Persaingan Tidak Sehat. Salah satu tujuan dilahirkan undang-undang tersebut adalah untuk memberdayakan potensi usaha kecil dengan memberikan kesempatan yang
sama dalam memanfaatkan peluang usaha. Sebelum lahirnya undang-undang ini ruang gerak usaha kecil dirasakan sempit karena pengusaha besar cenderung
monopoli semua sektor usaha. Usaha kecil sesungguhnya mengharapkan adanya iklim usaha yang kondusif, karena iklim usaha yang demikian lebih membuka
kesempatan yang sama dalam berusaha.
2. Konsepsi
Usaha kecil adalah memiliki kekayaan aset bersih paling banyak Rp. 200 juta tidak termasuk tanah dan bangunan, memiliki hasil penjualan tahunan omzet
paling banyak Rp. 1 miliar, milik warga negara Indonesia, berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau
terafiliasi, baik langsung maupun tidak langsung oleh usaha besar atau usaha menengah.
26
Usaha menengah adalah memiliki kekayaan aset bersih antara Rp. 200 juta hingga Rp. 10 miliar, memiliki hasil penjualan tahunan omzet lebih dari Rp. 1 miliar
tetapi kurang dari Rp. 50 miliar, milik warga negara Indonesia, serta berdiri sendiri bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai
atau terafiliasi baik langsung maupun tidak langsung oleh usaha besar.
27
Perlindungan hukum usaha kecil dan menengah adalah menciptakan dan
26
Pasal 15 1 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 Tentang Usaha Kecil.
27
Instruks Presiden Nomor 10 Tahun 1999 Tentang Usaha Kecil.
Marlon Henrikus Simanjorang : Perlindungan Hukum Usaha Kecil Menengah Dan Alternatif Pemecahannya Penelitian Di Kota Medan, 2007
USU Repository © 2008
menyediakan pekerjaan melalui usaha padat tenaga kerja labor intensive, sebagai alat distribusi pendapatan melalui pemberian kesempatan berusaha, menengahi
urbanisasi melalui penyediaan lapangan kerja di pedesaan yang menimbulkan persoalan baru di perkotaan, serta mengoreksi kelemahan yang terdapat pada
pendekatan pembangunan ekonomi yang menekankan pertumbuhan.
28
G. Metode Penelitian
1. Sifat Penelitian dan Pendekatan
Sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian, maka penelitian ini bersifat deskriptif analitis, artinya penelitian ini hanya ingin menggambarkan analisis
terhadap kebijakan-kebijakan dalam Peraturan Daerah Pemerintah Kota Medan. Penelitian deskriptif yang biasa disebut dengan penelitian eksplorasi dan klarifikasi
mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan semua variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti.
29
Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis sosiologis. Penggunaan pendekatan yuridis sosiologis dimaksud sebagai pendekatan terhadap masalah dengan
melihat kenyataan yang terjadi dalam praktek dan segi peraturan perundang- undangan yang berlaku.
28
Teguh Sulistia, Aspek Hukum Usaha Kecil dalam Ekonomi Kerakyatan, Padang, 2006, Andalas University Press, hlm. 104 dan 105.
29
Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1999, hlm. 20.
Marlon Henrikus Simanjorang : Perlindungan Hukum Usaha Kecil Menengah Dan Alternatif Pemecahannya Penelitian Di Kota Medan, 2007
USU Repository © 2008
2. Lokasi Penelitian