Faktor Presipitasi Faktor Pencetus Kecemasan

14. Tahapan Persalinan

1. Kala 1 Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol sampai pembukaan lengkap. Pada permulaan His, kala pembukaan berlangsung tidak begitu kuat sehingga parturien masih dapat berjalan – jalan. Lamanya kala 1 untuk primigravida berlangsung 12 jam sedangkan multigravida sekitar 8 jam. Berdasarkan kurva Friedman, diperhitungkan pembukaan primigravida 1 cm jam dan pembukaan multigravida 2 cm jam. Dengan perhitungan tersebut maka waktu pembukaan lengkap dapat diperkirakan. 2. Kala II atau kala pengusiran His semakin kuat menjelang akhir kala I, ketuban pecah dan ditandai dengan pengeluaran cairan secara mendadak.ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap diikuti keinginan mengejan. Kedua kekuatan, his dan mengejan lebih mendorong kepala bayi sehingga terjadi terjadi kepala membuka pintu, sub oksiput bertidak sebagai hipomoglion berturut – turut lahir ubun – ubun besar, dahi, hidung, dan muka, dan kepala seluruhnya. kepala lahir selurunya dan diikuti oleh putar faksi luar, yaitu penyesuaian kepala terhadap punggung. Setelah putar faksi luar berlangsung, maka persalinan bayi ditolong. 3. Kala III pelepasan uri Setelah kala II kontraksi uterus berhenti sekitar 5 – 10 menit. Dengan lahirnya bayi, mulai berlangsung pelepasan plasenta. lepasnya plasenta sudah dapat diperkirakan dengan memperhatikan tanda – tanda : Uterus menjadi bundar, uterus terdorong keatas karena plasenta. Dilepas ke segmen bawah rahim, tali pusat bertambah panjang, terjadi perdarahan. Melahirkan plasenta dilakukan dengan dorongan ringan Crede pada fundus uteri. 4. Kala IV observasi Kala IV dimaksudkan untuk melakukan observasi karena perdarahan postpartum paling terjadi pada 2 jam pertama. Observasi yang dilakukan meliputi tingkat kesadaran penderita, pemeriksaan tanda – tanda vital: tekanan darah, nadi dan pernafasan, kontraksi uterus, terjadi perdarahan. Perdarahan dianggap masih normal bila jumlahnya tidak melebihi 400 sampai 500 cc. Manuaba, 2012 .

15. Alat Ukur Kecemasan

Menurut Hawari, 2008 untuk mengetahui sejauh mana derajat kecemasan seseorang apakah tidak ada kecemasan, cemas ringan, cemas sedang, cemas berat, atau cemas berat sekali. Kecemasan dapat diukur dengan pengukuran tingkat kecemasan menurut alat ukur kecemasan yang disebut HARS Hamilton Anxiety Rating Scale. Skala HARS merupakan pengukuran kecemasan yang didasarkan pada munculnya symptom pada individu yang mengalami kecemasan. Menurut skala HARS terdapat 14 syptoms yang nampak pada individu yang mengalami kecemasan. Setiap item yang diobservasi diberi 5 tingkatan skor skala likert antara 0 Nol Present sampai dengan 4 severe. Skala HARS Menurut Hamilton Anxiety Rating Scale HARS penilaian kecemasan terdiri dan 14 item, meliputi: 1. Perasaan Cemas : firasat buruk, takut akan pikiran sendiri, mudah tensinggung. 2. Ketegangan : merasa tegang, gelisah, gemetar, mudah terganggu dan lesu. 3. Ketakutan : takut terhadap gelap, terhadap orang asing, bila tinggal sendiri dan takut pada binatang besar. 4. Gangguan tidur sukar memulai tidur, terbangun pada malam hari, tidur tidak pulas dan mimpi buruk. 5. Gangguan kecerdasan : penurunan daya ingat, mudah lupa dan sulit konsentrasi. 6. Perasaan depresi : hilangnya minat, berkurangnya kesenangan pada hoby, sedih, perasaan tidak menyenangkan sepanjang hari. 7. Gejala somatik : nyeri path otot-otot dan kaku, gertakan gigi, suara tidak stabil dan kedutan otot. 8. Gejala sensorik : perasaan ditusuk-tusuk, penglihatan kabur, muka merah dan pucat serta merasa lemah. 9. Gejala kardiovaskuler : takikardi, nyeri di dada, denyut nadi mengeras dan detak jantung hilang sekejap. 10. Gejala pemapasan : rasa tertekan di dada, perasaan tercekik, sering menarik napas panjang dan merasa napas pendek. 11. Gejala gastrointestinal: sulit menelan, obstipasi, berat badan menurun, mual dan muntah, nyeri lambung sebelum dan sesudah makan, perasaan panas di perut.