanah alat bukti tanah akan banyak pengaruhnya terhadap kaitannya dengan uang ganti rugi apabila tanah itu akan dilakukan pembebasan, pertama akan menentukan siapa yang berhak menerima uang ganti rugi, kedua dengan alat bukti tanah itu akan menentukan prosentasi besarnya uang ganti rugi, semakin lemah alat bukti kepemilikan tanah semakin rendah pula uang ganti rugi Universitas Sumatera Utara Dalam Pasal 1 angka 10 “ganti kerugian adalah penggantian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak dalam proses pengadaan tanah.sedangkan bentuk ganti ruginya beerupa: a. Uang; b. Tanah pengganti; c. Pemukiman kembali; d. Kepemilikan saham;atau e. Bentuk lain yang disetujui oleh kedua belah pihak. Untuk menentukan standar harga benda memang sulit karena harga tanah yang selalu berubah atau fluktuatif sesuai dengan UU No. 2 Tahun 2012 dan Perpres No. 71 Tahun 2012, semua akan ditentukan oleh tim Appraisal, tim inilah yang menentukan standar, dengan acuan standar yang tidak pasti,dan akan lebih mengacu kepada pasar. Apabila para pemilik tanah menganggap bahwa besaran ganti rugi tidak sesuai dengan pendapatnya, maka bisa mengupayakan upaya hukum dengan mengajukan keberatan ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara PT TUN, Pihak PT TUN wajib memberikan putusan dalam jangka waktu 30 tiga puluh hari kerja.

B. SARAN