Rasio BOPO Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional

lxii Tabel 4.4 Deskripsi Net Interest Margin NIM descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std.Deviation NIM 16 11.76 4.54 3.15701 Valid N listwise 16 Sumber: Hasil olah data Tabel 4.4 menunjukkan bahwa variabel independen X1 yaitu NIM Net Interest Margin memiliki nilai rata-rata mean sebesar 4,54, hal tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata NIM perbulan adalah 4,54 dari total aktiva produktif, standar deviasi sebesar 3,15 yang menunjukkan adanya variasi perbedaan yang sangat besar dari NIM terendah dan tertinggi standar deviasi yang sangat besar yaitu apabila standar deviasinya lebih dari 30 mean, serta jumlah data sebanyak 16 data.

3. Rasio BOPO Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional

Rasio BOPO secara umum dari Maret 2004 sampai desember 2007 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2004, rata-rata BOPO sebesar 227,68 yang berarti tingkat efisiensi pada tahun pertama berdiri bank lebih fokus untuk biaya operasional bank dan hal ini sangat wajar mengingat tahun 2004 adalah awal berdirinya bank DKI Syariah. Kemudian pada tahun 2005 rata-rata BOPO turun drastis menjadi 66,33, yang berarti pada tahun 2006 tingkat efisiensi biaya lebih baik dibanding tahun 2004. Pada tahun 2006 rata-rata BOPO kembali turun menjadi 36,23, yang berarti bahwa tingkat efisiensi biaya lebih jauh lebih baik di bandingkan tahun 2005. Hal ini juga memberikan gambaran bahwa pada tahun 2006, Bank DKI Syariah semakin efisien lxiii BOPO per Triwulan 2004-2007 0.00 468.13 257.43 185.17 75.24 70.81 62.50 56.76 28.23 38.04 42.02 48.62 64.62 62.09 68.00 83.96 0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 300.00 350.00 400.00 450.00 500.00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Series 1 dalam pengendalian biaya-biaya. Pada tahun 2007 rata-rata BOPO mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2006 yaitu sebesar 69,97. Hal ini berarti bahwa pada tahun 2007 tingkat efisiensi biaya dalam Bank tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, di mana Bank DKI Syariah kurang efisien dalam pengendalian biaya-biayanya, hal ini ternyata di akibatkan adanya penambahan tenaga kerja dan meningkatnya biaya administrasi dan umum. Walaupun demikian rasio tersebut masih berada dibawah nilai maksimum ketentuan Bank Indonesia yaitu sebesar 93,5. Table BOPO dapat tercermin pada table 4.5 di bawah ini. Tabel 4.5 BOPO Bank DKI Syariah tahun 2004-2005-2006-2007 Sumber: Hasil olah data Secara grafik rasio BOPO dari bulan Maret - Desember periode 2004-2007 dapat dilihat dari gambar grafik di bawah ini: Gambar 4.3 Bulan 2004 2005 2006 2007 Maret 0.00

75.24 28.23

64.62 Juni 468.13 70.81

38.04 62.09

September 257.43 62.50

42.02 68.00

Desember 185.17 56.76 48.62 83.96 Total 910.73 265.30 156.90 278.68 Rata-rata 227.68 66.33 39.23 69.67 lxiv Tampak pada gambar 4.4 di atas menunjukkan bahwa pertumbuhan BOPO pertriwulan 2004-2007 selalu fluktuatif, hal ini dapat dilihat pada triwulan 2004 bahwa BOPO dengan rata-rata BOPO 227,68. Dan pada triwulan 2005 rata-rata BOPO turun drastis menjadi 66,33, hal ini menunjukkan bahwa manajemen bank mulai dapat mengendalikan biaya-biaya dengan baik. Periode triwulan 2006 rasio BOPO kembali lebih baik dari sebelumnya dengan rata-rata BOPO menjadi 39,23, hal ini menunjukkan bahwa kinerja bank lebih baik di banding dengan dua tahun sebelumnya. Dan pada periode 2007 tampak bahwa rata-rata BOPO kembali naik menjadi 69,67 Tabel 4.6 Descriptive Statistics BOPO N Minimum Maximum Mean Std.Deviation BOPO 16 468.13 100.73 115.83097 Valid N listwise 16 Sumber: Hasil olah data Tabel 4.6 menunjukkan bahwa variabel independen X3 BOPO memiliki nilai rata-rata mean sebesar 100,73, standar deviasi sebesar 115,83 menunjukkan terdapat kesenjangan yang sangat besar antara BOPO yang terendah dengan tertinggi, atau dengan kata lain adanya variasi perbedaan yang sangat besar dari BOPO terendah dan tertinggi serta jumlah data sebanyak 16 data. lxv ANOVA b 191,676 2 95,838 48,337 ,000 a 25,775 13 1,983 217,451 15 Regression Residual Total Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Predictors: Constant, Bopo, NIM a. Dependent Variable: ROA b.

D. Analisa Pertumbuhan Bisnis Bank DKI Syariah 1. Pengujian Hipotesis