Pengetahuan Gizi Karakteristik Keluarga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Karakteristik Keluarga

Keluarga adalah sekelompok orang yang tinggal atau hidup bersama dalam satu rumahtangga dan ada ikatan darah. Berdasarkan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera NKKBS yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional BKKBN, sebuah keluarga terdiri dari ayah, ibu dan dua orang anak BPS 2010. Setiap keluarga memiliki kebiasaan yang berbeda-beda dalam hal konsumsi pangan. Kebiasaan ini dipengaruhi oleh karakteristik keluarga tersebut, diantaranya pendidikan orang tua, pengetahuan gizi ibu, pekerjaan orang tua, besar keluarga, dan besar pendapatan keluarga.

2.1.1. Pengetahuan Gizi

Pengetahuan gizi dapat mempengaruhi keragaman konsumsi pangan penduduk. Nemun demikian pengaruh positif ini dapat ditiadakanberubah oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah daya beli atau ekonomi, ketersediaan waktu untuk membeli, mengolah dan menyiapkan makanan, preferensi atau kesukaan pangan, kepercayaan terhadap jenis pangan, dan ketersediaan pangan. Selain faktor tersebut menyebutkan ada faktor lain yang berpengaruh terhadap keragaman konsumsi pangan, yaitu pendidikan gizi, paparan media massa dan pengalaman gizi, usia kedua orang tua, dan partisipasi ibu dalam kegiatan sosial Hardinsyah, 2007. Selanjutnya Menurut Suhardjo dkk, 1989, suatu hal yang meyakinkan tentang pentingnya pengetahuan gizi didasarkan pada tiga kenyataan : 1 Status gizi yang cukup adalah penting bagi kesehatan dan kesejahteraan. Universitas Sumatera Utara 2 Setiap orang hanya akan cukup gizi jika makanan yang dimakannya mampu menyediakan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan tubuh yang optimal, pemeliharaan dan energi. 3 Ilmu gizi memberikan fakta-fakta yang perlu sehingga penduduk dapat belajar menggunakan pangan dengan baik bagi kesejahteraan gizi. Tingkat pengetahuan gizi seseorang berpengaruh terhadap sikap dan prilaku dalam pemilihan makananyang pada kahirnya akan berpengaruh pada keadaan gizi individu tersebut dan keluarganya. Semakin tinggi tingkat pengetahuan gizi seseorang diharapkan semakin baik pula keadaan gizinya Irawati. 2004. Secara umum di negara berkembang iu memainkan peran pentingdalam memilih dan menyiapkan pangan untuk dikonsumsi anggota keluarganya.walaupun seringkali para ibu bekerja di luar, mereka tetap mempunyai andil besar dalam kegiatan pemilihan dan penyiapan makanan serta mengidentifikasi pola pengambilan keputusan dalam keluarga Hardinsyah, 2007. Umumnya penyelenggaraan makan dalam rumah tangga sehari-hari dikoordinir oleh ibu. Ibu yang mempunyai kesadaran gizi yang tinggi akan melatih kebiasaan makanan sehat sedini mungkin kepada putra-putrinya. Ibu berperan penting dalam melatih anggota keluarganya untuk membiasakan makan yang sehat. Untuk memperoleh pangan sehat dan sesuai dengan standar maka perlu menguasai pengetahuan tentang pemilihan pangan Riyadi, 2006. Pengetahuan ibu tentang gizi adalah pa yang diketahui ibu tentang pangan sehat, pangan sehat untuk golongan tertentu misalnya anak, ibu hamil, dan menyusui dan cara ibu memilih, mengolah, dan menyiapkan pangan dengan benar. Universitas Sumatera Utara Pengetahuan ibu rumah tangga tentang bahan pangan akan mempengaruhi prilaku pangan dan ketidaktahuan dapat menyebabkan kesalahan dalam pemilihan dan pengolahan pangan. Pengetahuan gizi dan pangan yang harus dikonsumsi agar tetap sehat, merupakan faktor penentu kesehatan seseorang Notoatmodjo, 2007. Pengetahuan gizi meliputi pengetahuan tentang pemilihan dan konsumsi sehari-hari dengan baik dan memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Pemilihan dan konsumsi bahan makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi apabila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat gizi esensial. Sedangkan status gizi lebih terjadi bila tubuh memperoleh zat gizi dalam jumlah yang berlebihan, sehingga menimbulkan efek yang membahayakan. Almatsier, 2009.

2.1.2. Pendidikan