Analisis Data PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

67 dU 1,721 dan 4-dU 2,279, maka menerima Ho dan dapat disimpulkan dari model regresi yang digunakan bahwa tidak terjadi autokorelasi positif atau negatif pada data di dalam penelitian. Gambar 4.2 Kurva Uji Autokorelasi d. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah variasi residual absolute sama atau tidak untuk semua pengamatan. Model regresi yang baik adalah model yang dikatakan homoskedastisitas dimana memiliki persamaan varians residual suatu periode pengamatan dengan periode pengamatan yang lain atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Metode yang digunakan untuk uji heteroskedastisitas yaitu dengan melihat pola titik-titik pada scatterplots regresi. Metode ini yaitu dengan cara melihat dW 2,175 4-dU 2,279 dU 1,721 4-dL 2,622 dL 1,378 4 Korelasi + Korelasi - Inconlusive Tidak ada Korelasi Inconlusive 68 grafik scatterplot antara standardized predicted value ZPRED dengan studentized residual SRESID. Ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual Y prediksi - Y sesungguhnya. Dasar pengambilan keputusan yaitu: 1 Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka terjadi heteroskedastisitas. 2 Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas Sumber : Hasil diolah dengan SPSS 20 Dari output di atas dapat diketahui bahwa titik-titik tidak membentuk pola yang jelas, dan titik-titik menyebar di atas dan di 69 bawah angka 0 pada sumbu Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas dalam model regresi, sehingga model regresi layak dipergunakan di dalam penelitian. 2. Analisis Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh semua variabel independen bebas terhadap variabel dependen terikat. Tabel 4.11 Koefisien determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .800 a .640 .608 .94820 2.175 a. Predictors: Constant, ROA, GPM, OPM, NPM b. Dependent Variable: HARGA SAHAM Sumber : Hasil diolah dengan SPSS 20 Berdasarkan tabel di atas, hasil perhitungan dengan program SPSS diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,608 atau 60,8. Koefisien ini menunjukkan bahwa 60,8 harga saham disebabkan oleh variabel gross profit margin, operating profit margin, net profit margin dan return on asset sedangkan sisanya 39,2 disebabkan oleh variabel lain di luar penelitian ini. 3. Uji Regresi Linier Berganda Uji regresi ini adalah untuk memprediksikan nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel dependen mengalami kenaikan atau 70 penurunan dan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negative. Tabel 4.12 Variables Entered Removed Hasil tabel di atas menunjukkan bahwa metode yang digunakan untuk mengolah regresi ini adalah metode enter karena dengan metode tersebut memberikan keterangan tentang variabel independen yang mempunyai pengaruh paling signifikan terhadap variabel dependen dan tidak terdapat variabel yang dikeluarkan removed atau dengan kata lain keempat variabel bebas dimasukkan dalam perhitungan regresi linear berganda dengan metode enter. Variables EnteredRemoved b Model Variables Entered Variables Removed Method 1 ROA, GPM, OPM, NPM . Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: HARGA SAHAM Sumber : Hasil diolah dengan SPSS 20 71 Tabel 4.13 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 4.426 .449 9.861 .000 GPM 3.208 1.850 .173 1.734 .090 .801 1.249 OPM 28.888 4.719 .726 6.122 .000 .568 1.761 NPM 3.405 6.284 .092 .542 .591 .280 3.575 ROA 4.718 4.904 .141 .962 .341 .373 2.684 a. Dependent Variable: HARGA SAHAM Sumber : Hasil diolah dengan SPSS 20 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui persamaan regresinya yaitu : Y = α + + + + + € Y = 4,426 + 3,208X 1 + 28,888X 2 + € Keterangan : Y = Harga Saham α = Konstanta X 1 = Gross Profit Margin X 2 = Operating Profit Margin X 3 = Net Profit Margin X 4 = Return on Asset Persamaan regresi tersebut dapat diinterpresentasikan sebagai berikut : 1 Konstanta sebesar 4,426 artinya jika Gross Profit Margin X 1 , Operating Profit Margin X 2 , Net Profit Margin X 3 , Return on Asset X 4 nilainya adalah 0 maka prediksi Harga saham dimasa yang akan datang Y nilainya adalah 4,426. 72 2 Koefisien regresi variabel Gross Profit Margin X 1 sebesar 3,208 artinya variabel independen lainnya tetap dan Gross Profit Margin X 1 mengalami kenaikan 1 maka prediksi harga saham dimasa yang akan datang Y akan mengalami kenaikan sebesar 3,208. Koefisien bernilai positif artinya terjadi pengaruh positif antara variabel independen dan variabel dependen, semakin naik Gross Profit Margin X 1 maka semakin naik prediksi Harga saham dimasa yang akan datang Y ataupun sebaliknya. 3 Koefisien regresi variabel Operating Profit Margin X 2 sebesar 28,888 artinya variabel independen lainnya tetap dan Operating Profit Margin X 2 mengalami kenaikan 1 maka prediksi harga saham dimasa yang akan datang Y akan mengalami penurunan sebesar 28,888. Koefisien bernilai positif artinya terjadi pengaruh positif antara variabel independen dengan variabel dependen, semakin naik Operating Profit Margin maka semakin naik harga saham dimasa yang akan datang Y ataupun sebaliknya. Untuk koefisien variabel Net Profit Margin dan Return on Asset tidak perlu dimasukkan ke dalam persamaan regresi Y karena kedua variabel tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan. 73 € 39,2 Berdasarkan pengujian regresi linier berganda dengan metode enter maka dapat dilihat pada gambar di bawah pengaruh antara Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, Net Profit Margin dan Return On Asset terhadap harga saham, Model persamaan dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 4.4 Model Persamaan Regresi Berganda = Pengaruh antrara variabel Gross Profit Margin terhadap Y harga saham = Pengaruh antara variabel Operating Profit Margin terhadap Y harga saham = Pengaruh antara variabel Net Profit Margin terhadap Y harga saham 28,888 3,208 3,405 4,718 60,8 Gross Profit Margin GPM X 1 Operating Profit Margin OPM X 2 Net Profit Margin NPM X 3 Return On Asset ROA X 4 Harga Saham Y 74 = Pengaruh antara variabel Return on Asset terhadap Y harga saham Adjusted = koefisien regresi nilai peningkatan atau penurunan € = standar error 4. Pengujian Hipotesis a. Uji Parsial Uji t Uji parsial uji t dilakukan untuk menggambarkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, Net Profit Margin, Return On Asset secara parsial atau sendiri-sendiri dalam menerangkan variabel dependen Harga Saham. Ho = Gross Profit Margin tidak berpengaruh terhadap harga saham Ha 1 = Gross Profit Margin berpengaruh terhadap harga saham Ho 2 = Operating Profit Margin tidak berpengaruh terhadap harga saham Ha 2 = Operating Profit Margin berpengaruh terhadap harga saham Ho 3 = Net Profit Margin tidak berpengaruh terhadap harga saham Ha 3 = Net Profit Margin berpengaruh terhadap harga saham Ho 4 = Return On Asset tidak berpengaruh terhadap harga saham Ha 4 = Return On Asset berpengaruh terhadap harga saham 75 Tabel 4.14 Uji Statistik t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF Constant 4.426 .449 9.861 .000 GPM 3.208 1.850 .173 1.734 .090 .801 1.249 OPM 28.888 4.719 .726 6.122 .000 .568 1.761 NPM 3.405 6.284 .092 .542 .591 .280 3.575 ROA 4.718 4.904 .141 .962 .341 .373 2.684 a. Dependent Variable: HARGA SAHAM Hal yang perlu dilakukan dalam uji parsial uji t adalah : 1 Menentukan tingkat signifikansi yaitu 0,05. Jika nilai signifikan penelitian 0,05 maka H o diterima, dan jika nilai signifikansi penelitian 0,05 maka H o ditolak. 2 Menentukan t hitung yaitu : t hitung untuk Gross Profit Margin X1 = 1,734 ; t hitung untuk Operating Profit Margin X2 = 6,122 ; t hitung untuk Net Profit Margin X3 = ,542 ; t hitung untuk Return On Asset X4 = ,962. 3 Menentukan t tabel. T el dis i usi dic i p d α = 5 : 2 = 2,5 uji 2 sisi dengan derajat kebebasan df : n-k-1 dimana n = jumlah data ; k = jumlah variabel independen. Jadi derajat kebebasan df = 50 – 4 - 1 = 45. Dengan pengujian 2 sisi signifikansi = 0,025 hasil diperoleh untuk t tabel adalah : 2,014. 76 4 Kriteria pengujian: H o diterima jika – t tabel t hitung t tabel, dan H o ditolak jika – t hitung - t tabel atau t hitung t tabel. Tabel 4.14 diatas adalah tabel yang menerangkan koefisien regresi yang dihasilkan dari perhitungan SPSS. Dengan memperhatikan tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : 1 Pengujian koefisien regresi variabel Gross Profit Margin X1. Hasil perbandingan antara t hitung dan t tabel adalah t hitung 1,734 t tabel 2,014 atau dapat di lihat dari probabilitas value adalah 0,090 lebih besar dari 0,05 0,090 0,05 , sehingga dari hasil tersebut dapat di simpulkan bahwa secara parsial sendiri-sendiri ternyata Gross Profit Margin tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham. Dengan demikian H o 1 diterima dan H a 1 ditolak. 2 Pengujian koefisien regresi variabel Operating Profit Margin X2. Hasil perbandingan antara t hitung dan t tabel adalah t hitung 6,122 t tabel 2,014 atau dapat di lihat dari probabilitas value adalah 0,000 lebih kecil dari 0,05 0,000 0,05, sehingga dari hasil tersebut dapat di simpulkan bahwa secara parsial sendiri-sendiri ternyata Operating Profit Margin mempunyai pengaruh terhadap harga saham. Dengan demikian H o 2 ditolak dan H a 2 diterima. 77 3 Pengujian koefisien regresi variabel Net Profit Margin X3. Hasil perbandingan antara t hitung dan t tabel adalah t hitung 0,542 t tabel 2,014 atau dapat di lihat dari probabilitas value adalah 0,591 lebih besar dari 0,05 0,591 0,05, sehingga dari hasil tersebut dapat di simpulkan bahwa secara parsial sendiri-sendiri ternyata Net Profit Margin tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham. Dengan demikian H o 3 diterima dan H a 3 ditolak. 4 Pengujian koefisien regresi variabel Return On Asset X4. Hasil perbandingan antara t hitung dan t tabel adalah t hitung 0,962 t tabel 2,014 atau dapat di lihat dari probabilitas value adalah 0,341 lebih besar dari 0,05 0,341 0,05, sehingga dari hasil tersebut dapat di simpulkan bahwa secara parsial sendiri-sendiri ternyata Return On Asset tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham. Dengan demikian H o 4 diterima dan H a 4 ditolak. b. Uji Simultan uji f Uji Simultan uji f dilakukan untuk melihat kemampuan menyeluruh dari variabel independen Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, Net Profit Margin, Return On Asset mampu menjelaskan keragaman atau tingkah laku dari variabel dependen. 78 Hipotesis : H o 5 = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, Net Profit Margin, Return On Asset terhadap harga saham. H a 5 = Ada pengaruh yang signifikan antara Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, Net Profit Margin, Return On Asset terhadap harga saham. Kriteria hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut : Jika signifikan penelitian 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima Jika signifikan penelitian 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima Atau dengan cara melihat f hitung dengan f tabel : Jika f hitung f tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima Jika f hitung f tabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima Tabel 4.15 Uji Simultan uji f ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 71.986 4 17.997 20.016 .000 a Residual 40.459 45 .899 Total 112.445 49 a. Predictors: Constant, ROA, GPM, OPM, NPM b. Dependent Variable: HARGA SAHAM Sumber Hasil diolah dengan SPSS 20 Dari uji ANOVA atau uji f test tersebut, f hitung sebesar 20,016 sedangkan dengan tingkat signifikan 5 di peroleh f tabel sebesar F tabel di hitung dari df1 = 5-1 = 4 dan df2 = 50-4-1 = 45 79 diperoleh f tabel 2,579. Maka dalam hal ini f hitung 20,016 f tabel 2,579, atau dapat juga dilihat pada nilai probabilitas yaitu 0,000 0,000 0,05 maka H o di tolak dan H a di terima, artinya ada pengaruh yang signifikan antara Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, Net Profit Margin, Return On Asset secara simultan bersama-sama terhadap harga saham. Berdasarkan hasil penelitian yang menguji pengaruh antara Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, Net Profit Margin dan Return On Asset terhadap harga saham di atas maka ada beberapa hal yang dapat di jelaskan dalam penelitian ini dengan pembahasan variabel X terhadap variabel Y secara parsial sebagai berikut : a. Pengaruh Gross Profit Margin terhadap Harga Saham Hasil perbandingan antara t hitung dan t tabel adalah t hitung 1.734 t tabel 2,014 atau dapat di lihat dari probabilitas value adalah 0,090 lebih besar dari 0,05 0,090 0,05 , sehingga dari hasil tersebut dapat di simpulkan bahwa secara parsial sendiri- sendiri ternyata Gross Profit Margin tidak mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah di lakukan pada hipotesis pertama ternyata H o 1 diterima dan H a 1 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa Gross Profit Margin tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham dan mempunyai hubungan yang positif. Ratio gross profit margin 80 mencerminkan atau menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai setiap rupiah penjualan, atau bila ratio ini dikurangkan terhadap angka 100 maka akan menunjukan jumlah yang tersisa untuk menutup biaya operasi dan laba bersih. Data gross profit margin ratio dari beberapa periode akan dapat memberikan informasi tentang kecenderungan gross profit margin ratio yang diperoleh dan bila dibandingkan standar ratio akan diketahui apakah margin yang diperoleh perusahaan sudah tinggi atau sebaliknya Munawir, 2008:99. Dalam penelitian ini Gross Profit Margin tidak berpengaruh dominan terhadap harga saham, hal ini bisa disebabkan pengeluaran biaya-biaya yang dilakukan perusahaan kurang efisien sehingga mengurangi laba yang diperoleh oleh perusahaan. Selain itu kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba yang tinggi maka akan diikuti pula dengan peningkatan harga saham yang dimiliki, dengan kata lain profitabilitas suatu perusahaan akan mempengaruhi harga saham. Namun tidak hanya faktor dalam menghasilkan suatu laba saja yang dapat mempengaruhi harga saham tetapi juga faktor penjualan dan biaya. Penambahan laba bersih belum tentu diikuti dengan penambahan penjualan, selain itu hasil penjualan yang diterima tidak sepadan dengan biaya yang digunakan dalam memproses pembuatan suatu barang yang tinggi, sehingga mengakibatkan 81 suatu perusahaan tidak dapat menutupi biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi dan dapat menimbulkan hutang pada perusahaan. b. Pengaruh Operating Profit Margin terhadap Harga Saham Hasil perbandingan antara t hitung dan t tabel adalah t hitung 6,122 t tabel 2,014 atau dapat dilihat dari probabilitas value adalah 0,000 lebih kecil dari 0,05 0,000 0,05, sehingga dari hasil tersebut dapat di simpulkan bahwa secara parsial sendiri-sendiri ternyata Operating Profit Margin mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham. Dengan demikian H o 2 ditolak dan H a 2 diterima. Karena Operating Profit Margin adalah perbandingan laba operasi terhadap penjualan, maka dapat diasumsikan jika Operating Profit Margin tinggi maka harga sahampun akan ikut naik. Rasio ini menggambarkan apa yang i s ny dise u “pure profit” y ng di e im s se i p upi h d i penjualan yang dilakukan. Operating profit disebut murni pure dalam pengertian bahwa jumlah tersebutlah yang benar-benar diperoleh dari hasil operasi perusahaan dengan mengabaikan kewajiban-kewajiban finansial serupa bunga serta kewajiban terhadap pemerintah berupa pembayaran pajak. Seperti halnya gross profit margin, maka semakin tinggi ratio operating profit margin akan semakin baik pula operasi suatu perusahaan 82 Syamsudin, 2009:59. Hal ini dapat diartikan bahwa variabel Operating Profit Margin mampu berdiri sendiri untuk mempengaruhi harga saham. Jika Operating Profit Margin tinggi maka harga saham pun akan ikut naik. Kenaikan harga saham dikarenakan oleh naiknya permintaan terhadap saham perusahaan oleh para investor. Secara parsial variabel bebas Operating Profit Margin berpengaruh terhadap harga saham. Maka para investor sangat tertarik membeli saham perusahaan karena dilihat dari jumlah yang benar-benar diperoleh dari hasil operasi perusahaan dengan mengabaikan kewajiban-kewajiban finansial berupa bunga serta kewajiban terhadap pemerintah berupa pembayaran pajak. c. Pengaruh Net Profit Margin terhadap Harga Saham Hasil perbandingan antara t hitung dan t tabel adalah t hitung 0,542 t tabel 2,014 atau dapat di lihat dari probabilitas value adalah 0,591 lebih besar dari 0,05 0,591 0,05, sehingga dari hasil tersebut dapat di simpulkan bahwa secara parsial sendiri-sendiri ternyata Net Profit Margin tidak mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham. Dengan demikian H o 3 diterima dan H a 3 ditolak. Net Profit Margin merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan. Semakin besar Net Profit 83 Margin semakin baik karena dianggap perusahaan mampu dalam mendapatkan laba yang cukup tinggi. Dengan besarnya Net Profit Margin, kinerja perusahaan akan semakin produktif, sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya. Kelemahan dari Net Profit Margin itu sendiri adalah karena rasio ini tidak memperhitungkan penjualan serta tidak menggambarkan keuntungan bersih untuk setiap penjualan karena adanya unsur pendapatan dan biaya non operasional. Situasi di pasar saham cenderung tidak mencerminkan teori yang sudah ada. Pada kenyataannya walaupun suatu perusahaan memiliki Net Profit Margin yang baik namun belum cukup untuk memenuhi kriteria keinginan investor yang mempengaruhi daya tarik dan daya jual saham tersebut. Keinginan investor dan tingkat ukur analisis yang berbeda-beda mengakibatkan kurang diperhatikannya Net Profit Margin dalam pengambilan keputusan untuk membeli sebuah saham. Sehingga naik atau turunnya harga saham belum tepat jika sangat dipengaruhi Net Profit Margin. Secara parsial variabel bebas Net Profit Margin NPM tidak berpengaruh terhadap harga saham. Oleh karena itu Net Profit Margin kurang layak menjadi salah satu faktor pertimbangan investor dalam memprediksi harga saham. 84 d. Pengaruh Return On Asset terhadap Harga Saham Hasil perbandingan antara t hitung dan t tabel adalah t hitung 0,962 t tabel 2,014 atau dapat di lihat dari probabilitas value adalah 0,341 lebih besar dari 0,05 0,341 0,05, sehingga dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa secara parsial sendiri- sendiri ternyata Return On Asset tidak mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham. Dengan demikian H o 4 diterima dan H a 4 ditolak. Return On Asset disini tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Return On Asset merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan atas modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba. Dalam penelitian ini Return On Asset ROA disimpulkan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham, ini berarti perusahaan lebih banyak memiliki total aktiva dibandingkan dengan laba bersih. Return On Asset ROA hanya jadi tolak ukur kinerja dari sebuah perusahaan, bukan dijadikan patokan untuk investor dalam menanamkan modalnya. Return On Asset ROA akan menarik investor jika asset perusahaan dikelola dengan baik oleh manajemen. Dalam penelitian ini para investor tidak mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan tingkat pendapatan, aset maupun modal saham tertentu saja. Tetapi para investor juga mempertimbangkan hal-hal 85 lain seperti keuntungan yang akan diperoleh untuk setiap lembar saham yang dimilikinya, besar hutang dan kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Sehingga Return On Asset ROA tidak akan mempengaruhi harga saham suatu perusahaan karena pada dasarnya yang mempengaruhi harga saham di pasar modal hanya faktor permintaan dan penawaran saja. e. Interpretasi Hasil Penelitian Secara Simultan Secara Simultan atau bersama-sama dapat dijelaskan pengaruh antara variabel independen yaitu Gross Profit Margin GPM, Operating Profit Margin OPM, Net Profit Margin NPM dan Return On Asset ROA terhadap harga saham. Berdasarkan uji ANOVA atau uji f test tersebut, f hitung sebesar 20,016 sedangkan dengan tingkat signifikan 5 di peroleh f tabel sebesar F tabel di hitung dari df1 = 5-1 = 4 dan df2 = 50-4-1 = 45 diperoleh f tabel 2,579. Maka dalam hal ini f hitung 20,016 f tabel 2,579, atau dapat juga dilihat pada nilai probabilitas yaitu 0,000 0,000 0,05 maka H o di tolak dan H a di terima, artinya ada pengaruh yang signifikan antara Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, Net Profit Margin, Return On Asset secara simultan bersama-sama terhadap harga saham. Sehingga dapat dikatakan bahwa antara Gross Profit Margin GPM, Operating Profit 86 Margin OPM, Net Profit Margin NPM dan Return On Asset ROA berpengaruh secara simultan bersama-sama terhadap harga saham. Pada tabel model summary angka Adjusted R square sebesar 0,608 atau 60,8. Koefisien ini menunjukkan bahwa 60,8 harga saham disebabkan oleh variabel gross profit margin, operating profit margin, net profit margin dan return on asset sedangkan sisanya 39,2 disebabkan oleh variabel lain di luar penelitian ini. 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Gross Profit Margin GPM, Operating Profit Margin OPM, Net Profit Margin NPM dan Return On Asset ROA mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur sektor industri konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, baik secara simultan bersama- sama maupun secara parsial sendiri-sendiri. Penelitian ini menggunakan alat penguji ananalisis linear berganda, setelah dilakukan penelitian maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara gross profit margin terhadap harga saham secara parsial sendiri-sendiri. 2. Ada pengaruh yang signifikan antara operating profit margin terhadap harga saham secara parsial sendiri-sendiri. 3. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara net profit margin terhadap harga saham secara parsial sendiri-sendiri. 4. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara return on asset terhadap harga saham secara parsial sendiri-sendiri. 88 5. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara gross profit margin, operating profit margin, net profit margin, return on asset terhadap harga saham secara simultan bersama-sama.

B. Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak memiliki keterbatasan. Beberapa keterbatasan yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian ini diantaranya: 1. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini tidak terlalu banyak yaitu berjumlah 10 perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode tahun 2008-2012 yang memenuhi syarat yang digunakan oleh peneliti didalam penelitian ini. 2. Periode pengamatan merupakan periode yang banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal, dalam hal ini adalah kondisi Negara yang tidak stabil seperti ekonomi makro, kondisi politik, kebijakan pemerintah, tingkat inflasi dan lainnya. 3. Hanya menggunakan empat variable independen yaitu gross profit margin GPM, operating profit margin OPM, net profit margin NPM dan return on asset ROA yang mempengaruhi pergerakan saham perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi dan komponennya. 89

C. Saran

1. Saran untuk penelitian selanjutnya: a. Kepada peneliti selanjutnya masih memungkinkan untuk menambah variabel-variabel yang lainnya dan untuk menambah data untuk tahun dan sektor-sektor perusahaan industri lainnya agar hasilnya lebih baik dan untuk kesempurnaan penelitian-penelitian berikutnya. b. Memperbanyak bahan baik berupa buku-buku maupun jurnal yang dapat memperluas wawasan dalam membuat penelitian. 2. Saran untuk kebijakan manajerial a. Untuk perusahaan hendaknya perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi dan komponennya dapat lebih memperhatikan pergerakan atau perubahan operating profit margin OPM karena variable tersebut dapat mempengaruhi naik atau turunnya harga saham perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi. Sedangkan variabel lain seperti gross profit margin GPM, net profit margin NPM dan return on asset ROA meskipun tidak mempunyai pengaruh yang signifikan tetap harus menjadi perhatian bagi perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi untuk di masa yang akan datang. b. Pihak manajemen lebih banyak mengadakan pelatihan dan pengarahan kepada karyawan atau pekerja mengenai kinerja. 90 3. Saran untuk investor tentunya dengan hasil penelitian ini bisa dijadikan acuan atau pedoman dalam menganalisa laporan keuangan dengan menggunakan operating profit margin OPM untuk mengetahui pergerakan atau perubahan harga saham untuk perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi. 93 DAFTAR PUSTAKA Halim, Abdul dan Hanafi, 2003, Analisa Laporan Keuangan, Uppamp YKPN, Yogyakarta. Sugiyono, Arihf dan Edy Untung, 2009, Panduan Praktis Dasar Analisis Laporan Keuangan, Grasindo, Jakarta. Brigham, Eugene F dan Joel F. Huston, 2010, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Buku terjemahan Ali Akbar Yulianto, Salemba Empat, Jakarata. Astuti, Dewi, 2004, Manajemen Keuangan Perusahaan, Ghalia Indonesia, Jakarta. Siamat, Dahlan, 2005, Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter dan Perbankan, LPFEUI, Jakarta. Hanafi, Mahmud M. dan Abdul Halim, 2009, Analisis Laporan Keuangan, Edisi ke-4 Cetakan I, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPI, Yogyakarta. Irham, Fahmi, S.E, M.Si, 2011, Analisis Laporan Keuangan, Alfabeta, Bandung. Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009, Standar Akluntansi Keuangan. Salemba Empat, Jakarta. Salim, Joko, 2010, Cara Gampang Bermain Saham, Visimedia, Jakarta. Kasmir, SE., M.M, 2010, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Tiga, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Martono dan Agus Harjito, 2007, Manajemen Keuangan, Ekonisia, Yogyakarta. 93 Martalena dan Maya Malinda, 2011, Pengantar Pasar Modal. Andi, Yogyakarta. Munawir, 2008, Analisa Laporan Keuangan, Liberty, Yogyakarta. Prityanto, Duwi, 2013, Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20, CV Andi Offset, Yogyakarta. Selamet, Riyadi, 200,. Banking Asset and Liability Management. Edisi 3, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Rusdin, 2008, Pasar Modal: Teori, Masalah, dan Kebijakan dalam Praktik. Alfabeta, Bandung. Sekaran, Uma, 2011, Reaserch Methods For Business, Salermba Empat, Jakatra. Samsul, Mohamad, 2006, Pasar Modal dan Manajemen Portofolio, Erlangga, Surabaya. Simatupang, Mangsa, 2010, Pengetahuan Praktis Investasi Saham dan Reksa Dana, Mitra Wacana Media, Jakarta. Syafri Harahap, Sofyan, 2010, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Sudana, I made, 2011, Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik, Erlangga, Surabaya. Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RD, Alfabeta, Bandung.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Net Profit Margin pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

63 376 83

Pengaruh Perputaran Kas, Net Profit Margin, dan Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

10 140 99

Kemampuan Informasi Arus Kas, Gross Profit Margin, Dan Laba Bersih Dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan Pada Perusahaan Property & Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

3 70 97

PENGARUH SIZE, OPERATING PROFIT MARGIN DAN LEVERAGE TERHADAP PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2006 – 2010

1 59 8

Analisis Pengaruh Return on Asset, Net Profit Margin, Earning Per Share terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

2 51 99

Analisis Pengaruh Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Earning Power Of Total Investment Dan Return On Equity Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

11 231 99

Kemampuan Informasi Arus Kas, Gross Profit Margin, dan Laba dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan pada Perusahaan Property, Real Estate dan Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 70 101

Analisis Perbandingan Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin) dan Pertumbuhan Penjualan (Sales Growth) Sebelum dan Sesudah Memperoleh Sertifikat ISO 9001:2000 Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

0 47 78

Analisis Hubungan Profit Margin Dan Metode Arus Biaya Persediaan Dengan Market Value ( Studi Kasus Pada Industri Barang Konsumsi Dan Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bei )

0 45 77

Analisis Pengaruh Return On Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM), Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Dengan Price Earning Ratio (PER) Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

1 65 90