Rasio Murid SMK terhadap SMU Angka Partisipasi

Program TransisiIndikatif tahun 2009 16 Adapun APS SLTA pada tahun 2005 adalah 54,64 persen 55,90 versi Dinas P K. Kemudian pada tahun 2006 meningkat menjadi 56,77 persen 56,31 versi Dinas P K serta menjadi 58,19 persen pada tahun 2007. Namun, pencapaian APS SLTA selalu dibawah target yang ditetapkan oleh pemerintah, yaitu 54,7 persen pada tahun 2005, 59,65 persen pada tahun 2006 serta 62,02 persen pada tahun 2007.

f. Rasio Murid SMK terhadap SMU

Rasio Murid SMK terhadap SMU pada tahun 2005 adalah 0,68 0,66 versi Dinas P K. Berarti dari setiap 100 murid SMU terdapat sekitar 68 murid SMK 66 murid menurut Dinas P K. Kemudian pada tahun 2006 meningkat menjadi 0,69 0,75 versi Dinas P K, dan tahun 2007 tetap pada angka 0,69. Dari data tersebut terlihat bahwa animo masyarakat untuk memasuki SMK semakin besar. Hal ini mungkin disebabkan oleh harapan agar lebih cepat terserap oleh pasar tenaga kerja. Pencapaian rasio murid SMK terhadap SMU dari tahun ke tahun selalu lebih besar dari target yang ditetapkan oleh pemerintah, yaitu 0,48 dan 0,69. Namun pada tahun 2007 relatif lebih rendah dari target 0,70.

g. Angka Partisipasi

Peningkatan kesempatan dan hasrat memperoleh pendidikan diantaranya dapat dilihat dari indikator angka partisipasi di tingkat SDMI, SPMMTs dan SLTAMA. Angka Partisipasi Kasar APK dan Angka Partisipasi Murni APM serta Angka Partisipasi Sekolah APS merupakan gambaran dari tingkat partisipasi dan keikut sertaan masyarakat untuk mengikuti pendidikan. Dalam kurun waktu 4 empat tahun terakhir perkembangan APM, APK dan APS di Jawa Timur yaitu untuk usia SD 7 – 12 tahun adalah sebagai berikut : Program TransisiIndikatif tahun 2009 17 No. Uraian 2003-2004 2004-2005 2005-2006 2006-2007 1 APK 113,74 110,93 109,19 110,22 2 APM 95,02 96,71 97,24 97,34 3 APS 98,07 99,37 99,49 99,61 Sedangkan tingkat partisipasi untuk usia SMPMTs usia 13-15 tahun dalam kurun waktu 4 empat tahun terakhir antara lain : No. Uraian 2003-2004 2004-2005 2005-2006 2006-2007 1 APK 83,63 86,32 89,21 96,84 2 APM 64,17 67,48 71,22 76,39 3 APS 82,16 85,43 88,14 91,03 Dari data perkembangan APK, APM dan APS tersebut, menunjukkan bahwa Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun di Jawa Timur sangat efektif dan signifikan terhadap kenaikan angka melanjutkan dari SD ke SMP. Sehingga Program Subsidi Biaya Minimal Pendidikan yang digagas oleh Pemerintah Propinsi Jawa Timur tidak sia-sia, oleh karenanya program tersebut akhirnya diadopsi secara nasional menjadi program Bantuan Operasional Sekolah BOS dan dipertahankan keberlanjutannya demi penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun. Sedangkan tingkat partisipasi sekolah SLTA di Jawa Timur dalam kurun waktu 4 empat tahun adalah sebagai berikut : No. Uraian 2003-2004 2004-2005 2005-2006 2006-2007 1 APK 54,42 57,53 59,45 64,66 2 APM 42,19 42,47 42,56 44,28 3 APS 53,97 54,98 55,90 56,31 Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa APK untuk SDMI paling besar dibanding APK pada pendidikan tingkat atasnya. Demikian juga untuk tingkat SMP, APK-nya relatif cukup besar dibanding APK SLTA. Dengan demikian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi pendidikan di tingkat dasar sangat tinggi dan sebaliknya menurun ketika masuk pada tingkatan yang lebih tinggi, hal ini menggambarkan bahwa semakin tinggi pendidikan semakin berkurang kemampuan masyarakat untuk melanjutkan sekolah. Program TransisiIndikatif tahun 2009 18

h. Tingkat Kemiskinan