Neural tube defect Hubungan asam folat dengan neural tube defects

Tabel 2.2 Kebutuhan Zat Gizi Ibu Hamil Zat Gizi Nilai Gizi Trimester I Trimester II Trimester III Energi Kkal Protein g Vitamin A RE Tiamin mg Riboflavin mg Niasin mg Vitamin B1 2 μg Asam Folat μg Vitamin C mg Kalsium mg Fosfor mg Besi mg Seng mg Iodine μg + 180 + 17 + 300 + 0,3 + 0,3 + 4 + 0,2 + 200 + 10 + 150 + 0 + 0 + 1,7 + 50 + 300 + 17 + 300 + 0,3 + 0,3 + 4 + 0,2 + 200 +10 + 150 + 0 + 0 + 1,7 + 50 + 300 + 17 + 300 + 0,3 + 0,3 + 4 + 0,2 + 200 + 10 + 150 + 0 + 0 + 1,7 + 50 Sumber : Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi 2004

2.2.2. Neural tube defect

Sistem saraf pusat berbentuk seperti lempeng dari ektoderm yang tebal yang disebut sebagai lempeng neural pada tiga minggu awal kehidupan embrio. Pinggiran dari lempeng neural naik tingkatan membentuk lipatan neural, lipatan ini naik tingkatan membentuk tabung neural. Persatuan ini Universitas Sumatera Utara diawali dari daerah servikal dan selanjutnya kearah kranial dan kaudal. Keterlambatan bersatunya pada kranial dan kaudal membentuk celah neural yang bisa mengakibatkan terpaparnya saluran tabung neural dengan cairan ketuban. Penutupan celah neural di kranial terjadi pada hari ke 25 setelah konsepsi dan penutupan celah neural di kaudal terjadi dua hari setelahnya. Neural tube defects merupakan hasil dari gagal menutupnya tabung neural secara normal diantara hari ke 25 – 28 setelah konsepsi. Neural tube defects ini bisa menyebabkan terjadinya anencephaly, encephalocele, dan myelomeningocele Sadler, 1990. Anencephaly adalah kerusakan berat pada perkembangan neuraxis Lemire, 1978. Hal ini merupakan kegagalan menutupnya celah neural rostral O’Rahilly, 1992. Encephalocele adalah herniasi jaringan otak dan atau mening melewati tengkorak kepala Volpe, 2001. Myelomeningocele adalah kegagalan menutupnya tabung neural bagian posterior Fishman, 1976. Etiologi neural tube defects masih belum diketahui. Kebanyakan dikarenakan malformasi multifaktor. Faktor risiko terjadinya neural tube defects adalah faktor genetik Leck, 1983, defisiensi asam folat, antagonis asam folat Hernandez-diaz, 2001, dan gangguan metabolisme asam folat Gos, 2002.

2.2.3. Hubungan asam folat dengan neural tube defects

Asam folat yang adekuat sangat diperlukan dalam perkembangan sel yang berperan pada saat sintesis asam nukleat dan asam amino. Defisiensi asam folat bisa menyebabkan terjadinya anemia megaloblastik dan neural tube defects. Beberapa bukti mendukung teori bahwa suplementasi asam folat menyebabkan terjadinya penurunan angka kejadian neural tube defects dan pemberian asam folat antagonis menyebabkan terjadinya peningkatan angka Universitas Sumatera Utara kejadian neural tube defects Hernandez-Diaz dkk, 2000. Konsentrasi asam folat pada serum dan sel darah merah pada ibu hamil yang melahirkan anak dengan neural tube defects lebih rendah dari ibu hamil yang melahirkan anak normal Wald dkk, 1996. Profil biokimia ibu hamil yang melahirkan anak dengan neural tube defects tidak hanya rendah pada konsentrasi serum folat, akan tetapi terjadi peningkatan konsentrasi dari homosistein dan asam metilmalonik, dan penurunan konsentrasi vitamin B12 Adams dkk, 1995. Hal ini menyatakan bahwa abnormalitas metabolisme asam folat juga bisa menyebabkan neural tube defects terlebih dari defisiensi nutrisi yang sederhana Van der put dkk, 2001. Kadar homosistein pada cairan ketuban meningkat pada fetus yang mengalami neural tube defects Steegers- Theunissen dkk, 1995. Patogenesis terjadinya neural tube defects masih belum diketahui pasti. Beberapa hipotesis telah dikemukakan bahwa asam folat memfasilitasi kecepatan pembelahan sel pada saat penutupan tabung neural. Kadar asam folat yang rendah menyebabkan kurang adekuatnya kecepatan pembelahan sel dan masalah ini bisa diselesaikan dengan pemberian suplementasi asam folat Daly dkk, 1998. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah : Gambar 3.1. Kerangka konsep perilaku kesehatan ibu hamil di RSU Dr. Pirngadi Medan

3.2. Defenisi Operasional

a. Usia adalah umur responden pada saat dilakukan penelitian. Usia dikategorikan menjadi : 1 21 tahun 2 21 – 25 tahun 3 26 – 30 tahun 4 30 – 35 tahun 5 35 tahun b. Pendidikan adalah jenis pendidikan formal yang terakhir yang diselesaikan oleh responden. Pendidikan dikategorikan menjadi : Perilaku : - Pengetahuan - Sikap - Tindakan Asupan Asam Folat Universitas Sumatera Utara