Uji Asumsi Klasik ANALISIS DAN EVALUASI DATA

Rizki Tampubolon : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Perkebunan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

B. Uji Asumsi Klasik

Ada beberapa syarat asumsi klasik yang harus di uji agar model persamaan regresi berganda dapat digunakan dalam menganalisis pengaruh Kinerja Keuangan terhadap return saham. Syarat-syarat yang harus di uji tersebut adalah : 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah nilai residual berdistribusi normal atau tidak, yang dapat dilakukan melalui analisis grafik dan statistik Ghozali, 2005:110. a. Analisis Grafik Uji normalitas yang digunakan dalam analisis grafik ini adalah dengan melihat grafik histogram dan normal probability plot. Gambar 4.1 Histogram Dependent Variable Return Saham Sumber: Hasil olahan SPSS 14.0 2 -2 Regression Standardized Residual 6 4 2 Frequency Mean =1.8E-16฀ Std. Dev. =0.932฀ N =39 Histogram Dependent Variable: ReturnSaham Rizki Tampubolon : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Perkebunan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. Gambar 4.1 menunjukkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Hal ini berarti data residual mempunyai distribusi normal. Selain melihat grafik histogram, uji normalitas dapat juga dilakukan melalui grafik normal p-p plot of regression standardized residual seperti yang disajikan pada Gambar 4.2. Gambar 4.2 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable Return Saham Sumber: Hasil olahan SPSS 14.0 Gambar 4.2 menunjukkan bahwa titik-titik pada scatter plot mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data residual mempunyai distribusi normal. 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E xpected Cum P rob Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: ReturnSaham Rizki Tampubolon : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Perkebunan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. Selain analisis grafik histogram dan normal probability plot, uji normalitas dapat juga dilakukan dengan analisis statistik. Analisis statistik memberikan hasil yang lebih akurat dibandingkan dengan analisis grafik. b. Analisis Statistik Uji normalitas yang digunakan dalam analisis statistik ini adalah uji statistik non-parametrik One-Sample Kolmogorov Smirnov. Berikut yang ditampilkan tabel 4.7. Tabel 4.7 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N 39 Normal Parametersa,b Mean ,0000000 Std. Deviation 6,99911272 Most Extreme Differences Absolute ,084 Positive ,084 Negative -,064 Kolmogorov-Smirnov Z ,526 Asymp. Sig. 2-tailed ,945 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Sumber: Hasil Perhitungan SPSS 14.0 Tabel 4.7 memperlihatkan bahwa nilai Asymp. Sig 2-tailed sebesar 0,945 lebih besar dibandingkan dengan taraf nyata α yaitu 0,05. Hal ini berarti model regresi variabel dependen dan independen mempunyai distribusi normal. Rizki Tampubolon : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Perkebunan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. 2. Uji Multikolinearitas Artinya variable independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi tidak saling berhubungan secara sempurna dan mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance dan VIF variance inflation factor Situmorang et al 2008:104. Berikut yang ditampilkan tabel 4.8. Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas Collinearity Statistics Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant EPS ,823 1,215 PER ,834 1,199 DER ,719 1,391 ROI ,692 1,446 ROE ,778 1,286 a Dependent Variable: ReturnSaham Sumber: Hasil olahan SPSS 14.0 Tabel 4.8 menunjukkan tidak adanya masalah multikolinearitas, dimana hasil uji Variance Inflation Factor VIF variabel EPS, PER, DER, ROI, dan ROE masing-masing menunjukkan nilai kurang dari 5 VIF 5. Demikian juga dengan nilai tolerance dari masing-masing nilai variabel EPS, PER, DER, ROI, dan ROE menunjukkan nilai lebih besar dari 0,1 tolerance 0,1. Maka dalam hal ini tidak terjadi gejala multikolinearitas. Rizki Tampubolon : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Perkebunan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. 3. Uji Autokorelasi Gejala autokorelasi dideteksi dengan menggunakan uji Durbin Watson DW. Menurut Sulaiman 2004, untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi maka dilakukan pengujian. Durbin-Watson DW dengan ketentuan sebagai berikut : 1 1,65 DW 2,35 = tidak ada autokorelasi 2 1,21 DW 1,65 atau 2,35 DW 2,79 = tidak dapat disimpulkan. 3 DW 1,21 atau DW 2,79 = terjadi autokorelasi Tabel 4.9 menunjukkan bahwa hasil Durbin Watson adalah sebesar 1,76 yang artinya tidak terjadi autokorelasi padal model regresi. Tabel 4.9 Uji Autokorelasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,619a ,383 ,289 7,51066 1,83 a Predictors: Constant, ROE, PER, DER, EPS, ROI b Dependent Variable: ReturnSaham Sumber: Hasil olahan SPSS 14.0 Pada Tabel 4.9 menunjukkan nilai Adjusted R Square hasil regresi model ini adalah 0,383. Artinya 38,3 variabel Return Saham dapat dijelaskan oleh Earning per Share EPS, Price Earning Ratio PER, Debt to Equity ratio DER, Return on Investment ROI, Return on Equity ROE sedangkan sisanya 61,7 dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya yang belum termasuk dalam model penelitian ini. Rizki Tampubolon : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Perkebunan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. 4. Uji Heterokedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali, 2005: 105. Dalam penelitian ini, gejala heterokedastisitas dideteksi dengan menggunakan grafik scatterplot dan uji Glejser. a. Grafik Scatterplot Gambar 4.3 Scatterplot Dependent Variable ReturnSaham Sumber: Hasil olahan SPSS 14.0 Gambar 4.3 menunjukkan bahwa penyebaran residual cenderung tidak teratur, terdapat beberapa plot yang berpencar dan tidak membentuk pola tertentu. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala heterokedastisitas dalam model regresi ini. 2 -2 Regression Standardized Predicted Value 2 -2 Regression Standardi zed Residual Scatterplot Dependent Variable: ReturnSaham Rizki Tampubolon : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Perkebunan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. Selain melihat grafik, uji heterokedastisitas dapat juga dilakukan melalui uji Glejser. Uji Glejser memberikan hasil yang lebih akurat dibandingkan dengan menganalisis grafik scatterplot. b. Uji Glejser Dalam uji Glejser diusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Hipotesisnya sebagai berikut: H : data bebas dari indikasi adanya gejala heterokedastisitas 1 H : data bebas terdapat adanya indikasi gejala heterokedastisitas Tabel 4.10 Uji Heterokedastisitas Glejser Test Coefficientsa a Dependent Variable: absut Sumber: Hasil olahan SPSS 14.0 Berdasarkan Tabel 4.10 tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut absut. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi variabel EPS, PER, DER, ROI, dan ROE masing-masing lebih besar dari tingkat Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1,122 ,716 1,568 ,127 Lg10_EPS ,014 ,272 ,010 ,053 ,958 Lg10_PER -,270 ,137 -,340 -1,962 ,059 Lg10_DER -,094 ,066 -,241 -1,415 ,167 Lg10_ROI ,031 ,126 ,044 ,243 ,809 Lg10_ROE -,348 ,355 -,191 -,979 ,335 Rizki Tampubolon : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Perkebunan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. signifikan α = 5. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heterokedastisitas dalam model regresi ini.

C. Regresi Linier Berganda

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Return Saham Perusahaan Asuransi Go Public Di Bursa Efek Indonesia

5 64 95

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 35 140

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 37 72

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN KOSMETIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Kosmetik Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2010-2012.

0 3 13

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN KOSMETIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Kosmetik Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2010-2012.

0 5 14

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013.

0 3 15

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 13

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 13

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI ( BURSA EFEK INDONESIA ).

0 0 9

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PADA SUBSEKTOR PERKEBUNAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

1 6 52