Uji Efektifitas Antibakteri dengan Metode Difusi Agar Cara Pengukuran Zona Hambat Uji Statistik

permukaan media. Selanjutnya dengan bantuan ose bulat dilakukan goresan rapat- rapat, sedang dan jarang. Setelah 24 jam dilihat koloni langsung diambil dari koloni yang satu-satu tadi diletakkan dengan ose bulat ke permukaan objek glass. Kemudian lakukan pewarnaan gram. Bila ciri-ciri umum dari Staphylococcus aureus telah didapatkan lalu kultur ke media MSA selama 24 jam. Didalam MSA akan terlihat warna kuning emas, ini menunjukkan biakan murni Staphylococcus aureus telah didapatkan. Biakan murni bakteri yang telah ada diambil 2 ose dengan menggunakan ose bulat. Kemudian disebarkan pada media Blood Agar dan dimasukkan kedalam inkubator selama 24jam pada suhu 37°C. Setelah 24 jam bakteri akan tumbuh.

3.7.4 Uji Efektifitas Antibakteri dengan Metode Difusi Agar

Gambar 9. Pengambilan bakteri dari permukaan mukosa palatum pasien yang terkena lesi Denture Stomatitis dengan menggunakan cotton bud. Universitas Sumatera Utara Disediakan alat-alat dan bahan-bahan seperti diatas. Setelah itu dilakukan penelitian lanjut. 5 Cakram kosong direndam di dalam 5 wadah berbeda yang masing- masing berisi 1cc untuk setiap kontrol, infusum daun sirih 5, infusum daun sirih 10 dan infusum daun sirih 20 selama 60menit Gambar 10 . Kultur koloni Staphylococcus aureus diambil 2 ose bulat masukkan kedalam setiap piring petri yang berisi Blood Agar lalu dilakukan goresan kembali secara rapat-rapat pada permukaan media. Setelah rendaman berlangsung selama 60 menit, cakram tadi diasingkan dari cairan tersebut, lalu dikeluarkan. Piring petri tadi dibagi 5 agar mudah menghitung diameter zona hambat setiap cakram. Setelah itu, diletakkan cakram yang telah direndam tadi ke dalam piring petri mengikut label yang telah diberikan. Lalu dimasukkan ke dalam inkubator yang bersuhu rata-rata 37°C selama 24jam. Setelah 24jam, piring-piring petri dikeluarkan dari inkubator dan dilihat daya hambat yang terjadi pada setiap cakram. Daya hambat tadi diukur dengan Gambar 10. Penetesan bahan coba A. Pengambilan infusum daun sirih menggunakan pipet. B. Penetesan bahan coba kedalam wadah A B Universitas Sumatera Utara menggunakan kaliper sorong yang berukuran 0,0001 dengan menggunakan rumus Φhorizontal + Φvertikal dibagi dua dan perhitungan dimasukkan kedalam tabel.

3.7.5 Cara Pengukuran Zona Hambat

Diameter Zona Hambat = θ Vertikal + θ Horizontal 2

3.7.6 Uji Statistik

Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Anova dan Uji Komparatif Ganda LSD . Uji Anova digunakan untuk mencari rata-rata dan standar deviasi. LSD pula digunakan untuk membuat perbandingan antara data-data yang diperoleh. disc : θ Vertika l : θ Horizontal : Zona Hambat Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Setelah perletakan semua bahan coba yaitu infusum daun sirih 5, 10, dan 20 serta Etanol 96 dan Obat Kumur Daun Sirih Komersial Pepsodent, dilakukan pengamatan setelah 24 jam untuk melihat zona bening di sekitar cakram. Zona bening merupakan zona di mana koloni Staphylococcus aureus dihambat pertumbuhannya oleh bahan coba. Luas daerah zona hambat diketahui dengan cara menghitung rata- rata zona hambat tiap perlakuan lalu dibandingkan dengan melihat besarnya angka rata-rata. Gambar 11. Hasil penelitian Universitas Sumatera Utara