2.2.1. Nutrisi asam folat pada ibu hamil
Status nutrisi pada seorang wanita harus sudah ditaksir pada masa prakonsepsi dengan tujuan untuk mengoptimalkan kesehatan ibu hamil, janin
dan anak. Kebanyakan nasihat tentang nutrisi berdasarkan pada angka kecukupan gizi yang bersumber dari Food and Drug Administration FDA.
Angka kecukupan gizi adalah taraf konsumsi zat – zat esensial, yang berdasarkan pengetahuan ilmiah dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan
hampir semua orang sehat. Almatsier, 2001 Suplementasi asam folat digunakan untuk mengurangi risiko
terjadinya neural tube defects dan direkomendasikan pada saat prakonsepsi pada semua ibu – ibu yang berencana untuk hamil. Penutupan neural tube
terjadi sekitar 18 – 26 hari setelah konsepsi, oleh karena itu suplementasi setelah didiagnosis hamil biasanya telat untuk mengurangi risiko neural tube
defects. Efek yang mungkin timbul akibat pemberian suplementasi asam folat diantaranya mengurangi risiko congenital anomaly neural tube defects,
menurunkan leukemia limfoblastik pada anak Thompson dkk, 2001, meningkatkan insidensi terjadinya kehamilan kembar Czeizel dkk, 2004.
Kebutuhan akan asam folat meningkat pada saat kehamilan. Periode prakonsepsi adalah waktu yang optimal untuk memastikan konsumsi asam
folat yang adekuat. Angka kecukupan gizi yang direkomendasikan pada ibu hamil sedikitnya 400 µg per hari. Dosis tinggi 4 mg per hari
direkomendasikan untuk ibu yang berisiko memiliki anak yang mengalami neural tube defects. Selain itu asam folat juga bisa menurunkan risiko cacat
kongenital lain Almatsier, 2001.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2 Kebutuhan Zat Gizi Ibu Hamil
Zat Gizi Nilai Gizi
Trimester I Trimester II
Trimester III
Energi Kkal Protein g
Vitamin A RE Tiamin mg
Riboflavin mg Niasin mg
Vitamin B1 2 μg
Asam Folat μg Vitamin C mg
Kalsium mg Fosfor mg
Besi mg Seng mg
Iodine μg + 180
+ 17 + 300
+ 0,3 + 0,3
+ 4 + 0,2
+ 200 + 10
+ 150 + 0
+ 0 + 1,7
+ 50 + 300
+ 17 + 300
+ 0,3 + 0,3
+ 4 + 0,2
+ 200 +10
+ 150 + 0
+ 0 + 1,7
+ 50 + 300
+ 17 + 300
+ 0,3 + 0,3
+ 4 + 0,2
+ 200 + 10
+ 150 + 0
+ 0 + 1,7
+ 50 Sumber : Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi 2004
2.2.2. Neural tube defect