20 untuk melakukan berbagai kegiatan yang menghasilkan baik yang berupa
materi dalam hal kegiatan bersifat bisnis, maupun non materi dalam hal kegiatan tersebut untuk menyediakan, melapangkan atau memantapkan suatu
kebiajakan pemerintah daerah dalam suatu bidang tertentu. Jadi di satu pihak dapat menghimpun dana sebagai salah satu sumber
penerimaan daerah dan tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, di lain pihak lebih mengarah
kepada public service dan bersifat penyuluhan yaitu tidak mengambil keuntungan, melainkan hanya sekedar untuk menutup resiko biaya
administrasi yang dikeluarkan.
2.7 Belanja Modal
Salah satu dari belanja langsung adalah belanja modal, menurut Abdul Halim 2002:72 ―Belanja modal merupakan pengeluaran pemerintah daerah yang
manfaatnya melebihi satu tahun anggaran dan akan menanambah aset atau kekayaan daerah, dan selanjutnya akan menambah belanja yang bersifat rutin,
seperi biaya operasi dan biaya pemeliharaan‖. Belanja modal adalah belanja yang dilakukan pemerintah yang
menghasilkan aktiva tetap tertentu Nordiawan, 2006. Belanja modal dimaksudkan untuk mendapatkan aset tetap pemerintah daerah, yakni peralatan,
bangunan, infrastruktur, dan harta tetap lainnya. Secara teoritis ada tiga cara untuk memperoleh aset tetap tersebut, yakni dengan membangun sendiri, menukarkan
dengan aset tetap lainnya, atau juga dengan membeli.
Universitas Sumatera Utara
21 Dewi 2006 dan Syaiful 2008 mengutarakan bahwa belanja modal
adalah pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal yang sifatnya menambah aset tetap inventaris yang memberikan manfaat lebih dari
satu periode akuntansi,termasuk didalamnya adalah pengeluaran untuk biaya pemeliharaan yang sifatnya mempertahankan atau menambah masa manfaat,
meningkatkan kapasitas dan kualitas aset. Kategori belanja modal menurut Ghozali 2008 adalah sebagai berikut:
1. Pengeluaran mengakibatkan adanya perolehan aset tetap atau aset lainnya yang dengan demikian menambah aset Pemda.
2. Pengeluaran tersebut melebihi batasan minimal kapitalisasi aset tetap atau aset lainnya yang telah ditetapkan oleh Pemda.
3. Perolehan aset tetap tersebut diniatkan bukan untuk dijual. Belanja Modal dapat dikategorikan dalam 5lima kategori utama :
a. Belanja Modal Tanah
Belanja Modal Tanah adalah pengeluaranbiaya yang digunakan untuk pengadaanpembelianpembebasan penyelesaian, balik nama dan sewa
tanah, pengosongan, pengurungan, peralatan, pematangan tanah, pembuatan sertipikat, dan pengeluaran lainnya sehubungan dengan
perolehan hak atas tanah dan sampai tanah dimaksud dalam kondisi siap pakai.
b. Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Belanja Modal Peralatan dan Mesin adalah pengeluaranbiaya yang digunakan untuk pengadaanpenambahanpenggantian, dan peningkatan
Universitas Sumatera Utara
22 kapasitas peralatan dan mesin serta inventaris kantor yang memberikan
manfaat lebih dari 12 dua belas bulan dan sampai peralatan dan mesin dimaksud dalam kondisi siap pakai.
c. Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Belanja Modal Gedung dan Bangunan adalah pengeluaranbiaya yang digunakan untuk pengadaanpenambahanpenggantian, dan termasuk
pengeluaran untuk
perencanaan, pengawasan
dan pengelolaan
pembangunan gedung dan bangunan yang menambah kapasitas sampai gedung dan bangunan dimaksud dalam kondisi siap pakai.
d. Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan adalah pengeluaranbiaya yang digunakan
untuk pengadaan
penambahanpenggantianpeningkatan pembangunan pembuatan serta perawatan dan termasuk pengeluaran untuk
perencanaan, pengawasan dan pengelolaan jalan irigasi dan jaringan yang menambah kapasitas sampai jalan irigasi dan jaringan dimaksudkan dalam
kondisi siap pakai. e.
Belanja Modal Fisik lainnya Belanja Modal Fisik lainnya adalah pengeluaran atau biaya yang akan
digunakan untuk
pengadaanpenambahanpenggantianpeningkatan pembangunanpembuatan serta perawatan terhadap fisik lainnya yang
tidak dapat dikatagorikan kedalam kriteria belanja modal tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, dan jalan irigasi dan jaringan, termasuk
dalam belanja ini adalah belanja modal kontrak sewa beli, pembelian
Universitas Sumatera Utara
23 barang-barang kesenian, barang peurbakala dan barang untuk museum,
hewan ternak dan tanaman, buku-buku, dan jurnal ilmiah.
Tabel 2.1 Komponen Biaya yang dimungkinkan didalam Belanja Modal
Jenis Belanja Modal Komponen Biaya yang dimungkinkan didalam
Belanja Modal
Belanja Modal Tanah Belanja Modal Pembebasan Tanah
Belanja Modal Pembayaran Honor Tim Tanah Belanja Modal Pembuatan Sertifikat Tanah
Belanja Modal Pengurungan dan Pematangan Tanah Belanja Modal Biaya Pengukuran Tanah
Belanja Modal Perjalanan Pengadaan Tanah
Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Belanja Modal Bahan Baku Gedung dan Bangunan Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor
Pengelola Teknis Gedung dan Bangunan Belanja Modal Sewa Peralatan Gedung dan
Bangunan Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan
Gedung dan Bangunan Belanja Modal Perizinan Gedung dan Bangunan Belanja
Modal Pengosongan dan Pembongkaran Bangunan Lama Gedung dan Bangunan
Belanja Modal Honor Perjalanan Gedung dan Bangunan
Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Belanja Modal Bahan Baku Peralatan dan Mesin Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor
Pengelola Teknis Peralatan dan Mesin Belanja Modal Sewa Peralatan, Peralatan dan Mesin
Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan Peralatan dan Mesin
Belanja Modal Perizinan Peralatan dan Mesin Belanja Modal Pemasangan Peralatan dan Mesin Belanja Modal
Perjalanan Peralatan dan Mesin
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan
Jaringan Belanja Modal Bahan Baku Jalan dan Jembatan
Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor Pengelola Teknis Jalan dan Jembatan
Belanja Modal Sewa Peralatan Jalan dan Jembatan
Sumber : Data diolah
Universitas Sumatera Utara
24
2.8 Penelitian Terdahulu