Keteguhan Tekan Karakteristik Briket Arang dari Sludge dengan Penambahan Arang Tempurung Kelapa

menunjukkan bahwa perlakuan 7525 berpengaruh tidak nyata dengan perlakuan 8020 berpengaruh nyata dengan perlakuan 8515, perlakuan 9010 dan perlakuan 1000. Perlakuan 8020 menunjukkan bahwa berpengaruh tidak nyata dengan perlakuan 9010, tetapi berpengaruh nyata dengan perlakuan 1000. Perlakuan 9010 berpengaruh tidak nyata dengan perlakuan 1000. Penambahan arang tempurung kelapa dapat meningkatkan kerapatan briket arang. Hal ini terjadi karena berat jenis tempurung kelapa lebih tinggi daripada sludge sehingga berat briket per centimeter kubiknya meningkat dengan meningkatnya komposisi arang tempurung kelapa. Pernyataan ini didukung oleh hasil penelitian Sudrajat 1984 dalam Setyawan 2006 menyatakan bahwa kayu yang kerapatan tinggi akan menghasilkan briket dengan kerapatan lebih tinggi, sedangkan kayu yang kerapatan rendah akan menghasilkan briket dengan kerapatan yang rendah. Menurut Hendra dan Darmawan 2000 kerapatan akan berpengaruh terhadap pengemasan, penyimpanan dan pengangkutan briket. Dengan semakin besar kerapatan maka volume atau ruang yang diperlukan, akan lebih kecil untuk berat briket yang sama.

4.6 Keteguhan Tekan

Kekuatan tekan menunjukkan daya tahan atau kekompakkan briket terhadap tekanan luar sehingga mengakibatkan briket tersebut pecah dan hancur. Semakin besar nilai kekuatan tekan berarti daya tahan atau kekompakan briket semakin baik. Kondisi tersebut akan sangat menguntungkan di dalam pengemasan maupun distribusipengangkutan Hendra dan Darmawan, 2000. Nilai rata-rata kekuatan tekan yang dihasilkan setiap perlakuan tersaji pada Gambar 15. Universitas Sumatera Utara 1.575 1.663 4.223 5.09 5.605 1 2 3 4 5 6 1000 9010 8515 8020 7525 Komposisi Bahan Baku K e te g u h a n T e k a n K g f c m 2 Komposisi = Sludge : Tempurung Kelapa Nilai Uji Duncan B A B A A Gambar 15 Grafik nilai rata-rata keteguhan tekan. Gambar 15 menunjukkan bahwa nilai tekan rata-rata terendah kekuatan tekan untuk briket arang sebesar 1,575 kgfcm 2 pada perlakuan 1000, sedangkan nilai rata-rata tertinggi untuk briket sebesar 5,605 kgfcm 2 pada perlakuan 7525. Adanya perbedaan untuk nilai keteguhan tekan terjadi karena perbedaan komposisi briket arang. Nilai keteguhan tekan pada perlakuan 7525 lebih tinggi karena adanya pencampuran sehingga antar ruang por-pori saling mengisi dan mengikat. Nilai keteguhan tekan untuk perlakuan kontrol 0100 sebesar 2,643 kgfcm 2 . Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa penambahan arang tempurung kelapa berpengaruh nyata, ini menunjukkan bahwa penambahan arang tempurung kelapa juga dapat meningkatkan nilai keteguhan tekan. Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa perlakuan 7525 berpengaruh tidak nyata dengan perlakuan 8020, perlakuan 8515 tetapi berpengaruh nyata dengan perlakuan 1000 dan perlakuan 9010. Perlakuan 9010 menunjukkan berpengaruh tidak nyata dengan perlakuan 1000 Faktor jenis bahan baku sangat mempengaruhi Universitas Sumatera Utara sifat keteguhan tekan briket arang yang dihasilkan. Tiap bahan baku memiliki kerapatan yang berbeda-beda sehingga mengakibatkan nilai keteguhan tekan yang berbeda-beda pula untuk tiap jenis bahan baku briket arang. Bahan baku yang berkerapatan tinggi akan menghasilkan briket dengan nilai keteguhan tekan yang tinggi pula Hendra, 2007.

4.7 Nilai Kalor