Metode Penentuan Sampel Metode Pengumpulan Data

3.2 Metode Penentuan Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap dapat menggambarkan populasi. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah petani yang memiliki usahatani jeruk di daerah penelitian. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah simpel random sampling, dimana penarikan besar sampel dengan cara undian. Adapun jumlah populasi petani jeruk di Desa Perjuangan adalah sebanyak 103 KK, dimana jumlah petani untuk tanaman yang sudah menghasilkan sebanyak 40 KK dan petani untuk tanaman yang belum menghasilkan sebanyak 63 KK. Yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah petani dengan tanaman menghasilkan. Petani tanaman menghasilkan yang memiliki luas lahan lebih kecil atau sama dengan 0,5 ha sebanayak 20 KK. Sedangkan petani yang memiliki luas lahan sebesar 0,51 ha sampai 1 ha sebanyak 13 KK, dan yang memiliki luas lahan lebih besar dari 1 ha sebanyak 7 KK. Dari 40 KK jumlah populasi petani jeruk yang menghasilkan tersebut diambil lah 30 KK sampel petani seccara undian. Maka besar sampel penelitian yang akan diambil adalah sebanyak 30 KK.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Adapun data yang dikumpulkan pada penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perorangan langsung dari objeknya. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dari data hasil wawancara langsung antara peneliti dan responden dengan menggunakan daftar kuisoner yang dibuat terlebih dahulu. Data Universitas Sumatera Utara sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk jadi dan telah diolah oleh pihak lain, yang biasanya dalam bentuk publikasi Supranto, 2000. Data sekunder dalam penelitian ini merupakan jenis data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi atau telah ada yang diperoleh peneliti dari dinas terkait seperti Badan Pusat Statistik provinsi Sumatera Utara, Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Dairi, Badan Penyuluh Pertanian Kecamatan Sumbul, dan dari jurnal, literatur, serta internet yang sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian. 3.4 Metode Analisis Data Untuk masalah 1, yaitu mula-mula data yang sudah diperoleh ditabulasi menurut spesifikasinya masing-masing. Kemudian dilakukan perhitungan-perhitungan sebagai berikut: 1. Biaya produksi Cost = jumlah nilai seluruh komponen biaya dihitung selama setahun. 2. Jumlah produksioutput dihitung jumlah produksi selama setahun. 3. Dihitung revenue penerimaan yaitu jumlah output dikalikan harga jual, ini juga dihitung selama setahun. 4. Dihitung RC per Petanithn dan per Hathn. TC = FC + VC TR = P . Q RC = TRTC Universitas Sumatera Utara Untuk masalah 2, yaitu dengan uji korelasi sederhana dengan rumus: Keterangan : r = koefisien korelasi n = jumlah sampel X i = nilai RC sampel ke-i Y i = luas tanaman per Hathn sampel ke-i Untuk mencari nilai t-hitung adalah, sebagai berikut: Dengan kriteria uji hipotesa adalah : Jika t hitung t tabel atau Sig 0.05 ; H diterima dan H 1 ditolak Jika t hitung t tabel atau Sig 0.05 ; H ditolak dan H 1 diterima . H : Tidak ada hubungan R C dengan Luas tanam jeruk petani di daerah penelitian. H 1 : Ada hubungan R C dengan Luas tanam jeruk petani di daerah penelitian. Universitas Sumatera Utara Untuk masalah 3, yaitu dengan uji regresi linear berganda dengan rumus: Y = a + b 1 x 1 + b 2 x 2 + b 3 x 3 + ε Keterangan: Y = Penerimaan a = Konstanta b 1 , b 2, b 3 = Koefisien Regresi x 1 = Pengalaman bertani x 2 = Jumlah Tanggungan x 3 = Modal ε = Std. Eror Dengan kriteria uji hipotesa adalah : Jika t hitung t tabel atau Sig 0.05 ; H diterima dan H 1 ditolak Jika t hitung t tabel atau Sig 0.05 ; H ditolak dan H 1 diterima . Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara karasteristik pengalaman bertani, jumlah tanggungan, dan modal terhadap penerimaan dari usahatani jeruk di daerah penelitian. H1 = Ada hubungan yang signifikan antara karasteristik pengalaman bertani, jumlah tanggungan, dan modal terhadap penerimaan dari usahatani jeruk di daerah penelitian. Jika F hitung F tabel atau Sig 0.05 ; H ditolak dan H 1 diterima. Jika F hitung F tabel atau Sig 0.05 ; H diterima dan H 1 ditolak. Universitas Sumatera Utara Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara karasteristik pengalaman bertani, jumlah tanggungan, dan modal terhadap penerimaan dari usahatani jeruk di daerah penelitian. H1 = Ada hubungan yang signifikan antara karasteristik pengalaman bertani, jumlah tanggungan, dan modal terhadap penerimaan dari usahatani jeruk di daerah penelitian. 3.5 Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahuai hasil estimasi regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala heterokedastisitas, gejala multikolinearitas, auto hubungan regresi, normalitas, dan linearitas. Jika terdapat hal-hal yang disebutkan sebelumnya maka varian tidak konstan sehingga dapat menyebabkan biasnya standar-eror. Jika terdapat multikolinearitas, maka akan sulit untuk mengisolasi pengaruh-pengaruh individual dari variabel, sehingga tingkat signifikansi koefisien regresi menjadi rendah. Dengan adanya auto hubungan regresi mengakibatkan penaksiran masih tetap bias dan masih tetap konsisten hanya saja menjadi tidak efisien. Oleh karena itu, uji asumsi klasik perlu dilakukan. Pengujian yang dilakukan sebagai berikut: 1. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah situasi adanya hubungan regresi di antara variabel independen. Model hubungan regresi yang baik seharusnya tidak terjadi hubungan regresi diantara variabel independen. Konsekuensi jika terjadi multikolinearitas adalah: koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir, nikai standar error menjadi besar dan tidak terhingga. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas adalah dengan melihat koefisien hubungan regresi sederhana antar variabel. Jika nilai r tinggi maka variabel berkolerasi dan ada Universitas Sumatera Utara masalah multikolinearitas. Suatu model terdapat gejala multikolinearitas, jika hubungan regresi diantara variabel independen lebih besar dari 0,8. Beberapa cara untuk mengatasi multikolinearitas adalah dengan mengeluarkan salah satu variabel, menambah jumlah sampel Erlina, 2011. 2. Uji Heteroskedastisitas Dalam praktiknya heteroskedastisitas banyak ditemukan pada data cross- section karena pengamatan dilakukan pada individu-individu yang berbeda- beda pada saat yang sama akan tetapi bukan berarti tidak ada dalam data time series. Untuk mengatasi permasalahan heteroskedastisitas pertama dengan melakukan GLS General Least Square yaitu dengan mentransformasikan data dengan satu faktor yang tepat, kemudian menggunakan prosedur OLS terhadap data yang telah ditransformasi tersebut. Kedua, transformasi data dalam bentuk logaritma Erlina, 2011. 3. Uji Normalitas Pengujian normalitas adalah pengujian tentang normalan distribusi data. Pengujian uji normalitas karena pada analisis statistik parametrik, asumsi yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa data tersebut terdistribusi secara normal. Distribusi normal data dengan bentuk distribusi normal dimana data memusat pada nilai rata-rata dan median. Menguji asumsi normalitas dapat digunakan Uji Kolmogorov-Smirnov Uji K-S. Universitas Sumatera Utara Untuk masalah 4, yaitu dengan uji regresi sederhana, dengan rumus: Y = a + bx Keterangan: Y = Penerimaan a = Konstanta b = Koefisien Regresi x = Luas tanaman Dengan kriteria uji hipotesa adalah : Jika t hitung t tabel atau Sig 0.05 ; H diterima dan H 1 ditolak Jika t hitung t tabel atau Sig 0.05 ; H ditolak dan H 1 diterima . H = Tidak ada pengaruh luas tanaman jeruk terhadap pendapatan petani H 1 = Ada pengaruh luas tanaman jeruk terhadap pendapatan petani.

3.6 Defenisi dan Batasan Operasional