model satu dimensi seringkali dikembangkan dan diimplementasikan secara numerical dimana dimaksudkan dalam karakteristik perilaku elastic tekuk lateral
torsi dari balok taper simetris dengan badan terbuka.
Sebagai catatan balok berdinding tipis memiliki geometri tambahan, mengingat hubungan antara dua dimensi perpotongan sumbu, ketebalan dinding adalah
magnitude yang lebih kecil dari panjang sumbu tengahnya.
II.4 Bentuk Dan Jenis Balok I Nonprismatis
Dalam prakteknya sendiri terdapat berbagai macam bentuk balok taper yang dapat dijumpai dilapangan maupun yang tidak sengaja dijadikan model untuk analisa
perilaku balok. Dibawah ini merupakan gambaran berbagai bentuk balok taper atau balok I nonprismatis yang dapat kita jumpai di lapangan :
Gambar 2.19 Jenis pekerjaan konstruksi dengan balok I nonprismatis
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.20 Bentuk-bentuk balok I nonprismatis Dengan memperlakukan balok I prismatic dan balok I nonprismatis sama, maka akan
didapat besaran momen seperti dibawah ini : .
Gambar 2.21 Balok taper dan balok prismatic Polyzois and Raftoyiannis 1998 Pembuatan balok I taper secara normal diproduksi dengan pengelasan pelat datar
secara bersamaan seperti yang terjadi pada balok prismatic biasa. Saat pelat girder prismatic itu biasanya digunakan pada konstruksi jembatan, balok I taper biasanya
digunakan pada bangunan baja bertingkat rendah. Dengan spesifikasi yang banyak
Universitas Sumatera Utara
tersedia dari balok taper itu, menyebabkan industry bangunan baja dapat menyesuaikan harga pabrikasi dengan harga materialnya untuk mendapatkan struktur
yang ekonomis dari bagian portal yang diinginkan. Bangunan baja bertingkat rendah, pada kolom maupun kasau biasanya dibuat sebagai balok taper untuk menempatkan
dimana material structural yang diinginkan. Perencanaan balok I taper diatur dalam pasal tambahan pada AISC American
Institute of Steel Construction LRFD Load and Resistance Factor Design. Kendati demikian, lampiran F melarang perencana pada balok taper memiliki area flens yang
sama dan balok bukan balok langsing . Menariknya pada prakteknya bangunan baja bertingkat rendah memerlukan area flens yang tidak sama dan balok yang
langsing, untuk mencapainya spesifikasi pada ketetapan untuk balok taper itu, dengan rasio kelangsingan htw dari tabel B5.1 pada spesifikasi jangan melebihi λ
r
dimana dirumuskan pada tegangan lentur dibawah ini :
�� = 5.70 �
� �
�
2.31
II.5 Teori Metode Elemen Hingga FEM