Kerapatan Karakteristik Briket Arang dari Sludge dengan Penambahan Arang Tempurung Kelapa

kelapa yang diberikan berpengaruh nyata terhadap nilai kadar karbon terikat briket yang dihasilkan.

4.5 Kerapatan

Kerapatan merupakan hasil perbandingan antara berat dan volume briket arang. Tinggi rendahnya kerapatan briket sangat berpengaruh terhadap kualitas briket, terutama nilai briket. Besar kecilnya kerapatan dipengaruhi oleh ukuran serbuk dan pengempaan. Nilai rata-rata kerapatan yang dihasilkan setiap perlakuan tersaji pada Gambar 14. 0.667 0.688 0.717 0.764 0.792 0.6 0.62 0.64 0.66 0.68 0.7 0.72 0.74 0.76 0.78 0.8 0.82 1000 9010 8515 8020 7525 Komposisi Bahan Baku K e ra p a tn G c m 3 Komposisi = Sludge : Tempurung Kelapa Nilai Uji Duncan C B BC A A Gambar 14 Grafik nilai rata-rata kerapatan. Gambar 14 menunjukkan bahwa nilai rata-rata terendah kerapatan untuk briket yang dihasilkan sekitar 0,667 gcm 3 pada perlakuan kontrol 1000 sedangkan nilai rata-rata tertinggi sekitar 0,792 gcm 3 pada perlakuan 7525. Nilai kerapatan untuk perlakuan kontrol 0100 sebesar 0,739 gcm 3 . Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa penambahan arang tempurung kelapa berpengaruh nyata, ini menunjukkan bahwa penambahan arang tempurung kelapa juga dapat meningkatkan nilai kerapatan. Hasil uji Duncan Universitas Sumatera Utara menunjukkan bahwa perlakuan 7525 berpengaruh tidak nyata dengan perlakuan 8020 berpengaruh nyata dengan perlakuan 8515, perlakuan 9010 dan perlakuan 1000. Perlakuan 8020 menunjukkan bahwa berpengaruh tidak nyata dengan perlakuan 9010, tetapi berpengaruh nyata dengan perlakuan 1000. Perlakuan 9010 berpengaruh tidak nyata dengan perlakuan 1000. Penambahan arang tempurung kelapa dapat meningkatkan kerapatan briket arang. Hal ini terjadi karena berat jenis tempurung kelapa lebih tinggi daripada sludge sehingga berat briket per centimeter kubiknya meningkat dengan meningkatnya komposisi arang tempurung kelapa. Pernyataan ini didukung oleh hasil penelitian Sudrajat 1984 dalam Setyawan 2006 menyatakan bahwa kayu yang kerapatan tinggi akan menghasilkan briket dengan kerapatan lebih tinggi, sedangkan kayu yang kerapatan rendah akan menghasilkan briket dengan kerapatan yang rendah. Menurut Hendra dan Darmawan 2000 kerapatan akan berpengaruh terhadap pengemasan, penyimpanan dan pengangkutan briket. Dengan semakin besar kerapatan maka volume atau ruang yang diperlukan, akan lebih kecil untuk berat briket yang sama.

4.6 Keteguhan Tekan