Melakukan pengujian kadar protein metode semi-mikro Kjeldahl

2.4. 7. Limbah, sisa bahan, sisa pereaksi, bekas-bekas pengujian analisis dan peralatan bekas pakai ditangani dibersihkan sesuai dengan prosedur yang ada di tempat kerja.  Sisa sampel uji, dikemas dan dimasukkan dalam wadah khusus, pereaksi sisa dan bekas perlakuan pengujian dibuang ditampung dalam limbah asam basa beracun, bahanpereaksi yang tercecer tumpah diserap dilap dan dinetralkan, peralatan bekas pakai dicucidibersihkan dan ditatadisimpan kembali  Pereaksi sisa dan bekas perlakuan pengujian ditampung dalam wadah limbah tidak terpisah-pisah tetapi telah dinetralkan lebih dulu, alat bekas apakai dicuci, dibersihkan tetapi tidakbelum ditata disimpan kembali  Mencampur semua limbah dalam wadah yang sama tanpa penetralan lebih dahulu sehingga terjadi reaksi tertentu yang potensi bahaya, alat bekas pakai ada yang dalam kondisi kotor  Terdapat sisa atau pereaksi bekas perlakuan yang tidak ditangani dan peralatan bekas pakai dalam kondisi kotor atau rusak 4.0 3,0 2,0 \ 1,0 

2.4. Melakukan pengujian kadar protein metode semi-mikro Kjeldahl

5156-P1-1516 Hak Cipta pada Kemdikbud PP-2167 2.4.1. Menimbang sampel uji , pereaksi padat katalis dan mengukur volume pereaksi larutanlarutan standard dan bahan penunjang lainnya sesuai metode dan SOP  Ukuran sampel uji, pereaksi dan katalis pereaksi diukur secara teliti, sesuai kebutuhan metode analisis dan bahan penunjang  Pereaksi standar dan katalisator diukur dengan jumlah berlebih dari kebutuhan metode uji  Pereaksi dan pereaksi standard an katalisator yang diukur kurang dari kebutuhan  Terdapat salah satu pereaksi dan pereaksi standaraa tidak diukurdigunakan 4.0 3,0 2,0 1,0 2.4.2. Mendestruksi sampel dengan asam sulfat pekat dan katalis menggunakan ruang asam atau menggunakan fume scrubber  Proses dilakukan di ruang asam atau dengan alat fume scruber, suhu pemanasan sesuai metode, hasil akhir sampel uji blanko berupa cairan bening berwarna kuning kehijaun,  Proses dilakukan di ruang asam atau dengan alat fume scruber, suhu proses lebih rendah, waktu lebih lama, hasil berupa cairan bening warna kuning kehijaun  Proses dilakukan di ruang asam atau dengan alat fume scruber, hasil cairan agak keruh, warna masih kuning kecoklatan  Proses dilakukan di ruang asam atau dengan alat fume scruber, hasil keruh atau masih ada warna hitam kecoklatan 4.0 3,0 2,0 1,0 5156-P1-1516 Hak Cipta pada Kemdikbud PP-2267 2.4.3. Mengecerkan sampel hasil destruksi  Volume pelarut ditambahkan secara bertahap, dan labu ukur sambil direndam dalam air untuk pendinginan, pengukuran volume akhir setelah larutan hasil pengenceran dingin suhu kamar, pengadukan dilakukan hingga homogen  Pelarut ditambahkan secara bertahap, hasil pengenceran panas, dibiarkan dingin, volume akhir diukur saat dingin dan dilakukan pengadukan hingga homogen  Pengukuran volume larutan masih suhu tinggi panas, pengadukan tidak sampai homogen  Penetapan volume akhir masih suhu tinggi, tidak dilakukan pengadukan dan terdapat larutan sampel yang tumpah tececer 4.0 3,0 2,0 1,0 5156-P1-1516 Hak Cipta pada Kemdikbud PP-2367 2.4.4. Mendistilasi sampel hasil pengenceran menggunakan unit distilasi manual otomatis  Rangkaian distilasi baik, penambahan basa tepat, ujung distilator terendam pereaksi penampung distilat, distilat akhir sudah tidak bersifat basa, isi labu sampel masih bersifat basa dan isi penampung distilat masih bersifat asam sesuai warna indicator atau dicek pH-nya, suhu dan waktu sesuai metode  Penggunaan suhu lebih rendah sehingga waktu lebih lama  Terdapat gas yang menguap saat penambahan Basa, diakhir proses isi labu sampel tidak bersifat basa atau distilat masih bersifat basa  Terdapat sampel tumpah, distilat masih bersifat basa dan terdapat gas yang tidak tertampung dalam penampung distilat 4.0 3,0 2,0 1,0 5156-P1-1516 Hak Cipta pada Kemdikbud PP-2467 2.4.5. Mentitrasi perlakuan blanko dan perlakuan sampel  Pengisian buret dengan pembilasan, pembacaan volume larutan standar, penggu-naan indicator, pengeluaran titran dari buret dan penetapan titik akhir titrasi benar dan tepat  Terdapat larutan tercecer pada saat pengisian buret  Terdapat satu atau dua hal berupa buret tidak dibilas, pembacaan volume tidak tepat, pengeluaran titran ada yang terecer, titik akhir  Terdapat beberapa kesalahan berupa buret tidak dibilas, pembacaan volume tidak tepat, pengeluaran titran ada yang terecer, titik akhir 4.0 3,0 2,0 1,0 2.4.6. Menangani limbah atau bahan bekas pengujian, sisa bahansampel sesuai SOP  Sisa sampel uji, dikemas dan dimasukkan dalam wadah khusus, pereaksi sisa dan bekas perlakuan pengujian dibuang ditampung dalam limbah asam basa beracun, bahanpereaksi yang tercecer tumpah diserap dilap dan dinetralkan  Pereaksi sisa dan bekas perlakuan pengujian ditampung dalam wadah limbah tidak terpisah-pisah tetapi telah dinetralkan lebih dulu  Mencampur semua limbah dalam wadah yang sama tanpa penetralan lebih dahulu sehingga terjadi reaksi tertentu yang potensi bahaya  Terdapat sisa atau pereaksi bekas perlakuan yang tidak ditangani 4.0 3,0 2,0 1,0 5156-P1-1516 Hak Cipta pada Kemdikbud PP-2567 2.4.7. Membersihkan dan menata me- nyimpan kembali alat bekas pakai sesuai SOP  Semua alat pada Unit destruksi, distilasi, penimbangan, dan titrasi dikondisikan bekas pakai dibersihkan, ditata lagi dan atu disimpan  Terdapat alat yang sudah bersih tetapi tidak ditata disimpan  Terdapat salah satu alat atau unit proses yang dibiarkan dalam kondisinya bekas pakai  Terdapat beberapa alat atau unit proses yang dibiarkan dalam kondisi bekas pakai 4.0 3,0 2,0 1,0 2.4.8 . Mengolah data hasil pengukuran dan menginterpretasi hasil pengujian      

2.5. Melakukan pengujian pemnetapan Kadar serat Kasar metode Gravimetri