Operasional Variabel Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

55

E. Operasional Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2009, hal: 38. Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu konstruk dengan menggunakan konstruks yang lain Nazir, 2009. Dalam penelitian ini ada tiga jenis variabel, yaitu: 1. Variabel dependen Y Variabel dependen variabel terikat menurut Sugiyono 2009:39 merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel independen bebas. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel dependen adalah ROA. 2. Variabel independen X Variabel independen variabel bebas menurut Sugiyono 2009:39 merupakan variabel yang mempengaruhi atau variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel independen adalah: a. Third Party Funds X1 Dana yang bersumber dari masyarakat luas atau dana pihak ketiga DPK merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasional suatu bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini Kasmir, 2002:64. 56 b. Net Income of DistributionAverage Equity X2 Dalam penelitian ini, yang menjadi tolak ukur untuk menilai investasi adalah Net Income of DistributionAverage Equity NIDAE, yang menunjukkan berapa persen ekuitas meningkat dari dana internal yang ada, semakin tinggi semakin baik Yongqiang Li, Cs, 2011. Tabel 3.1 Operasional Variabel NO Variabel Rumus Skala Pengukuran 1. Third Party Funds X1 Sukma, 2009 Rasio 2. Net Inc of Dist Average Equity X2 Yongqiang Li , 2011 Rata-Rata Ekuitas Rasio 3. Return On Assets Y Kharisma, 2012 Rasio 57

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. PT Bank Syariah Mandiri

a. Sejarah PT Bank Mandiri Syariah Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997- 1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia. Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti BSB yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai YKP PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing.