Uji Reliabilitas Instrumen Instrumen Penelitian

29 IA : skor maksimum butir soal yang diolah. Menurut Sudijiono 2008: 388 hasil perhitungan daya pembeda diinterpretasi berdasarkan klasifikasi yang tertera dalam tabel berikut. Tabel 3.7 Interpretasi Nilai Daya Pembeda Nilai Interpretasi 10 . DP negatif Sangat Buruk 19 . 10 . DP Buruk 29 . 20 . DP Agak baik, perlu revisi 49 . 30 . DP Baik 50 . DP Sangat Baik Sudjiono 2008: 121 Kriteria daya beda yang digunakan dalam penelitian ini adalah butir tes memiliki daya beda lebih dari atau sama dengan 0,3. Dari hasil uji coba dan perhitungan daya beda butir tes, menunjukkan bahwa ke 6 butir tes uji coba memiliki daya beda lebih dari 0,30 yaitu berkisar dari 0,33 s.d 0,48. Jadi, daya beda butir uji coba memenuhi kriteria sebagai butir yang baik digunakan untuk mengumpulkan data. Lampiran C3 Dari perhitungan tes uji coba yang telah dilakukan didapatkan data validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran sebagai berikut. Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Data Tes Uji Coba No Soal Validitas Reliabilitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda 1 Valid 0, 91 0,65 sedang 0,33 baik 2 0,51 sedang 0,37 baik 3 0,52 sedang 0,48 baik 4 0,52 sedang 0,39 baik 5 0,60 sedang 0,36baik 6 0,60 sedang 0,38 baik 30 Dari tabel rekapitulasi hasil tes uji coba di atas, terlihat bahwa keempat komponen dari enam butir soal tersebut telah memenuhi kriteria yang ditentukan sehingga keenam butir soal tersebut dapat digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan komunikasi matematis siswa.

F. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji ini menggunakan rumus Chi kuadrat Sudjana, 2005: 273. Uji kenormalan ini juga digunakan pada analisis data tes akhir. Hipotesis: H : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal Keterangan: X 2 = harga Chi-Kuadrat i O = frekuensi pengamatan i E = frekuensi yang diharapkan k = banyaknya pengamat Kriteria pengujian tolak H jika 3 1 2 k x x dengan taraf = taraf nyata untuk pengujian. Dalam hal lainnya H diterima. Setelah dilakukan perhitungan data kemampuan komunikasi matematis siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TTW dan siswa yang mengikuti

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS CERPEN

3 21 111

“Pengaruh Pembelajaran Think-Talk-Write Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa”.

0 5 247

Meningkatkan hasil belajar IPA melalui pembelajaran kooperatif tipe think talk write (ttw) pada siswa kelas IV Mi Al Ishlahat Jatiuwung Kota Tangerang

0 10 0

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

Pengaruh strategi pembelajaran think-talk write (TTW) tehadap hasil belajar fisika siswa : kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Rangkasbitung

2 16 103

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 29 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 3 55

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

1 5 56

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE DITINJAU DARI KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

5 41 61

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2015/2016)

0 5 57

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP.

0 2 32