BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
Pada bab ini membahas mengenai kesimpulan dari hasil penelitian, diskusi,
serta saran tentang persepsi tentang dampak merokok terhadap kesehatan dengan tipe perilaku merokok mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan, yaitu tidak ada hubungan yang signifikan antara
persepsi tentang dampak merokok terhadap kesehatan dengan tipe perilaku merokok mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan
r hitung = -0.132 lebih kecil dari r tabel = 0.178 pada taraf signifikansi 5.
5.2. Diskusi
Berdasarkan data, diperoleh hasil bahwa frekuensi responden yang mengkonsumsi rokok antara 1-10 batang perhari berjumlah 60.8, 11-20 batang
perhari berjumlah 32.5, dan perokok yang menghabiskan lebih dari 21 batang perhari berjumlah 6.7. hal ini didukung pula dengan penelitian yang dilakukan
oleh Baequni dan Nasir 2005 tentang gambaran perilaku merokok civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bahwa responden yang
mengkonsumsi rokok paling banyak adalah 1-5 batang perhari berjumlah 44.6
responden. Peningkatan konsumsi rokok pada mahasiswa ini bisa dipengaruhi adanya faktor salah satu anggota keluarga yang juga merokok. hal ini berarti
bahwa faktor lingkungan, yaitu keluarga memberikan sumbangan yang berarti pada peningkatan perilaku merokok pada subjek. Penelitian ini mendukung hasil
penelitian yang dilakukan oleh Murray, dkk dalam Sarafino, 1994 menyimpulkan bahwa peningkatan tingkah laku merokok pada individu
cenderung terjadi disebabkan salah satu faktornya yaitu: paling tidak memiliki satu orang tua yang merokok, dan memiliki satu saudara atau teman yang
merokok.
Kepuasan psikologis memberikan sumbangan yang tinggi terhadap perilaku merokok pada mahasiswa yaitu 47.5 hal ini memberikan gambaran bahwa
perilaku merokok subjek dianggap dapat memberikan ketenangan dan perasaan menyenangkan dengan persentase 28.3, karena merokok diyakini dapat
menghilangkan perasaan yang kurang menyenangkan, seperi cemas, stress, serta masalah yang sedang dihadapi. Penelitian ini mendukung penelitian yang
dilakukan oleh Baequni dan Nasir 2005, bahwa responden yang perokok beralasan bahwa merokok dapat menghilangkan ketegangan dengan persentase
39.2.
Pada hasil uji hipotesis dua tipe perilaku merokok yaitu negative affect smoking dan addictive smoking, diperoleh hasil bahwa pada tipe addictive
smoking, diperoleh hasil bahwa 47.7 memiliki persepsi bahwa merokok
berbahaya bagi kesehatan dengan persentase 27.0. hal ini menunjukkan bahwa meskipun mahasiswa sudah ketergantungan terhadap merokok, tetapi mereka
sebenarnya mengetahui kalau merokok itu berbahaya bagi kesehatan. Oleh sebab itu, mahasiswa tetap saja banyak yang merokok. Menurut Sarlito dalam
Prihatiningsih, 2007 bahwa orang-orang yang merokok tidak mau menghentikan kebiasaannya karena beberapa alasan, yaitu: faktor kenikmatan kecanduan
nikotin, status simbol kelaki-lakian, dan mengakrabkan hubungan sosial sesama perokok
Dari hasil penelitian, diperoleh hasil bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi mahasiswa tentang dampak merokok terhadap kesehatan,
yaitu faktor kepuasan psikologis, pengaruh dari lingkungan keluarga, dan memiliki ketergantungan terhadap merokok
5.3. SARAN