Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah PBM

aktif ikut terlibat dalam pengalaman belajarnya. Salah satu alternatif model pembelajaran yang memungkinkan dikembangkannya keterampilan berfikir siswa penalaran, komunikasi, dan koneksi dalam memecahkan masalah adalah pembelajaran berbasis masalah Definisi Pembelajaran Berbasis Masalah menurut Tan dalam Rusman 2014 : 229 menyatakan bahwa Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dalam PBM kemampuan berfikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah menguji, dan mengembangkan kemampuan berfikirnya secara berkesinambungan. Bout dan Feletti dalam Rusman 2014:230 mengemukakan bahwa Pembelajaran Berbasis Masalah adalah inovasi yang paling signifikan dalam pendidikan. Mergetson dalam Rusman 2014:230 juga mengemukakan bahwa kurikulum PBM memebantu meningkatkan perkembangan keterampilan belajar sepanjang hayat dalam pola piker yang terbuka, reflektif, kritis, dan belajar aktif. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah menurut Tan dalam Rusman 2014 : 232 merupakan penggunaan berbagai macam kecerdasan yang dilakukan untuk melakukan konfirmasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk mengahadapi segala sesuatu yang baru dan kompleksitas yang ada. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis masalah adalah suatu proses Pembelajaran Berbasis Masalah adalah suatu proses pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa

b. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah

Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah dari Ibrahim dalam Rusman 2014:242 diuraikan sebagai berukut. 1 Pengajuan pertanyaan atau masalah memahami masalah; 2 Berfokus pada keterkaitan antar disiplin; 3 Penyelidikan autentik; 4 Menghasilkan produk atau karya yang kemudian dipamerkan; 5 Kerja sama Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik pembelajaran berbasis masalah yaitu: dimulai dengan pengajuan masalah, adanya keterkaitan antar disiplin, kemudian dilakukan penyelidikan masalah autentik, menghasilkan hasil kerja laporan serta mempresentasikannya dan adanya kerjasama antar anggota kelompok.

c. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah PBM

Aris 2016:131 memaparkan langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikut : 1 Guru mejelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih. 2 Guru membantu siswa mendifinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut menetapkan topik,tugas, jadwal, dll 3 Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, dan pemecahan masalah. 4 Guru membantu siswa dalam perencanaan serta menyiapkan berbagai karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya. 5 Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan. Secara ringkas, kegiatan pembelajaran melalui PBM diawali dengan aktivitas peserta didik untuk menyelesaikan masalah nyata yang ditentukan atau disepakati. Proses penyelesaian masalah tersebut berimplikasi pada terbentuknya keterampilan peserta didik dalam penyelesaian masalah dan berfikir kritis serta sekaligus membentuk pengetahuan baru. Proses tersebut dilakukan dalam tahapan-tahapan atau sintaks pembelajaran yang disajikan pada tabel 1 berikut. Tabel 2. Tahap pembelajaran berbasis masalah Tahap Pembelajaran Perilaku Guru Tahap 1 : Mengorgansasikan siswa kepada masalah Guru menginformasikan tujuan-tujuan pembelajaran, mendeskripsikan kebutuhan-kebutuhan logistik penting, dan memotivasi siswa agar terlibat dalam kegiatan pemecahan masalah yang mereka pilih sendiri Tahap 2 : Mengorgansasikan siswa untuk belajar Guru membantu siswa menggunakan dan mengatur tugas-tugas belajar yang berhubungan dangan masalah itu Tahap 3 : Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok Guru mendorong siswa mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, mencari penjelasan, dan solusi Tahap 4 : Menggunakan dan mempresentasikan hasil karya serta pameran Guru membantu siswa dalam merencanakan dalam menyiapkan hasil karya yang sesuai sperti laporan, rekaman video, dan model, serta membantu mereka berbagi karya mereka Tahap 5: Menganalisis dan mengefaluasi proses pemecahan masalah Guru membantu siswa melakukan refleksi atas penyelidikan dan proses- proses yang mereka gunakan. Sumber: Rusmono, 2012

d. Keunggulan Pembelajaran Berbasis Masalah