Dapatlah disimpulkan bahwa sistem kearsipan pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Tengah belumlah berjalan dengan
baik dan optimal. Untuk itulah penelitian ini ingin mengetahui tentang faktor-faktor apakah yang menyebabkan kinerja pengelolaan bagian
kearsipan pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Tengah kurang baik, dan bagaimanakah solusi agar pengelolaan kearsipan
bisa dilakukan dengan optimal dan efektif?.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Masalah yang timbul dalam pengelolaan bagian kearsipan pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa
Tengah, dari pengantar di lapangan ini dilakukan karena buruknya kinerja pada sistem kearsipan, yang disebabkan oleh faktor-faktor
dibawah ini: a. Tidak tertibnya sistem pengarsipan dokumen;
b. Letak dan tempat arsip data berada pada beberapa tempat yang berbeda;
c. Dalam pencarian dokumen tidak bisa dilakukan dengan mudah dan cepat;
d. Tidak adanya petugas khusus yang ditugaskan pada bagian kearsipan;
e. Minimnya anggaran, sarana dan prasarana kearsipan;
f. Tidak adanya bagian yang menangani data arsip dalam struktur organisasi.
2. Rumusan Masalah
Dari identifikasi permasalahan organisasi tersebut di atas, yang menjadi pokok permasalahan adalah tidak sistematisnya
penyimpanan dokumen tekstual dan dokumen spasial peta yang merupakan masalah internal, akibat dari:
a. Tidak sistematisnya sistem pengarsipan b. Kurang profesionalnya petugas kearsipan
c. Minimnya anggaran perpustakaankearsipandokumentasi d. Minimnya saranaprasarana dalam pelaksanaan kearsipan
e. Tidak adanya bagian khusus yang menangani data arsip pada struktur organisasi.
Dari kelima penyebab diatas, apabila dibiarkan secara terus
menerus, yang nantinya akan mengakibatkan buruknya kinerja pengelolaan bagian kearsipan pada institusi ini. Sekarang
bagaimanakah caranya agar sistem kinerja pengelolaan bagian kearsipan pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
Jawa Tengah bisa optimal dan efektif, sehingga kinerja pengelolaan bagian kearsipan pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
Provinsi Jawa Tengah dapat berjalan dengan baik?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keinginan yang akan dicapai
dalam kinerja pengelolaan bagian kearsipan dan diketahui faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja pengelolaan bagian kearsipan, antara
lain: 1. Mengetahui tidak sistematisnya sistem pengarsipan
2. Mengetahui tingkat profesionalisme SDM petugas kearsipan 3. Mengetahui besarandukungan anggaran perpustakaankearsipan
dokumentasi 4. Mengetahui ketersediaan saranaprasarana dalam pelaksanaan kearsipan
5. Mengetahui adanyasejauh mana keterkaitan antara petugas khusus yang menangani kearsipan dengan struktur organisasi yang ada.
Dengan mengetahui 5 lima faktor kinerja yang menyebabkan
pengelolaan bagian kearsipan pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Tengah tidak bisa optimal dan efektif, maka dari itu
peneliti akan mengukur kinerja melalui beberapa variabel yaitu sebagai berikut :
1. Variabel Dependen Kinerja Pengelolaan Bagian Kearsipan Y meliputi : a. Responsivitas Y1
b. Responsibilitas Y2 c. Efektivitas Y3
d. Akuntabilitas Y4
2. Variabel Independen X, meliputi; a. Variabel Sumber Daya Manusia X1
b. Variabel Struktur Organisasi X2 c. Variabel Finansial X3
Selanjutnya pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Kuantitatif, dimana dalam penelitian kuantitatif
menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel- variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan
penghitungan statistik karena datanya berwujud angka-angka.
D. Kegunaan Penelitian
1. Secara teoritis dapat mengetahui variabel-variabel yang
mempengaruhi kinerja pengelolaan bagian kearsipan. 2.
Secara praktis dapat diketahui faktor-faktor penyebab tidak efektifnya kinerja pengelolaan bagian kearsipan.
3. Bagi Penulis, yaitu untuk meningkatkan wawasan, kemampuan, dan
keterampilan mahasiswa di bidang administrasi publik berdasarkan pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah.
4. Bagi Akademik, yaitu untuk memperkaya keilmuan, konsep, teori
terutama untuk menyempurnakan kurikulum di bidang ilmu administrasi publik dan menumbuhkan kerjasama yang saling
menguntungkan dan bermanfaat dengan pihak-pihak yang terlibat.
5. Bagi Kanwil Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Tengah, yaitu
hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dalam peningkatan kinerja pengelolaan bagian kearsipan
pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. andasan Teori
Mengkaji kinerja pengelolaan bagian kearsipan pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Tengah yang merupakan unsur
pelaksana pemerintah daerah di bidang pertanahan, maka konsep yang dianggap relevan untuk menelaah fokus masalah adalah konsep kinerja
organisasi, pengukuran kinerja organisasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi.
1. Kinerja Organisasi
Ada beberapa pendapat yang mendefinisikan tentang kinerja
organisasi, dapat penulis kemukakan sebagai berikut. Jackson dan Morgan 2002 mengemukakan bahwa kinerja pada umumnya
menunjukkan tingkat tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, yang
hendak dicapai. Rue and Byar 1981 dalam Keban, 2003
menyebutkan bahwa kinerja performance didefinisikan sebagai tingkat pencapaian hasil “ the degree of accomplishment “ atau kinerja
merupakan tingkat pencapaian tujuan organisasi secara berkesinambungan.
Sementara itu, Atmosudirdjo 2004 mengatakan bahwa
kinerja juga dapat berarti prestasi kerja, prestasi penyelenggaraan sesuatu performance, how well you do a piece of work or activity.
14
Faustino 2003 memberi batasan mengenai perfomansi adalah suatu cara mengukur kontribusi-kontribusi dari individu - individu anggota
organisasi kepada organisasinya.
Selain itu Bernadin dan Russel sebagaimana dikutip Jones
2000 lebih rinci memberikan batasan mengenai kinerja, yakni dampak yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tertentu atau
kegiatan selama satu periode waktu tertentu. Menurut Peter Jennergen dalam Steers,2003 pengertian kinerja organisasi adalah
tingkat yang menunjukan seberapa jauh pelaksanaan tugas dapat dijalankan secara aktual dan misi organisasi tercapai. Selanjutnya
Pamungkas 2000 menjelaskan bahwa kinerja adalah penampilan
cara-cara untuk menghasilkan sesuatu hasil yang diperoleh dengan aktivitas yang dicapai dengan suatu unjuk kerja.
Dari konsep di atas dapat dipahami bahwa kinerja adalah seberapa jauh tingkat kemampuan pelaksanaan tugas-tugas organisasi
dalam rangka pencapaian tujuan. Dalam konteks penelitian ini, maka pengertian kinerja merupakan tingkat kemampuan aparat bagian
kearsipan pada Kanwil Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sesuai
dengan visi dan misinya.
2. Pengukuran tentang Kinerja Dalam Organisasi