Tahapan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Masyarakat .1 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Dengan bebrapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah suatu strategi yang teroganisir dengan baik untuk meningkatkan dan mengembangkan taraf kehidupan masyarakat sehingga mencapai suatu kategori sejahtera.

2.4.2 Tahapan Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu proses dan dalam proses tersebut ada beberapa tahap yang dilalui. Proses pemberdayaan masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk program. Berikut beberapa tahapan dalam program pemberdayaan masyarakat menurut Adi 2003:250-259 dalam Basri, 2007:87-89 yang dirangkum dari beberapa organisasi pelayanan dan merumuskannya dalam tujuh tahap. Menurut peneliti, tahapan tersebut telah mencerminkan keseluruhan proses pemberdayaan masyarakat. Ketujuh tahap tersebut adalah: Pertama, tahap persiapan merupakan awal dari sebuah intervensi dalam pemberdayaan masyarakat. Ada dua kegiatan yang ilakukan dalam tahap persiapan ini, yaitu persiapan petugas lapangan dan persiapan lapangan. Persiapan petugas lapangan diarahkan untuk menyamarkan persepsi yang berkatan dengan pemberdayaan masyarakat, sedangkan penyiapan lapangan dilakukan melalui studi kelayakan terhadap daerah yang akan dimasuki, baik secara formal maupun informal. Jika hasil studi kelayakan kemungkinan dilakukannya pemberdayaan, maka langkah selanjutnya adalah pengurusan ijin dari pihak-pihak terkait. Kemudian petugas lapangan mulai melakukan kontak dan kontrak awal dengan kelompok sasaran. Di samping itu, petugas lapangan juga mengadakan kontak dengan tokoh-tokoh informal agar hubungan dengan masyarakat terjalin dengan lancar. Kedua, tahap assessment yang dimana melakukan identifikasi masalah dan kebutuhan serat sumber daya yang dimiliki masyarakat dengan menggunakan teknik studi pustaka, nominal group process, teknik delpi, curah pendapat brainstorming, focus group discussion diskusi kelompok terfokus. Teknik lainnya, analisis SWOT untuk melihat kekuatan strength, kelemahan weakness, peluang opportunities, dan ancaman threats. Proses ini dilakukan secara partisipatif, melibatkan masyarakat setempat, sehingga informasi yang diterima merupakan pandangan masyarakat sendiri. Community worker memfailitasi warga untuk menyusun prioritas Universitas Sumatera Utara ii dari permasalahan yang akan ditindaklanjuti pada tahap berikutnya, yaitu tahap perencanaan. Ketiga, tahap perencanaan alternative program. Pada tahap ini community worker memfasilitasi warga masyarakat untuk menyusun perencanaan dan menetapkan program kerja sebagai agenda yang akan dilaksanakan. Penyusunan rencana program disesuaikan dengan tujuan pemberdayaan yang dilakukan, yaitu perubahan yang mendasar. Karena itu, sedapat mungkin dihindari penyusunan program yang bersifat charity, karena masyarakat hanya ikut untuk mendapatakan bantuan, bukan melakukan perubahan. Keempat, tahap formulasi rencana aksi. Pada tahap ini, community worker memfasilitasi warga atau kelompok untuk menyusun proposal kegiatan yang akan diajukan kepada pihak penyandang dana. Perlu diperhatikan perumusan tujuan jangka pendek dan bagaimana mencapai tujuan tersebut. Kelima, tahap implementasi program. Pada tahap ini, program yang telah direncanakan bersama masyarakat dilaksanakan. Tahap ini dianggap paling penting, karena untuk melaksanakan program dibutuhkan komitmen yang kuat dari semua pihak guna mendukung proses pelaksanaannya. Untuk menjamin terlaksananya program secara efektif dan sesuai rencana mencapa tujuannya diperlukan adanya monitoring dan pengawasan yang teratur dan terus menerus. Dalam kegiatan pengawasan dan monitoring ini, masyarakat harus dilibatkan secara aktif untuk menilai dan mengontrol pelaksanaan program. Keenam, tahap evaluasi melakukan evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan program. Walaupun demikian evaluasi perlu dilakukan dimulai dari proses input, pelaksanaan, sampai output dan dampak yang ditimbulkan dari program. Hasil evaluasi ini dijadikan masukan untuk tahap selanjutnya. Misalnya, bila terbukti program tidak mencapai tujuannya, maka hasil evaluasi dijadikan masukan untuk merevisi program tersebut. Ketujuh, tahap terminasi. Tahap ini merupakan saat pemutusan hubungan antara community worker dengan komunitas sasaran program. Waktu terminasi ini tidak sepenuhnya diartikan sebagai pencapaian kemandirian masyarakat. Dalam banyak program, terminasi ini dilakukan karena jangka waktu proyeknya selesai atau karena dananya sudah habis.Terminasi juga tidak berarti kontak dengan community worker berhenti. Dalam program tertentu, kontak ini tetap dijalankan walaupun tidak rutin. 2.5 Kelompok Masyarakat Pengawas POKMASWAS 2.5.1 Pengertian POKMASWAS