Profil wajah tampak dari depan, Saat tersenyum, C. Dari samping Pandangan oklusal maksila, E. Pandangan oklusal mandibula

Diagnosa Pemeriksaan wajah Gambar 77 : 1. Pertumbuhan mandibula yang kurang dari normal dan maksila yang sangat protrusif 2. Potensi pertumbuhan genetik yang kurang baik 3. Bibir tidak menutup dengan sempurna bibir atas protrusif 4. Lower facial height tidak proporsional. Gambar 77. Foto ekstra-oral sebelum perawatan .

A. Profil wajah tampak dari depan,

B. Saat tersenyum, C. Dari samping

13 Pemeriksaan radiografis Gambar 78 Gambar 78. Gambaran radiografis sebelum perawatan 13 Universitas Sumatera Utara Pemeriksaan intra-oral Gambar 79 dan 80 : 1. Dari sisi kanan hubungan molar Klas II 2. Diastema gigi anterior maksila 3. Insisivus rahang atas berinklinasi ke labial 4. Insisivus sentralis besar 5. Overjet besar 6. Overbite normal Gambar 79. Model sebelum perawatan. A. Sisi kanan, B. Tampak depan, C. Sisi kiri

D. Pandangan oklusal maksila, E. Pandangan oklusal mandibula

13 Gambar 80. Foto intra-oral sebelum perawatan. A. Sisi kanan, B. Tampak depan, C. Sisi kiri 13 Tujuan Perawatan : 1. Mendapatkan wajah Klas I, lalu mengevaluasi kembali protrusi dan profil. Diharapkan tercapainya simetri dan keseimbangan wajah. Universitas Sumatera Utara 2. Diharapkan efek perawatan terhadap profil pasien 3. Herbst digunakan sekurang-kurangnya 16-18 bulan karena keparahan Klas II dan wajah pasien yang sangat kecil pertumbuhan lambat. Perawatan pasien ini dilakukan dengan dua fase yaitu fase I perawatan dengan pesawat Herbst dan fase II perawatan dengan sistem Damon. Fase I – Perawatan dengan Pesawat Herbst Tahapan Perawatan Pada fase pertama ini digunakan pesawat Herbst Flip-Lock Herbst dan dilakukan pengambilan tomogram sebelum memulai perawatan Gambar 81. Gambar 81. Tomogram sebelum perawatan 13 Pada awal perawatan pesawat Herbst dimajukan 4 hingga 4,5 mm, dan kemudian tidak dimajukan lagi selama 5 hingga 6 bulan. Pada kunjungan pertama 2 bulan 2 minggu pesawat Herbst diperiksa Gambar 82. Gambar 82. Pemeriksaan pesawat Herbst pada kunjungan pertama 13 Universitas Sumatera Utara Pada kunjungan ke-dua 6 bulan pesawat Herbst dimajukan 3 mm dan pada kunjungan ke-tiga 7 bulan 2 minggu pesawat Herbst diperiksa kembali. Kemudian pada kunjungan ke-empat 10 bulan 2 minggu pesawat Herbst diperiksa dan ditambah 1 mm, dan pada kunjungan ke-lima 13 bulan pesawat Herbst diperiksa kembali. Pada kunjungan ke-enam 15 bulan pesawat Herbst diperiksa dan dilakukan pengambilan tomogram. Pada kunjungan ke-tujuh 18 bulan pesawat Herbst dilepas, dilakukan pengambilan progress record Gambar 83, 84 dan 85 dan dijadwalkan untuk masuk ke fase II bonding. Gambar 83. Foto intra-oral pada kunjungan ke-tujuh. A. Sisi kanan, B. Tampak depan, C. Sisi kiri 13 Gambar 84. Foto ekstra-oral dan radiografis sebelum pemakaian pesawat Herbst 13 Universitas Sumatera Utara Gambar 85. Foto ekstra-oral dan radiografis setelah pemakaian pesawat Herbst Fase II – Perawatan Post-Herbst Tahapan Perawatan Pada fase kedua ini perawatan dilanjutkan dengan menggunakan sistem Damon. Torque yang dipilih pada Damon bracket yaitu +7º untuk kaninus rahang atas dan rahang bawah untuk mencegah tipping mahkota klinis ke arah lingual. Pada awal perawatan pasien menunggu selama 5 bulan sebelum memulai fase kedua dari perawatan. Premolar pertama rahang atas dan rahang bawah diekstraksi. Pemasangan bracket dilakukan dari molar pertama kanan hingga molar pertama kiri maksila dan mandibula molar kedua belum erupsi dan dilakukan pemasangan 0,014 NiTi SE pada lengkung maksila dan mandibula Gambar 86. Gambar 86. Desain awal perawatan 13 Universitas Sumatera Utara Pada kunjungan pertama 2 bulan 2 minggu 0,016 x 0,025 NiTi SE dipasang pada maksila dan mandibula. Pada kunjungan ke-dua 6 bulan dilakukan pemasangan preposted 0,019 x 0,025 SS pada maksila dan mandibula dengan NiTi closing springs pada bagian distal archwire molar pertama. Springs tidak dipasang pada hook molar kedua karena bisa menyebabkan flaring molar ke arah bukal Gambar 87. Gambar 87. Penggunaan NiTi closing spring 13 Pada kunjungan ke-tiga 7 bulan 1 minggu NiTi spring diaktivasi dan bagian distal dari 0,019 x 0,025 SS preposted archwire dipotong hingga molar pertama maksila dan mandibula Gambar 88. Gambar 88. Desain perawatan pada kunjungan ke-tiga 13 Universitas Sumatera Utara Pada kasus retraksi penjangkaran minimum, disarankan untuk memotong bagian distal dari archwire ke molar pertama dan spring dipasang pada ujung distal tube molar pertama. Sedangkan pada kasus retraksi dengan penjangkaran maksimum direkomendasikan untuk meligasi molar pertama dan kedua sedangkan spring ditempatkan pada hook molar pertama. Pada kunjungan ke-empat 9 bulan 3 minggu NiTi spring diaktivasi dan elastik Klas II mulai digunakan Gambar 89. Gambar 89. Desain perawatan pada kunjungan ke-empat 13 Pada kunjungan ke-lima 12 bulan dilakukan pemasangan bracket pada molar kedua maksila dan mandibula. 0,016 NiTi SE overlay archwire dipasang, penggunaan elastik Klas II dengan edgewise SS tetap dilanjutkan. 0,016 NiTi SE overlay wire digunakan untuk membawa molar kedua yang late-erupting pada garisnya dan pada waktu yang sama penggunaan elastik tetap dipertahankan. Pada kunjungan ke-enam 14 bulan 2 minggu archwire maksila diperbaiki dan pemakaian elastik Klas II dilanjutkan hanya pada malam hari, termasuk pemakaian elastik anterior trapezoid. Pada kunjungan ke-tujuh 16 bulan archwire maksila dan mandibula diperbaiki dan mulai digunakan V-elastic dan elastik anterior trapezoid pada malam hari. Universitas Sumatera Utara Pada kunjungan ke-delapan 17 bulan 2 minggu archwire maksila diperbaiki dan pemakaian V-elastic dan elastik anterior trapezoid dilanjutkan sepanjang hari. Pada kunjungan ke-sembilan 19 bulan archwire maksila dan mandibula diperbaiki dan pemakaian V-elastik dan elastik anterior trapezoid dilanjutkan. Pada kunjungan ke-sepuluh 20 bulan 2 minggu archwire maksila diperbaiki dan pemakaian V-elastic dan elastik anterior trapezoid dilanjutkan. Kemudian ditentukan penjadwalan debonding. Pada akhir perawatan 21 bulan 2 minggu dilakukan debonding rahang atas dan rahang bawah. Pada akhir perawatan ini dapat dibandingkan keadaan pasien sebelum dan sesudah perawatan, baik melalui foto ekstra-oral, foto intra-oral maupun radiografi Gambar 90, 91, 92 dan 93 Gambar 90. Foto ekstra-oral sebelum dan sesudah perawatan 13 Universitas Sumatera Utara Gambar 91. Foto intra-oral sesudah perawatan. A. Sisi kanan, B. Tampak depan, C. Sisi kiri 13 Gambar 92. Pandangan oklusal dan panoramik sebelum dan sesudah perawatan 13 Gambar 93. Radiografi. A. Sebelum perawatan, B. Sesudah perawatan, C. Super imposed 13 Universitas Sumatera Utara Retensi yang digunakan pada pasien yaitu : 1. 0,016 x 0,022 Bond-a-Braid archwire yang di-bonding pada insisivus lateral kanan hingga insisivus lateral kiri maksila. 2. 0,026 steel round yang di-bonding pada kaninus kanan hingga kaninus kiri mandibula. 3. Clear plastic overlay retainer pada lengkung maksila dan mandibula. 4. Damon splint Gambar 94 sebagai retensi yang digunakan pada malam hari untuk mempertahan posisi Klas II yang telah dikoreksi. Splint digunakan selama satu tahun, kemudian diganti dengan slip cover. Gambar 94. Damon splint. A. Sisi kanan, B. Tampak depan, C. Sisi kiri 13 Universitas Sumatera Utara

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN