Jaringan kegiatan Kinerja Kegiatan

usulan rekomendasi pembatalan dan penghentian orang dan badan hukum dengan tanah sebagai pelaksana putusan lembaga peradilan.

D. Jaringan kegiatan

Badan Pertanahan Nasional mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagaimana di maksud: a. penyusunan dan penetapan kebijakan nasional di bidang pertanahan, b. perumusan kebijakan teknis di bidang pertanahan c. pelaksanaan koordinasi kebijakan, rencana, program,kegiatan dan kerja sama di bidang pertanahan d. pelaksanaan koordinasi tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan BPN-RI. Sebagia institusi pelayanan publik, Badan Pertanahan Nasional Kota Medan berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat luas terutama yang berhubungan dengan pembuatan sertifikat tanah bagi warga guna mendapat legitimasi. Guna memperkuat jaringan pelayanan kepada masyarakat.

E. Kinerja Kegiatan

Dalam rangka dan meningkatkan kinerja kegiatan serta untuk lebih meningkatkan akuntabilitas kinerja Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia perlu ditetapkan sasaran strategi dan indicator kinerja utama . Indicator Kinerja Utama Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Kepala Badan pertanahan Nasional Republik Indonesia. Berikut ini adalah indikator Kinerja Utama Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia sesuai peratuan kepala BPN-RI Nomor 6 Tahun 2013 tersebut: 1. Jumlah bidang tanah yang dilegalisasiidisertipikatkan. 2. Meningkatnya indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan legalisasi asset tanah. 3. Meningkatnya jumlah keputusan penetapan tanah terlantar yang di tetapkan. Kantor Pertanahan Kota Medan memiliki tugas yaitu untuk pengolahan data dan informasi dibidang pertanahan serta penyelenggara dan pelaksanaan survey, pengukuran dan pemetaan di bidang pertanahan kerja sama dengan lembaga- lembaga lain dan melakukan pengawasan dan pengendalian penguasaan pemilikan tanah. Adapun jasa yang ditawarkan oleh Badan Pertanahan Nasional RI antara lain sebagai berikut: 1. Sertifikasi Prona Nama kegiatan legalisasi asset yang umum dikemas dengan prona, adalah singkatan dari Proyek Operasional Agraria. Prona adalah suatu bentuk kegiatan legalisasi asset dan pada hakikatnya merupakan proses pertanahan yang meliputi, ajudikasi, pedaftaran tanah sampai penerbitan sertifikat atau tanda bukti dan diselenggarakan secara masal. Peserta prona berkewajiban untuk menyediakanmenyiapkan alas hakalat bukti perolehanpenguasaan tanah yang akan dijadikan tanah sesuai dengan yang berlaku. 2. Menunjukan letak dan batas tanah yang dimohon 3. Menyerahkan bukti setor bea perolehan hak atas tanah dan bangunan BPHTB dan bukti setor dari pengalihan hak atas tanah dan bangunan di dalam penetapan lokasi prona yang memperhatikan lokasi kondisi wilayah dan infrastruktur pertanahan. 4. Kondisi Wilayah Lokasi kegiatan prona diarahkan pada wilayah sebagai berikut: o Desa miskin atau tertinggal o Daerah pertanian subur atau berkembang o Daerah penyangga kota atau daerah miskin kota o Daerah lokasi bencan alam o Daerah penyangga, daerah taman nasionl 5. Infrastruktur Pertanahan Penetapan lokasi wilayah desakelurahn prona, hendaknya memperhatikan ketersediaan infrastruktur antar lain: o Rencana umum tata ruang wilayah o Peta penatagunaan tanah o Mobil dan peralatan larasita

F. Rencana Kegiatan