5156-P1-PPsp-Pengawasan Mutu

(1)

UJIAN NASIONAL

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

UJIAN PRAKTIK KEJURUAN

RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Kompetensi Keahlian : Pengawasan Mutu

Kode : 5156

Alokasi Waktu : 18-24 jam

Bentuk Soal : Penugasan Perorangan

Nomor Peserta : Nama Peserta :

No Komponen/Subkomponen Penilaian Tidak KompetenPencapaian KompetensiKompeten

D C B A

1,0 2,0 3,0 4,0

1 2 3 4 5 6

I Persiapan Kerja

1.1. Mengunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai SOP K3 Laboratorium 1.2. Menyiapkan semua jenis dokumen

pengujian yang diperlukan: a. Daftar alat dan bahan

b. Prosedur Penyiapan sampel dan Prosedur Pengujian

c. Kartu alat/Blanko pencatatan data 1.3. Menyiapkan jenis dan jumlah alat utama dan pendukung yang

Paket

1


(2)

No Komponen/Subkomponen Penilaian Tidak KompetenPencapaian KompetensiKompeten

D C B A

1,0 2,0 3,0 4,0

1 2 3 4 5 6

1.4. Menyiapkan sampel uji

(meregistrasi, menghomogenisasi), pereaksi /eluen/ larutan standar (mencakup membuat larutan dan/ menstandarisasi larutan) yang diperlukan untuk analisis : a. Kadar Air

b. Kadar Abu

c. Kadar Lemak metode Hidrolisis / Weibull)

d. Kadar Protein metode semi-mikro Kjeldahl (N x 6,25)

e. Penetapan Kadar Serat Kasar f. Penetaan Kadar Karbohidrat

Skor Komponen :

No Komponen/Subkomponen Penilaian Tidak KompetenPencapaian Kompetensi Kompeten

D C B A

1,0 2,0 3,0 4,0

1 2 3 4 5 6

II Pelaksanaan Praktik (Proses Berdasarkan Metode Standar)

2.1. Melakukan Pengujian Kadar Air metode Oven

2.1.1. Menimbang sampel uji yang sudah disiapkan sesuai SOP

2.1.2. Mengeringkan sampel 2.1.3. menimbang sanpel hasil

pengeringan hingga diperoleh bobot konstan


(3)

No Komponen/Subkomponen Penilaian Tidak KompetenPencapaian KompetensiKompeten

D C B A

1,0 2,0 3,0 4,0

1 2 3 4 5 6

2.2. Melakukan Pengujian Kadar Abu Total Metode Gravimetri

2.2.1. Menimbang sampel uji yang sudah disiapkan sesuai SOP

2.2.2. Mengarangkan sampel 2.2.3. Mengabukan sampel hasil

pengarangan dengan Tanur / furnace

2.2.4. Menimbang sampel hasil pengabuan hingga diperoleh bobot konstan

Skor Komponen : 2.3. Melakukan pengujian kadar lemak

metode Hidrolisis/Weibull

2.3.1. Menimbang sampel uji yang sudah disiapkan sesuai SOP

2.3.2. Menimbang / mengukur dan menggunakan pereaksi/ larutan /larutan standar dan bahan penunjang lainnya sesuai dengan persyaratan analisis.

2.3.3. Menghidrolisis dan mentralkan hasil hidrolisis sampel

2.3.4. Mengeringkan sampel hasil hidrolisis

2.3.5. Mengekstraksi dengan pelarut menggunakan soxhlet apparatus dengan kecepatan maks 2 tetes per detik (suhu 60-80 oC)

2.3.6. Mengeringkan dan menimbang lemak hasil ekstraksi hingga bobot konstan


(4)

No Komponen/Subkomponen Penilaian Tidak KompetenPencapaian KompetensiKompeten

D C B A

1,0 2,0 3,0 4,0

1 2 3 4 5 6

2.4. Melakukan pengujian kadar protein metode semi-mikro Kjeldahl

2.4.1. Menimbang sampel uji yang sudah disiapkan sesuai SOP

2.4.2. Menimbang / mengukur dan menggunakan pereaksi/ larutan /larutan standar dan bahan penunjang lainnya sesuai dengan persyaratan analisis.

2.4.3. Mendestruksi sampel dengan menggunakan fume scrubber 2.4.4. Mengecerkan sampel hasil

destruksi

2.4.5. Mendistilasi sampel hasil pengenceran

2.4.6. Menitrasi untuk blanko dan sampel 2.4.7. Menangani limbah atau bekas

pengujian, sisa bahan/sampel sesuai SOP

2.4.8. Membersihkan dan menata/ me-nyimpan kembali alat bekas pakai

Skor Komponen : 2.5. Melakukan pengujian kadar Serat

Kasar metode gravimetric

2.5.1. Menimbang sampel uji yang sudah disiapkan sesuai SOP

2.5.2. Menimbang / mengukur dan menggunakan pereaksi/ larutan /larutan standar dan bahan penunjang lainnya sesuai dengan


(5)

No Komponen/Subkomponen Penilaian Tidak KompetenPencapaian KompetensiKompeten

D C B A

1,0 2,0 3,0 4,0

1 2 3 4 5 6

2.5.3. Menghidrolisis sampel dalam suasana asam dan dalam suasan basa dan mentralkan hasil hidrolisis sampel

2.5.6. Menyaring sampel hasil hidrolisis dengan corong Buchner dan tekanan vakum menggunakan kerta saring sambil dinetralisasi

2.5.7.Mengeringkan kertas saring dan ekstrak serat sampel dan

menimbang hingga bobot konstan 2.5.8 Limbah atau bekas-bekas

penguji-an/analisis ditangani sesuai dengan prosedur yang ada di tempat kerja. 2.5.9 Peralatan bekas pakai ditangani

(dibersihan dan dirapihkan) sesuai SOP di laboratorium

Skor Komponen :

Skor Komponen : III Hasil Kerja


(6)

No Komponen/Subkomponen Penilaian Tidak KompetenPencapaian KompetensiKompeten

D C B A

1,0 2,0 3,0 4,0

1 2 3 4 5 6

IV Sikap Kerja

4.1. Berhati-hati, tekun dan disiplin selama dokumen, peralatan, bahan dan pereaksi untuk pengujian

4.2. Disiplin, hati-hati, cermat dan tekun serta bertanggung jawab selama melaksanakan tahapan proses analisis sesuai metode atau SOP

4.3. Obyektif, jujur dan cermat selama merekam / mencatat dan mengolah data serta menyimpulkan

/menginterpretasi hasil analisis

Skor Komponen : V Waktu

5.1. Waktu untuk penyiapan praktik pengujian

5.2. Waktu untuk pelaksanaan praktik 5.3. Waktu untuk pengolahan data dan

penyusunan laporan hasil pengujian

Skor Komponen :

Keterangan :

Skor masing-masing komponen penilaian ditetapkan berdasarkan perolehan skor optimum dari sub komponen penilaian yang telah memenuhi syarat skor minimumnya kompeten.


(7)

NK Keterangan:

 Bobot diisi dengan prosentase setiap komponen. Besarnya prosentase dari setiap komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik program keahlian.

 NK = Nilai Komponen, perkalian dari bobot dengan skor komponen  NP = penjumlahan dari hasil perhitungan nilai komponen

 Jenis komponen penilaian (persiapan, proses, sikap kerja, hasil, dan waktu) disesuaikan dengan karakter program keahlian.

………, ………. 2016 Penilai 1/ Penilai 2 *)


(8)

PRAKTIK KEJURUAN

RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Kompetensi Keahlian : Pengawasan Mutu

Kode : 5156

Alokasi Waktu : 18-24 jam

Bentuk Soal : Penugasan Perorangan

No. Komponen/Subkomponen Penilaian Indikator Skor

1 2 3 4

I. Persiapan Kerja

1.1. Mengunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai SOP K3

Laboratorium

 Alat pelindung kepala, muka, telinga, tangan, badan, dan kaki dipakai dengan lengkap dan benar sebelum dan selama bekerja

 Alat pelindung kepala, muka, telinga, tangan, badan, dan kaki dipakai dengan benar sebelum dan selama bekerja, tetapi terdapat yang kurang lengkap  Terdapat salah satu alat

pelindung diri (kepala, muka, telinga, tangan, badan, dan kaki) yang dipakai pada saat bekerja tertentu saja

 Terdapat beberapa alat pelindung diri (kepala, muka, telinga, tangan, badan, dan kaki) tidak dipakai atau kondisinya rusak (tidak berfungsi)

4.0

3,0

2,0


(9)

1.2. Menyiapkan semua jenis dokumen pengujian yang diperlukan:

a. Daftar alat dan bahan

b. Prosedur Penyiapan sampel dan Prosedur Pengujian

c. Kartu alat/Blanko pencatatan data

 Semua jenis dokumen mutu disiapkan lengkap jenis dan jumlahnya

 Semua dokumen mutu disiapkan lengkap jenisnya, dan jumlahnya cukup sesuai kebutuhan

 Terdapat jenis dan jumlah dokumen mutu yang tidak ada atau tidak digunakan

 Terdapat sejumlah dokumen mutu tidak tersedia dan tidak digunakan

4.0 3,0 2,0 1,0

1.3. Menyiapkan jenis dan jumlah alat utama dan pendukung yang diperlukan untuk analisis.

 Disiapkan jenis terdiri dari alat utama terdiri penyiapan sampel, uji kimia, neraca analitik, unit pengeringan sampel, unit alat hidrolisis (refluks), unit soxhlet esktraktor, unit destruksi kjeldahl, unit distilasi, unit titrasi, unit kromatografi kerta, unit strerilisasi, unit alat kerja aseptic, alat untuk wadah media, alat penunjangnya dengan jumlah cukup dan kondisi berfungsi baik

 Semua alat utama lengkap dan kondisi baik, tetapi alat

penunjangnya tidak lengkap jumlahnya

 Terdapat alat utama yang tidak berfungsi baik/kondisinya tidak disiapkan baik (kotor)

 Terdapat alat utama yang tidak disiapkan(tidak ada) dan tidak berfungsi baik

4.0

3,0

2,0 1,0


(10)

1.4. Menyiapkan sampel uji

(meregistrasi,menghomogenisasi) ,pereaksi / larutan (membuat larutan / menstandarisasi larutan) yang diperlukan untuk uji penetapan kadar air, penetapan kadar abu, penetapan protein, penetapan lemak, penetapan kadar serat kasar dan penetapan karbohidrat bukan serat..

 Semua sampel uji diregistrasi pada dokumen mutu (log book) dan dibagi dua untuk uji dan arsip; sampel uji kimia

dihomogenkan dan diukur sesuai syarat metode uji;

 Larutan atau pereaksi dibuat dan diukur sesuai kebutuhan,

Pereaksi /larutan standar dibuat dan distandarisasi

 Bahan habis pakai disiapkan jumlah dan jenis yang cukup  Terdapat sampel uji arsip yang

tidak disiapkan dan bahan penunjang tidak lengkap, pereaksi disiapkan berlebih/sisa dibuang

 Terdapat salah satu sampel tidak dihomogenkan, tidak aseptis dan tidak higienis, pereaksi standar tidak distandarisasi

 Terdapat sejumlah tidak dihomogenkan, tidak higienis, tidak aspetis dan tidak disiapkan arsipnya, pereaksi standar tidak distandarisasi, kondisi perekasi rusak

4.0

3,0

2,0

1,0

2. Proses (Berdasarkan Metode Standar)


(11)

2.1.1. Menimbang sampel uji yang

sudah disiapkan sesuai SOP  Sampel uji homogen ditimbang dengan wadah cawan porselen/aluminium /petridiks yang diketahui bobot konstannya, jumlah sesuai metode dan

ketelitian 3 – 4 digit decimal, tanpa bahan tercecer

 Sampel uji homogen ditimbang dengan wadah cawan perselen / aluminium/ petridisk yang diketahui bobot konstannya dengan ketelitian 3 digit decimal tetapi terdapat bahan tercecer di neracan dan dibersihkan

 Sampel ditimbang dengan wadah cawan porselen /aluminium/petri yang bobotnya diketahui tetapi belum konstan dan terdapat ceceran bahan yang dibiarkan pada alat

 Sampel tidak homogeny, ditimbang dengan cawan bukan proselen / aluminum /petridan wadah kotor, dan terdapat ceceran bahan

4.0

3,0

2,0


(12)

2.1.2. Mengeringkan sampel Oven diset pada suhu 105 oC

atau suhu 130oC , sampel

dikeringkan selama 3-4 jam atau selama 1 jam, didinginkan dalam desikator, dikeringkan kembali dengan kondisi suhu 105 oC atau

suhu 130oC selama 30 – 60

menit

 Oven diset pada suhu 105 oC

atau suhu 130oC , sampel

dikeringkan selama 3-4 jam atau selama 1 jam, didinginkan dalam desikator, dikeringkan kembali suhu 105 oC atau suhu 130oC,

posisi sampel dalam

 Oven diset pada suhu 105 oC

atau suhu 130oC , sampel

dikeringkan selama 3-4 jam atau selama 1 jam, didinginkan dalam desikator, tidak dikeringkan kembali suhu 105 oC atau suhu

130oC, posisi sampel dalam

berubah

 Oven diset pada suhu 105 oC

atau suhu 130oC yang tidak

konstan/berubah-ubah, sampel dikeringkan selama 3-4 jam atau selama 1 jam, didinginkan dalam desikator, dikeringkan kembali suhu 105 oC atau suhu 130oC,

posisi sampel dalam wadah berubah , tercecer

4.0

3,0

2,0


(13)

2.1.3. menimbang sanpel hasil pengeringan hingga diperoleh bobot konstan

 Oven diset pada suhu 105 oC

atau suhu 130oC , sampel

dikeringkan selama 3-4 jam atau selama 1 jam, didinginkan dalam desikator dan timbang dengan neraca analtik dengan 3-4 digit decimal, dikeringkan kembali dan ditimbang kembali hingga bobot konstan(beda antar- penimbangan 0,5 – 1 mg)  Oven diset pada suhu 105 oC

atau suhu 130oC , sampel

dikeringkan selama 3-4 jam atau selama 1 jam, didinginkan dalam desikator dan timbang dengan neraca analtik dengan 3 digit decimal, dikeringkan kembali dan ditimbang kembali hingga bobot konstan (beda antar- penimbangan 1 mg)

 Oven diset pada suhu 105 oC

atau suhu 130oC , sampel

dikeringkan selama 3-4 jam atau selama 1 jam, didinginkan dalam desikator dan timbang dengan neraca analtik dengan 3-4 digit decimal, dikeringkan kembali dan ditimbang kembali hingga bobot belum konstan(beda antar- penimbangan > 2 mg)

 Oven diset pada suhu 105 oC

atau suhu 130oC , sampel

dikeringkan selama 3-4 jam atau selama 1 jam, didinginkan dalam desikator dan timbang dengan neraca analtik dengan 3-4 digit decimal, dikeringkan kembali dan ditimbang kembali hingga

4.0

3,0

2,0


(14)

2.2.Melakukan Pengujian Kadar Abu Total metode gravimetric 2.2.1. Menimbang sampel uji yang

sudah disiapkan sesuai SOP  Sampel uji homogen ditimbang dengan wadah cawan porselen/pltina yang diketahui bobot konstannya, jumlah sesuai metode dan ketelitian 3 – 4 digit decimal, tanpa bahan tercecer  Sampel uji homogen ditimbang

dengan wadah cawan perselen / platina yang diketahui bobot konstannya dengan ketelitian 3 digit decimal tetapi terdapat bahan tercecer di neracan dan dibersihkan

 Sampel ditimbang dengan wadah cawan porselen /platina yang bobotnya diketahui tetapi belum konstan dan terdapat ceceran bahan yang dibiarkan pada alat  Sampel tidak homogeny,

ditimbang dengan cawan bukan proselen / platina dan wadah kotor, dan terdapat ceceran bahan

4.0

3,0

2,0


(15)

2.2.2. Mengarangkan sampel Sampel dalam cawan proselen / platina, diarangkan di ruang asam dengan pemanas listrik / Bunsen dengan penambahan etanol, sampel menjadi arang dan pembakaran sampai tidak berasap lagi

 Sampel dalam cawan proselen / platina, diarangkan di ruang asam dengan pemanas listrik / Bunsen dengan penambahan etanol, sampel menjadi arang dan pembakaran masih bertasap  Sampel dalam cawan proselen /

platina, diarangkan di ruang asam / di luar ruangan dengan pemanas listrik / Bunsen dengan, sampel belum jadi arang dan

pembakaran masih berasap  Sampel dalam cawan proselen /

platina, diarangkan di ruang asam dengan pemanas listrik / Bunsen sampel belum menjadi arang dan pembakaran berasap serta terdapat sampel tercecer

4.0

3,0

2,0


(16)

2.2.3. Mengabukan sampel hasil pengarangan dengan Tanur / furnace

 Suhu tanur 550 + 25 oC , sampel

diproses hingga menjadi abu sempurna selama 3-6 jam, didinginkan dalam desikator dan ditambahkan beberapa tetes akuades; pengabuan dilanjutkan hingga sampel berubah total menjadi abu selama 30 – 60 menit.

 Suhu tanur 550 + 25 oC , sampel

diproses hingga menjadi abu sempurna selama 3-6 jam, didinginkan dalam desikator dan tidak ditambahkan beberapa tetes akuades; pengabuan dilanjutkan hingga sampel berubah total menjadi abu selama 30 menit.  Suhu tanur 550 + 25 oC , sampel

diproses hingga menjadi abu sempurna selama 3 jam, didinginkan dalam desikator  Suhu tanur kurang atau lebih

tinggi dari 550 + 25 oC , sampel

diproses kurang dari 3 jam atau lebih dari 6 jam, didinginkan dalam desikator

4.0

3,0

2,0


(17)

2.2.4. Menimbang sampel hasil pengabuan hingga diperoleh bobot konstan

 Cawan proselen/platina dan abu hasil pengabuan tahap I,

ditimbang dengan neraca analitis dengan 3-4 digit decimal, dan penimbangan diulang hasil pengabuan II hingga bobot konstan (selisih antar-penimbangan 0,5-1 mg)

 Cawan proselen/platina dan abu hasil pengabuan tahap I,

ditimbang dengan neraca analitis dengan 3-4 digit decimal, dan penimbangan diulang hasil pengabuan II hingga bobot konstan (selisih antar-penimbangan -1 mg)

 Cawan proselen/platina dan abu hasil pengabuan tahap I,

ditimbang dengan neraca analitis dengan 3 digit decimal, dan penimbangan diulang hasil pengabuan II bobot belum konstan (selisih antar-penimbangan >5 mg)

 Cawan proselen/platina dan abu hasil pengabuan tahap I,

ditimbang dengan neraca analitis dengan 3 digit decimal, dan penimbangan tidak diulang

4.0

3,0

2,0

1,0

  


(18)

2.3.1. Menimbang sampel uji yang

sudah disiapkan sesuai SOP  Sampel uji homogen ditimbang dengan wadah yang bersih, jumlah sesuai metode dan ketelitian 3 – 4 digit decimal, tanpa bahan tercecer

 Sampel uji homogen ditimbang dengan wadah bersih dengan ketelitian 3 digit decimal gtetapi terdapat bahan tercecer di alat dan dibersihkan

 Sampel ditimbang dengan wadah yang tidak bersih atau terdapat ceceran bahan yang dibiarkan pada alat

 Sampel tidak homogeny,

ditimbang dengan wadah kotor, dan terdapat ceceran bahan

4.0

3,0

2,0

1,0 2.3.2. Menimbang / mengukur dan

menggunakan pereaksi/ larutan /larutan standar dan bahan penunjang lainnya sesuai dengan persyaratan analisis.

 Pereaksi diukur secara teliti, sesuai kebutuhan metode analisis dan bahan penunjang

 Pereaksi standar diukur dengan jumlah berlebih dari kebutuhan metode uji

 Pereaksi dan pereaksi standard an katalisator yang diukur kurang dari kebutuhan atau salah dalam pengukuran

 Terdapat salah satu pereaksi dan pereaksi standaraa tidak

diukur/digunakan

4.0 3,0 2,0


(19)

2.3.3. Menghidrolisis dan mentralkan

hasil hidrolisis sampel  Unit refluk berfungsi baik dan diruang asam, pereaksi asam ditambahkan dan proses

pemanasan sesuai metode serta hasil hidrolisis dinetralkan dan dicek pH-nya, hasil kertas saring utuh dan endapan sampel netral  Unit refluk berfungsi baik dan di

ruang asam pereaksi asam ditambahkan dan proses

pemanasan sesuai metode serta hasil hidrolisis dinetralkan dan dicek pH-nya

 Terdapat kelebihan waktu proses pemanasan, penetralan tidak dicek pH-nya

 Waktu proses kurang, atau kelebihan hingga kertas saring rusak dan tidak netral hasilnya

4.0

3,0

2,0

1,0 2.3.4. Mengeringkan sampel hasil

hidrolisis  Kertas saring dan sampel hasil hidrolisis dikeringkan pada suhu dan waktu yang sesuai metode, serta hasilnya kering

 Kertas saring dan sampel hasil hidrolisis dikeringkan pada suhu dan waktu yang sesuai metode, serta hasilnya kering

 Kertas saring dan sampel hasil hidrolisis dikeringkan pada suhu dan waktu yang tidak sesuai metode, serta hasilnya kurang kering

 Kertas saring dan sampel hasil hidrolisis hasil pengeringan rusak dan tidak kering kering

4.0

3,0

2,0


(20)

2.3.5. Mengekstraksi dengan pelarut menggunakan soxhlet apparatus dengan kecepatan maks 2 tetes per detik (suhu 60-80 oC)

 Seting apparatus tepat, jumlah pelarut cukup, ukuran bungkusan sampel (timbel) sesuai dengan kapasitas labu ekstrak, waktu ekstrak dan jumlah pembilasan cukup, hasil pembilasan bening  Seting apparatus tepat, jumlah

pelarut cukup, ukuran bungkusan sampel (timbel) sesuai dengan

kapasitas labu ekstrak,

pembilasan agak cepat, waktu cukup, hasil pembilasan bening  Terdapat kecepatan pembilasan

terlalu cepat, pendingin tidak berfungsi baik, hasil pembilasan kurang bening

 Suhu terlalu tinggi, pembilasan cepat, hasil pembilasan masih kuning, atau tejadi penguapan pelarut/ pendingin tidak berfungsi

4.0

3,0

2,0

1,0

2.3.6. Mengeringkan dan menimbang labu lemak dan lemak hasil ekstraksi hingga bobot konstan

 Suhu dan waktu pengeringan labu lemak dan lemak sesuai metode, hasil penimbangan sampai bobot konstan

 Suhu pengeringan memerlukan waktu lebih lama, hasil penimbangan sampai konstan  Suhu dan waktu pengeringan

tidak sesuai, penimbangan belum bobot konstan

 Pengeringan tidak sempurna dan bobot penimbangan belum konstan atau terjadi kontamoinasi pada labu lemak selama proses pengeringan

4.0

3,0 2,0 1,0


(21)

2.4. 7. Limbah, sisa bahan, sisa pereaksi, bekas-bekas pengujian /analisis dan peralatan bekas pakai

ditangani/ dibersihkan sesuai dengan prosedur yang ada di tempat kerja.

 Sisa sampel uji, dikemas dan dimasukkan dalam wadah khusus, pereaksi sisa dan bekas perlakuan pengujian dibuang / ditampung dalam limbah asam/ basa/ beracun, bahan/pereaksi yang tercecer / tumpah diserap/ dilap dan dinetralkan, peralatan bekas pakai dicuci/dibersihkan dan ditata/disimpan kembali  Pereaksi sisa dan bekas

perlakuan pengujian ditampung dalam wadah limbah tidak terpisah-pisah tetapi telah dinetralkan lebih dulu, alat bekas apakai dicuci, dibersihkan tetapi tidak/belum ditata / disimpan kembali

 Mencampur semua limbah dalam wadah yang sama tanpa penetralan lebih dahulu sehingga terjadi reaksi tertentu yang potensi bahaya, alat bekas pakai ada yang dalam kondisi kotor  Terdapat sisa atau pereaksi bekas

perlakuan yang tidak ditangani dan peralatan bekas pakai dalam kondisi kotor atau rusak

4.0

3,0

2,0 \

1,0


(22)

2.4.1. Menimbang sampel uji , pereaksi padat (katalis) dan mengukur volume pereaksi/ larutan/larutan standard dan bahan penunjang lainnya sesuai metode dan SOP

 Ukuran sampel uji, pereaksi dan katalis pereaksi diukur secara teliti, sesuai kebutuhan metode analisis dan bahan penunjang  Pereaksi standar dan katalisator

diukur dengan jumlah berlebih dari kebutuhan metode uji  Pereaksi dan pereaksi standard

an katalisator yang diukur kurang dari kebutuhan

 Terdapat salah satu pereaksi dan pereaksi standaraa tidak

diukur/digunakan

4.0

3,0 2,0 1,0

2.4.2. Mendestruksi sampel dengan asam sulfat pekat dan katalis menggunakan ruang asam atau menggunakan fume scrubber

 Proses dilakukan di ruang asam atau dengan alat fumescruber, suhu pemanasan sesuai metode, hasil akhir sampel uji / blanko berupa cairan bening berwarna kuning kehijaun,

 Proses dilakukan di ruang asam atau dengan alat fumescruber, suhu proses lebih rendah, waktu lebih lama, hasil berupa cairan bening warna kuning kehijaun  Proses dilakukan di ruang asam

atau dengan alat fumescruber, hasil cairan agak keruh, warna masih kuning kecoklatan

 Proses dilakukan di ruang asam atau dengan alat fumescruber, hasil keruh atau masih ada warna hitam kecoklatan

4.0

3,0

2,0


(23)

2.4.3. Mengecerkan sampel hasil

destruksi  Volume pelarut ditambahkan secara bertahap, dan labu ukur sambil direndam dalam air untuk pendinginan, pengukuran

volume akhir setelah larutan hasil pengenceran dingin (suhu kamar), pengadukan dilakukan hingga homogen

 Pelarut ditambahkan secara bertahap, hasil pengenceran panas, dibiarkan dingin, volume akhir diukur saat dingin dan dilakukan pengadukan hingga homogen

 Pengukuran volume larutan masih suhu tinggi (panas), pengadukan tidak sampai homogen

 Penetapan volume akhir masih suhu tinggi, tidak dilakukan pengadukan dan terdapat larutan sampel yang tumpah/ tececer

4.0

3,0

2,0


(24)

2.4.4. Mendistilasi sampel hasil pengenceran menggunakan unit distilasi manual /otomatis

 Rangkaian distilasi baik, penambahan basa tepat, ujung distilator terendam pereaksi penampung distilat, distilat akhir sudah tidak bersifat basa, isi labu sampel masih bersifat basa dan isi penampung distilat masih bersifat asam sesuai warna indicator atau dicek pH-nya, suhu dan waktu sesuai metode

 Penggunaan suhu lebih rendah sehingga waktu lebih lama  Terdapat gas yang menguap saat

penambahan Basa, diakhir proses isi labu sampel tidak bersifat basa atau distilat masih bersifat basa

 Terdapat sampel tumpah, distilat masih bersifat basa dan terdapat gas yang tidak tertampung dalam penampung distilat

4.0

3,0 2,0


(25)

2.4.5. Mentitrasi perlakuan blanko

dan perlakuan sampel  Pengisian buret dengan pembilasan, pembacaan volume larutan standar, penggu-naan indicator, pengeluaran titran dari buret dan penetapan titik akhir titrasi benar dan tepat

 Terdapat larutan tercecer pada saat pengisian buret

 Terdapat satu atau dua hal berupa buret tidak dibilas, pembacaan volume tidak tepat, pengeluaran titran ada yang terecer, titik akhir  Terdapat beberapa kesalahan

berupa buret tidak dibilas, pembacaan volume tidak tepat, pengeluaran titran ada yang terecer, titik akhir

4.0

3,0 2,0

1,0

2.4.6. Menangani limbah atau bahan bekas pengujian, sisa

bahan/sampel sesuai SOP

 Sisa sampel uji, dikemas dan dimasukkan dalam wadah khusus, pereaksi sisa dan bekas perlakuan pengujian dibuang / ditampung dalam limbah asam/ basa/ beracun, bahan/pereaksi yang tercecer / tumpah diserap/ dilap dan dinetralkan

 Pereaksi sisa dan bekas perlakuan pengujian ditampung dalam wadah limbah tidak terpisah-pisah tetapi telah dinetralkan lebih dulu

 Mencampur semua limbah dalam

4.0

3,0


(26)

2.4.7. Membersihkan dan menata/ me-nyimpan kembali alat bekas pakai sesuai SOP

 Semua alat pada Unit destruksi, distilasi, penimbangan, dan titrasi dikondisikan bekas pakai dibersihkan, ditata lagi dan atu disimpan

 Terdapat alat yang sudah bersih tetapi tidak ditata /disimpan  Terdapat salah satu alat atau unit

proses yang dibiarkan dalam kondisinya bekas pakai

 Terdapat beberapa alat atau unit proses yang dibiarkan dalam kondisi bekas pakai

4.0

3,0 2,0

1,0

2.4.8 . Mengolah data hasil pengukuran dan

menginterpretasi hasil pengujian      

2.5. Melakukan pengujian pemnetapan Kadar serat Kasar metode Gravimetri

2.5.1. Menimbang sampel uji yang

sudah disiapkan sesuai SOP  Sampel uji homogen ditimbang dengan wadah yang bersih, jumlah sesuai metode dan ketelitian 3 – 4 digit decimal, tanpa bahan tercecer

 Sampel uji homogen ditimbang dengan wadah bersih dengan ketelitian 3 digit decimal gtetapi terdapat bahan tercecer di alat

4.0


(27)

2.5.2. Menimbang / mengukur dan menggunakan pereaksi/ larutan /larutan standar dan bahan penunjang lainnya sesuai dengan persyaratan analisis.

 Pereaksi diukur secara teliti, sesuai kebutuhan metode analisis dan bahan penunjang

 Pereaksi standar diukur dengan jumlah berlebih dari kebutuhan metode uji

 Pereaksi dan pereaksi standard an katalisator yang diukur kurang dari kebutuhan atau salah dalam pengukuran

 Terdapat salah satu pereaksi dan pereaksi standaraa tidak

diukur/digunakan

4.0 3,0

2,0 1,0

2.5.3. Menghidrolisis sampel dalam suasana asam dan dalam suasana basa

 Unit refluk berfungsi baik asam, pereaksi asam ditambahkan dan proses pemanasan sesuai metode serta hasil hidrolisis dinetralkan dengan nemabahkan larutan basa berlebih sehingga suasana

menjadi basa dan hidrolisis suasana basa laksanakan; hasilnya dinetralkan dan dicek pH-nya, hasil kertas saring utuh dan endapan sampel netral  Unit refluk berfungsi baik dan di

ruang asam pereaksi asam ditambahkan dan proses

pemanasan sesuai metode serta hasil hidrolisis dinetralkan dan dicek pH-nya

 Terdapat kelebihan waktu proses pemanasan, penetralan tidak dicek pH-nya

 Waktu proses kurang, atau kelebihan hingga kertas saring

4.0

3,0

2,0 1,0


(28)

2.5.4. Menyaring dan menetralkan sampel hasil hidrolisis dalam kondisi penyaringan vakum

 Unit penyaringan vakum diset, kertas saring yang diketahui bobotnya digunakan untuk menyaring ekstrak serat hasil hidrolisis dengan proses netralisasi menggunakan air panas dan alcohol hingga filrat bersifat netral, proses dilakukan secepatnya karena kondisi penyaringan vakum

 Unit penyaringan vakum diset, kertas saring yang diketahui bobotnya digunakan untuk menyaring ekstrak serat hasil hidrolisis dengan proses netralisasi menggunakan air panas dan alcohol hingga filrat bersifat netral, proses agak lambat, karena kondisi penyaringan kurang vakum  Unit penyaringan vakum diset,

kertas saring yang diketahui bobotnya digunakan untuk menyaring ekstrak serat hasil hidrolisis dengan tidak sampai netral dan kondisi kurang vakum, terjadi ekstrak yang tercecer  Unit penyaringan vakum diset,

kertas saring yang tidak diketahui bobotnya digunakan untuk menyaring ekstrak serat hasil hidrolisis dengan proses netralisasi menggunakan air panas dan alcohol tetapi filrat belum bersifat netral, proses agak lambat, karena kondisi

penyaringan tidak vakum

4.0

3,0

2,0


(29)

2.5. 6. Limbah, sisa bahan, sisa pereaksi, bekas-bekas pengujian /analisis dan peralatan bekas pakai

ditangani/ dibersihkan sesuai dengan prosedur yang ada di tempat kerja.

 Sisa sampel uji, dikemas dan dimasukkan dalam wadah khusus, pereaksi sisa dan bekas perlakuan pengujian dibuang / ditampung dalam limbah asam/ basa/ beracun, bahan/pereaksi yang tercecer / tumpah diserap/ dilap dan dinetralkan, peralatan bekas pakai dicuci/dibersihkan dan ditata/disimpan kembali  Pereaksi sisa dan bekas

perlakuan pengujian ditampung dalam wadah limbah tidak terpisah-pisah tetapi telah dinetralkan lebih dulu, alat bekas apakai dicuci, dibersihkan tetapi tidak/belum ditata / disimpan kembali

 Mencampur semua limbah dalam wadah yang sama tanpa penetralan lebih dahulu sehingga terjadi reaksi tertentu yang potensi bahaya, alat bekas pakai ada yang dalam kondisi kotor  Terdapat sisa atau pereaksi bekas

perlakuan yang tidak ditangani dan peralatan bekas pakai dalam kondisi kotor atau rusak

4.0

3,0

2,0

1,0

2.5.7 Mengolah data hasil pengukuran dan

menginterpretasi hasil pengujian


(30)

3.1. Mencatat data, pengamatan, pengukuran dari semua jenis analisis / uji pada dokumen laboratorium (Catatan analisis, format hasil analisis dan logbook)

 Data yang dicatat lengkap, benar tanpa kesalahan pada semu dokumen mutu

 Data dicatat lengkap, benar tetapi ada kesalahan yang sudah dikoreksi pada semua dokumen mutu

 Data dicatat kurang lengkap, benar tetapi ada kesalahan yang sudah dikoreksi pada semua dokumen mutu

 Data dicatat kurang lengkap, terdapat kesalahan penulisan yang belum /tidak dikoreksi pada beberapa dokumen mutu 

4.0 3,0

2,0

1,0

3.2. Mengolah data hasil analisis dan menyimpulkan / menginterpretasi hasil pengujian :

 Hasil analisis dihitung nilai ketelitian/konsistensinya dengan penghitungan % RSD atau % selang sesuai standar atau berkisar antara 2-3 % RSD atau 5 % rentang nilai dari dua

perlakuan sampel uji, penulisan data benar, lengkap, pembulatan dan jumlah 2 digit decimal angka pentingnya.

 Hasil analisis dihitung nilai ketelitian/konsistensinya dengan penghitungan % RSD atau % selang sesuai standar atau berkisar antara 2-3 % RSD atau 5 % rentang nilai dari dua

perlakuan sampel duplo,

 Hasil analisis tidak dihitung nilai ketelitian / konsistensinya dengan penghitungan % RSD dan % selang tetpai hanya % rerata

4.0

3,0


(31)

3.3. Melaporkan hasil pengujian secara tertulis dibuat sesuai dengan format dan berisi substansi yang penting

 Laporan berisi data pokok, substansi utama, secara lengkap dengan format standard

 Laporan berisi data pokok, substansi utama, secara lengkap dengan format berbeda dengan standard

 Laporan berisi data pokok, substansi utama yang salah, tidak lengkap dengan format standard

 Laporan tidak berisi data pokok, substansi utama.

4.0 3,0

2,0

1,0 

IV. Waktu

4.1. Waktu penyelesaian praktik  Peserta uji menyelesaikan semua tugas praktek sesuai prosedur dan memenuhi batas waktu yang telah ditentukan

4,0

 Peserta uji menyelesaikan semua tugas praktek sesuai prosedur melebihi waktu (0-30 menit)

3,0

 Peserta uji menyelesaikan semua tugas praktek sesuai prosedur melebihi batas waktu yang ditentukan (30-60 menit)

2,0

 Peserta uji tidak mampu menyelesaikan semua tugas praktek sesuai prosedur dan melampaui batas waktu yang telah ditentukan >60 menit.


(32)

UJIAN PRAKTIK KEJURUAN

RUBRIK PENILAIAN SIKAP

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Kompetensi Keahlian : Pengawasan Mutu

Kode : 5156

Alokasi Waktu : 18-24 jam

Bentuk Soal : Penugasan Perorangan

Nomor Peserta : Nama Peserta :

No Komponen/Subkomponen Penilaian Tidak KompetenPencapaian KompetensiKompeten

D C B A

1,0 2,0 3,0 4,0

1 2 3 4 5 6

I Persiapan Kerja

1.1. Hati-hati, cermat dan disiplin dalam mengunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai SOP K3 Laboratorium 1.2. Cermat, hagi-hati, disiplin, obyektif

dan bertanggung jawab dalam menyiapkan semua jenis dokumen pengujian yang diperlukan:

a. Daftar alat dan bahan

b. Prosedur Penyiapan sampel dan Prosedur Pengujian

c. Kartu alat/Blanko pencatatan data 1.3. Hati-hati, teliti, cermat, disiplin dan percaya diri dan bertanggung jawab dalam menyiapkan jenis dan jumlah alat utama dan pendukung yang diperlukan untuk analisis.


(33)

No Komponen/Subkomponen Penilaian Tidak KompetenPencapaian KompetensiKompeten

D C B A

1,0 2,0 3,0 4,0

1 2 3 4 5 6

1.4. Hati-hati, cermat, teliti, disiplin, dan percaya diri dan bertanggungjawab dalam menyiapkan sampel uji (meregistrasi, menghomogenisasi), pereaksi /eluen/ larutan standar (mencakup membuat larutan dan/ menstandarisasi larutan) yang diperlukan untuk analisis : a. Kadar Air

b. Kadar Abu

c. Kadar Lemak metode Hidrolisis / Weibull)

c. Kadar Protein metode semi-mikro Kjeldahl (N x 6,25)

d. Penetapan Kadar Serat Kasar e. Penetaan Kadar Karbohidrat

Skor Komponen :

No Komponen/Subkomponen Penilaian Tidak KompetenPencapaian KompetensiKompeten

D C B A

1.0 2,0 3,0 4,0

1 2 3 4 5 6

II Pelaksanaan Praktik (Proses Berdasarkan Metode Standar) 2.1. Melakukan Pengujian Kadar Air metode Oven

2.1.1. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat menimbang sampel uji yang sudah disiapkan sesuai SOP 2.1.2. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin

pada saat Mengeringkan sampel 2.1.3. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin


(34)

No Komponen/Subkomponen Penilaian Tidak KompetenPencapaian KompetensiKompeten

D C B A

1.0 2,0 3,0 4,0

1 2 3 4 5 6

2.2. Melakukan Pengujian Kadar Abu Total Metode Gravimetri

2.2.1. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat menimbang sampel uji yang sudah disiapkan sesuai SOP 2.2.2. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin

pada saat mengarangkan sampel 2.2.3. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin

pada saat mengabukan sampel hasil pengarangan dengan Tanur / furnace 2.2.4. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin

pada saat menimbang sampel hasil pengabuan hingga diperoleh bobot konstan

2.2.5 Hati-hati, cermat, obyektif dan tanggungjawab mencatat, mengolah data hasil pengukuran dan menginterpretasi hasil pengujian

Skor Komponen :

2.3. Melakukan pengujian kadar lemak metode Hidrolisis/Weibull

2.3.1. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat menimbang sampel uji yang sudah disiapkan sesuai SOP 2.3.2. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin

pada saat menimbang / mengukur dan menggunakan pereaksi/ larutan /larutan standar dan bahan


(35)

No Komponen/Subkomponen Penilaian Tidak KompetenPencapaian KompetensiKompeten

D C B A

1.0 2,0 3,0 4,0

1 2 3 4 5 6

2.3.5. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat mengekstraksi dengan pelarut menggunakan soxhlet apparatus dengan kecepatan maks 2 tetes per detik (suhu 60-80 oC)

2.3.6. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat mengeringkan dan menimbang lemak hasil ekstraksi hingga bobot konstan

2.3.7 Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat Limbah atau bekas-bekas penguji-an/analisis ditangani sesuai dengan prosedur yang ada di tempat kerja.

2.3.8 Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat Peralatan bekas pakai ditangani (dibersihan dan dirapihkan) sesuai SOP

2.3.9 Hati-hati, cermat, obyektif dan tanggungjawab mencatat, mengolah data hasil pengukuran dan menginterpretasi hasil pengujian

Skor Komponen :

2.4. Melakukan pengujian kadar protein metode semi-mikro Kjeldahl

2.4.1. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat menimbang sampel uji yang sudah disiapkan sesuai SOP 2.4.2. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin

pada saat menimbang / mengukur dan menggunakan pereaksi/ larutan /larutan standar dan bahan


(36)

No Komponen/Subkomponen Penilaian Tidak KompetenPencapaian KompetensiKompeten

D C B A

1.0 2,0 3,0 4,0

1 2 3 4 5 6

2.4.4. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat mengecerkan sampel hasil destruksi

2.4.5. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat mendistilasi sampel hasil pengenceran

2.4.6. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat menitrasi untuk blanko dan sampel

2.4.7. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat menangani limbah atau bekas pengujian, sisa bahan/sampel sesuai SOP

2.4.8. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat membersihkan dan menata/ me-nyimpan kembali alat bekas pakai

Skor Komponen :

2.5. Melakukan pengujian kadar Serat Kasar metode gravimetri

2.5.1. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat Menimbang sampel uji yang sudah disiapkan sesuai SOP 2.5.2. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin

pada saat Menimbang / mengukur dan menggunakan pereaksi/ larutan /larutan standar dan bahan

penunjang lainnya sesuai dengan persyaratan analisis.

2.5.3. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat Mengekstraksi lemak dalam sampel dengan pelarut menggunakan corong pemisah


(37)

No Komponen/Subkomponen Penilaian Tidak KompetenPencapaian KompetensiKompeten

D C B A

1.0 2,0 3,0 4,0

1 2 3 4 5 6

2.5.6. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat Menyaring sampel hasil hidrolisis dengan corong Buchner dan tekanan vakum menggunakan kerta saring sambil dinetralisasi 2.5.7. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin

pada saat Mengeringkan kertas saring dan ekstrak serat sampel dan menimbang hingga bobot konstan 2.5.8 Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin

pada saat Limbah atau bekas-bekas penguji-an/analisis ditangani sesuai dengan prosedur yang ada di tempat kerja.

2.5.9 Hati-hati, teliti, cermat, disiplin dan tanggung jawab pada saat Peralatan bekas pakai ditangani (dibersihan dan dirapihkan) sesuai SOP di laboratorium

2.5.10 Hati-hati, cermat, obyektif dan tanggungjawab mencatat, mengolah data hasil pengukuran dan menginterpretasi hasil pengujian

Skor Komponen :

Skor Komponen : III Hasil Kerja

3.1. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat Hasil pengujian dicatat


(38)

Keterangan :

Skor masing-masing komponen penilaian ditetapkan berdasarkan perolehan skor optimum dari sub komponen penilaian yang telah memenuhi syarat skor minimumnya kompeten.

Perhitungan nilai praktik (NP) :

Prosentase Bobot Komponen Penilaian

Nilai Praktik (NP) Persiapan Proses Sikap

Kerja Hasil Waktu ∑ NK

1 2 3 4 5 6

Bobot (%) 20 50 15 10 5

Skor Komponen NK

Keterangan:

 Bobot diisi dengan prosentase setiap komponen. Besarnya prosentase dari setiap komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik program keahlian.

 NK = Nilai Komponen, perkalian dari bobot dengan skor komponen  NP = penjumlahan dari hasil perhitungan nilai komponen

 Jenis komponen penilaian (persiapan, proses, sikap kerja, hasil, dan waktu) disesuaikan dengan karakter program keahlian.

………, ………. 2016 Penilai 1/ Penilai 2 *)

*) Coret yang tidak perlu


(39)

No. Komponen/Subkomponen Penilaian Indikator Skor

1 2 3 4

I. Persiapan Kerja

1.1. Hati-hati, cermat dan disiplin dalam mengunakan Alat

Pelindung Diri (APD) sesuai SOP K3 Laboratorium

1.2.Cermat, hagi-hati, disiplin, obyektif dan bertanggung jawab dalam menyiapkan semua jenis dokumen pengujian yang diperlukan:

a. Daftar alat dan bahan b. Prosedur Penyiapan sampel

dan Prosedur Pengujian c. Kartu alat/Blanko pencatatan

data

1.3. Hati-hati, teliti, cermat, disiplin dan percaya diri dan bertanggung jawab dalam menyiapkan jenis dan jumlah alat utama dan pendukung yang diperlukan untuk analisis.

1.4. Hati-hati, cermat, teliti, disiplin, dan percaya diri dan

bertanggungjawab dalam menyiapkan sampel uji (meregistrasi,

menghomogenisasi),

pereaksi /eluen/ larutan standar (mencakup membuat larutan dan/ menstandarisasi larutan) yang diperlukan untuk analisis : a. Kadar Air

b. Kadar Abu


(40)

No. Komponen/Subkomponen Penilaian Indikator Skor

1 2 3 4

2.1.1. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat menimbang sampel uji yang sudah disiapkan sesuai SOP

 Sangat baik Sampel uji homogen ditimbang dengan wadah cawan porselen/aluminium /petridiks yang diketahui bobot konstannya, jumlah sesuai metode dan

ketelitian 3 – 4 digit decimal, tanpa bahan tercecer

 Baik Sampel uji homogen ditimbang dengan wadah cawan porselen/aluminium /petridiks yang diketahui bobot konstannya, jumlah sesuai metode dan

ketelitian 3 – 4 digit decimal, tanpa bahan tercecer

 Cukup Baik Sampel uji homogen ditimbang dengan wadah cawan porselen/aluminium /petridiks yang diketahui bobot konstannya, jumlah sesuai metode dan

ketelitian 3 – 4 digit decimal, tanpa bahan tercecer

 Kurang Baik Sampel uji homogen ditimbang dengan wadah cawan

porselen/aluminium /petridiks yang diketahui bobot konstannya, jumlah sesuai metode dan

ketelitian 3 – 4 digit decimal, tanpa bahan tercecer

4.0

3,0

2,0


(41)

No. Komponen/Subkomponen Penilaian Indikator Skor

1 2 3 4

2.1.2. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat Mengeringkan sampel

 Sangat Baik Oven diset pada suhu 105 oC atau suhu 130oC ,

sampel dikeringkan selama 3-4 jam atau selama 1 jam,

didinginkan dalam desikator, dikeringkan kembali dengan kondisi suhu 105 oC atau suhu

130oC selama 30 – 60 menit

 Baik Oven diset pada suhu 105

oC atau suhu 130oC , sampel

dikeringkan selama 3-4 jam atau selama 1 jam, didinginkan dalam desikator, dikeringkan kembali dengan kondisi suhu 105 oC atau

suhu 130oC selama 30 – 60

menit

 Cukup Baik Oven diset pada suhu 105 oC atau suhu 130oC ,

sampel dikeringkan selama 3-4 jam atau selama 1 jam,

didinginkan dalam desikator, dikeringkan kembali dengan kondisi suhu 105 oC atau suhu

130oC selama 30 – 60 menit

 Kurang Baik Oven diset pada suhu 105 oC atau suhu 130oC ,

sampel dikeringkan selama 3-4 jam atau selama 1 jam,

didinginkan dalam desikator, dikeringkan kembali dengan kondisi suhu 105 oC atau suhu

130oC selama 30 – 60 menitr

4.0

3,0

2,0


(42)

No. Komponen/Subkomponen Penilaian Indikator Skor

1 2 3 4

2.1.3. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat menimbang sanpel hasil pengeringan hingga diperoleh bobot konstan

 Sangat Baik Oven diset pada suhu 105 oC atau suhu 130oC ,

sampel dikeringkan selama 3-4 jam atau selama 1 jam,

didinginkan dalam desikator dan timbang dengan neraca analtik dengan 3-4 digit decimal, dikeringkan kembali dan

ditimbang kembali hingga bobot konstan(beda antar-

penimbangan 0,5 – 1 mg)  Baik Oven diset pada suhu 105

oC atau suhu 130oC , sampel

dikeringkan selama 3-4 jam atau selama 1 jam, didinginkan dalam desikator dan timbang dengan neraca analtik dengan 3-4 digit decimal, dikeringkan kembali dan ditimbang kembali hingga bobot konstan(beda antar- penimbangan 0,5 – 1 mg)  Cukup Baik Oven diset pada

suhu 105 oC atau suhu 130oC ,

sampel dikeringkan selama 3-4 jam atau selama 1 jam,

didinginkan dalam desikator dan timbang dengan neraca analtik dengan 3-4 digit decimal, dikeringkan kembali dan

ditimbang kembali hingga bobot konstan(beda antar-

penimbangan 0,5 – 1 mg)  Kurang Baik Oven diset pada

suhu 105 oC atau suhu 130oC ,

4.0

3,0

2,0


(43)

No. Komponen/Subkomponen Penilaian Indikator Skor

1 2 3 4

 

2.2.Melakukan Pengujian Kadar Abu Total metode gravimetric 2.2.1. Hati-hati, teliti, cermat dan

disiplin pada saat menimbang sampel uji yang sudah disiapkan sesuai SOP

 Sampel uji homogen ditimbang dengan wadah cawan

porselen/pltina yang diketahui bobot konstannya, jumlah sesuai metode dan ketelitian 3 – 4 digit decimal, tanpa bahan tercecer  Sampel uji homogen ditimbang

dengan wadah cawan perselen / platina yang diketahui bobot konstannya dengan ketelitian 3 digit decimal tetapi terdapat bahan tercecer di neracan dan dibersihkan

 Sampel ditimbang dengan wadah cawan porselen /platina yang bobotnya diketahui tetapi belum konstan dan terdapat ceceran bahan yang dibiarkan pada alat  Sampel tidak homogeny,

ditimbang dengan cawan bukan proselen / platina dan wadah kotor, dan terdapat ceceran bahan

4.0

3,0

2,0


(44)

No. Komponen/Subkomponen Penilaian Indikator Skor

1 2 3 4

2.2.2. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat mengarangkan sampel

 Sampel dalam cawan proselen / platina, diarangkan di ruang asam dengan pemanas listrik / Bunsen dengan penambahan etanol, sampel menjadi arang dan pembakaran sampai tidak berasap lagi

 Sampel dalam cawan proselen / platina, diarangkan di ruang asam dengan pemanas listrik / Bunsen dengan penambahan etanol, sampel menjadi arang dan pembakaran masih bertasap  Sampel dalam cawan proselen /

platina, diarangkan di ruang asam / di luar ruangan dengan pemanas listrik / Bunsen dengan, sampel belum jadi arang dan

pembakaran masih berasap  Sampel dalam cawan proselen /

platina, diarangkan di ruang asam dengan pemanas listrik / Bunsen sampel belum menjadi arang dan pembakaran berasap serta terdapat sampel tercecer

4.0

3,0

2,0


(45)

No. Komponen/Subkomponen Penilaian Indikator Skor

1 2 3 4

2.2.3. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat mengabukan sampel hasil pengarangan dengan Tanur / furnace

 Suhu tanur 550 + 25 oC , sampel

diproses hingga menjadi abu sempurna selama 3-6 jam, didinginkan dalam desikator dan ditambahkan beberapa tetes akuades; pengabuan dilanjutkan hingga sampel berubah total menjadi abu selama 30 – 60 menit.

 Suhu tanur 550 + 25 oC , sampel

diproses hingga menjadi abu sempurna selama 3-6 jam, didinginkan dalam desikator dan tidak ditambahkan beberapa tetes akuades; pengabuan dilanjutkan hingga sampel berubah total menjadi abu selama 30 menit.  Suhu tanur 550 + 25 oC , sampel

diproses hingga menjadi abu sempurna selama 3 jam, didinginkan dalam desikator  Suhu tanur kurang atau lebih

tinggi dari 550 + 25 oC , sampel

diproses kurang dari 3 jam atau lebih dari 6 jam, didinginkan dalam desikator

4.0

3,0

2,0


(46)

No. Komponen/Subkomponen Penilaian Indikator Skor

1 2 3 4

2.2.4. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat menimbang sampel hasil pengabuan hingga diperoleh bobot konstan

 Cawan proselen/platina dan abu hasil pengabuan tahap I,

ditimbang dengan neraca analitis dengan 3-4 digit decimal, dan penimbangan diulang hasil pengabuan II hingga bobot konstan (selisih antar-penimbangan 0,5-1 mg)

 Cawan proselen/platina dan abu hasil pengabuan tahap I,

ditimbang dengan neraca analitis dengan 3-4 digit decimal, dan penimbangan diulang hasil pengabuan II hingga bobot konstan (selisih antar-penimbangan -1 mg)

 Cawan proselen/platina dan abu hasil pengabuan tahap I,

ditimbang dengan neraca analitis dengan 3 digit decimal, dan penimbangan diulang hasil pengabuan II bobot belum konstan (selisih antar-penimbangan >5 mg)

 Cawan proselen/platina dan abu hasil pengabuan tahap I,

ditimbang dengan neraca analitis dengan 3 digit decimal, dan penimbangan tidak diulang

4.0

3,0

2,0

1,0

  


(47)

No. Komponen/Subkomponen Penilaian Indikator Skor

1 2 3 4

2.3.1. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat menimbang sampel uji yang sudah disiapkan sesuai SOP

 Sampel uji homogen ditimbang dengan wadah yang bersih, jumlah sesuai metode dan ketelitian 3 – 4 digit decimal, tanpa bahan tercecer

 Sampel uji homogen ditimbang dengan wadah bersih dengan ketelitian 3 digit decimal gtetapi terdapat bahan tercecer di alat dan dibersihkan

 Sampel ditimbang dengan wadah yang tidak bersih atau terdapat ceceran bahan yang dibiarkan pada alat

 Sampel tidak homogeny,

ditimbang dengan wadah kotor, dan terdapat ceceran bahan

4.0

3,0

2,0

1,0 2.3.2. Hati-hati, teliti, cermat dan

disiplin pada saat menimbang / mengukur dan menggunakan pereaksi/ larutan /larutan standar dan bahan penunjang lainnya sesuai dengan persyaratan analisis.

 Pereaksi diukur secara teliti, sesuai kebutuhan metode analisis dan bahan penunjang

 Pereaksi standar diukur dengan jumlah berlebih dari kebutuhan metode uji

 Pereaksi dan pereaksi standard an katalisator yang diukur kurang dari kebutuhan atau salah dalam pengukuran

 Terdapat salah satu pereaksi dan pereaksi standaraa tidak

diukur/digunakan

4.0

3,0 2,0


(48)

No. Komponen/Subkomponen Penilaian Indikator Skor

1 2 3 4

2.3.3. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat

menghidrolisis dan mentralkan hasil hidrolisis sampel

 Unit refluk berfungsi baik dan diruang asam, pereaksi asam ditambahkan dan proses

pemanasan sesuai metode serta hasil hidrolisis dinetralkan dan dicek pH-nya, hasil kertas saring utuh dan endapan sampel netral  Unit refluk berfungsi baik dan di

ruang asam pereaksi asam ditambahkan dan proses

pemanasan sesuai metode serta hasil hidrolisis dinetralkan dan dicek pH-nya

 Terdapat kelebihan waktu proses pemanasan, penetralan tidak dicek pH-nya

 Waktu proses kurang, atau kelebihan hingga kertas saring rusak dan tidak netral hasilnya

4.0

3,0

2,0

1,0 2.3.4. Hati-hati, teliti, cermat dan

disiplin pada saat mengeringkan sampel hasil hidrolisis

 Kertas saring dan sampel hasil hidrolisis dikeringkan pada suhu dan waktu yang sesuai metode, serta hasilnya kering

 Kertas saring dan sampel hasil hidrolisis dikeringkan pada suhu dan waktu yang sesuai metode, serta hasilnya kering

 Kertas saring dan sampel hasil hidrolisis dikeringkan pada suhu dan waktu yang tidak sesuai metode, serta hasilnya kurang kering

4.0

3,0


(49)

No. Komponen/Subkomponen Penilaian Indikator Skor

1 2 3 4

2.3.5. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat mengekstraksi dengan pelarut menggunakan soxhlet apparatus dengan kecepatan maks 2 tetes per detik (suhu 60-80 oC)

 Seting apparatus tepat, jumlah pelarut cukup, ukuran bungkusan sampel (timbel) sesuai dengan kapasitas labu ekstrak, waktu ekstrak dan jumlah pembilasan cukup, hasil pembilasan bening  Seting apparatus tepat, jumlah

pelarut cukup, ukuran bungkusan sampel (timbel) sesuai dengan

kapasitas labu ekstrak,

pembilasan agak cepat, waktu cukup, hasil pembilasan bening  Terdapat kecepatan pembilasan

terlalu cepat, pendingin tidak berfungsi baik, hasil pembilasan kurang bening

 Suhu terlalu tinggi, pembilasan cepat, hasil pembilasan masih kuning, atau tejadi penguapan pelarut/ pendingin tidak berfungsi

4.0

3,0

2,0

1,0

2.3.6. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat mengeringkan dan menimbang lemak hasil ekstraksi hingga bobot konstan

 Suhu dan waktu pengeringan labu lemak dan lemak sesuai metode, hasil penimbangan sampai bobot konstan

 Suhu pengeringan memerlukan waktu lebih lama, hasil penimbangan sampai konstan  Suhu dan waktu pengeringan

tidak sesuai, penimbangan belum bobot konstan

 Pengeringan tidak sempurna dan bobot penimbangan belum konstan atau terjadi kontamoinasi

4.0

3,0

2,0 1,0


(50)

No. Komponen/Subkomponen Penilaian Indikator Skor

1 2 3 4

2.3.7 Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat Limbah atau bekas-bekas penguji-an/analisis ditangani sesuai dengan

prosedur yang ada di tempat kerja.

 Sisa sampel uji, dikemas dan dimasukkan dalam wadah khusus, pereaksi sisa dan bekas perlakuan pengujian dibuang / ditampung dalam limbah asam/ basa/ beracun, bahan/pereaksi yang tercecer / tumpah diserap/ dilap dan dinetralkan, peralatan bekas pakai dicuci/dibersihkan dan ditata/disimpan kembali  Pereaksi sisa dan bekas

perlakuan pengujian ditampung dalam wadah limbah tidak terpisah-pisah tetapi telah dinetralkan lebih dulu, alat bekas apakai dicuci, dibersihkan tetapi tidak/belum ditata / disimpan kembali

 Mencampur semua limbah dalam wadah yang sama tanpa penetralan lebih dahulu sehingga terjadi reaksi tertentu yang potensi bahaya, alat bekas pakai ada yang dalam kondisi kotor  Terdapat sisa atau pereaksi bekas

perlakuan yang tidak ditangani dan peralatan bekas pakai dalam kondisi kotor atau rusak

4.0

3,0

2,0

1,0

2.3.8 Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat Peralatan bekas pakai ditangani


(51)

No. Komponen/Subkomponen Penilaian Indikator Skor

1 2 3 4

2.4.1. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat menimbang sampel uji yang sudah disiapkan sesuai SOP

 Ukuran sampel uji, pereaksi dan katalis pereaksi diukur secara teliti, sesuai kebutuhan metode analisis dan bahan penunjang  Pereaksi standar dan katalisator

diukur dengan jumlah berlebih dari kebutuhan metode uji  Pereaksi dan pereaksi standard

an katalisator yang diukur kurang dari kebutuhan

 Terdapat salah satu pereaksi dan pereaksi standaraa tidak

diukur/digunakan

4.0

3,0 2,0 1,0

2.4.2. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat menimbang / mengukur dan menggunakan pereaksi/ larutan /larutan standar dan bahan penunjang lainnya sesuai dengan persyaratan analisis.

 Proses dilakukan di ruang asam atau dengan alat fumescruber, suhu pemanasan sesuai metode, hasil akhir sampel uji / blanko berupa cairan bening berwarna kuning kehijaun,

 Proses dilakukan di ruang asam atau dengan alat fumescruber, suhu proses lebih rendah, waktu lebih lama, hasil berupa cairan bening warna kuning kehijaun  Proses dilakukan di ruang asam

atau dengan alat fumescruber, hasil cairan agak keruh, warna masih kuning kecoklatan

 Proses dilakukan di ruang asam atau dengan alat fumescruber, hasil keruh atau masih ada warna

4.0

3,0

2,0


(52)

No. Komponen/Subkomponen Penilaian Indikator Skor

1 2 3 4

2.4.3. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat mendestruksi sampel dengan menggunakan fume scrubber

 Volume pelarut ditambahkan secara bertahap, dan labu ukur sambil direndam dalam air untuk pendinginan, pengukuran

volume akhir setelah larutan hasil pengenceran dingin (suhu kamar), pengadukan dilakukan hingga homogen

 Pelarut ditambahkan secara bertahap, hasil pengenceran panas, dibiarkan dingin, volume akhir diukur saat dingin dan dilakukan pengadukan hingga homogen

 Pengukuran volume larutan masih suhu tinggi (panas), pengadukan tidak sampai homogen

 Penetapan volume akhir masih suhu tinggi, tidak dilakukan pengadukan dan terdapat larutan sampel yang tumpah/ tececer

4.0

3,0

2,0


(53)

No. Komponen/Subkomponen Penilaian Indikator Skor

1 2 3 4

2.4.4. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat mengecerkan sampel hasil destruksi

 Rangkaian distilasi baik, penambahan basa tepat, ujung distilator terendam pereaksi penampung distilat, distilat akhir sudah tidak bersifat basa, isi labu sampel masih bersifat basa dan isi penampung distilat masih bersifat asam sesuai warna indicator atau dicek pH-nya, suhu dan waktu sesuai metode

 Penggunaan suhu lebih rendah sehingga waktu lebih lama  Terdapat gas yang menguap saat

penambahan Basa, diakhir proses isi labu sampel tidak bersifat basa atau distilat masih bersifat basa

 Terdapat sampel tumpah, distilat masih bersifat basa dan terdapat gas yang tidak tertampung dalam penampung distilat

4.0

3,0 2,0


(54)

No. Komponen/Subkomponen Penilaian Indikator Skor

1 2 3 4

2.4.5. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat mendistilasi sampel hasil pengenceran

 Pengisian buret dengan

pembilasan, pembacaan volume larutan standar, penggu-naan indicator, pengeluaran titran dari buret dan penetapan titik akhir titrasi benar dan tepat

 Terdapat larutan tercecer pada saat pengisian buret

 Terdapat satu atau dua hal berupa buret tidak dibilas, pembacaan volume tidak tepat, pengeluaran titran ada yang terecer, titik akhir  Terdapat beberapa kesalahan

berupa buret tidak dibilas, pembacaan volume tidak tepat, pengeluaran titran ada yang terecer, titik akhir

4.0

3,0

2,0


(55)

No. Komponen/Subkomponen Penilaian Indikator Skor

1 2 3 4

2.4.6. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat menitrasi untuk blanko dan sampel

 Sisa sampel uji, dikemas dan dimasukkan dalam wadah khusus, pereaksi sisa dan bekas perlakuan pengujian dibuang / ditampung dalam limbah asam/ basa/ beracun, bahan/pereaksi yang tercecer / tumpah diserap/ dilap dan dinetralkan

 Pereaksi sisa dan bekas perlakuan pengujian ditampung dalam wadah limbah tidak terpisah-pisah tetapi telah dinetralkan lebih dulu

 Mencampur semua limbah dalam wadah yang sama tanpa penetralan lebih dahulu sehingga terjadi reaksi tertentu yang potensi bahaya

 Terdapat sisa atau pereaksi bekas perlakuan yang tidak ditangani

4.0

3,0

2,0

1,0 2.4.7. Hati-hati, teliti, cermat dan

disiplin pada saat menangani limbah atau bekas pengujian, sisa bahan/sampel sesuai SOP

 Semua alat pada Unit destruksi, distilasi, penimbangan, dan titrasi dikondisikan bekas pakai dibersihkan, ditata lagi dan atu disimpan

 Terdapat alat yang sudah bersih tetapi tidak ditata /disimpan  Terdapat salah satu alat atau unit

proses yang dibiarkan dalam kondisinya bekas pakai

4.0

3,0


(56)

No. Komponen/Subkomponen Penilaian Indikator Skor

1 2 3 4

2.4.8. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat membersihkan dan menata/ me-nyimpan kembali alat bekas pakai

    

2.5. Melakukan pengujian pemnetapan Kadar serat Kasar metode Gravimetri

2.5.1. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat Menimbang sampel uji yang sudah disiapkan sesuai SOP

 Sampel uji homogen ditimbang dengan wadah yang bersih, jumlah sesuai metode dan ketelitian 3 – 4 digit decimal, tanpa bahan tercecer

 Sampel uji homogen ditimbang dengan wadah bersih dengan ketelitian 3 digit decimal gtetapi terdapat bahan tercecer di alat dan dibersihkan

 Sampel ditimbang dengan wadah yang tidak bersih atau terdapat ceceran bahan yang dibiarkan pada alat

 Sampel tidak homogeny,

ditimbang dengan wadah kotor, dan terdapat ceceran bahan

4.0

3,0

2,0

1,0 2.5.2. Hati-hati, teliti, cermat dan

disiplin pada saat Menimbang / mengukur dan menggunakan pereaksi/ larutan /larutan standar dan bahan penunjang lainnya

 Pereaksi diukur secara teliti, sesuai kebutuhan metode analisis dan bahan penunjang

 Pereaksi standar diukur dengan jumlah berlebih dari kebutuhan

4.0 3,0


(57)

No. Komponen/Subkomponen Penilaian Indikator Skor

1 2 3 4

2.5.3. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat Mengekstraksi lemak dalam sampel dengan pelarut menggunakan corong pemisah

 Unit refluk berfungsi baik asam, pereaksi asam ditambahkan dan proses pemanasan sesuai metode serta hasil hidrolisis dinetralkan dengan nemabahkan larutan basa berlebih sehingga suasana

menjadi basa dan hidrolisis suasana basa laksanakan; hasilnya dinetralkan dan dicek pH-nya, hasil kertas saring utuh dan endapan sampel netral  Unit refluk berfungsi baik dan di

ruang asam pereaksi asam ditambahkan dan proses

pemanasan sesuai metode serta hasil hidrolisis dinetralkan dan dicek pH-nya

 Terdapat kelebihan waktu proses pemanasan, penetralan tidak dicek pH-nya

 Waktu proses kurang, atau kelebihan hingga kertas saring rusak dan tidak netral hasilnya

4.0

3,0

2,0 1,0


(58)

No. Komponen/Subkomponen Penilaian Indikator Skor

1 2 3 4

2.5.4. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat Mengeringkan sampel hasil yang telah

diekstrak lemaknya

 Unit penyaringan vakum diset, kertas saring yang diketahui bobotnya digunakan untuk menyaring ekstrak serat hasil hidrolisis dengan proses netralisasi menggunakan air panas dan alcohol hingga filrat bersifat netral, proses dilakukan secepatnya karena kondisi penyaringan vakum

 Unit penyaringan vakum diset, kertas saring yang diketahui bobotnya digunakan untuk menyaring ekstrak serat hasil hidrolisis dengan proses netralisasi menggunakan air panas dan alcohol hingga filrat bersifat netral, proses agak lambat, karena kondisi penyaringan kurang vakum  Unit penyaringan vakum diset,

kertas saring yang diketahui bobotnya digunakan untuk menyaring ekstrak serat hasil hidrolisis dengan tidak sampai netral dan kondisi kurang vakum, terjadi ekstrak yang tercecer  Unit penyaringan vakum diset,

kertas saring yang tidak diketahui bobotnya digunakan untuk menyaring ekstrak serat hasil hidrolisis dengan proses netralisasi menggunakan air panas dan alcohol tetapi filrat

4.0

3,0

2,0


(59)

No. Komponen/Subkomponen Penilaian Indikator Skor

1 2 3 4

2.5.3. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat

Menghidrolisis sampel dalam suasana asam dan dalam suasan basa dan mentralkan hasil hidrolisis sampel

 Sisa sampel uji, dikemas dan dimasukkan dalam wadah khusus, pereaksi sisa dan bekas perlakuan pengujian dibuang / ditampung dalam limbah asam/ basa/ beracun, bahan/pereaksi yang tercecer / tumpah diserap/ dilap dan dinetralkan, peralatan bekas pakai dicuci/dibersihkan dan ditata/disimpan kembali  Pereaksi sisa dan bekas

perlakuan pengujian ditampung dalam wadah limbah tidak terpisah-pisah tetapi telah dinetralkan lebih dulu, alat bekas apakai dicuci, dibersihkan tetapi tidak/belum ditata / disimpan kembali

 Mencampur semua limbah dalam wadah yang sama tanpa penetralan lebih dahulu sehingga terjadi reaksi tertentu yang potensi bahaya, alat bekas pakai ada yang dalam kondisi kotor  Terdapat sisa atau pereaksi bekas

perlakuan yang tidak ditangani dan peralatan bekas pakai dalam kondisi kotor atau rusak

4.0

3,0

2,0

1,0

2.5.6. Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat Menyaring sampel hasil hidrolisis dengan corong Buchner dan tekanan


(60)

No. Komponen/Subkomponen Penilaian Indikator Skor

1 2 3 4

2.5.8 Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat Limbah atau bekas-bekas penguji-an/analisis ditangani sesuai dengan

prosedur yang ada di tempat kerja.

 Data yang dicatat lengkap, benar tanpa kesalahan pada semu dokumen mutu

 Data dicatat lengkap, benar tetapi ada kesalahan yang sudah dikoreksi pada semua dokumen mutu

 Data dicatat kurang lengkap, benar tetapi ada kesalahan yang sudah dikoreksi pada semua dokumen mutu

 Data dicatat kurang lengkap, terdapat kesalahan penulisan yang belum /tidak dikoreksi pada beberapa dokumen mutu 

4.0 3,0

2,0


(61)

No. Komponen/Subkomponen Penilaian Indikator Skor

1 2 3 4

2.5.9 Hati-hati, teliti, cermat dan disiplin pada saat Peralatan bekas pakai ditangani (dibersihan dan dirapihkan) sesuai SOP di laboratorium

 Hasil analisis dihitung nilai ketelitian/konsistensinya dengan penghitungan % RSD atau % selang sesuai standar atau berkisar antara 2-3 % RSD atau 5 % rentang nilai dari dua

perlakuan sampel uji, penulisan data benar, lengkap, pembulatan dan jumlah 2 digit decimal angka pentingnya.

 Hasil analisis dihitung nilai ketelitian/konsistensinya dengan penghitungan % RSD atau % selang sesuai standar atau berkisar antara 2-3 % RSD atau 5 % rentang nilai dari dua

perlakuan sampel duplo,

 Hasil analisis tidak dihitung nilai ketelitian / konsistensinya dengan penghitungan % RSD dan % selang tetpai hanya % rerata dari perlakuan duplo.

 Hasil analisis tidak dihitung nilai ketelitian/konsistensinya dengan penghitungan % RSD atau % selang sesuai standar dan tidak juga dihitung reraaaatanya,

4.0

3,0

2,0

1,0

3.3. Melaporkan hasil pengujian secara tertulis dibuat sesuai dengan format dan berisi substansi yang penting

 Laporan berisi data pokok, substansi utama, secara lengkap dengan format standard

 Laporan berisi data pokok, substansi utama, secara lengkap dengan format berbeda dengan standard

 Laporan berisi data pokok,

4.0


(62)

No. Komponen/Subkomponen Penilaian Indikator Skor

1 2 3 4

4.1. Berhati-hati, tekun dan disiplin selama menyiapkan dokumen, peralatan, bahan dan pereaksi standar untuk pengujian

4.2. Disiplin, hati-hati, cermat dan tekun serta bertanggung jawab selama melaksanakan tahapan proses analisis sesuai metode atau SOP

4.3. Obyektif, jujur, cermat dan bertanggung jawab selama merekam / mencatat dan mengolah data serta

menyimpulkan / menginterpretasi hasil analisis

V. Waktu

5.1. Waktu penyelesaian praktik Peserta uji menyelesaikan semua tugas praktek sesuai prosedur dan memenuhi batas waktu yang telah ditentukan

4,0

 Peserta uji menyelesaikan semua tugas praktek sesuai prosedur melebihi waktu (0-30 menit)

3,0

 Peserta uji menyelesaikan semua tugas praktek sesuai prosedur melebihi batas waktu yang ditentukan (30-60 menit)

2,0

 Peserta uji tidak mampu menyelesaikan semua tugas praktek sesuai prosedur dan melampaui batas waktu yang telah ditentukan >60 menit.


(63)

Jenis Pengujian

Proksimat Kriteria Kinerja Penilaian ( Demo, Observasi/Role play)

Hasil Penilaian

K BK

Metode

Pengeringan 2.

Kandidat menentukan teknik / prosedur proses penetapan kadar air metode pengeringan sesuai prosedur standar

3. Kandidat menyiapkan sampel uji dan sampel arsip (back up sample) sesuai prosedur standar 4. Kandidat menentukan dan menyiapkan alat yang diperlukan sesuai prosedur standar 5. Kandidat Mengukur ( menimbang) sampel uji dengan benar 6. Kandidat mengoperasikan oven secara benar dan pengeringan sampel dilakukan secara benar ( suhu dan

waktu pengeringan )

7. Kandidat menentukan proses pengeringan harus dihentikan dan mendinginkan sampel dengan desikator secara benar

8. Kandidat menimbang sampel uji hasil pengeringan 9. Kandidat menentukan bahwa proses pengeringan

sampel uji sudah maksimum (sempurna)/ bobot konstan. 10. Kandidat mencatat data dan menghitung kadar air

bahan yang diuji benar dan tepat

11. Kandidat senantiasa melakukan pengendalian lingkungan kerja secara aman

Kesimpulan Penilaian

2. Penetapan Kadar Air Metode Penyulingan

1.

Kandidat memakai pakaian kerja lab. Uji kimia memenuhi persyaratan minimal dan

menyiapkan/membawa alat tulis

2. Kandidat menentukan teknik / prosedur proses penetapan kadar air metode penyulingan sesuai prosedur standar

3. Kandidat menyiapkan sampel uji dan sampel arsip (back up sample) sesuai prosedur standar 4. Kandidat menentukan dan menyiapkan alat yang diperlukan sesuai prosedur standar 5. Kandidat Mengukur ( menimbang) sampel uji dengan


(64)

Jenis Pengujian

Proksimat Kriteria Kinerja Penilaian ( Demo, Observasi/Role play)

Hasil Penilaian

K BK

9.

Kandidat mengukur analit ( distilat) secara benar dan tepat sesuai alat ukur yang digunaakan (tabung Auf Hausher)

10. Kandidat menghitung kadar air sampel uji secara benar dan tepat sesuai prosedur standar 11. Kandidat senantiasa melakukan pengendalian lingkungan kerja secara aman

Kesimpulan Penilaian

3. Penetapan Kadar Abu

Total 1.

Kandidat menentukan teknik / prosedur proses penetapan kadar abu total metode gravimetri sesuai prosedur standar

2. Kandidat menyiapkan sampel uji dan sampel arsip (back up sample) sesuai prosedur standar

3.

Kandidat mengoperasikan tanur secara benar dan tepat ( suhu untuk pengabuan dan tahapan proses menyalakan dan mematikan alat tanur

4. Kandidat mampu menentukan kriteria proses pengabuan yang sudah sempurna

5.

Kandidat menghentikan proses pengabuan secata tepat dan melakukan pendinginan hasil dengan menggunakan desikator

6. Kandidat menimbang hasil pengabuan 7.

Kandidat mencatat data pengujian, menghitung /menetapkan kadar abu sampel uji dan merekam data dan hasil uji pada dokumen yang sesuai

8. Kandidat senantiasa melakukan pengendalian lingkungan kerja secara aman

Kesimpulan Penilaian

4. Penetapan Kadar Lemak Metode Weibull (Hidrolisis)

1.

Kandidat menentukan teknik / prosedur proses

penetapan kadar lemak metode hidrolisis dan ekstraksi dengan pelarut sesuai prosedur standar

2. Kandidat menyiapkan sampel uji dan sampel arsip sesuai prosedur standar ( app. Hidrolisis, ap. Soxhlet, dll) 3. Kandidat mampu menentukan alat dan menggunakan


(1)

4.1. Berhati-hati, tekun dan disiplin selama menyiapkan dokumen, peralatan, bahan dan pereaksi standar untuk pengujian

4.2. Disiplin, hati-hati, cermat dan tekun serta bertanggung jawab selama melaksanakan tahapan proses analisis sesuai metode atau SOP

4.3. Obyektif, jujur, cermat dan bertanggung jawab selama merekam / mencatat dan mengolah data serta

menyimpulkan / menginterpretasi hasil analisis

V. Waktu

5.1. Waktu penyelesaian praktik Peserta uji menyelesaikan semua

tugas praktek sesuai prosedur dan memenuhi batas waktu yang telah ditentukan

4,0

 Peserta uji menyelesaikan semua

tugas praktek sesuai prosedur melebihi waktu (0-30 menit)

3,0

 Peserta uji menyelesaikan semua

tugas praktek sesuai prosedur melebihi batas waktu yang ditentukan (30-60 menit)

2,0

 Peserta uji tidak mampu

menyelesaikan semua tugas praktek sesuai prosedur dan melampaui batas waktu yang telah ditentukan >60 menit.

1,0

Jenis Pengujian

Proksimat Kriteria Kinerja Penilaian ( Demo, Observasi/Role play)

Hasil Penilaian


(2)

K BK

Metode

Pengeringan 2.

Kandidat menentukan teknik / prosedur proses penetapan kadar air metode pengeringan sesuai prosedur standar

3. Kandidat menyiapkan sampel uji dan sampel arsip (back up sample) sesuai prosedur standar 4. Kandidat menentukan dan menyiapkan alat yang diperlukan sesuai prosedur standar

5. Kandidat Mengukur ( menimbang) sampel uji dengan benar

6. Kandidat mengoperasikan oven secara benar dan pengeringan sampel dilakukan secara benar ( suhu dan waktu pengeringan )

7. Kandidat menentukan proses pengeringan harus dihentikan dan mendinginkan sampel dengan desikator secara benar

8. Kandidat menimbang sampel uji hasil pengeringan

9. Kandidat menentukan bahwa proses pengeringan

sampel uji sudah maksimum (sempurna)/ bobot konstan.

10. Kandidat mencatat data dan menghitung kadar air

bahan yang diuji benar dan tepat

11. Kandidat senantiasa melakukan pengendalian lingkungan kerja secara aman

Kesimpulan Penilaian

2. Penetapan Kadar Air Metode Penyulingan

1.

Kandidat memakai pakaian kerja lab. Uji kimia memenuhi persyaratan minimal dan

menyiapkan/membawa alat tulis

2. Kandidat menentukan teknik / prosedur proses penetapan kadar air metode penyulingan sesuai prosedur standar

3. Kandidat menyiapkan sampel uji dan sampel arsip (back up sample) sesuai prosedur standar 4. Kandidat menentukan dan menyiapkan alat yang diperlukan sesuai prosedur standar

5. Kandidat Mengukur ( menimbang) sampel uji dengan

benar

6. Kandidat merangkai alat distilator dengan benar dan

lengkap sesuyai prosedur pengujian 7.

Kandidat mengoperasikan distilator ( memasukkan sampel, pelarut, mengatur suhu pemanas, mengatur pendingin) secara benar dan tepat

8. Kandidat menghentikan proses distilasi secara tepat sesuai prosedur standar


(3)

K BK

9.

Kandidat mengukur analit ( distilat) secara benar dan tepat sesuai alat ukur yang digunaakan (tabung Auf Hausher)

10. Kandidat menghitung kadar air sampel uji secara benar dan tepat sesuai prosedur standar 11. Kandidat senantiasa melakukan pengendalian lingkungan kerja secara aman

Kesimpulan Penilaian

3. Penetapan Kadar Abu

Total 1.

Kandidat menentukan teknik / prosedur proses penetapan kadar abu total metode gravimetri sesuai prosedur standar

2. Kandidat menyiapkan sampel uji dan sampel arsip

(back up sample) sesuai prosedur standar 3.

Kandidat mengoperasikan tanur secara benar dan tepat ( suhu untuk pengabuan dan tahapan proses menyalakan dan mematikan alat tanur

4. Kandidat mampu menentukan kriteria proses pengabuan

yang sudah sempurna 5.

Kandidat menghentikan proses pengabuan secata tepat dan melakukan pendinginan hasil dengan menggunakan desikator

6. Kandidat menimbang hasil pengabuan

7.

Kandidat mencatat data pengujian, menghitung /menetapkan kadar abu sampel uji dan merekam data dan hasil uji pada dokumen yang sesuai

8. Kandidat senantiasa melakukan pengendalian lingkungan kerja secara aman

Kesimpulan Penilaian

4. Penetapan Kadar Lemak Metode Weibull (Hidrolisis)

1.

Kandidat menentukan teknik / prosedur proses

penetapan kadar lemak metode hidrolisis dan ekstraksi dengan pelarut sesuai prosedur standar

2. Kandidat menyiapkan sampel uji dan sampel arsip sesuai prosedur standar ( app. Hidrolisis, ap. Soxhlet, dll)

3. Kandidat mampu menentukan alat dan menggunakan

sesuai prosedur standar

4. Kandidat melakukan hidrolisis sampel sesuai prosedur

standar 5.

Kandidat melakukan ekstraksi sampel dengan pelarut organik menggunakan soxhlet apparatus sesuai prosedur standar ( ukuran timbel, vol. solvent, suhu, waktu dan kecepatan kondensasi pelarut/1-2 tetes per detik)


(4)

K BK

7. Kandidat melakukan distilasi pelarut sesuai prosedur standar ( distilat pelarut diukur, dikemas) 8. Kandidat mengeringkan labu lemak dan menimbang sampai dihasilkan bobot konstan 9. Kandidat mencatat data pengujian, menghitung /menetapkan kadar lemak sampel uji dan merekam

data dan hasil uji pada dokumen yang sesuai 10. Kandidat senantiasa melakukan pengendalian lingkungan kerja secara aman

Kesimpulan Penilaian

5. Penetapan Kadar Protein Metode Kjeldahl)

1.

Kandidat menentukan teknik / prosedur proses

penetapan kadar protein metode kejldahl sesuai prosedur standar

2. Kandidat menyiapkan sampel uji dan sampel arsip

sesuai prosedur standar 3.

Kandidat mampu menentukan alat dan menggunakan sesuai prosedur standar (unit destruksi, distilasi, titrasi dll.)

4. Kandidat menentukan jenis pereaksi secara tepat sesuai

prosedur standar ( jenis, konsentrasi dan jumlah ) 5.

Kandidat menyiapkan pereaksi/pelarut dan digunakan sesuai prosedur standar ( oksidator/H2SO4 ,

katalis/selen+Na2SO4+ CuSO4 , basa (NaOH), indikator/pp+ BCG+MR , H3BO3, Asam standar /HCl 6. Kandidat melakukan destruksi sampel uji dengan alat dan kondisi aman, proses dihentikan dengan tepat dan

hasil destruksi sesuai prosedur standar

7. Kandidat melakukan pengenceran sampel uji sebelum distilasi sesuai prosedur standar 8.

Kandidat melakukan distilasi analit dalam sampel uji sesuai prosedur standar ( volume sampel, penambahan basa, indikator, pemanasan, penampungan /pengikatan distilat analit dalam asam borat, saat penghentian proses.

9. Kandidat melakukan distilasi perlakuan blanko

10. Kandidat melakukan titrasi sampel uji dan blanko dengan pereaksi standar dan indikator yang sesuai prosedur standar

11. Kandidat mencatat data pengujian, menghitung /menetapkan kadar protein sampel uji dan merekam data dan hasil uji pada dokumen yang sesuai


(5)

K BK

6. Penetapan Kadar Serat Kasar

1.

Kandidat menentukan teknik / prosedur proses penetapan kadar serat kasar metode hidrolisis sesuai prosedur standar

2. Kandidat menyiapkan sampel uji dan sampel arsip sesuai prosedur standar 3. Kandidat mampu menentukan alat dan menggunakan sesuai prosedur standar (unit reflaksi, filtrasi, dll.) 4. Kandidat menentukan jenis pereaksi secara tepat sesuai prosedur standar ( jenis, konsentrasi dan jumlah) 5.

Kandidat melakukan hidrolisis sampel uji dengan proses reflaksi menggunakan volume pereaksi (basa dan asam), waktu reflaksi, kriteria hasil dan proses dihentikan sesuai prosedur standar.

6.

Kandidat melakukan proses filtrasi sampel uji hasil hidrolisis dan pembilasan / pencucian analit sesuai prosedur stdanr

7.

Kandidat melakukan penmgeringan endapan analit pada suhu pengeringan sesuai prosewdur standar dan menimbang hasil sampai bobot hasil pengeringan konstan

8. Kandidat mencatat data pengujian, menghitung /menetapkan kadar serat kasar sampel uji dan merekam data dan hasil uji pada dokumen yang sesuai 9. Kandidat senantiasa melakukan pengendalian lingkungan kerja secara aman

Kesimpulan Penilaian

7. Penetapan Kadar Pati

Metode By

Difference

1. Kandidat merekap hasil analisis /uji kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein pada dokumen yang sesuaaai

2. Kandidat menghitung kadar pati berdasarkan nilai 100% dikurangi total % komponen bukan pati yang terdapat dalam sampel uji

Kesimpulan Penilaian

8 Menjaga Lingkungan Kerja

1 Fasilitas untuk penanganan limbah yang tersedia diidentifikasi dan digunakan secara optimal

2 Limbah diklasifikasi berdasarkan bentuk dan sifatnya

paling tidak menjadi jenis asam, basa dan beracun Dilakukan penanganan yang benar terhadap minimal tiga jenis limbah sebelum dikemas atau dibuang


(6)

K BK

3

Fasilitas / peralatan yang sudah digunakan untuk analisis, diregenerasi fungsinya melalui tindakan yang tepat ( dicuci, dikeringkan, diset kembali atau dikalibrasi ulang)

9 Mengolah data dan menyusun laporan Hasil Uji

1. Data hasil penetapan dari masing-masing komponen direkap dalam logbook 2 Rekap data digunakan untuk penyusunan kopnsep laporan hasil uji

3 Laporan hasil Uji disusun memuat semua parameter uji

baik yang ditetapkan maupun yang dihitung