39
Melalui proses sosialisasi inilah kemudian berkembang ikatan psikologis yang kuat antara seseorang dengan organisasi kemasyarakatan atau
partai politik yang berupa simpati. Sementara menurut V.O Key,2001:36 pendekatan perilaku sangat memperhitungkan faktor sosialisasi politik, yaitu
cara mendalami nilai-nilai dan kepercayaan yang berlaku dan cara memperhitungkan perubahan yang terjadi. Dalam menjelaskan pola sosialisasi
ini. Paham perilaku beranggapan bahwa interaksi manusia antara satu dengan yang lainnya adalah sebagai pelaku subyek dan membentuk adanya proses
politik.
2.9 Proses Pengambilan Keputusan 2.9.1 Pengertian Keputusan
Keputusan merupakan pernyataan mental konsumen untuk
merefleksikan rencana tertentu. Pengetahuan akan keputusan sangat diperlukan para pemasar untuk mengetahui niat konsumen terhadap suatu produk maupun
untuk memprediksi perilaku konsumen di masa mendatang Setiadi, 2003:167.
2.9.2 Tahap-Tahap Keputusan
Sebelum melakukan pembelian biasanya konsumen melewati tahapan- tahapan sebagai berikut :
1. Pengenalan Kebutuhan
Universitas Sumatera Utara
40
Tahap awal dimana seseorang memiliki kebutuhan dan keinginannya yang harus dipenuhi. Perasaan ini bisa dipicu dari dalam diri sendiri
atau dari luar diri. Seperti : teman-teman dan keluarga 2. Mencari Informasi
Tahap dimana konsumen akan mencari informasi yang berkaitan dengan produk yang akan dibeli. Informasi ini ada yang didapat dari
pengalaman sendiri atau dari jalur komersial. Seperti : iklan—iklan di koran dan majalah
3. Evaluasi Alternatif Setelah memiliki informasi yang cukup konsumen dapat mengevaluasi
alternatif pilihan mana yang paling menguntungkan dari segi harga, kualitas atau merek produk yang akan dibeli.
4. Keputusan Tahap dimana konsumen melakukan pembelian terhadap produk yang
telah dievaluasi sebelumnya. 5. Perilaku setelah Keputusan
Menyangkut puas tidaknya konsumen terhadap produk yang telah dibeli, jika konsumen merasa puas maka dapat diprediksi dia akan
mengkonsumsi lagi produk tersebut atau jika konsumen merasa tidak puas maka ia cenderung akan beralih pada produk pesaing.
2.9.3 Teori Pengambilan Keputusan
Teori pengambilan keputusan dapat diaplikasikan bukan hanya ditataran organisasi, managemen, kelompokdan sebagainya, namun juga dipakai dalam
Universitas Sumatera Utara
41
kehidupan sehari-hari. Setiap manusfa dalam kehidupannya akan mengalami keadaan atau situasi dimana ia harus mengambil keputusan.Proses pengambilan
keputusan seorang manusia dilakukan sejak masih kecil. Entah berapa banyak keputusan dengan berbagai macam materi
permasalahan yang beragam yang pernah diambil oleh seseorang. Hal yang biasa kita temui misalnya: dalam situasi yang berbeda kita di hadapkan harus
mengambil keputusan dalam memilih menu makanan, atau memilih baju yang hendak dipakai. Atau masalah yang lebih kompleks lagi, misalnya; pemerintah
yang hendak memutuskan apakah harga BBM akan dinaikkan atau tidak. Siapa pun, apa pun masalah dan pilihannya sebuah keputusan harus dijalankan sesuai
dengan keputusan itu. Mengambil keputusan berarti memilih alternatif terbaik dari alternatif-
alternatif yang ada. Menurut Stoner, 2002 keputusan adalah pemilihan berbagai alternatif-alternatif yang ada, dari deflnisi tersebut terdapat tiga
pengertian, yaitu: a Dalam keputusan ada pilihan yang di dasari oleh pertimbangart-
pertimbangari atau atas dasar logika tertentu. b Keputusan adalah alternatif yang dipilih, yang dianggap lebih baik dari
alternatif yang lainnya. c Keputusan berkaitan dengan suatu tujuan yang hendak dicapai. Dengan
adanya keputusan tersebut akan memudahkan untuk mendekati atau mencapai tujuan.
Universitas Sumatera Utara
42
Agar keputusan yang diambil dari alternatif yang ada tidak salah , tidak mengakibatan dampak yang buruk dikemudian hari, alangkah baiknya kita
mempelajari unsur atau komponen-komponen dalam teori pengambilan keputusan. Menurut Terry, 2001 terdapat lima dasar dalam pengambilan
keputusan, yaitu: 1. Intuisi yaitu pengambilan keputusan berdasarkan perasaan dan bersifat
subjektif. Pengambilan keputusan dengan menggunakan perasaan atau intuisi dapat dilakukan dengan cepat, namun tidak jarang hasilnya relatif
tidak maksimal karena tidak dibarengi dengan pertimbangan-pertimbangan yang matang.
2. Pengalaman yaitu pengalaman dalam pengambilan keputusan memberikan