75
V.2 Kendala-kendala yang dihadapi Bank BTN Medan dalam
menyelenggarakan pelayanan jasa KPR
Bank BTN Medan sebagai salah satu penyedia pelayanan jasa public bagi masyarakat sudah pasti mengalami kendala-kendala dalam pelaksanaannya.
Adapun yang menjadi kendala dalam pelaksanaan pemberian pelayanan jasa di Bank BTN Medan yaitu :
1. Masalah dari pelayanan jasa KPR Bank BTN Medan
Selama ini, pengambilan keputusan yang dilakukan oleh staf penganalisis kredit account officer, selalu memiliki banyak kendala, seperti proses
pengambilan keputusan yang kurang efektif penggunaan waktu yang cukup lama, tenaga dan biaya yang terbuang, human error, dan adanya kemungkinan kolusi
antara calon nasabah dan petugas bank. Pada awalnya, kesulitan terjadi dalam menangani seleksi permohonan KPR diterima atau tidak, karena seleksi yang
dilakukan secara manual oleh marketing yang bersangkutan tidak efektif. Calon nasabah harus memenuhi dokumen-dokumen tertentu, kemudian pihak bank akan
mengecek dokumen calon nasabah tersebut dengan melakukan interview dan survey ke lapangan. Setelah itu data calon nasabah diberikan ke pihak credit
marketing yang memiliki wewenang untuk menentukan permohonan kredit tersebut diterima atau tidak. Dengan proses manual seperti ini, pihak bank harus
menyeleksi calon-calon nasabah tersebut dengan sebaik mungkin agar tidak terjadi likuiditas bank atau kredit yang macet, dan dalam prosesnya selalu tidak
efektif. Seiring dengan kemajuan teknologi, sekarang ini sudah banyak aplikasi- aplikasi perbankan yang dapat digunakan secara terkomputerisasi. Dengan adanya
Universitas Sumatera Utara
76
aplikasi-aplikasi tersebut, proses pengerjaan data akan menjadi lebih efektif dan efisien. Sehingga dapat mempercepat waktu pemrosesan data, lebih akurat, tepat
waktu, menghindari kolusi antara calon nasabah dengan petugas bank, hasil yang diperoleh dapat lebih dipercaya dan tentunya diharapkan resiko-resiko yang
mungkin akan muncul dalam pemberian KPR dapat ditekan seminimal mungkin. 2.
Masalah dari nasabah atau masyarakat Dalam pelayanan jasa yang sudah diberikan oleh Bank BTN terkadang
masih banyak nasabah yang masih menimbulkan sedikit masalah. Adanya tunggakan yang dialami oleh sebagian nasabah lah yang menjadi masalah juga
bagi Bank BTN . Nasabah yang akan mengalami masa tunggakan diberi kesempatan 1 bulan pertama, dimana jika 1 bulan pertama nasabah tidak
membayar angsuran, maka pihak BTN memberikan surat peringatan pertama SP1 dan denda tunggakan. Biasanya surat peringatan pertama ini, pihak tim
survey Bank BTN menempelkan stiker yang bertuliskan “tunggakan pertama” pada rumah yang di kreditkan.
Kemudian jika tidak ada etiket baik dari nasabah, maka pihak Bank BTN memberikan kembali peringatan berupa surat peringatan ke 2 selama dua minggu,
dengan stiker yang ditempelkan kepada rumah nasabah tersebut, dengan ditandai pilox selama 1 bulan. Kemudian , jika nasabah juga belum ada keterangan dengan
jelas mengapa mereka tidak membayar tunggakan , maka pihak Bank BTN dengan tegas menyatakan bahwasanya akan memberikan ancaman lelang dan
langsung diblokir semua yang berhubungan kerja sama dengan Bank BTN.
Universitas Sumatera Utara
77
BAB VI PENUTUP