Data dari Puskesmas Pembantu pustu Sidiangkat menyebutkan bahwa masyarakat yang menggunakan pustu sebagai tempat berobat setiap bulannya rata-
rata 110 orang. Dari jumlah tersebut hanya lebih kurang 40 yang beretnik Pak-pak, dan dari 40 ini sebagian besar sudah melakukan pengobatan sebelumnya dengan
pengobatan tradisional. Berdasarkan pertimbangan diatas, penulis tertarik dan perlu untuk mengetahui
dan meneliti pola pencarian pengobatan pada masyarakat suku Pak-pak di kelurahan Sidiangkat kecamatan Sidikalang kabupaten Dairi Sumatera Utara tahun 2008.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di diatas, dapat dirumuskan yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pola pencarian
pengobatan pada masyarakat suku Pak-pak di kelurahan Sidiangkat kecamatan Sidikalang kabupaten Dairi Sumatera Utara tahun 2009.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pencarian pengobatan pada masyarakat suku Pak-pak di kelurahan Sidiangkat kecamatan
Sidikalang kabupaten Dairi Sumatera Utara tahun 2009.
Universitas Sumatera Utara
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pola pencarian pengobatan pada masyarakat suku Pak-
pak di kelurahan Sidiangkat kecamatan Sidikalang kabupaten Dairi Sumatera Utara tahun 2009.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pola pencarian
pengobatan pada masyarakat suku Pak-pak di kelurahan Sidiangkat kecamatan Sidikalang kabupaten Dairi Sumatera Utara tahun 2009.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi
puskesmas pembantu Sidiangkat, puskesmas Sidikalang sebagai pertimbangan untuk mengambil langkah-langkah terbaik dalam
melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang berada diwilayah kerjanya.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dinas kesehatan
daerah tingkat II kabupaten Dairi, dalam penyusunan rencana promosi kesehatan masyarakat
3. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat sebagai bahan informasi bagi
pihak-pihak yang membutuhkan baik dari kalangan akademis, masyarakat, dan peneliti, yang berkaitan dengan penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap satu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang overt behaviour. Tindakan seseorang biasanya muncul dan
sesuai dengan pola ataupun model yang ada pada masyarakat. Ada enam tingkatan pengetahuan, yakni
1. Tahu know
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali
recall sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahun yang
paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, meyatakan dan
sebagainya. 2.
Memahami comprehension Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat
Universitas Sumatera Utara
menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.
3. Aplikasi aplication
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan
sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4. Analisis analisys
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabaran materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu struktur organisasi, dan
masih ada kaitannya satu sama lain. Kemanpuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan membuat bagan,
membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya. 5.
Sintesis synthesis Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam satu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari
formulasi-formulasi yang sudah ada. Misalnya, dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan dan sebagainya terhadap
suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada. 6.
Evaluasi evaluation Evaluasi ini berkaitan dengan kemapuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan pada
Universitas Sumatera Utara
suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang sudah ada Notoadmodjo, 2003
2.2 Sikap