Sistem Pengendalian Internal Gaji Dan Upah Pada CV. Morawa Timber Industri

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI

TANJUNG MORAWA

Oleh :

SILVIANI AYUDIA 112102022

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

NAMA : SILVIANI AYUDIA

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NIM : 112102022

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI

Tanggal 2014 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

(

NIP. 19550908 198103 1 005 Drs. Rasdianto, M.Si, Ak, )

Tanggal 2014 Ketua Prodi Diploma III Akuntansi

(

NIP. 19511114 198203 1 002 Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA)

Tanggal 2014 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

NIP. 19560407 198002 1 001


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

NAMA : SILVIANI AYUDIA

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NIM : 112102022

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA CV. MORAWA TIMBER

INDUSTRI TANJUNG MORAWA

Medan, Agustus 2014

NIM. 112102022 (SILVIANI AYUDIA)


(4)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Dengan segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini, sebagai salah satu syarat untuk memenuhi syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis banyak menerima bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak, oleh karena itu izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih khususnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi Jurusan Diploma Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Drs. Rasdianto, M.Si, Ak selaku dosen pembimbing penulis yang telah

banyak memberikan masukan dan arahan kepada penulis dan sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Ibu Yeyen Salmita, SE selaku staff pegawai CV. Morawa Timber Industri yang telah memberikan data kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

5. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda Adi Rahmat, SE dan Ibunda Nuraeni yang telah memberikan segalanya kepada ananda dari kasih sayang, perhatian, pengorbanan serta dorongan semangat sehingga penulis


(5)

dapat menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

6. Saudara laki – laki penulis Jufri Pratama, Muhammad Alifka, Muhammad Bainurahman yang telah memberikan motivasi dan doa kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

7. Kepada Sahabat penulis yang selalu ada menemani penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir Ika Purwanti, Vina Aulia Dina dan Desy Dianitami.

8. Semua mahasiswa dan mahasiswi Diploma Akuntansi Fakulas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara 2011.

Semoga Allah SWT yang dapat membalas semua kebaikan yang penulis dapatkan baik pada waktu mengalami kesulitan maupun rintangan berupa amal dan pahala di akhirat kelak. Penulis menyadari bahwa dalam penyajian tugas akhir ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi perbaikan-perbaikan dimasa yang akan datang.

Medan, Agustus 2014 Penulis

Silviani Ayudia 112102022


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

D. Rencana penulisan ... 4

1. Jadwal Survey/ Observasi ... 4

2. Rencana Isi ... 5

BAB II : CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI TANJUNG MORAWA………. 7

A. Sejarah Ringkas .. ... 7

1. Visi dan Misi ... 8

2. Tujuan ... 9

B. Struktur Organisasi . ... 9

C. Job Description……… ... 11


(7)

E. Kinerja Usaha Terkini ... 15

F. Rencana Usaha ... 16

BAB III : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI TANJUNG MORAWA ... 17

A. Pengertian Gaji dan Upah ... 18

B. Unsur – unsur gaji dan upah ... 20

C. Prosedur pencatatan dan perhitungan gaji dan upah.. 26

D. Pengendalian Internal Gaji dan Upah ... 35

E. Analisis dan Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Gaji dan Upah ... 40

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 42

A. Kesimpulan ... 42

B. Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 45


(8)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1.1 Jadwal Survey/ Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir ... 5 3.1 Daftar Potongan Tunjangan Keahlian ... 24


(9)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1 Struktur Organisasi CV. Morawa Timber Industri …….. 10 3.1 Rumus Perhitungan Lembur ……… 29


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia usaha di era globalisasi ini semakin pesat. Hal ini menyebabkan perusahaan terus menerus meningkatkan kualitasnya terutama di bidang Sumber Daya Manusia (SDM). Jika dilihat dari rotasi dunia bisnis yang terjadi di Indonesia saat ini, para tenaga kerja dituntut untuk lebih giat, teliti serta memiliki keahlian dalam bidang yang mereka jalani. Hal ini bisa menjadi sebuah dorongan untuk perusahaan dalam memberikan motivasi kepada para tenaga kerjanya dalam memberikan kontibusi terbaik mereka dalam membangun perusahaan menjadi lebih maju. Sebagai imbalan atas kontribusi mereka, maka mereka akan memperoleh gaji dan upah yang sesuai dengan usaha dan kontribusi yang telah mereka berikan selama ini kepada perusahaan/ instansi tempat mereka bekerja.

Masalah penggajian dan pengupahan adalah suatu hal yang sensitif dan penting dimana penentuan besarnya gaji dan upah berkaitan dengan kualitas tenaga kerja yang dimiliki oleh perusahaan. Oleh karena itu, ada anggapan bahwa adanya hubungan erat antara besar – kecilnya penghasilan yang diperoleh pegawai sama dengan kualitas pegawai tersebut. Kenyataannya para tenaga kerja tidak hanya tertarik oleh dorongan yang berupa uang saja melainkan kepuasan terhadap pekerjaan dan tujuan lain yang juga penting bagi para tenaga kerja baik pekerja tetap maupun tidak.


(11)

Lain halnya Jika tenaga kerja merasa bahwa perusahaan tidak cukup bijaksana dan tidak memperhatikan gaji dan upah mereka, maka mereka dapat mengadakan kegiatan – kegiatan yang terkadang bertentangan dengan ketentuan – ketentuan di perusahaan yang dapat merugikan perusahaan sehingga operasional menjadi terhalang. Sebagai contoh, mogok kerja atau unjuk rasa, mengurangi kegiatan kerja, meminta berhenti bekerja dan lainnya.Adanya penetapan tentang peraturan yang berhubungan dengan penggajian dari pemerintah akan membuat perusahaan akan lebih memperhatikan penentuan gaji dan upah sehingga dapat menghindari kemungkinan terjadi adanya penyelewengan.

Khususnya bagi perusahaan besar yang mempunyai banyak tenaga kerja dan tanggung jawab yang besar kepada para tenaga kerja.Untuk mengatasi hal ini setiap perusahaan harus melakukan pengendalian internal gaji dan upah agar tercipta hubungan yang harmonis antara para pemimpin perusahaan dengan para tenaga kerja.Sistem gaji dan upah yang baik adalah sistem yang dibantu dengan pengawasan yang baik dan benar oleh pihak manajemen perusahaan dengan merancang motivasi kerja karyawan melalui pemberian gaji dan upah yang sesuai dengan kontribusi yang diberikan oleh tenaga kerja kepada perusahaan. Perlu adanya pengawasan yang baik dan benar agar terlaksananya penggajian dan pengupahan yang benar dan bebas dari penyelewengan. Melihat bahwa pengendalian dari sistem gaji dan upah merupakan salah satu hal yang pentingdi dalam sebuah perusahaan maka penulis membuat tugas akhir dengan judul “ Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah pada CV. Morawa Timber Industri Tanjung Morawa“.


(12)

B. Rumusan Masalah

Pengawasan gaji dan upah sangatlah penting dilakukan untuk menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan terhadap penetapan sampai pendistribusian gaji yang dapat merugikan tenaga kerja atau perusahaan/ instansi itu sendiri.

Dengan adanya pengawasan yang tegas, obyektif dan jujur yang dilakukan oleh perusahaan maka diharapkan agar gaji dan upah dapat terdistribusi dengan baik ke tenaga kerja.

Berdasarkan hal tersebut, penulis mencoba untuk membahas permasalahan yaitu :

a. Bagaimana Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah pada CV. Morawa Timber Industri Tanjung Morawa?

b. Apakah Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah para tenaga kerja di CV. Morawa Timber Industri Tanjung Morawa sudah berjalan efektif dan efisien? ,

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana CV. Morawa Timber Industri melaksanakan pengawas internal terhadap gaji dan upah,


(13)

yang dilakukan oleh CV. Morawa Timber Industri telah berjalan efektif dan efisien?

2. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti di CV. Morawa Timber Industri Tanjung Morawa adalah sebagai berikut : 1. Bagi Penulis, berguna untuk memperoleh pengetahuan praktis mengenai

sistem penggajian dan pengupahan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan ataupun instansi,

2. Bagi Instansi, dapat memberikan masukan untuk memperbaiki pengawasan internal penggajian serta pengupahan pada CV. Morawa Timber Industri Tanjung Morawa, dan

3. Bagi peneliti selanjutnya, dapat digunakan sebagai pembanding untuk melakukan penelitian pada waktu yang akan datang.

D. Rencana Penulisan

Rencana penelitian terdiri dari jadwal survei/ observasi dan rencana isi.

1. Jadwal Survey/ Observasi

Tempat penelitian dilakukan di CV.Morawa TimberIndustri Jalan Limau Mungkur Dusun VI Desa Bangun Rejo Kec. Tanjung Morawa.

Berikut ini adalah penjelasan dari jadwal survey/ observasi penulis :

Tabel 1. 1


(14)

No. KEGIATAN

JUNI 2014 JULI 2014

MINGGU MINGGU

I II III IV I II III IV

1. Pengesahan Tugas Akhir 2. Pengajuan Judul

3. Pemohonan Izin Riset

4. Pengajuan Dosen Pembimbing 5. Pengumpulan Data

6. Penyusunan Tugas Akhir 7. Bimbingan Tugas Akhir

8. Penyelesaian Tugas Akhir

2. Rencana Isi

Laporan penelitian terdiri dari empat bab, dimana setiap bab saling berkaitan antara satu dengan yang lain dengan maksud sistematis serta tidak menimbulkan pengertian yang lainHal ini sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pembuatan Tugas Akhir yang telah ditetapkan bahwa susunan Tugas Akhir ini disusun sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan rencana penulisan yang mencakup jadwal survey/ observasi serta rencana isi.


(15)

BAB II : CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI TANJUNG MORAWA

Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai sejarah singkat yang terdiri dari visi dan misi serta tujuan, struktur organisasi, job description, jaringan usaha, kinerja usaha terkini, serta rencana usaha.

BAB III : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI TANJUNG MORAWA

Pada bab ini, penulis akan menguraikan pengertian gaji dan upah, unsur – unsur gaji dan upah, prosedur pencatatan dan perhitungan gaji dan upah, pengendalian internal gaji dan upah, analisis dan evaluasi sistem pengendalian gaji dan upah.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Sebagaimana akhir dari tugas ini, maka penulis akan mengambil kesimpulan dari penelitian yang dilakukan di CV. Morawa Timber Industri Tanjung Morawa dan beberapa saran yang mungkin akan bermanfaat bagi CV. Morawa Timber Industri.


(16)

BAB II

CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI A. Sejarah Ringkas

CV. Morawa Timber Industri merupakan perusahaan penanaman Modal dalam negeri yang bergerak di bidang industri kayu untuk mengolah kayu bulat menjadi kayu lapis dan kayu gergajian. Perusahaan ini didirikan dengan Akte Notaris Irwansyah Nasution S.H, Nomor : 5, tanggal 3 maret 2011 dan terdaftar dalam Lembaran Negara Nomor : 95, tanggal 27 Februari 2007 dengan alamat Jalan Kebun Limau Mungkur, Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara.

CV. Morawa Timber Industri didirikan oleh Bapak Wijaya dan Rony Tahir dengan mengubah nama perusahaan yang awalnya bernama CV. Busma Jaya Timber menjadi CV. Morawa Timber Industri pada tanggal 3 Maret 2011. Perusahaan CV. Morawa Timber Industri mengalami perluasan setelah mengganti nama. Perusahaan CV. Morawa Timber Industri awalnya hanya memperkerjakan 7 orang saja namun setelah mengalami perluasan kini, CV. Morawa Timber Industri memperkerjakan 53 orang dengan bidang usaha pengolahan kayu lapis dan kayu gergajian.Hal yang mendorong CV. Morawa Timber Industri untuk memproduksi kayu lapis sendiri pada tahun 2007 adalah sebagai berikut :

1. Permintaan terhadap kayu lapis yang semakin meningkat baik di dalam negeri maupun di luar negeri


(17)

2. Adanya bantuan yang diberikan pemerintah yaitu pembebasan pajak perusahaan selama 5 tahun dan bebas bea masuk untuk barang – barang keperluan produksi yang diimpor

3. Bahan baku yaitu kayu bulat cukup banyak tersedia di Indonesia khususnya Sumatera.

4. Hasil studi kelayakan yang menunjukan keuntungan yang lebih besar memproduksi sendiri

Kebijakan CV. Morawa Timber Industri adalah :

1. Menghasilkan kayu olahan yang bermutu sesuai dengan permintaan pelanggan

2. Memperhatikan kelestarian hutan dan lingkungan hidup

3. Menerapkan sistem manajemen mutu terpadu mengacu pada IOS – 9002. Motto dari CV. Morawa Timber Industri adalah “ Menghasilkan kayu

berkualitas tingkat Internasional” .

1. Visi dan Misi

Visi CV. Morawa Timber Industri adalah menjadi sebuah perusahaan penghasil kayu yang berkualitas dengan menjamin kelestarian lingkungan dan bahan baku kayu dari pengolahan hutan dan industri.

Misi CV. Morawa Timber Industri adalah :

a. Mengelola perusahaan secara ramah lingkungan serta mengoptimalkan kontribusi dengan baik dan benar bagi industri kehutanan, masyarakat, bangsa dan Negara.


(18)

b. Meningkatkan sektor industri dalam upaya peningkatan pendapatan masyarakat yang tinggal di sekitar daerah industri, yaitu melalui dengan penyediaan lapangan kerja.

c. Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

d. Meningkatkan devisa Negara serta keuntungan bagi perusahaan.

2. Tujuan

Tujuan CV. Morawa Timber Industri adalah :

a. Menjalankan usaha – usaha bidang industri pengolahan kayu

b. Memasarkan hasil produksi ke pasaran dalam negeri dan luar negeri selaku produsen eskportir

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi berarti penetapan batas tugas dan tanggung jawab serta wewenang dari masing – masing karyawan.Oleh karena itu dengan adanya struktur organisasi diharapkan setiap bagian dapat melaksankan tugasnya masing – masing dengan baik sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Struktur organisasi juga mempermudah bagi para tenaga kerja dalam memahami pekerjaan mereka masing – masing dan sesuai dengan keahlian .


(19)

Gambar 2. 1

Struktur Organisasi CV. Morawa Timber Industri Direktur Utama

Manajer Operasional

Manajer Keuangan

Bagian Operasional

Bagian Pendistribusian

Bagian Adm dan personalia

Bagian Kasir


(20)

C. Job Description

Berikut ini adalah Job Description dari CV. Morawa Timber Industri

adalah sebagai berikut :

1. Pimpinan

Pimpinan sebagai pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang berfungsi memimpin keseluruhan aktivitas perusahaan, antara lain : a. Menyusun perencanaan usaha ke depan untuk kemajuan

perusahaan,

b. Mengambil keputusan dalam menetapkan kebijakan dan pengendalian kegiatan perusahaan,

c. Menyetujui dan menilah pengangkatan dan pemberhentian setiap bagian dalam penambahan tenaga kerja.

d. Menyetujui dan memberikan pengesahan atas pembelian alat inventaris perusahaan dan

e. Mengkoordinasi pelaksanaan tugas setiap bagian serta menerima laporan tertulis dari setiap bagian tersebut.

2. Manajer Operasional

Selain membantu pimpinan dalam menjalankan tugasnya, Manajer Operasional memiliki tugas sebagai berikut :

a. Melakukan pengawasan atas setiap bagian yang berkaitan dengan operasional dan pengembangan perusahaan,


(21)

b. Mengambil keputusan dalam menjalankan strategi pemasaran serta pengembangan usaha serta mengumpulkan data – data yang akan di diskusikan kepada pimpinan,

c. Mengadakan pengawasan terhadap aktivitas pesaing yang dapat mempengaruhi pemasaran dan menentukan langkah – langkah selanjutnya,

d. Membuat perencanaan untuk mengembangkan usaha perusahaan.

3. Manajer Keuangan

Manajer keuangan sangat memiliki peranan yang penting dalam perusahaan. Tugas direktur keuangan adalah sebagai berikut :

a. Mengkoordinasi kegiatan penyusunan anggaran tahunan perusahaan sampai saat pengesahan untuk disampaikan kepada pimpinan,

b. Membina serta menyelenggarakan kegiatan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan yang teratur,

c. Mengkoordinasi kelancaran semua penerimaan dan pengeluaran kas,

d. Menentapkan sumber pendapatan dan pembiayaan perusahaan, e. Menyiapkan Laporan biaya proyek dan laporan keuangan

menyeluruh.

f. Berhak mendelegasikan wewenangnya kepada dan meminta pertanggungjawaban dari staff bagian Adminstrasi atau keuangan .


(22)

Dalam hal ini bagian operasional memiliki tanggung jawab atas : a. Kegiatan operasional perusahaan secara langsung,

b. Melaksanakan wewenang yang telah didelegasikan oleh atasan demi kepentingan perusahaan,

c. Menjaga, Mengawasi serta memelihara mesin – mesin pabrik.

5. Bagian Pendistribusian

Dalam hal ini bagian pendistribusian memiliki tanggung jawab atas yaitu:

a. Mendistribusikan kayu ke konsumen serta memeriksa kembali kayu yang akan didistribusikan,

b. Menjaga keamanan dan fisik kayu yang akan tetap utuh dan terhindar dari cacat serta kerusakan lainnya.

6. Bagian Adminstrasi

Selain bertugas dalam bertanggung jawab atas mengelola dan mengalokasikan dana/ kas perusahaan dengan baik sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, adapun tugas Bagian Adminstrasi dan Personalia sebagai berikut :

a. Melakukan verifikasi atas pengecekan ulang atas semua bukti – bukti penerimaan dan pengeluaran kas, bukti penjualan tunai, faktur penjualan tunai, nota pembelian barang serta bukti pemesanan barang dari perusahaan ke konsumen,


(23)

b. Menyusun laporan keuangan seperti laporan posisi keuangan ataupun laporan laba rugi perusahaan,

c. Melakukan penelitian dan analisa keuangan perusahaan termasuk pajak.

7. Bagian Umum dan Personalia

Adapun tugas bagian umum dan personalia adalah sebagai berikut : a. Menyediakan tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan keahlian

dan minat yang dimiliki dan

b. Melaksanakan pembayaran gaji kepada karyawan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan perusahaan.

8. Bagian Kasir

Bagian kasir adalah bagian yang langsung berhadapan dengan uang.

Oleh karena itu, perlu orang – orang yang jujur untuk berada di posisi ini. Adapun tugas dan tanggung jawab dari bagian kasir adalah sebagai berikut :

a. Meminta uang kas yang berasal dari penjualan kayu dan mencatat setiap adanya transaksi,

b. Memberikan tanggal dan cap lunas pada tiap bukti transaksi,

c. Membantu bagian adminstrasi dan keuangan dalam membuat laporan bulanan.


(24)

D. Jaringan Usaha

Jaringan usaha CV. Morawa Timber Industri meliputi beberapa usaha atau jenis kegiatan diantaranya : menolah kayu bulat menjadi kayu lapis dan juga kayu gergajian. Dengan kapasitas izin produksi penggergajian kayu sebesar 30.000 m³ per tahun.Dan diharapkan CV. Morawa Timber Industri agar terus menghasilkan kayu lapis dan kayu gergajian terbaik dan berkualitas.

E. Kinerja Usaha Terkini

Setiap perusahaan tentu memiliki visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga dengan CV. Morawa Timber Industri.Perusahaan terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan dapat terwujud.Tidak mudah dalam mewujudkan hal itu karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin, dan loyalitas dalam bekerja.Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Kinerja usaha terkini yaitu kegiatan – kegiatan serta program – program kerja apa saja yang sedang dilakukan perusahaan pada saat ini guna pencapaian tujuan perusahaan. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan adalah sebagai berikut :

a. Kualitas Produk

Meningkatkan kualitas produk berupa kayu CV. Morawa Timber Industri dengan memiliki kualitas yang terjamin sesuai permintaan pelanggan agar dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan.Dengan produk yang berkualitas, keberhasilan perusahaan dapat dicapai.


(25)

b. Harga Kompetitif

Dengan harga kompetitif dapat memungkinkan perusahaan bersaing dengan perusahaan – perusahaan yang sejenis.

c. Sumber Daya Manusia ( SDM )

Sumber Daya Manusia yang memiliki perusahaan harus mempunyai kriteria seperti terampil, bertanggung jawab, disiplin dan juga dapat menguasai bidang yang akan ditanganinya.

d. Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

Dengan menggunakan sistem informasi dan teknologi informasi seperti several oracle, maka jaringan antara satu daerah dengan daerah lain seperti Tanjung Morawa – Jakarta menjadi online.Maka kegiatan operasi perusahaan dapat berjalan dengan maksimal dan optimal dalam pengolahan data dan penyajian informasi.

F. Rencana Usaha

Rencana Usaha CV. Morawa Timber Industri yang hendak dicapai di masa yang akan datang adalah sebagai berikut :

1. Memelihara dan meningkatkan hubungan baik dengan pelanggan, 2. Meningkatkan kualitas dan mutu produk, serta kuantitas produk,

BAB III

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI TANJUNG MORAWA


(26)

Pada bab ini, peneliti mencoba untuk membandingkan antara penerapan pengendalian gaji dan upah pada CV. Morawa Timber Industri dengan teori yang didapatkan peneliti.

Setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya sudah pasti membutuhkan tenaga kerja yang merupakan salah satu faktor produksi yang menjadi komponen penting di dalam perusahaan itu sendiri.Begitu juga dengan CV. Morawa Timber Industri yang juga membutuhkan tenaga kerja dalam menjalankan kegiatan operasinya yang bergerak di bidang pengolahan kayu. Tenaga kerja yang bekerja akan mendapatkan balas jasa atas kinerja yang telah mereka lakukan yaitu berupa barang ataupun uang yang dimana hal tersebut dapat memotivasi para tenaga kerja untuk memberikan kinerja terbaik mereka tanpa unsur paksaan dan memberikan efek positif bagi perusahaan. Balas jasa yang diterima dalam bentuk uang disebut juga gaji ataupun upah.Pembayaran gaji dan upah merupakan masalah yang dapat mempengaruhi hubungan antara tenaga kerja dengan pimpinan.Gaji dan Upah dapat menjadi salah satu motivasi para tenaga kerja untuk lebih giat lagi dalam bekerja serta memcapai tujuan perusahaan. Untuk itu dalam bab ini peneliti akan mencoba untuk membahas yang menjadi topik penelitian yaitu bagaimana pelaksanaan pengendalian gaji dan upah tenaga kerja pada CV. Morawa Timber Industri Tanjung Morawa.

A. Pengertian Gaji dan Upah

Berikut adalah pengertian gaji dan upah menurut pendapat para ahli yaitu : 17


(27)

Gaji merupakan sejumlah pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas admintrasi dan manajemen yang biasanya ditetapkan secara bulanan.Sedangkan upah merupakan imbalan yang diberi kepada buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik, jumlah pembayaran upah biasanya ditetapkan secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan.

Adapun pengertian berbeda mengenai gaji dan upah yaitu :

Gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh para karyawan yang mempunyai jenjang jabatan PNS, anggota TNI dan POLRI serta anggota pemerintah yang dibayarkan secara bulanan. Sedangkan upah adalah penerimaan atau jasa yang telah dilakukan dan dinilai dalam bentuk uang sesuai dengan perjanjian kerja antara pengusaha dan pekerja termasuk tunjangan baik untuk pekerjaan sendiri maupun keluarganya .

Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa gaji adalah balas jasa bagi tenaga kerja yang diberikan oleh perusahaan yang masa kerjanya lebih panjang.Sedangkan upah adalah balas jasa yang diberikan pada karyawan yang pembayarannya didasarkan pada waktu dan hasil kerja.Disamping itu tingkat upah juga dipengaruhi hal – hal seperti pendidikan, ketrampilan, inisiatif, kecakapan, keberanian serta kejujuran tenaga kerja itu sendiri. Dengan kata lain bahwa upah akan dibayar pada tingkat yang memungkinkan produktifitas buruh yang menguntungkan. Dalam praktek perusahaan dan dalam buku – buku manajemen sumber daya manusia istilah upah dan gaji digunakan dalam konteks berbeda yaitu :


(28)

1. Upah digunakan untuk menggambarkan pembayaran jasa kerja untuk satuan waktu pendek, misalnya per hari atau per jam. Gaji menggambarkan pembayaran jasa untuk satuan waktu lebih panjang biasanya dibayarkan per bulan.

2. Upah menggambarkan kaitan pekerja penerima upah dengan proses produksi pada industri manufaktur dan dibayar kepada pekerja yang telibat langsung dalam proses industri. Gaji menggambarkan kaitannya dengan tenaga keja.

3. Istilah upah biasanya diberikan kepada buruh, sedangkan gaji diberikan kepada pegawai atau karyawan tetap ataupun staff.

Berdasarkan hasil penelitian peneliti, CV. Morawa Timber Industri Tanjung Morawa memberikan imbalan jasa menggunakan istilah gaji dan upah karena karyawannya terdiri dari :

1. Karyawan tetap, yang digaji secara rutin setiap bulan dan berkedudukan dikantor pusat CV. Morawa Timber Industri menggunakan sistem metode penggajian sedangkan,

2. Karyawan harian, yang bekerja di proyek – proyek tertentu atau diluar kota yang sifatnya sementara dan tidak berkedudukan tetap di CV. Morawa Timber industri akanmenggunakan sistem metode pengupahan. Hal tersebut merupakan klasifikasi dari penggolongan para pekerja yang ada di CV. Morawa Timber Industri Tanjung Morawa.


(29)

Sistem penggajian dalam perusahaan dihubungkan dengan tujuan dan strategi perusahaan.Penggajian juga menuntut keseimbangan antara keuntungan dan biaya perusahaan dengan harapan bagi karyawan.Untuk perusahaan, biaya gaji haruslah pada tingkat yang memastikan adanya efektifitas maupun pemberian imbalan yang layak bagi seluruh karyawan sesuai dengan kemampuan, keterampilan, pengetahuan dan pencapaian kinerja kerja mereka.Dalam suatu perusahaan terdapat berbagai unsur dari biaya dan upah yang keseluruhannya disebut dengan biaya tenaga kerja. Menurut Sugiyarso dan Winarni ( 2005 : 97 ) unsur – unsur gaji dan upah adalah : 1. Gaji Pokok

Gaji pokok adalah gaji yang telah ditetapkan perusahaan berdasarkan dengan kontrak kerjanya.

2. Premi

Premi adalah upah tambahan yang diberikan kepada karyawan tersebut yang telah bekerja dengan baik melebihi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Maka bagi karyawan tersebut akan diberikan upah tambahan sebesar jumlah kelebihan standar.

3. Lembur

Lembur merupakan upah yang dibayar kepada karyawan yang melakukan pekerjaan melebihi jam kerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Biasanya karyawan yang telah melakukan pekerjaan melebihi jam kerjanya maka akan tarif yang lebih tinggi dibandingkan dengan tarif sebelumnya.


(30)

Bonus merupakan upah yang diberikan perusahaan pada suatu tahun fiskal memperoleh keuntungan yang ditetapkan setelah berkonsultasi dengan pemerintah dan serikat kerjanya.

5. Catu

Catu merupakan upah yang diberikan perusahaan kepada karyawan dalam bentuk barang, misalnya minyak, gula, beras dan sebagainya.

6. Perlengkapan dan sarana lain

Merupakan upah yang diterima karyawan secara tidak langsung, upah ini berupa bentuk jasa seperti : pelayanan kesehatan dan transportasi yang diterima tidak dalam bentuk uang.

Unsur – unsur yang telah dijelaskan diatas tentunya mempunyai latar belakang yang mendasar untuk diadakan. Unsur – unsur tersebut merupakan bagian dari stategi dan kebijakan perusahaan walaupun ada sebagian yang ditetapkan oleh pemerintah melalui peraturan perundangan misalnya cuti, izin, dana pensiun dan dana asuransi kecelakan kerja.

Penggajian dan Pengupahan adalah faktor yang penting yang mempengaruhi bagaimana dan mengapa orang – orang bekerja pada perusahaan itu sendiri.

Begitu juga dengan CV. Morawa Timber memiliki beberapa unsur – unsur dalam penggajian dan pengupahan. Unsur – unsur penggajian dan pengupahan CV. Morawa Timber Industri Tanjung Morawa adalah sebagai berikut :


(31)

Gaji pokok merupakan gaji yang diberikan kepada karyawan menurut peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu sesuai dengan latar belakang pendidikan, pengalaman serta keahlian dalam bidangnya. Besarnya gaji pokok karyawan CV. Timber Industri Tanjung Morawa berbeda setiap golongan. Gaji pokok karyawan dapat mengalami pemotongan jika karyawan tidak hadir bekerja tanpa rekomondasi atau izin yang sah sesuai dengan peraturan Departemen Tenaga Kerja. Pemotongan Gaji dan Tunjangan jabatan tidak berlaku untuk buruh dan mandor. Ketidakhadiran yang menyebabkan pemotongan gaji pokok adalah :

a. Tidak ada informasi

b. Sakit dengan pemberitahuan berupa surat pribadi. c. Sakit dengan pemberitahuan melalui telepon. d. Urusan pribadi atau urusan keluarga.

Sedangkan ketidakhadiran yang menyebabkan gaji pokok tidak dipotong adalah : a. Sakit dengan surat keterangan dari dokter.

b. Izin karena peristiwa khusus dengan jumlah ketidakhadiran telah ditetapkan oleh Depertemen Tenaga Kerja, dengan perincian sebagai berikut :

1. Meninggalnya anggota keluarga langsung karyawan, yaitu suami/ istri, anak kandung, orang tua kandung/ tiri/ angkat/ mertua dengan bukti hukum sebanyak dua hari.

2. Pernikahan karyawan sebanyak dua hari.

3. Kelahiran anak dari istri yang sah dan terdaftar pada perusahaan sebanyak dua hari.


(32)

4. Orang lain yang tinggal serumah dengan karyawan atau karyawan sebanya satu hari cuti, cuti tahunan maksumal sebanyak delapan hari. 5. Cuti melahirkan sebanyak tiga bulan.

6. Kematian orang.

7. Aqiqah atau pembabtisan anak kandung sebanyak satu hari. 8. Menunaikan ibadah haji maksimum tiga bulan.

2. Tunjangan Jabatan

Tunjangan ini diberikan kepada karyawan atau staff dengan didasarkan pada golongan ataupun pangkat dari karyawan yang bersangkutan.

Apabila semakin tinggi golongan dan kedudukan karyawan diperusahaan maka tunjangan yang diberikan akan semakin besar dan juga disesuikan dengan ketentuan yang berlaku diperusahaan.

3. Tunjangan Keahlian

Tunjangan keahlian diberikan kepada semua karyawan, kecuali karyawan dalam dalam masa percobaan ( masa kerja kurang dari tiga bulan ) dan masa kerja kurang dari satu tahun.

Besarnya tunjangan keahlian berbeda – beda untuk setiap karyawan tergantung pada penilaian kerja yang dilakukan oleh atasan masing – masing selama satu tahun. Penilaian tersebut dilaporkan kebagian personalia setiap bulan April ( bulan kenaikan gaji ).

Tunjangan keahlian mengalami pemotongan apabila karyawan tidak hadir bekerja, sesuai dengan peraturanDepartemen Tenaga Kerja.Besarnya pemotongan tunjangan keahlian sebagai berikut :


(33)

Tabel 3. 1

Daftar potongan tunjangan keahlian

Ketidakhadiran Kerja ( hari ) Besar Potongan

1 25 %

2 50%

3 75%

4 100%

4. Tunjangan Transpotasi

Tunjangan ini diberikan dalam jumlah yang tetap dengan didasarkan pada jumlah kehadiran karyawan / staff pada saat pembayaran gaji. Tunjangan ini dikecualikan bagi karyawan yang tidak hadir maupun sakit.

5. Tunjangan Makan

Tunjangan ini diberikan kepada karyawan / staff dan tidak berlaku untuk karyawan yang tidak hadir atau sakit.

6. Tunjangan Insentif

Perusahaan akan memberikan insentif kepada seluruh karyawan yang tidak kehilangan jam kerja dalam satu bulan takwin. Intensif tidak diberikan kepada karyawan apabila :

a. Karyawan masih dalam percobaan.

b. Tidak hadir walau hanya satu hari dalam satu bulan takwin dengan alasan apapun.

c. Terlambat datang bekerja dengan alasan apapun. d. Pulang lebih awal dengan alasan apapun


(34)

e. menerima tamu pribadi pada saat jam kerja f. Mogok kerja baik pribadi maupun kelompok Insentif akan tetap diberikan kepada karyawan apabila :

a. Mendapat tugas dinas keperusahaan atau lembaga lain seperti ke Dinas Kehutanan.

b. Mengikuti seminar atau pertemuan sebagai utusan dari perusahaan

c. Pengurus SPSI ( Serikat Pekerja Seluruh Indonesia ) yang mempunyai tugas organisasi diluar perusahaan

d. Mengalami kecelakaan kerja sehingga tidak dapat meneruskan pekerjaan pada hari kejadian.

Kebijaksanaan perusahaan menetapkan bahwa tunjangan insentif tidak dimasukkan dalam perhitungan pendapatan kotor, karena insentif tidak selalu sama setiap bulannya

7. Tunjangan Lembur

Uang lembur maksudnya adalah gaji dan upah yang dibayarkan kepada karyawan atau buruh yang melebihi am kerja yang telah ditetapkan dan tarifnya lebih tinggi dari jam kerja biasa. Perusahaan tidak membatasi jumlah jam kerja lembur sebulan.

8. Tunjangan Hari Raya

Perusahaan memberikan Tunjangan Hari Raya ( THR ) keagamaan kepada karyawan yang telah memenuhi persyaratan, yaitu mereka yang namanya tercantum dalam daftar gaji dan telah lulus masa percobaan pada saat atau sebelum hari raya. Besarnya THR bagi karyawan yang telah bekerja selama satu tahun atau lebih adalah sama dengan bagian gaji kotor selama satu bulan.


(35)

Besarnya THR bagi karyawan yang sama kerjanya kurang dari satu tahun akan dibayar secara proposional sesuai dengan masa kerja yang bersangkutan.

Dari uraian diatas pada CV. Morawa Timber Industri Tanjung Morawa menurut peneliti sudah dikatakan cukup baik. CV. Morawa Timber Industri mempunyai unsur – unsur yang sudah cukup baik di dalam sebuah perusahaan industri.

C. Prosedur Pencatatan dan Perhitungan Gaji dan Upah

Prosedur pencatatan dan perhitungan gaji dan upah tercantum dengan hal – hal yang berkaitan dengan dokumen/ data yang digunakan sebagai pendukung pelaksanaan tugas yang harus dilaksanakan. Menurut Mulyadi ( 2001 : 389 )

dalam buku sistem informasi akuntansi, dokumen ini terdiri dari : 1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah

Dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat – surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, misalnya surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat dan lain – lain. 2. Kartu Jam Hadir

Dokumen ini umumnya digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan di perusahaan.

Catatan jam hadir karyawan ini dapat berupa daftar hadir biasa dan dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi dengan mesin pencatatan waktu.


(36)

Dokumen ini digunakan untuk pencatat waktu yang dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu.

4. Daftar Gaji dan Upah

Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan dikurangi potongan – potongan berupa pph pasal 21 utang karyawan, iuran untuk organisasi karyawan dan lain – lain.

5. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah

Dokumen ini berupa ringkasan gaji dan upah per departemen, yang dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah.

6. Surat pernyataan gaji dan upah

Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuatan daftar gaji dan upah bersamaan dengan pembuatan daftar gaji dan upah.

7. Amplop Gaji dan Upah

Utang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam amplop dan gaji.

8. Bukti Kas Keluar

Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan. Berdasarkan informasi dalam daftar gaji dan upah yang diterima dari fungsi pembuatan daftar gaji dan upah.

Penggajian dan pengupahan merupakan objek yang sangat mudah untuk diselewengkan oleh tenaga kerja. Ada beberapa cara untuk melakukan kecurangan dan penyelewengan terhadap gaji dan upah yaitu :

1. Pegawai fiktif, penerbitan cek gaji ke orang yang tidak bekerja lagi di perusahaan.


(37)

2. Penyiapan bukti pembayaran gaji dan upah palsu dengan maksud untuk mendapatkan pembayaran gaji dua kali.

3. Membuat kesalahan – kesalahan dalam perhitungan sehingga gaji dan upah yang diterima karyawan melebihi ataupun mengurangi jumlah yang semestinya dibayar

4. Adanya karyawan yang melakukan absensi unuk beberapa orang karyawan lain.

5. Mencantumkan jumlah total gaji dan upah yang tidak benar dalam buku gaji dan upah.

6. Pinjaman pegawai yang tidak mencapat dicatat sebagai pengeluaran.

Prosedur pencatatan dan perhitungan gaji dan upah pada CV. Morawa Timber Industri dilakukan dengan dua prosedur yang berbeda yaitu :

1. Prosedur untuk karyawan tetap dengan menggunakan metode penggajian.

Setiap staff dan karyawan bulanan harus tetap mengisi daftar hadir atau daftar absensi. Pada CV. Morawa Timber Industri untuk karyawan mempunyai absen masing-masing sudah tertulis nomor, nama dan unitnya. Perusahaan tersebut menggunakan mesin check o’clock. Mesin tersebut otomatis mencatat absensi karyawan, baik karyawan masuk, libur, pulang dan absen. Lembur juga dapat di lihat dari laporan check o’clock tersebut. Dari laporan daftar hadir tersebut tiap bulannya dilaporkan kebagian keuangan untuk menghitung gaji setiap karyawan. Untuk perhitungan lembur karyawan selain ada laporan dari absensi juga harus ada surat izin yang sudah ditandatangani oleh yang


(38)

berwewenang untuk membuat izin tersebut. Apabila surat tersebut tidak ada, maka karyawan tersebut dianggap tidak lembur.

Berdasarkan absen tersebut maka bagian keuangan mengadakan perhitungan gaji dan potongan-potongan yang di kenakan terhadap karyawan tersebut yang diambil dari sumber-sumber data lain ( seperti daftar mutasi, sisa hutang karyawan bulan lalu, pajak dan potongan-potongan lainnya ). Hal pertama yang dilakukan bagian personel keuangan khususnya bagian penggajian adalah menghitung gaji karyawan. Kartu check o’clock dihitung satu persatu. Perhitungannya dilakukan secara manual setiap tanggal dalam sebulan lalu dalam jumlah jam kerja dihitung secara total, sisa jam kerja dihitung lembur sesuai prosedur. Total jam kerja dalam sebulan padaCV. Morawa Timber Industri adalah 160 jam atau 40 jam perminggu. Kelebihan dari 160 jam tersebut dihitung lembur. Dalam program yang dipakai perusahaan CV. Morawa Timber Industri Tanjung Morawa, menghitung tariflembur yaitu kelebihan jam tersebut dikalikan gaji pokok dibagi 160 jam. Atau dengan rumus dibawah ini:

Gambar 3. 1

Rumus Perhitungan Lembur

Setelah itu, semua lembur karyawan dihitung secara keseluruhan. Jumlah semua lembur karyawan diinput kekomputer oleh bagian keuangan khususnya

Lembur hari biasa = Kelebihan x Gaji pokok : 160


(39)

penggajian dengan menggunakan suatu program database, cara pengimputan yaitu lembur dahulu dimasukkan baru potongan-potongan lainnya.

Cara ini dapat menghemat waktu. Setelah laporan gaji selesai dikerjakan maka laporan tersebut diprint rangkap dua,dengan menggunakan kertas continous form. Laporan yang asli diberikan kepada Kepala Keuangan dan satu untuk file penggajian.

Laporan tersebut lalu diperiksa bagian keuangan, setelah diperiksa dan disetujui bagian ManajerKeuangan, maka daftar gaji tersebut dimasukan dalam no. Rekening masing-masing karyawan dengan pengiriman melalui bank yang telah disepakati dan bekerja sama dengan CV. Morawa Timber Industri Tanjung Morawa.

Dan slip gaji juga dicetak rangkap dua, satu untuk file penggajian dan satu lagi untuk di bagikan kepada seluruh karyawan yang bersangkutan di CV. Morawa Timber Industri Tanjung Morawa.

Hal Itu merupakan cara penggajian untuk karyawan tetap yang bekerja di CV. Morawa Timber Industri Tanjung Morawa. Berikut ini akan dilampirkan berupa table keterangan cara perhitungan gaji untuk karyawan tetap yang berlaku pada CV. Morawa Timber Industri adalah sebagai berikut :

Keterangan cara perhitungan gaji untuk karyawan tetap yang berlaku pada CV. Morawa Timber Industri Tanjung Morawa :

Gaji pokok : Rp. xxxx


(40)

Tunjangan keahlian : Rp. xxxx Tunjangan makan dan transport : Rp. xxxx

Lembur :Rp. xxxx

Total gaji kotor : Rp. xxx

Potongan uang makan : (Rp. xxx)

Bon-bon : (Rp. xxx)

PPH : (Rp. xxx)

Jamsostek : (Rp. xxx)

Total gaji bersih : Rp. xxx

2. Prosedur untuk karyawan harian dengan metode pengupahan.

Perhitungan untuk karyawan harian biasanya dilakukan apabila ada proyek yang menggunakan tenaga tambahan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Cara perhitungan karyawan tersebut adalah dengan mencatat waktu kejadian lembur untuk karyawan yang bersangkutan dilapangan maupun dipabrik. Pencatatan ini dilakukan oleh mandor yang ditunjuk oleh perusahaan. Buku mandor juga menyajikan secara lengkap mengenai hadir, hari sakit, opname, cuti dan lain-lain. Setelah buku mandor itu selesai maka dibuat jam kerja dalam rangkap dua. Lembaran yang asli dikirim ke bagian Keuangan, dan copynya disimpan oleh mandor.

Berdasarkan jam kerja tersebut lalu dihitung upah, lembur dan potongan-potongan pekerja. Setelah selesai semuanya diproses, maka gaji tersebut diserahkan kepada mandor proyek untuk didistribusikan ke karyawan maing-masing.


(41)

Pembayaran upah untuk karyawan harian dengan menggunakan uang kas ( tanpa melalui atau ikut campur bank layaknya sistem penggajian karyawan tetap yang menggunakan sistem bank ). Secara ringkas dalam pencatatan waktu kerja karyawan harian dapat dilakukan dengan tindakan sebagai berikut yang dipercayakan kepada mandor:

1. Mengendalikan pengisian daftar hadir karyawan,

2. Mengendalikan secara langsung setiap karyawan yang bekerja, 3. Mencocokan waktu kerja dengan waktu hadir,

4. Menyusun dan mengoreksi laporan untuk mencatat upah yang akan dibayar,

5. Mencocokan jam kerja yang sebenarnya untuk setiap operasi dibandingkan dengan jam kerja standar.

Berikut ini adalah cara perhitungan upah karyawan/ tenaga kerja pada CV. Morawa Timber Industri Tanjung Morawa sebagai berikut :

Keterangan cara perhitungan upah karyawan/ tenaga kerja pada CV. Morawa Timber Industri tanjung morawa :

Gaji pokok (...Hari x Rp..) Rp. xxxx

Lembur Rp. xxxx

Bonus Rp. xxxx

Total gaji kotor Rp. xxxx

Potongan – potongan Rp. xxxx


(42)

Dari hasil penelitian peneliti pada CV. Morawa Timber Industri telah dijumpai bahwa perhitungan gaji dan upah telah dilaksanakan dengan prosedur – prosedur yang cukup baik, hal tersebut telah dituangkan dalam daftar gaji dan upah yang dipergunakan sebagai bahan dalam menyusun, menghitung dan merangkum data – data yang diperlakukan pada akhir periode pembayaran gaji dan upah.Dalam tata cara perhitungan lembur pada CV. Morawa Timber Industri berbeda dengan keputusan Menteri Tenaga Kerja no. 72 tahun 1984. Menurut Keputusan Menteri No. 72, perusahaan akan membayar lembur dengan perhitungan sebagai berikut :

1. Bila lembur dilakukan pada hari kerja normal, maka ketentuan perhitungan lembur adalah sebagai berikut :

a. Untuk jam kerja lembur pertama dihitung sebesar 1,5 X gaji per jam. b. Untuk setiap jam kerja lembur berikutnya dihitung sebesar 2 X gaji per

jam.

2. Bila lembur dilakukan pada hari libur nasional, ketentuannya adalah sebagai berikut:

a. Jam pertama sampai jam lembur ketujuh dihitung sebesar 2 X gaji perjam. b. Jam kedelapan dihitung 3 X gaji per jam.

c. Jam kesembilan dan seterusnya dihitung sebesar 4 X gaji per jam.

Perhitungan tarif normal per jam tergantung pada cara pembayaran gaji dan upah. Apabila gaji dibayar bulanan, tarif normal per jam sama dengan jumlah gaji bulanan dibagi 173 jam. Dalam hal ini dianggap bahwa selama satu bulan buruh bekerja selama 173 jam.


(43)

Apabila upah dibayar mingguan tarif normal per jam adalah jumlah upah mingguan dibagi 40 jam, sedangkan apabila upah dibayar harian, tarif normal per jam dihitung sebagai upah harian dibagi 8 jam. Tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang tidak termasuk dalam upah dan gaji yang digunakan sebagai dasar perhitungan tarif normal per jam.

Pada perusahaan CV. Morawa Timber Industri lembur dihitung berdasarkan total jam kerja dalam sebulan. Pada perusahaan CV. Morawa Timber Industri total jam kerja perbulan adalah 160 jam atau jam 40 jam seminggu, dalam hal ini karyawan bekerja selama 160 jam sebulan. Kelebihan dari 160 jam tersebut dihitung lembur. Dalam program yang dipakai perusahaan tersebut kelebihan jam kerja dikalikan dengan gaji pokok ( perhitungan dapat dihitung menggunakan gambar 3. 1 yaitu rumus perhitungan lembur yang digunakan oleh CV. Morawa Timber Industri Tanjung Morawa.Jadi, CV. Morawa Timber Industri menetapkan tarif lemburnya sesuai dengan kemampuan perusahaan tersebut, bukan berdasarkan peraturan yang berlaku secara normal.

D. Pengendalian Internal Gaji dan Upah

Istilah Internal Control diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai control internal atau sering juga ditulis sebagai pengawasan intern. Secara umum pengawasan intern bertujuan untuk meminimumkan kesalahan – kesalahan yang terjadi di dalam perusahaan.

Menurut Mulyadi ( 2001 : 373 ) mengenai pengendalian internal adalah : “ Suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan karyawan lainnya


(44)

yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga tujuan berikut :

a. Laporan Keluarga yang dapat diandalkan.

b. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. c. Efektifitas dan efisiensi operasi perusahaan.

Pengendalian internal gaji dan upah adalah keseluruhan kebijakan dan prosedur yang bekaitan dengan transaksi gaji dan upah yang diterapkan oleh suatu satuan usaha guna mendapatkan kepastian yang layak, bahwa transaksi gaji dan upah telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang telah digariskan oleh suatu usaha.

Semakin baik pengendalian internal suatu perusahaan, maka semakin kecil kesempatan untuk terjadinya kesalahan maupun penyimpangan , tetapi perlu di tekankan suatu pengendalian internal bukanlah sebagai penjamin untuk meniadakan penyimpangan dan kesalahan tersebut. Akan tetapi merupakan suatu alat bagi perusahaan untuk mengawasi jalannya prosedur-prosedur yang telah ditetapkan.

Suatu sistem dapat dapat berjalan baik jika ada teknik yang baik yang diterapkan padanya. Dengan demikian sistem pengendalian internal mempunyai beberapa teknik agar dapat berjalan dengan baik.

Unsur – unsur pengendalian intern pada gaji dan upahmenurut sebagai berikut : 1. Organisasi

a. Fungsi pembuat daftar gaji dan upah harus terpisah dari fungsi pembayaran gaji dan upah. Dalam sistem akuntansi penggajian, fungsi personalia bertanggung jawab atas informasi operasional seprti nama


(45)

karyawan, pangkat, jabatan / golongan dan lain sebagainya. Informasi ini menjadi dasar dalam mengahasilkan daftar gaji dan upah yang selanjutnya digunakan untuk pembayaran gaji dan upah karyawan.Dengan dipisahkannya kedua fungsi ini hasil perhitungan gaji dan upah yang dilakukan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah yang dilakukan oleh fungsi pembuat daftar gaji akan dicek kembali oleh fungsi keuangan ( pembayaran gaji dan upah ) sebelum gaji dibayarkan kepada karyawan yang berhak.

b. Fungsi pencatatan waktu hadir ( absensi ) terpisah dari fungsi operasi, dalam hal ini waktu hadir sering banyak digunakan dalam penentuan jumlah gaji dan upah yang dibayarkan. Agar keandalan data tentang waktu hadir dapat dipertanggung jawabkan, fungsi pencatatan waktu hadir dipisah dengan fungsi operasional.

2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan

a. Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji dan upah harus memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan oleh pihak perusahaan yang ditandatangani oleh direktur perusahaan.

b. Dengan adanya unsur pengendalian intern ini dapat menghindari terjadinya pembayaran gaji dan upah pada orang yang tidak berhak menerimanya.

c. Setiap perubahan gaji dan upah karyawan karena perubahan seperti kenaikan pangkat, kenaikan tunjangan, bonus dan lain sebagainya harus didasarkan pada surat keputusan direktur keuangan.


(46)

d. Setiap potongan gaji dan upah karyawan selain dari pihak pengsilan harus didasarkan pada surat potongan gaji dan upah yang diotorisasi fungsi personalia.

e. Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatatan waktu. Karena jam hadir merupakan salah satu dasar penentuan penghasilan karyawan, maka data waktu hadir merupakan salah satu dasar penentuan penghasilan karyawan, maka data waktu hadir setiap karyawan harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu agar lebih akurat untuk dijadikan dasar perhitungan gaji dan upah.

f. Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan yang bersangkutan. Dengan sistem otorisasi, perusahaan dijamin akan membayarkan upah lembur bagi pekerja yang memang tidak dapat dikerjakan dalam jam normal.

g. Daftar gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi personalia yang menunjukkan bahwa :

a. Karyawan yang tercantum dalam daftar gaji dan upah adalah karyawan yang diangkat menurut surat keputusan pejabat yang berwenang.

b. Tarif gaji dan upah yang dipakai sebagai dasar perhitungan gaji dan upah adalah tarif yang berlaku sesuai dengan keputusan pejabat yang brwenang.

c. Data yang dipakai sebagai dasar perhitungan gaji dan upah karyawan telah diotorisasi oleh fungsi akuntansi.


(47)

d. Perkalian dan penjumlahan yang tercantum dalam gaji dan upah telah di cek ketelitiannya.

h. Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi akuntansi.

i. Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsilasi dengan daftar gaji dan upah karyawan.

j. Tarif upah yang dicantumkan dengan kartu jam kerja diversivikasi ketelitiannya oleh fungsi akuntansi biaya.

3. Praktek Yang Sehat

a. Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja lang- sung, biasanya hal ini didapatkan pada perusahaan pabrikasi.

b. Pemasukan kartu jam hadir kedalam mesin pencatatan waktu harus diawasi oleh fungsi waktu.

c. Pembuatan daftar gaji dan upah harus diversifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungannya oleh fungsi akuntansi keuangan sebelumdilakukanpembayaran.

d. Perhitungan pajak penghasilan karyawan direkonsilasi dengan catatan penghasilan karyawan yang harus dipotong dari gaji dan upah karyawan, dan besar utang pajak penghasilan karyawan harus disetor oleh perusahaan ke kas negara dapat diversivikasi dengan melakukan rekonsilasi perhitungan pajak penghasilan setiap karyawan dengan catatan penghasilan dalam kartu penghasilan karyawan yang tercantum.


(48)

e. Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah dimana kartu penghasilan karyawan selain berfungsi sebagai catatan penghasilan yang diterima karyawan selain berfungsi sebagai catatan penghasilan yang diterima setahun lalu juga berfungsi sebagai tanda diterimanya gaji dan upah oleh karyawan yang berhak.

Berdasarkan uraian diatas dan hasil analisis peneliti di CV. Morawa Timber Industri dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern yang dilakukan perusahaan sudah cukup baik, terutama prosedur yang dijalankan untuk karyawan tetap dikantor pusat.

Tetapi walaupun demikian perusahaan tetap perlu mengawasi jalannya prosedur tersebut, apakah tetap dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, dan apabila ada pelanggaran maka diberikan sangsi yang tegas, agar peraturan tetap dipatuhi oleh seluruh karyawan.

Hal yang perlu diperhatikan terutama pembagian tugas yang masih dirangkap yang terjadi dilapangan, mandor harus lebih diawasi dengan seksama, agar tidak ada persekongkolan maupun penyelewengan yang mengakibatkan kerugian yang besar bagi perusahaan. Sehingga bila dibandingkan dengan teori yang diterapkan kurang memadai dan kemungkinan terjadinya penyelewengan sangat besar karena tidak adanya pemisahan fungsi secara terpisah dan tegas.

E. Analisis dan Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Gaji dan Upah

Pengawasan intern pada CV. Morawa Timber Industri telah menggunakan sistem komputer dalam berbagai tugas sehinggan banyak membantu dalam penyelesaian tugas secara tepat waktu.


(49)

Selain itu sistem absensi juga menggunakan mesin check o’ clock

sehingga jam kerja karyawan dapat dilihat laporannya langsung dari kartu tersebut. Walaupun demikian perusahaan masih menggunakan sistem manual yang berhubungan dengan diri individu. Kesalahan yang mungkin terjadi adalah penjumlahan kerja dan persekongkolan antar sesama karyawan, dan lain – lain. Hal ini dapat dicegah apabila pengendalian terhadap petugas tersebut dilakukan dengan baik, sehingga dapat mencegah kesalahan yang terjadi. Unsur – unsur gaji yang terdapat CV. Morawa Timber Industri masih perlu diperhatikan lagi, karena tunjangan kesehatan dan tunjangan kenikmatan lainnya masih belum ada, jadi tingkat kekhawatiran karyawan masih tinggi akan jaminan kesehatannya, hal ini perlu diperhatikan, kerena mempengaruhi produktivitas karyawan dalam bekerja.Pada CV. Morawa Timber Industri pengendalian yang dilakukan berupa pengendalian ditiap bagian. Dimana staff karyawan bertanggung jawab untuk mengontrol atau mengawasi kegiatan yang sebenarnya serta mengecek kebenaran daftar hadir karyawan dari setiap bagian. Apabila ditemukan kesalahan-kesalahan dalam penulisan jam lembur. Maka staff penggajian dapat mengurangi menjadi jumlah jam bayar yang sebenarnya, Setelah terlebih dahulu staff penggajian mengecek perhitungan gaji dan upah tersebut.

Adanya kemungkinan kelebihan bayar gaji dan upah tersebut di sebabkan pengendalian dan tata kerja yang belum memadai untuk memenuhi keakuratan daftar premi serta perhitungannya. Hal ini dapat di lihat dari kegiatan pengawasan dan tata kerja itu sendiri. Dimana pengendalian terhadap pencatatan lembur sebulan sekali. Sehingga staff penggajian tersebut harus


(50)

bekerja extra dan cepat, sehingga kemungkinan salah hitung jam lembur dapat terjadi.

Disamping pekerjaan lain yang cukup banyak sehingga kemungkinan kesalahan perhitungan dalam penjumlahan ataupun perkalian dalm lembur sering terjadi. Misalnya, salah pencet kalkulator, salah perkalian hitungan jam perhari dan banyak lagi, karena perhitungan ini dilakukan secara manual oleh satu orang tanpa ada yang memeriksa secara langsung. Kepala Keuangan hanya memeriksa jumlah totalnya saja tanpa melihat perhitungan manualnya. Kesilapan sangat mungkin terjadi.


(51)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian teoritis mengenai pengendalian internal gaji dan upah serta analisis dan evaluasi yang telah dilakukan peneliti dapat menarik kesimpulan.

Pada bab penutup ini peneliti akan menarik kesimpulan yang didasarkan pada uraian – uraian tentang internal control gaji dan upah pada bab – bab terdahulu yaitu sebagai berikut :

1. CV. Morawa Timber Industri dalam perhitungan dan pembayaran gaji memakai metode penggajian untuk karyawan tetap dan metode pengupahan untuk karyawan harian.

2. Perusahaan menggunakan Kartu Check O’clock sebagai dasar dalam perhitungan gaji dan upah untuk karyawan tetap. Dan memakai buku hadir yang ditulis mandor untuk karyawan harian.

3. Dalam perhitungan lembur karyawan perhitungan kartu Check O’ clock

dilakukan secara manual oleh petugas Penggajian yang kemudian akan dilaporkan kepada pihak keuangan.


(52)

4. Dalam perusahaan masih adanya tugas rangkap, tidak adanya fungsi yang tegas antara pihak yang mencatat waktu kerja dengan pihak yang melakukan pembayaran.

5. Pengendalian terhadap pengisian lembur dan perhitungannya dilakukan oleh petugas yang sama dan tidak dilakukan oleh petugas yang sama dan tidak dilakukan setiap hari.

6. Pengendalian intern perusahaan dilaksanakan pada semua aspek yang menyangkut sistem penggajian dan pengupahan yang diterapkan perusahaan.

7. Perusahaan memberikan sangsi bagi karyawan yang menyalahi peraturan, dengan cara pemotongan gaji dan juga mutasi.

B. SARAN

Dengan kompleksnya tugas – tugas dan pekerjaan yang dihadapi oleh CV. Morawa Timber Industri Tanjung Morawa, maka perlu adanya perbaikan – perbaikan dalam hal pengawasan intern gaji dan upah agar tujuan perusahaan dapat tercapai dan kinerja perusahaan semakin baik.

Adapun saran – saran yang penulis berikan untuk perbaikan tersenut adalah sebagai berikut :

1. Harus diterapkan pemisahaan fungsi dan pembagian tugas yang jelas agar tidak ada terjadi tugas rangkap yang dilakukan satru orang


(53)

karyawan yang dapat menimbulkan persekongkolan dan penyelewengan.

2. Hendaknya perhitungan lembur yang menggunkan kartu Check O’clock dilakukan secara periodik jangan sekaligus, karena ini menyababkan kurang akurat dalam perhitungan dan menimbulkan kesalahan dalam penjumlahan, ini disebabkan karena terburu – buru demi mengejar waktu gajian.

3. Sebaiknya perusahaan mempunyai staff intern auditor yang melakukan pemeriksaan prosedur penggajian dan bila dimungkinkan inspeksi lapangan pada waktu pembayaran gaji.

4. Daftar lembur karyawan hendaknya dikoreksi secara teratur oleh pihak yang berwenang dalam hal itu, dengan cara memaraf dikolom yang disediakan dalam daftar lembur.

5. Pengendalian terhadap mandor lapangan harus dilakukan secara baik untuk menghindari tindakan penipuan dan penyelewengan.

6. Hendaknya menggunakan kartu Check O’clock diawasi dengan seksama, jangan sampai karyawan yang satu menjalin persekongkolan dengan karyawan yang lainnya dalam hal jam hadir di perusahaan.


(54)

DAFTAR PUSTAKA

Malayu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Mulyadi. 2001, Sistem Informasi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.

Ritonga Parlaungan, dkk. 2011, Bahasa Indonesia Praktis, Cetakan kelima,Bartongan jaya, Medan.

Roechaty, Tresnati. 2007, Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi Revisi, Mitra Wacana Media, Jakarta.

Ruky, Ahmad S, 2001, Manajemen Penggajian dan Pengupahan Untuk Karyawan Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.

Soemarso, S.R 2002.Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi Kelima. Salemba Empat, Jakarta.

Winarni, F dan G. Sugiyarso.2006, Administrasi Gaji & Upah, CetakanPertama, Pustaka Widyatama, Yogyakarta.


(1)

Selain itu sistem absensi juga menggunakan mesin check o’ clock

sehingga jam kerja karyawan dapat dilihat laporannya langsung dari kartu tersebut. Walaupun demikian perusahaan masih menggunakan sistem manual yang berhubungan dengan diri individu. Kesalahan yang mungkin terjadi adalah penjumlahan kerja dan persekongkolan antar sesama karyawan, dan lain – lain. Hal ini dapat dicegah apabila pengendalian terhadap petugas tersebut dilakukan dengan baik, sehingga dapat mencegah kesalahan yang terjadi. Unsur – unsur gaji yang terdapat CV. Morawa Timber Industri masih perlu diperhatikan lagi, karena tunjangan kesehatan dan tunjangan kenikmatan lainnya masih belum ada, jadi tingkat kekhawatiran karyawan masih tinggi akan jaminan kesehatannya, hal ini perlu diperhatikan, kerena mempengaruhi produktivitas karyawan dalam bekerja.Pada CV. Morawa Timber Industri pengendalian yang dilakukan berupa pengendalian ditiap bagian. Dimana staff karyawan bertanggung jawab untuk mengontrol atau mengawasi kegiatan yang sebenarnya serta mengecek kebenaran daftar hadir karyawan dari setiap bagian. Apabila ditemukan kesalahan-kesalahan dalam penulisan jam lembur. Maka staff penggajian dapat mengurangi menjadi jumlah jam bayar yang sebenarnya, Setelah terlebih dahulu staff penggajian mengecek perhitungan gaji dan upah tersebut.

Adanya kemungkinan kelebihan bayar gaji dan upah tersebut di sebabkan pengendalian dan tata kerja yang belum memadai untuk memenuhi keakuratan daftar premi serta perhitungannya. Hal ini dapat di lihat dari kegiatan pengawasan dan tata kerja itu sendiri. Dimana pengendalian terhadap


(2)

bekerja extra dan cepat, sehingga kemungkinan salah hitung jam lembur dapat terjadi.

Disamping pekerjaan lain yang cukup banyak sehingga kemungkinan kesalahan perhitungan dalam penjumlahan ataupun perkalian dalm lembur sering terjadi. Misalnya, salah pencet kalkulator, salah perkalian hitungan jam perhari dan banyak lagi, karena perhitungan ini dilakukan secara manual oleh satu orang tanpa ada yang memeriksa secara langsung. Kepala Keuangan hanya memeriksa jumlah totalnya saja tanpa melihat perhitungan manualnya. Kesilapan sangat mungkin terjadi.


(3)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian teoritis mengenai pengendalian internal gaji dan upah serta analisis dan evaluasi yang telah dilakukan peneliti dapat menarik kesimpulan.

Pada bab penutup ini peneliti akan menarik kesimpulan yang didasarkan pada uraian – uraian tentang internal control gaji dan upah pada bab – bab terdahulu yaitu sebagai berikut :

1. CV. Morawa Timber Industri dalam perhitungan dan pembayaran gaji memakai metode penggajian untuk karyawan tetap dan metode pengupahan untuk karyawan harian.

2. Perusahaan menggunakan Kartu Check O’clock sebagai dasar dalam perhitungan gaji dan upah untuk karyawan tetap. Dan memakai buku hadir yang ditulis mandor untuk karyawan harian.

3. Dalam perhitungan lembur karyawan perhitungan kartu Check O’ clock

dilakukan secara manual oleh petugas Penggajian yang kemudian akan dilaporkan kepada pihak keuangan.


(4)

4. Dalam perusahaan masih adanya tugas rangkap, tidak adanya fungsi yang tegas antara pihak yang mencatat waktu kerja dengan pihak yang melakukan pembayaran.

5. Pengendalian terhadap pengisian lembur dan perhitungannya dilakukan oleh petugas yang sama dan tidak dilakukan oleh petugas yang sama dan tidak dilakukan setiap hari.

6. Pengendalian intern perusahaan dilaksanakan pada semua aspek yang menyangkut sistem penggajian dan pengupahan yang diterapkan perusahaan.

7. Perusahaan memberikan sangsi bagi karyawan yang menyalahi peraturan, dengan cara pemotongan gaji dan juga mutasi.

B. SARAN

Dengan kompleksnya tugas – tugas dan pekerjaan yang dihadapi oleh CV. Morawa Timber Industri Tanjung Morawa, maka perlu adanya perbaikan – perbaikan dalam hal pengawasan intern gaji dan upah agar tujuan perusahaan dapat tercapai dan kinerja perusahaan semakin baik.

Adapun saran – saran yang penulis berikan untuk perbaikan tersenut adalah sebagai berikut :

1. Harus diterapkan pemisahaan fungsi dan pembagian tugas yang jelas agar tidak ada terjadi tugas rangkap yang dilakukan satru orang


(5)

karyawan yang dapat menimbulkan persekongkolan dan penyelewengan.

2. Hendaknya perhitungan lembur yang menggunkan kartu Check O’clock dilakukan secara periodik jangan sekaligus, karena ini menyababkan kurang akurat dalam perhitungan dan menimbulkan kesalahan dalam penjumlahan, ini disebabkan karena terburu – buru demi mengejar waktu gajian.

3. Sebaiknya perusahaan mempunyai staff intern auditor yang melakukan pemeriksaan prosedur penggajian dan bila dimungkinkan inspeksi lapangan pada waktu pembayaran gaji.

4. Daftar lembur karyawan hendaknya dikoreksi secara teratur oleh pihak yang berwenang dalam hal itu, dengan cara memaraf dikolom yang disediakan dalam daftar lembur.

5. Pengendalian terhadap mandor lapangan harus dilakukan secara baik untuk menghindari tindakan penipuan dan penyelewengan.

6. Hendaknya menggunakan kartu Check O’clock diawasi dengan seksama, jangan sampai karyawan yang satu menjalin persekongkolan dengan karyawan yang lainnya dalam hal jam hadir di perusahaan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Malayu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Mulyadi. 2001, Sistem Informasi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.

Ritonga Parlaungan, dkk. 2011, Bahasa Indonesia Praktis, Cetakan kelima,Bartongan jaya, Medan.

Roechaty, Tresnati. 2007, Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi Revisi, Mitra Wacana Media, Jakarta.

Ruky, Ahmad S, 2001, Manajemen Penggajian dan Pengupahan Untuk

Karyawan Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.

Soemarso, S.R 2002.Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi Kelima. Salemba Empat, Jakarta.

Winarni, F dan G. Sugiyarso.2006, Administrasi Gaji & Upah, CetakanPertama, Pustaka Widyatama, Yogyakarta.