Bagi Pembimbing Kemasyarakatan Balai Pemasyarakatan Klas I Medan

C. Bagi Pembimbing Kemasyarakatan Balai Pemasyarakatan Klas I Medan

1. Gambaran Tentang Pelaksanaan Penelitian Kemasyarakatan

Penelitian kemasyarakatan yang merupakan suatu kasus dengan objek tertentu dari seseorang yang mengalami masalah sosial khususnya menyangkut pelanggar hukum yaitu penelitian terhadap tahanan baik orang dewasa atau anak-anak dan mereka yang telah mendapat putusan ataupun tindakan hakim yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap.

Penelitian kemasyarakatan merupakan syarat mutlak yang dilakukan secara sadar, bertujuan dan berencana serta sistematis, berarti setiap tahap diarahkan pada tujuan dan kebutuhan subjek atau klien tertentu dalam situasi yang riel.

Objek dari penelitian ini adalah individu, keluarga dan kelompok sosial yang kecil dengan cara mengadakan pendekatan untuk mengetahui dan mendalami objek atau klien tertentu untuk mencari data yang lengkap dengan mengungkapkan masalah pribadinya, keluarga maupun lingkungan yang melatar belakangi perbuatannya.

71 Ibid, hal. 220

Sudah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa penelitian kemasyarakatan itu dipergunakan untuk keperluan pada pre-adjudication dan adjudication serta penentuan suatu program pembinaan. Penelitian kemasyarakatan memiliki bentuk dan isi yang berbeda, hal ini tergantung kebutuhan dan penggunaan dari instansi yang memintanya. Demikian pula bentuk laporan penelitian kemasyarakatan yang dipergunakan untuk bahan pembinaan baik di Lembaga Pemasyarakatan maupun di Balai Pemasyarakatan memerlukan bentuk dan isi tersendiri sesuai dengan keperluan pembinaan klien.

Laporan penelitian kemasyarakatan yang dipergunakan untuk kepentingan pembinaan ada beberapa macam, misalnya untuk anak negara yang akan cuti liburan sekolah, lepas bersyarat (VO), anak asuh atau foter care pada keluarga atau perkumpulan sosial. Juga untuk narapidana dalam rangka pindah kepada Lembaga Pemasyarakatan lain, cuti pre-release treatment (PRT) atau lepas bersyarat bagi klien dewasa (VI), latihan kerja dan bbimbingan lanjutan bagi klien yang membutuhkan. Jadi laporan penelitian kemasyarakatan itu sangat penting untuk sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) di Lembaga Pemasyarakatan.

Isi yang terkandung dalam laporan penelitian merupakan ungkapan tentang masalah pribadi klien maupun keluarganya. Jadi laporan penelitian kemasyarakatan memiliki sifat yang harus dijaga kerahasiaannya karena antara lain:

1) Menyangkut masalah yang sangat pribadi

2) Menyangkut rahasia hidup klien yang bersangkutan yang harus dihormati, tidak boleh dibuka pada umum tanpa izin yang bersangkutan.

3) Tidak boleh disiarkan dalam pers khususnya yang menyangkut anak-anak (minimal dengan singkatan nama)

4) Ini merupakan hak asasi manusia, yang mendapat perlindungan per undang- undangan.

Jika ditelaah dengan seksama isi yang terkandung dalam laporan penelitian kemasyarakatan tersebut sangat lengkap dan membantu sekali dalam menentukan langkah-langkah para penegak hukum yang terkait dalam proses tata peradilan untuk bertindak sesuai dengan wewenang masing-masing dalam melaksanakan tugas secara tepat dan efektif.

Dari uraian diatas, laporan penelitian kemasyarakatan yang dibuat oleh Pembimbing Kemasyarakatan itu tidak terbatas untuk anak-anak saja. Alangkah baiknya apabila diberlakukan pula terhadap remaja dan orang dewasa yang akan disidangkan perkaranya.

Setiap orang yang melakukan pelanggar hukum itu mempunyai latar belakang yang saling berbeda dan harus diungkapkan dan disajikan dalam laporan penelitian, agar para penegak hukum tidak ragu dan keliru dalam bertindak atau membuat suatu putusan.

Setiap orang yang melakukan pelanggar hukum itu mempunyai latar belakang yang saling berbeda dan harus diungkapkan dan disajikan dalam laporan penelitian kemasyarakatan, agar para penegak hukum tidak ragu dan keliru dalam bertindak atau membuat suatu putusan.

Dewasa ini pelanggar hukum anak-anak diperhatikan sekali tentang hal-hal yang mempengaruhi dan melatar belakangi perbuatannya. Kemudian dibuatkan laporan penelitian kemasyarakatannya karena anak-anak dianggap belum dapat mempertanggungjawabkan segala tindakan yang dilakukan seperti yang dikatakan oleh Sri Widoyati Wiratmo Soekito bahwa :

“ Penilaian psikis seorang anak tentulah berbeda dari pada pelanggar hukum orang dewasa. Anak-anak belum dapat sepenuhnya membedakan yang baik dan yang buruk, jika lingkungan tidak pernah mengajarkan dan memberikan contoh ciri-ciri kehidupan yang demikian, seseorang belum dapat seratus persen mempertanggung jawabkan kesalahannya, karena lingkungan bisa

memberikan peluang kepadanya untuk melakukan pelanggar hukum.” 72

Jadi anak-anak yang melanggar hukum dianggap tidak pantas untuk dipidana dengan alasan harus dipikirkan masa depan si anak sebagai tunas muda bangsa. Tetapi mengapa hingga saat ini terhadap remaja dan orang dewasa tidak terpikirkan masalah penelitian kemasyarakatan tersebut pada waktu pra-adjudication, sedangkan mereka yang melanggar hukum tersebut juga menjadi tanggung jawab semua aparat, yang perlu dipikirkan bagaimana jalan keluarnya untuk dapat diperbaiki dan menentukan masa depannya. Bahruddin Surjobroto mengatakan bahwa:

Dikatakan asas pemasyarakatan harus sudah tercermin sejak dimulainya pemeriksaan oleh polisi. Sehingga sebetulnya saat itu bukan hanya advokat

yang bisa mendampingi tertuduh, tetapi juga petugas bimbingan sosial. 73

Pada hakekatnya laporan penelitian kemasyarakatan sangat membantu para penegak hukum dalam menjalankan tugasnya masing-masing tanpa mengurangi hak

72 Sri Widoyati Wiratmo Soekito, Anak dan Wanita dalam Hukum, (Jakarta : LP 3 ES, 1983), hal pengantar

73 R.P. Bahruddin Surjobroto, Kompas, tanggal 11 Oktober 1982, hal IV 73 R.P. Bahruddin Surjobroto, Kompas, tanggal 11 Oktober 1982, hal IV

2. Metode dan Teknik Melaksanakan Penelitian Kemasyarakatan

Dalam rangka pembuatan laporan penelitian kemasyarakatan harus dilakukan pengumpulan data klien secara lengkap, meliputi data pribadinya, keluarga, sekolah atau pekerjaan, lingkungan masyarakat.

Untuk mencari data yang diperlukan metode pendekatan memerlukan keahlian serta teknik-teknik ilmu pengetahuan pekerjaan sosial, sehingga dengan data yang diperoleh tersebut dapat disusun dan dikembangkan menjadi sebuah laporan penelitian kemasyarakatan.

Adapun metode untuk pengumpulan data tersebut antara lain:

1. Dengan teknik umum yaitu:

a. Observasi langsung

b. Observasi partisipasi

2. Dengan teknik wawancara yaitu:

a. Wawancara bebas

b. Wawancara mendalam

3. Dengan buku harian atau surat menyurat

4. Dengan pertanyaan (formulir kwesioner)

5. Dengan survei

Dengan metode dan teknik pendekatan tersebut, penelitian yang berpengalaman akan dapat:

1. Membuka aspek-aspek kehidupan yang biasanya tersembunyi dan dirahasiakan.

2. Mengetahui faktor-faktor penyebab “integrasi”

3. Menyoroti kejadian dalam kehidupan klien

4. Memahami dinamika sosial dalam kelompok Dalam mengadakan pencarian data perlu adanya pencatatan atau dengan alat- alat tertentu misalnya:

1. Catatan dengan menggunakan alat-alat tulis.

2. Perekaman pita (Audio casset).

3. Tustel atau slide film (visual). Sehubungan dengan penelitian kemasyarakatan yang dilakukan oleh Pembimbing Kemasyarakatan kemasyarakatan terhadap klien yang selanjutnya disajikan dalam bentuk laporan yang harus dipertanggungjawabkan.

Dengan demikian segala tindakan dan perilaku Pembimbing Kemasyarakatan tidak pernah lepas dari control sosial dan control dalam dirinya sendiri.

3. Pemanfaatan penelitian di Balai Pemasyarakatan Klas I Medan

Pada bab sebelumnya sudah diuraikan maksud dan kegunaan daripada penelitian kemasyarakatan dalam proses tata peradilan dari mulai pihak kepolisian, kejaksaan, pengadilan dan pada lembaga Pemasyarakatan serta Balai Pemasyarakatan sendiri yang dipergunakan sebagai rencana pembinaan klien.

Penelitian kemasyarakatan yang merupakan suatu kasus dengan objek tertentu dari seseorang yang mengalami masalah sosial. Khususnya yang menyangkut pelanggar hukum yaitu penelitian terhadap tahanan baik orang dewasa atau anak-anak dan mereka yang telah mendapat putusan ataupun tindakan hakim yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap.

Penelitian kemasyarakatan merupakan syarat mutlak yang dilakukan secara sadar, bertujuan dan berencana serta sistematis, berarti setiap tahap diarahkan pada tujuan dan kebutuhan atau klien tertentu dalam situasi yang sebenarnya.

Objek dari penelitian ini adalah individu, keluarga dan kelompok sosial yang kecil dengan cara mengadakan pendekatan untuk mengetahui dan mendalami objek atau klien tertentu untuk mencari data yang lengkap dengan mengungkapkan masalah pribadinya, keluarga maupun lingkungan yang melatarbelakangi perbuatannya. Penelitian kemasyarakatan itu dipergunakan untuk keperluan pada pre adjudication dan adjudication serta penentuan suatu program pembinaan.

Penelitian kemasyarakatan memiliki bentuk dan isi yang berbeda, hal ini tergantung kebutuhan dan penggunaan dari instansi yang memintanya. Demikian pula bentuk laporan penelitian kemasyarakatan yang dipergunakan untuk bahan pembinaan baik di lembaga pemasyarakatan maupun di BAPAS memerlukan bentuk dan isi tersendiri sesuai dengan keperluan pembinaan klien.

Laporan penelitian kemasyarakatan yang dipergunakan untuk kepentingan pembinaan ada beberapa macam, misalnya untuk anak negara yang akan cuti liburan sekolah, lepas bersyarat, anak asuh atau voter care pada keluarga atau perkumpulan Laporan penelitian kemasyarakatan yang dipergunakan untuk kepentingan pembinaan ada beberapa macam, misalnya untuk anak negara yang akan cuti liburan sekolah, lepas bersyarat, anak asuh atau voter care pada keluarga atau perkumpulan