Pendirian dan Informasi Umum

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2011, 31 Desember 2010 Dan 30 Juni 2010 Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

- Lanjutan

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi

- Lanjutan Sebelum tanggal 1 Januari 2011

c. Investasi Pada Entitas Asosiasi

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perseroan menerapkan PSAK No.15 Revisi 2009 tentang Investasi pada Entitas Asosiasi. PSAK revisi ini diterapkan secara retrospektif dan mengatur akuntansi investasi dalam entitas asosiasi dalam hal penentuan pengaruh signifikan, metode akuntansi yang harus diterapkan, penurunan nilai investasi dan laporan keuangan tersendiri. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan interim konsolidasian. Akuisisi atas KNP dicatat dengan menggunakan metode ekstensi induk-entitas anak, di mana perbedaan antara biaya perolehan investasi dan jumlah tercatat aset neto entitas anak yang diakuisisi atau dilepaskan diakui sebagai goodwill untuk selisih positif dan ke laporan laba rugi untuk selisih negatif. Investasi Perseroan pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Ekuitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Perseroan mempunyai pengaruh signifikan. Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, di mana jumlah ercatat investasi tersebut ditambah atau dikurangi untuk mengakui bagian Perseroan atas laba atau rugi, dan penerimaan dividen dari investee sejak tanggal perolehan. Laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas akuisisi. Perseroan mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika dapat dipakai, dalam laporan perubahan ekuitas interim konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Perseroan dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan dalam entitas asosiasi. Laporan keuangan dari entitas asosiasi disusun untuk periode pelaporan yang sama dengan Perseroan. Jika diperlukan penyesuaian dilakukan untuk menyamakan dengan kebijakan akuntansi dari Perseroan. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perseroan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan interim konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Kerugian yang menjadi bagian dari KNP pada entitas anak tertentu yang sudah melebihi bagiannya dalam modal disetor entitas anak tersebut dibebankan sementara kepada pemegang saham pengendali, kecuali terdapat liabilitas yang mengikat KNP untuk menutupi kerugian tersebut. Laba entitas anak tersebut pada periode berikutnya terlebih dahulu akan dialokasikan kepada pemegang saham pengendali sampai seluruh bagian kerugian KNP yang dibebankan kepada pemegang saham pengendali ditutup. Bagian atas laba dari entitas asosiasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian. Ini adalah laba yang diatribusikan kepada induk entitas asosiasi dan merupakan laba setelah pajak dan KNP dalam entitas-entitas anak dari entitas asosiasi tersebut. 12 DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan Yang Berakhir Tanggal 30 Juni 2011, 31 Desember 2010 Dan 30 Juni 2010 Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

- Lanjutan

c. Investasi Pada Entitas Asosiasi

- Lanjutan Sampai dengan tanggal laporan keuangan Perseroan tidak memiliki investasi pada entitas asosiasi.

d. Setara Kas

e. Persediaan

f. Biaya Pinjaman

g. Instrumen Keuangan

Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan. Cerukan disajikan sebagai bagian dari liabilitas jangka pendek dalam neraca. Perseroan menetapkan penyisihan untuk keusangan danatau penurunan nilai persediaan berdasarkan hasil penelaahan berkala atas kondisi fisik dan nilai realisasi bersih persediaan. Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perseroan menerapkan PSAK No.50 Revisi 2006 Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pelaporan, dan PSAK No.55 Revisi 2006 Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran. Perseroan menerapkan PSAK No.26 Revisi 2008 tentang Biaya Pinjaman, yang mengharuskan biaya pinjaman diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut, serta persyaratan untuk mulai mengkapitalisasi biaya pinjaman, penghentian sementara dan penghentiannya. Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat aktivasi yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya dan pengeluaran untuk aset dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat selesainya secara substansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai maksudnya. Setelah menerapkan metode ekuitas, Perseroan menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Perseroan dalam entitas asosiasi. Perseroan menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Perseroan menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian. Perseroan menerapkan PSAK No.14 Revisi 2008 tentang Persediaan, di mana persediaan diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan persediaan terdiri dari harga pembelian ditambah dengan biaya angkut dan asuransi. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata-tertimbang. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan biaya penjualan. 13