Peran Pembimbing Kemasyarakatan Dalam Membuat Penelitian Kemasyarakatan Terhadap Anak Yang Melakukan Tindak Pidana
A. Peran Pembimbing Kemasyarakatan Dalam Membuat Penelitian Kemasyarakatan Terhadap Anak Yang Melakukan Tindak Pidana
Setiap usaha untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan tidak terlepas dari permasalahan-permasalahan yang harus dihadapi dan diatasi merupakan hambatan baik yang datang dari dalam maupun yang berasal dari luar. Demikian pula halnya pembahasan dalam tesis ini, para petugas Pembimbing Kemasyarakatan melaksanakan tugasnya juga tidak luput dari permasalahan-permasalahan yang menjadi penghambat, khususnya dalam rangka melaksanakan penelitian kemasyarakatan guna persidangan dan menentukan rencana terapi pembinaan di dalam lembaga pemasyarakatan serta di BAPAS apabila putusan merupakan pembebasan bersyarat.
Dalam rangka menyelenggarakan salah satu tugas pokok dan fungsi BAPAS yaitu mengenai pembuatan laporan penelitian kemasyarakatan, diperlukan banyak persyaratan yang harus dipenuhi oleh Pembimbing Kemasyarakatan guna menjaga mutu dan keobyektifan dari pada laporan penelitian kemasyarakatan.
Pekerjaan melakukan penelitian kemasyarakatan terhadap seseorang serta pengaruh lingkungannya adalah pekerjaan yang tidak mudah. Banyak segi-segi kehidupan harus diketahui dan dipahami serta cara-cara pendekatan yang akan Pekerjaan melakukan penelitian kemasyarakatan terhadap seseorang serta pengaruh lingkungannya adalah pekerjaan yang tidak mudah. Banyak segi-segi kehidupan harus diketahui dan dipahami serta cara-cara pendekatan yang akan
Dewasa ini para petugas Pembimbing Kemasyarakatan, umumnya pada BAPAS di seluruh Indonesia dan BAPAS Klas I Medan khususnya, ternyata belumlah memadai untuk menyelenggarakan pembuatan penelitian kemasyarakatan, baik dilihat dari segi kuantitas maupun kualitas para personil. Masalah ini dirasakan sebagai penghambat dalam menyelenggarakan tugas tersebut diatas. Hambatan yang ditimbulkan akibat personil ini meliputi sebagai berikut:
1. Jumlah Petugas Jumlah petugas yang ada pada BAPAS Klas I Medan belumlah proporsinal/memadai berdasarkan data yang didapat penulis. Untuk itu diperlukan penambahan jumlah petugas Pembimbing Kemasyarakatan dengan tujuan agar dapat mengimbangi frekuensi pelanggaran hukum yang akan dibuatkan laporan penelitian kemasyarakatannya di wilayah kerjanya.
2. Kemampuan Petugas Pembimbing Kemasyarakatan Pembimbing Kemasyarakatan yang ada di BAPAS Klas I Medan maupun yang ada di Indonesia mempunyai dasar pendidikan Sekolah Pekerjaan Sosial Atas (SPSA), dasar pendidikan tersebut dapat dikatakan sudah memadai, akan tetapi mengingat tugas yang dihadapi adalah manusia serta persoalannya maupun pengaruh lingkungannya yang semakin lama semakin kompleks sesuai dengan perkembangan zaman dan banyak klien yang dihadapi dewasa ini para sarjana.
Berarti dalam melakukan penelitian kemasyarakatan disamping berpendidikan yang cukup juga harus memiliki keterampilan khusus untuk berkomunikasi dengan klien. Seperti menguasai teknik-teknik interview, mendalami ilmu pekerjaan sosial, psikologi, tata bahasa yang baik dan lain sebagainya, sehingga dalam pembuatan suatu laporan penelitian kemasyarakatan tidak terjadi kesalahfahaman dalam menafsirkan suatu masalah serta dalam menyajikan laporan penelitian kemasyarakatan dapat terlaksana dengan baik dan obyektif, baik mengenai isi maupun redaksinya.
Faktor pendidikan belumlah cukup untuk menjamin apakah petugas itu mampu melaksanakan tugasnya dengan baik dan mantap, maka sehubungan dengan hal tersebut setiap petugas Pembimbing Kemasyarakatan perlu mendapatkan pendidikan yang sifatnya khusus mengenai pembinaan luar lembaga Pemasyarakatan dan pelaksanaan penelitian kemasyarakatan serta menyusunnya ke dalam bentuk laporan penelitian kemasyarakatan yang terdidik tapi juga trampil dan professional.
Disamping itu semua, seorang Pembimbing Kemasyarakatan harus mempunyai daya tarik, simpati dan rasa cinta kepada tugas yang dibebankan pada dirinya serta mempunyai kecakapan dalam menafsirkan suatu masalah, menganalisa dan menyimpulkan data yang diperoleh agar laporan penelitian kemasyarakatan yang disajikan kepada Jaksa ataupun Hakim benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.