10 Gambar 2.3 Sifat-Sifat Vulkanisat Terhadap Densitas Sambung Silang [14]
Agen sambung silang  yang pertama ditemukan dan paling penting adalah belerang.  Belerang  merupakan  agen  sambung  silang  yang  murah  dan  banyak.
Belerang akan menggandengkan rantai yang satu dengan rantai yang lain melalui ikatan  ganda  yang  ada  pada  polimer.  Proses  sambung  silang  menggunakan
belerang dapat diterangkan pada gambar berikut:
Gambar 2.4 a Ikatan Sambung Silang dengan Satu Molekul Belerang b Ikatan Sambung Silang dengan Rantai Belerang Pendek [12]
2.3 ALKANOLAMIDA
Alkanolamida  adalah  turunan  dari  asam  lemak  yang  terjadi  dari  reaksi amidasi  antara  asam  lemak  dengan  etanolamina  maupun  dietanolamina.
Walaupun  demikian  alkanolamida  juga  dapat  dihasilkan  dari  amidasi  dengan
Universitas Sumatera Utara
11 menggunakan trigliserida dan amina dengan katalis CH
3
ONa. Alkanoalmida dari turunan  asam  lemak  yang  memilki  gugus  hidroksil  digunakan  sebagai  bahan
pembuatan shampo, pelunak pada pembuatan tekstil dan juga pencegahan korosif. Senyawa  alkanolamida  juga  digunakan  sebagai  zat  antara  dalam  pembuatan
polimer. Misalnya, polimerisasi senyawa alkanolamida dengan metilen diisosianat MDI juga telah dikembangkan sebagai bahan poliol dalam pembuatan poliuretan
foam rigid busa kaku, dimana senyawa alkanolamida yang digunakan diperoleh dari hasil amidasi minyak inti kelapa dengan dietanolamina..
Sintesis senyawa alkanolamida yang telah dilakukan adalah melalui reaksi antara  asam  lemak  dengan  etanolamina  ataupun  dietanolamina  dengan  asam
lemak  dimana  dalam  hal  ini  sering  terjadi  persaingan  antara  terbentuknya  amida dan  ester  apabila  kondisi  reaksi  tidak  diatur  dengan  baik.  [15]  Berikut  adalah
reaksi pembentukan alkanolamida:
Gambar 2.5 Reaksi Pembentukan Alkanolamida dari RBDPS dan Dietanolamina [10]
2.4 SINGKONG
Singkong  atau  ubi  kayu  Manihot  utilissima  Pohl  merupakan  salah  satu sumber  karbohidrat  lokal  Indonesia  yang  menduduki  urutan  ketiga  terbesar
setelah  padi  dan  jagung.  Tanaman  tersebut  merupakan  bahan  baku  yang  paling potensial  untuk  diolah  menjadi  tepung.  Singkong  segar  mempunyai  komposisi
kimiawi  terdiri  atas  kadar  air  sekitar  60,  pati  35,  serat  kasar  2,5,  kadar protein  1,  kadar  lemak  0,5  dan  kadar  abu  1,  dan  merupakan  sumber
karbohidrat  dan  serat  pakan,  namun  sedikit  kandungan  proteinnya.  Singkong segar mengandung senyawa glikosida sianogenik  dan bila terjadi proses oksidasi
oleh  enzim  linamarase  maka  akan  dihasilkan  glukosa  dan  asam  sianida  HCN yang  ditandai  dengan  bercak  warna  biru,  akan  menjadi  toksik  racun  bila
dikonsumsi pada kadar HCN lebih dari 50 ppm. [5]
Universitas Sumatera Utara
12 Berikut ini adalah gambar Singkong yang digunakan pada penelitian ini:
Gambar 2.6 Singkong Manihot utilissima
Taksonomi dari tanaman singkong adalah sebagai berikut: Divisio
: Spermatophyta Subdivisio
: Angiosperma Klas
: Dicotiledoniae Ordo
: Geraniales Famili
: Eurphorbiaceae Subfamili
: Eurphorbiaceae Contonoideae Tribe
: Manihoteae Genus
: Manihot Spesies
: Manihot esculante Crantz atau Manihot utilisima Kulit  singkong  merupakan  limbah  hasil  pengupasan  pengolahan  produk
pangan  berbahan  dasar  umbi  singkong,  jadi  keberadaannya  sangat  dipengaruhi oleh  eksistensi  tanaman  singkong  yang  ada  di  Indonesia.  Kulit  singkong
terkandung  dalam  setiap  umbi  singkong  dan  keberadaannya  mencapai  16  dari berat umbi singkong tersebut. Berikut adalah tabel komposisi dari berbagai bagian
singkong berdasarkan bahan kering:
Universitas Sumatera Utara
13 Tabel 2.1 Komposisi Dari Berbagai Bagian Singkong Berdasarkan Bahan Kering
[6] Kandungan Nutrisi  Daun   Batang   Umbi
Kulit Umbi Protein Kasar
23,2 10,9
1,7 4,8
Serat Kasar 21,9
22,6 3,2
21,2 Ekstrak eter
4,8 9,7
0,8 1,22
Abu 7,8
8,9 2,2
4,2 Ekstrak tanpa N
42,2 47,9
92,1 68
Ca 0,972
0,312 0,091
0,36 P
0,576 0,341
0,121 0,112
Mg 0,451
0,452 0,012
0,227 Energi metabolis
2590 2670
1560 2960
Komposisi dari kulit singkong dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut ini: Tabel 2.2 Komposisi Kulit Singkong [16]
Kandungan Persentase
Bahan kering 94,3
Komposisi Proksimat dalam  bahan kering Protein kasar
7,2 Abu
14,2 Neutral detergent fiber
32,0 Acid detergent fiber
21,0 Acid detergent lignin
7,2 Hemiselulosa
11,0 Selulosa
13,8
2.5 PENELITIAN TERDAHULU