dapat dikembangkan lagi menjadi sebuah karya yang mempunyai banyak manfaat bagi semua elemen yang ada.
1.5 Kerangka Teori
Kerangka teori merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang didefinisikan sebagai masalah yang
penting. Teori adalah konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan
peneltian.
8
Sebagai landasan berfikir untuk memecahkan masalah, perlu adanya pedoman teoritis yang membantu. Untuk itu perlu disusun suatu kerangka teori
yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah tersebut disoroti. Berdasarkan rumusan diatas, peneliti mengemukakan
beberapa teori, pendapat ataupun gagasan yang akan dijadikan tolak landasan berfikir dalam penelitian ini.
1.5.1 Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen berasal dari kata kerja to manage yang artinya mengurus, mengatur dan mengelola. Dalam hal ini yang mau diatur atau dikelola adalah
sumber daya –sumber daya organisasi baik sumber daya manusia maupun sumber
daya modal, material, teknologi, dan lainnya. Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang paling pennting untuk dikelola secara efektif, karena sumber
daya manusialah yang merencanakan, mengatur, dan memanfaatkan sumber-
8
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Alfabeta, hal 55
Universitas Sumatera Utara
sumber lain. Jika tidak digunakan secara efektif dan efisien oleh sumber daya manusia, maka semuanya tidak akan memberi manfaat yang besar bagi sebuah
organisasi.
9
Henry Simamora berpendapat bahwa manajemen sumber daya manusia diartikan sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa,
dan pengelolaan terhadap individu organisasi atau kelompok kerja. Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem
perencanaan, penyusunan personalia, pengembangan karyawan, pengelolaan karir, dan kompensasi. Manajemen sumber daya manusia yang efektif mengharuskan
seorang manajer untuk menemukan cara yang terbaik dalam mengkaryakan orang. Tapi disamping hal itu, manajemen sumber daya manusia yang efektif
mengharuskan agar anggota organisasi dapat mencapai tujuan pribadinya.
10
Menurut Dessler, manajemen sumber daya manusia adalah kebijakan dan praktek yang dibutuhkan seseorang untuk menjalankan aspek orang atau sumber
daya manusia dari posisi seorang manajemen yang meliputi perekrutan, penyaringan, pelatihan, pengimbalan dan penilaian.
11
Mathis dan Jackson berpendapat bahwa manajemen sumber daya manusia berhubungan dengan sistem
rancangan formal dalam suatu organisasi untuk menentukan efektivitas dan efisiensi yang dilihat dari bakat seseorang untuk mewujudkan sasaran
organisasi.
12
9
Nasution, Beti. 2010. Manajemen SDM Strategis. Medan : FISIP USU PRESS, hal 2
10
Henry Simamora, “Manajemen Sumber Daya Manusia”, dalam Nasution, Beti. 2010. Manajemen SDM Strategis. Medan : FISIP USU PRESS, hal 3
11
Dessler, “Manajemen Sumber Daya Manusia”, dalam Nasution, Beti. 2010. Manajemen SDM Strategis. Medan : FISIP USU PRESS, hal 3
12
Nasution, Beti. 2010. Manajemen SDM Strategis. Medan : FISIP USU PRESS, hal 3
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan definisi yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan suatu kegiatan yang
dilaksanakan dimulai dengan perencanaan sumber daya manusia, pengarahan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa, dan pengelolaan terhadap
individu dalam organisasi sehingga sumber daya yang ada di dalam organisasi dapat digunakan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi.
Adapun fungsi manajemen sumber daya manusia menurut Malayu S.P
Hasibuan yaitu:
13
1. Perencanaan Planning
Merencanakan tenaga kerja secara efektif dan efisien agar sesuai dengan kebutuhan organisasi atau instansi dalam mewujudkan tujuan.
2. Pengorganisasian Organizing
Menyusun suatu organisasi dengan mendesain struktur dan hubungan antara tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh tenaga kerja yang dipersiapkan.
3. Pengarahan Directing
Kegiatan mengarahkan semua pegawai agar mau bekerjasama dan bekerja secara efektif dan efisien dalam membantu tercapainya tujuan organisasi,
pegawai, dan masyarakat. 4.
Pengendalian Controlling Kegiatan mengendalikan semua pegawai agar mentaati peraturan-
peraturan instansi dan bekerja sesuai dengan rencana.
13
Hasibuan, Malayu. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Cetakan Ketiga. Jakarta: Bumi Aksara, hal 21
Universitas Sumatera Utara
5. Pengadaan Tenaga Kerja Procurement
Proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan pegawai yang sesuai dengan kebutuhan instansi.
6. Pengembangan Development
Proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual, dan moral pegawai melalui pendidikan dan pelatihan Diklat.
7. Kompensasi Compensation
Pemberian balas jasa langsung direct, dan tidak langsung indirect, uang atau barang kepada pegawai sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada instansi.
8. Pengintegrasian Integration
Kegiatan untuk mempersatukan kepentingan instansi dan kebutuhan pegawai, agar tercipta kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan.
9. Pemeliharaan Maintenance
Kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas pegawai agar mereka mau bekerja sama sampai pensiun.
10. Kedisiplinan Discipline
Keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan-peraturan instansi dan norma
– norma sosial.
1.5.2 Pendidikan dan Pelatihan Diklat 1.5.2.1 Pengertian Pendidikan dan Pelatihan Diklat