Tata Cara Pemungutan Surat Pemberitahuan Masa SPT Masa PPN

55

8. Tata Cara Pemungutan

a. Dasar Pemungutan Dasar Pemungutan PPN dan PPn BM adalah jumlah pembayaran yang dilakukan oleh Bendaharawan Pemerintah atau jumlah pembayaran yang dilakukan oleh KPPN sebagaimana tersebut dalam Surat Perintah Pembayaran SPM. b. Jumlah atau PPn BM yang Dipungut,antara lain : - Dalam hal penyerahan BKP hanya terutang PPN, maka jumlah PPN yang dipungut adalah 10110 bagian dari jumlah pembayaran. - Dalam hal penyerahan BKP yang tergolong mewah dari pengusaha yang menghasilkan BKP yang tergolong mewah tersebtu, di samping terutang PPN juga terutang PPn BM. Dalam hal terutang PPn Bm sebesar 20, maka jumlah PPN yang dipungut sebesar 10130 bagisn dari jumlah pembayaran sedangkan jumlah PPn BM yang dipungut sebesar 20130 bagian dari jumlah pembayaran. - Dalam hal pembayaran berjumlah paling banyak Rp 1.000.000,00 dan tidak merupakan jumlah yang terpecah-pecah, maka PPN dan Ppn BM tidak perlu dipungut oleh Bendaharawan Pemerintah. Batas jumlah pembayaran sebesar Rp 1.000.000,00 Universitas Sumatera Utara 56

9. Surat Pemberitahuan Masa SPT Masa PPN

Surat Pemberitahuan Masa merupakan laporan yang dapat disampaikan oleh Pengusaha Kena Pjaka, mengenai perhitungan: 1 Pajak Masukan berdasarkan realisasipembelian BKP atau relaisasi penerimaan JKP. 2 Pajak keluaran berdasarkan realisasi pengeluaran BKPJKP. 3 Penyetoran pajak atau kompensasi Bagi Pengusaha Kena Pajak penyampaian SPT: 1 PKP wajib melaporkan perhitungan pajak tersebut kepada Direktorat Jenderal Pajak 2 Dilakukan paling lambat tanggal 20 setelah akhir Masa Pajak. 3 Menggunakan formulir SPT Masa. d. Keterangan dan dokumen yang dicantumkan dan atau dilampirkan pada SPT Masa ditetapkan oleh Menteri Keuangan. 4 SPT dianggap tidak dimasukan jika tidak atau tidak sepenuhnya melaksanakan ketentuan Undang-undang PPN Tahun 1984 Universitas Sumatera Utara 57

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI

Pada 1 April 2010 pemerintah menghapus atau tidak mengenakan Pajak Penjualan Barang Mewah PPnBM atas minuman beralkohol seiring diberlakukannya Undang-undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai PPN dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah PPnBM. Besaran tarif tertinggi PPnBM disepakati naik dari 75 menjadi 200. Ini untuk memberi ruang kepada pemerintah dalam rangka melaksanakan regulasi.Pemerintah sudah berancang-ancang mengeluarkan minuman beralkohol dari daftar objek PPN dan PPnBM ini sudah sejak tahun lalu. Penghapusan pajak minuman beralkohol tersebut merupakan bentuk tanggapan atas masukan yang disampaikan masyarakat dan para pelaku usaha kepada pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat DPR. DPR telah mengesahkan Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah pada hari Rabu 16 September 2009. Berikut ini disampaikan Pokok-Pokok Perubahan Undang-Undang PPN dan PPnBM berdasarkan Pendapat Akhir Pemerintah terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah tanggal 16 September 2009 sumber: www.depkeu.go.id. Universitas Sumatera Utara