dengan cara memotong miselium dari inokulum yang yang tumbuh di permukaan media PDA dengan menggunakan cork borer berdiameter 6 mm kemudian dimasukkan ke
dalam cawan Petri yang telah berisi media PDA baru, diinkubasi pada suhu ruang ± 25ºC – 30ºC selama ± 5 hari. Hal yang sama dilakukan untuk setiap isolat fungi yang
didapat. Isolat fungi penghasil antibiotik yang berpotensi menunjukkan hambatan pertumbuhan terhadap fungi patogen yang diujikan selanjutnya dikoleksi.
3.7 Pengamatan Visual dan Mikroskopis
Pengamatan dilakukan dengan dua cara yaitu secara visual dan mikroskopis. Pengamatan secara visual dilakukan dengan cara melihat zonaluas pertumbuhan miselium dari
masing-masing lempeng inokulum fungi penghasil antibiotik dan fungi patogen. Pengamatan secara mikroskopis dilakukan dengan cara megamati ujung miselium pada
daerah zona hambat fungi patogen Wibowo, 2008. Ujung miselium fungi patogen yang tumbuh pada permukaan media PDA dipotong berbentuk block square, kemudian
diletakkan pada objek glass. Selanjutnya diamati adanya abnormalitas pertumbuhan miselium fungi patogen, berupa pembengkokan ujung miselium, miselium pecah,
miselium berbelah, miselium bercabang, miselium lisis dan miselium tumbuh kerdil Lorito et al., 1992.
3.8 Ekstraksi Senyawa Antibiotik dari Isolat Fungi
Fungi yang menunjukkan hambatan pertumbuhan terhadap fungi patogen selanjutnya dikultur pada media potato dextrose agar + yeast PDAY . Kemudian diinkubasi selama
7 hari. Ekstraksi metabolit fungi dilakukan dengan metode Nofiani et al. 2009 yang di modifikasi. Kultur fungi ditambahkan metanol destilasi dan direndam selama 4 hari.
Kemudian disaring dengan kertas saring Whatman No. 1 metanol dievaporasi dengan rotary evaporator pada suhu 40
o
C sampai tidak ada metanol yang tersisa. Kemudian diuji kemampuan antibiotiknya dengan metode Kirby-Bauer Simbolon, 2008.
3.9 Uji Aktivitas Antibiotik Ekstrak Metanol Fungi Terhadap Fungi Patogen
Pada uji antibiotik ekstrak metanol fungi digunakan media potato dextrose agar + yeast. Pada media ditumbuhkan F. oxysporum dan G. boninense dan diinkubasi pada suhu
ruang 25– 30ºC selama 3 hari. Masing-masing ekstrak metanol dilarutkan dengan dimetil sulfoksida DMSO dengan konsentrasi masing masing 40, 60, 80 dan 100. Sebanyak
10 μl ekstrak diteteskan pada kertas cakram kosong Oxoid. Pengujian kemampuan antibiotik dilakukan dengan uji cakram metode Kirby-Bauer Lay, 1994. Sebagai
pembanding digunakan antibiotik ketokonazol 20. Cawan uji diinkubasi pada suhu ruang selama 3 hari. Aktivitas antibiotik ditunjukkan dengan adanya zona hambatan
pertumbuhan organisme uji di sekitar koloni penghasil antibiotik Lechevalier, 2000. Zona hambat yang terbentuk diamati dan diukur.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Isolat Fungi