16
2.6. XRD X-Ray Diffraction
XRD X-Ray Diffraction dilakukan dengan menembakan sinar X-Ray pada material, kemudian pantulannya akan ditangkap oleh detektor, ditunjukan
pada gambar 2.11. Prinsip dari XRD dimana elektron yang berada pada bidang elektromagnetik akan bertolak dengan frekuensi yang sama, ditunjukan gambar
2.12.
Gambar 2.11. Mekanisme X-Ray Diffraction XRD
Gambar 2.12. Geometri pemantulan X-Ray Diffraction XRD
17
Ketika berkas X-Ray menumbuk atom, elektron disekitar atom akan mulai terpantul kesegala arah dengan frekuensi yang sama sebagai berkas sinar datang,
seperti ditunjukan pada gambar 2.13.
Gambar 2.13. Interaksi antar photon dengan atom Hampir di semua arah mempunyai interferensi yang saling melemahkan,
yaitu gelombang gabungan keluar dari fasa dan tidak ada resultan energi meninggalkan sampel padat. Walau bagaimanapun atom pada kristal tergabung
pada pola umum dan pada beberapa arah akan menghasilkan interferensi yang saling menguatkan. Oleh sebab itu berkas sinar diffraksi akan digambarkan
sebagai sinar dari sejumlah sinar tersebar yang saling menguatkan satu sama lain. Pada gambar 2.14. dapat terlihat contoh hasil XRD. Hasil dari XRD dapat
digunakan untuk mendeteksi secara kualitatif senyawa yang terkandung dalam suatu material. Setiap senyawa pasti memiliki 2Ө yang berbeda. XRD juga dapat
digunakan untuk menganalisa secara kuantitatif dengan memanfaatkan hasil intensitas pengukuran. Namun demikian, faktanya intensitas juga tergantung dari
konsentrasi pada campuran sampel.
18
Gambar 2.14. Contoh hasil XRD Hubungan antar intensitas dengan konsentrasi tidak selalu linear, karena
intensitas difraksi tergantung dari koefisien absorbsi pada setiap campuran yang bervariasi berdasarkan konsentrasi. Aplikasi XRD biasanya digunakan untuk
analisa kimia, meliputi indentifikasi fasa, investigasi fasa temperatur tinggi ataupun rendah, solid solution dan menentukan parameter sel dari material baru
[6].
2.7. Metalografi