Prosedur Pengajuan Perkara di Pengadilan Tinggi Agama Jakarta

8. Setelah pihak berperkara menerima slip bank yang telah divalidasi dari petugas layanan bank, pihak berperkara menunjukan slip bank tersebut dan menyerahkan Surat Kuasa Untuk Membayar SKUM kepada pemegang kas. 9. Pemegang kas setelah meneliti slip bank kemudian menyerahkan kembali kepada pihak berperkara. Pemegang kas kemudian memberi tanda lunas dalam Surat Kuasa Untuk Membayar SKUM dan menyerahkan kembali kepada pihak berperkara asli dan tindasan pertama Surat Kuasa Untuk Membayar SKUM serta surat gugatan atau permohonan yang bersangkutan. 10. Pihak berperkara menyerahkan kepada petugas Meja II surat gugatan atau permohonan sebanyak jumlah tergugat ditambah 2 dua rangkap serta tindasan pertama Surat Kuasa Untuk Membayar SKUM. 11. Petugas Meja II mendaftarmencatat surat gugatan atau permohonan dalam register bersangkutan serta memberi nomor register pada surat gugatan atau permohonan tersebut yang diambil dari nomor pendaftaran yang diberikan oleh pemegang kas. 12. Petugas Meja II menyerahkan kembali 1 satu rangkap surat gugatan atau permohonan yang telah diberi nomor register kepada pihak berperkara. 6 Pihakpihak-pihak berperkara akan dipanggil oleh jurusitajurusita pengganti untuk menghadap ke persidangan setelah ditetapkan Susunan 6 Dikutip dari www.pta-jakarta.go.id Tanggal 07 Juli 2015 pukul 20.00. Majelis Hakim PMH dan hari sidang pemeriksaan perkaranya PHS. Selanjutnya dalam proses persidangan hanya memutus perkara tersebut.

BAB IV ANALISIS TERHADAP SENGKETA HARTA BERSAMA

PUTUSAN NOMOR 126Pdt.G2013PTA.JK A. Gambaran Umum Putusan Nomor 126Pdt.G2013PTA.JK 1. Kasus Posisi Pengadilan Tinggi Agama Jakarta pada tanggal 2 Desember 2013 telah menerima permohonan banding atas putusan Pengadilan Agama Jakarta Barat Nomor 1213Pdt.G2013PA.JB dan mendapatkan nomor perkara 126Pdt.G2013PTA.JK dari Pembanding yang identitasnya sebagai berikut : a. Pembanding, umur 47 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta, bertempat tinggal di Jakarta Barat. Dahulu sebagai Tergugat. Penggugat Rekonvensi. Sekarang Pembanding. Melawan Terbanding yang identitasnya sebagai berikut : b. Terbanding, umur 66 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta, bertempat tinggal di Jakarta Barat. Dalam hal ini memberikan kuasa kepada Advokat yang berkantor di Jakarta Pusat, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 19 September 2013, dahulu sebagai PenggugatTergugat Rekonvensi. Sekarang Terbanding. Pembanding dan Terbanding sudah resmi bercerai berdasarkan akta cerai yang dikeluarkan Pengadilan Agama Jakarta Barat tanggal 27 Mei 2011. Itu artinya bahwa gugatan harta bersama Nomor 1213Pdt.G2013PA.JB bukan gugatan kumulasi. 48 Berdasarkan keterangan dari Panitera Muda Hukum Pengadilan Tinggi Agama Jakarta, Fakhruddin, S.H, nama-nama orang yang berperkara sengaja dianonim disamarkan untuk menjaga nama baik dan juga hal-hal lain nanti yang bisa merugikan kedua pihak di kemudian hari. Maka dari itu juga penulis menganonim nama-nama Pembanding dan Terbanding. Gugatan harta bersama pada putusan Nomor 1213Pdt.G2013PA.JB yang bertindak sebagai Penggugat adalah Terbanding yang tidak lain adalah suami Pembanding. Di dalam putusan tersebut terbanding tidak menerima putusan Pengadilan Agama Jakarta Barat yang memutuskan bagian untuknya 12 dari harta bersama karena menganggap putusan tersebut tidak memenuhi unsur keadilan, dimana Pembanding lebih mempunyai andil dalam mendapatkan harta bersama tersebut selama perkawinan. Harta bersama yang dimaksud adalah sebidang tanah seluas 729 M 2 yang terletak di Jakarta Barat dengan batas-batas sebagai berikut : a. Sebelah Utara : berbatasan dengan jalan; b. Sebelah Selatan : berbatasan dengan Gang; c. Sebelah Barat : berbatasan dengan rumah; d. Sebelah Timur : berbatasan dengan kebun kosong; Sehingga ketika putusan telah dibacakan pada tanggal 27 Agustus 2013, yang pada saat itu Pembanding hadir, Pembanding langsung mengajukan permohonan banding pada tanggal 10 September 2013. Itu artinya permohonan banding dari Pembanding dapat diterima karena masih dalam tenggang waktu yakni 14 hari. Dan juga Pembanding memenuhi syarat legal standing sebagai orang yang mempunyai hak berperkara dalam putusan ini, berdasarkan pasal 61 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009. Oleh karena itu permohonan banding dari Pembanding dapat diterima oleh Pengadilan Tinggi Agama. Kemudian memori banding telah diberitahukan kepada Terbanding pada tanggal 29 Oktober 2013 dan Terbanding mengajukan kontra memori bandingnya pada tanggal 18 November 2013. Dan kontra memori bandingnya telah disampaikan kepada Pembanding pada tanggal 22 November 2013.

2. Duduk Perkara

Tentang duduk perkaranya atau motif Pembanding mengajukan gugatan ke Pengadilan Tinggi Agama Jakarta adalah sebagai berikut : a. Pembanding tidak menerima putusan Pengadilan Agama Jakarta Barat yang menetapkan sebidang tanah 729 M 2 tujuh ratus dua puluh sembilan meter persegi yang terletak di Jakarta Barat sebagai harta bersama dan menghukum Pembanding untuk menyerahkan ½ dari harta bersama tersebut ke Pembanding. Berdasarkan SHM Nomor 694 tercatat tanah itu atas nama Pembanding. b. Bahwa berdasarkan perjanjian yang dicatatkan di Kantor Notaris Abdullah Bagus Hidmatin Wargahadibrata, S.H, M.Kn., selama dua tahun pernikahan Pembanding dan Terbanding hasil usaha keduanya yang sekitar Rp 1,000,000,000,00 s.d. Rp 1,500,000,000,00 digunakan untuk melunasi utang-utang Terbanding sebelum menikah dengan Pembanding. Maka dari itu bisa dilihat itikad baik dari Pembanding yang ingin menolong terbanding untuk melunasi utang- utang Terbanding. c. Dalam perjanjian tersebut juga, Pembanding memiliki usaha sendiri saat menikah dengan Pembanding yakni PT. PGA dan Pembanding sama sekali tidak memiliki utang. d. Pembanding memiliki usaha yakni PT. PGA yang cukup lancar, bahkan dengan usaha itu, Pembanding bisa menafkahi keluarga termasuk Terbanding dan anak-anak Terbanding dari istri pertamanya yang sudah dicerai. e. Terbanding dalam soal keuangan tidak jujur karena tidak mengakui memiliki deposito Rp 505,209,963,00. Padahal seharusnya Pembanding sebagai istri harus mengetahui penghasilan suaminya untuk menafkahi keluarga sebagai tugas utama suami. f. Pembanding juga sampai saat perjanjian di depan notaris dibuat, tidak mengetahui penghasilan per bulan, rekening tabungan, dan rekening koran Terbanding. g. Sampai saat perjanjian di depan notaris dibuat, penghasilan dari Pembanding lah yang digunakan untuk kemaslahatan rumah tangga Pembanding dan Terbanding untuk menyekolahkan putra-putri Pembanding, dan mengembangkan usaha Pembanding yang seluruhnya atas izin Terbanding.