Faktor Predisposisi Kecemasan Respon psikologis terhadap kecemasan

11. Faktor Presipitasi

Faktor presipitasi dibedakan menjadi : a. Ancaman terhadap integritas seseorang meliputi ketidak mampuan fisiologis yang akan datang atau menurunnya kapasitas untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari. b. Ancaman terhadap sistem diri seseorang dapat membahayakan identitas, harga diri, dan fungsi sosial yang terintegrasi seseorang. Ade Herman Surya Direja, 2011.

12. Faktor Pencetus Kecemasan

Faktor pencetus kecemasan dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu : 1. Ancaman terhadap integritas fisik. Ketegangan yang mengancam integritas fisik yang meliputi : a. Sumber internal, meliputi kegagalan mekanisme fisiologis sistem imun, regulasi suhu tubuh, perubahan biologis normal misalnya : hamil. b. Sumber eksternal, meliputi paparan terhadap infeksi virus dan bakteri, polutan lingkungan, kecelakaan, kekurangan nutrisi, tidak adekuatnya tempat tinggal. 2. Ancaman terhadap harga diri meliputi sumber internal dan eksternal. a. Sumber internal : kesulitan dalam berhubungan interpersonal di rumah dan tempat kerja, penyesuaian terhadap peran baru. Berbagai ancaman terhadap integritas fisik juga dapat mengancam harga diri. b. Sumber eksternal : kehilangan orang yang dicintai, perceraian, perubahan status pekerjaan, tekanan kelompok, sosial budaya. Suliswati , 2005. 13. Persalinan Sebagai Pencetus Kecemasan Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi janin dan plasenta yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan kekuatan sendiri . Persalinan adalah saat yang menegangkan dan menggugah emosi ibu dan keluarganya, bahkan dapat menjadi saat yang menyakitkan dan menakutkan bagi ibu. Pada kondisi tersebut seorang ibu memerlukan dukungan emosional selama persalinan dapat menjadikan waktu persalinan menjadi pendek, meminimalkan intervensi, dan menghasilkan persalinan yang baik. Kehadiran pendamping selama proses persalinan, sentuhan, penghiburan, dan dorongan orang yang mendukung sangat besar artinya karena dapat membantu ibu saat proses persalinan. Pendamping ibu pada saat proses persalinan sebaiknya adalah orang yang peduli pada ibu dan yang paling penting adalah orang yang diinginkan ibu untuk mendampingi ibu selama proses persalinan. Dukungan fisik dan emosional yang diberikan oleh bidan harus memperhatikan prinsip- prinsip asuhan sayang ibu.dukungan tersebut antara lain dukungan lingkungan, pendamping, mobilitas, informasi, teknik relaksasi, komunikasi, dan dorongan semangat. Rosyati Pastuty, 2010 .

14. Tahapan Persalinan

1. Kala 1 Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol sampai pembukaan lengkap. Pada permulaan His, kala pembukaan berlangsung tidak begitu kuat sehingga parturien masih dapat berjalan – jalan. Lamanya kala 1 untuk primigravida berlangsung 12 jam sedangkan multigravida sekitar 8 jam. Berdasarkan kurva Friedman, diperhitungkan pembukaan primigravida 1 cm jam dan pembukaan multigravida 2 cm jam. Dengan perhitungan tersebut maka waktu pembukaan lengkap dapat diperkirakan. 2. Kala II atau kala pengusiran His semakin kuat menjelang akhir kala I, ketuban pecah dan ditandai dengan pengeluaran cairan secara mendadak.ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap diikuti keinginan mengejan. Kedua kekuatan, his dan mengejan lebih mendorong kepala bayi sehingga terjadi terjadi kepala membuka pintu, sub oksiput bertidak sebagai hipomoglion berturut – turut lahir ubun – ubun besar, dahi, hidung, dan muka, dan kepala seluruhnya. kepala lahir selurunya dan diikuti oleh putar faksi luar, yaitu penyesuaian kepala terhadap punggung. Setelah putar faksi luar berlangsung, maka persalinan bayi ditolong. 3. Kala III pelepasan uri Setelah kala II kontraksi uterus berhenti sekitar 5 – 10 menit. Dengan lahirnya bayi, mulai berlangsung pelepasan plasenta. lepasnya plasenta sudah dapat diperkirakan dengan memperhatikan tanda – tanda : Uterus menjadi bundar, uterus terdorong keatas karena plasenta. Dilepas ke segmen bawah