Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 21
6. Peningkatan
kualitas SDM a. Persentase pegawai yang
lulus diklat teknis yudisial. 100
100 100
c. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial
25 4,76
19,04 b. Persentase pejabat yang
lulus mengikuti eksaminasi dalam rangka promosi
100 NA
NA
Pengukuran Pencapaian Sasaran memiliki nilai yang sama dengan pengukuran Kinerja Kegiatan dikarenakan Penetapan Kinerja Tahun 2014 mengacu pada
Rencana Kinerja Tahun 2014 dengan target yang sama.
B. Analisis Akuntabilitas Kinerja
Pengukuran kinerja Pengadilan Tinggi Bandung Tahun 2014 mengacu pada indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada table di atas, untuk
mencapai sasara yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun 2014 Pengadilan Tinggi Bandung telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.
Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut :
1. Sasaran Meningkatnya Penyelesaian Perkara
Pencapaian sasaran meningkatnya penyelesaian perkara tahun 2014 adalah sebagai berikut :
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI
CAPAIAN
1. Meningkatnya
penyelesaian perkara
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
100 100
100 b. Persentase perkara yang
diselesaikan - Pidana
- Perdata - Tipikor
99 95
99 93,24
88,32 88,46
94,18 92,96
89,35 c. Persentase perkara yang
diselesaikan dalam jangka waktu maksimal :
- Pidana, maksimal 56 hari - Perdata, maksimal 62 hari
- Tipikor, maksimal 56 hari 100
100 100
100 100
100 100
100 100
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan • Pidana
Tahun 2011, sisa perkara tahun lalu sebanyak 64 perkara, perkara yang masuk sebanyak 481 perkara, perkara yang putus sebanyak 501
perkara dan perkara tersebut diputus oleh 9 majelis hakim, sehingga sisa perkara tahun 2011 sebanyak 44 perkara.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 22
Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2011 diperoleh dari perkara yang di putus tahun 2011 dibagi dengan sisa perkara tahun
lalu ditambah perkara yang masuk yaitu 501 perkara dibagi dengan 64 perkara ditambah 481 perkara dikalikan 100 atau 501 perkara dibagi
dengan 545 perkara sehingga persentase perkara pidana yang dapat diselesaikan selama tahun 2011 adalah 91,92.
Tahun 2012, sisa perkara tahun lalu sebanyak 44 perkara, perkara yang masuk sebanyak 481 perkara, perkara yang putus sebanyak 502
perkara dan perkara tersebut diputus oleh 20 majelis hakim, sehingga sisa perkara tahun 2012 sebanyak 23 perkara.
Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2012 diperoleh dari perkara yang di putus tahun 2012 dibagi dengan sisa perkara tahun
lalu ditambah perkara yang masuk yaitu 502 perkara dibagi dengan 44 perkara ditambah 481 perkara dikalikan 100 atau 502 perkara dibagi
dengan 525 perkara dikalikan 100 sehingga persentase perkara pidana yang dapat diselsaikan selama tahun 2012 adalah 95,62.
Tahun 2013, sisa perkara tahun lalu sebanyak 23 perkara, perkara yang masuk sebanyak 475 perkara, perkara yang putus sebanyak 446
perkara dan perkara tersebut diputus oleh 20 majelis hakim, sehingga sisa perkara tahun 2013 sebanyak 62 perkara.
Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2013 diperoleh dari perkara yang di putus tahun 2013 dibagi dengan sisa perkara tahun
lalu ditambah perkara yang masuk yaitu 446 perkara dibagi dengan 23 perkara ditambah 475 perkara dikalikan 100 atau 446 perkara dibagi
dengan 498 perkara dikalikan 100 sehingga persentase perkara pidana yang dapat diselesaikan selama tahun 2013 adalah 89,56.
Tahun 2014, sisa perkara tahun lalu sebanyak 52 perkara, perkara yang masuk sebanyak 407 perkara, perkara yang putus sebanyak 428
perkara dan perkara tersebut diputus oleh 21 majelis hakim, sehingga sisa perkara tahun 2014 sebanyak 31 perkara.
Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2014 diperoleh dari perkara yang di putus tahun 2014 dibagi dengan sisa perkara tahun
lalu ditambah perkara yang masuk yaitu 428 perkara dibagi dengan 52 perkara ditambah 407 perkara dikalikan 100 atau 428 perkara dibagi
dengan 459 perkara dikalikan 100 sehingga persentase perkara pidana yang dapat diselesaikan selama tahun 2014 adalah 93,24.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 23
Data Keadaan Perkara Pidana Tahun 2011 sampai 2014 Pengadilan Tinggi Bandung
Tahun Sisa
Tahun Lalu Perkara
Majelis Hakim
Masuk Putus
Sisa
2011 64
481 501
44 9
2012 44
481 502
23 20
2013 23
475 446
52 20
2014 52
407 428
31 21
Catatan : Untuk Majelis Hakim Perkara Pidana terlampir
• Perdata Tahun 2011, sisa perkara tahun lalu sebanyak 113 perkara, perkara
yang masuk sebanyak 460 perkara, perkara yang putus sebanyak 482 perkara dan perkara tersebut diputus oleh 25 majelis hakim, sehingga
sisa perkara tahun 2011 sebanyak 91 perkara. Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2011 diperoleh dari
perkara yang di putus tahun 2011 dibagi dengan sisa perkara tahun lalu ditambah perkara yang masuk yaitu 482 perkara dibagi dengan
113 perkara ditambah 460 perkara dikalikan 100 atau 482 perkara dibagi dengan 573 perkara dikalikan 100 sehingga persentase
perkara perdata yang dapat diselesaikan selama tahun 2011 adalah 84,11.
Tahun 2012, sisa perkara tahun lalu sebanyak 91 perkara, perkara yang masuk sebanyak 633 perkara, perkara yang putus sebanyak 611
perkara dan perkara tersebut diputus oleh 20 majelis hakim, sehingga sisa perkara tahun 2012 sebanyak 113 perkara.
Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2012 diperoleh dari perkara yang di putus tahun 2012 dibagi dengan sisa perkara tahun
lalu ditambah perkara yang masuk yaitu 611 perkara dibagi dengan 91 perkara ditambah 633 perkara dikalikan 100 atau 611 perkara
dibandingkan dengan 724 perkara dikalikan 100 sehingga persentase perkara perdata yang dapat diselesaikan selama tahun
2012 adalah 84,39. Tahun 2013, sisa perkara tahun lalu sebanyak 92 perkara, perkara
yang masuk sebanyak 539 perkara, perkara yang putus sebanyak 560 perkara dan perkara tersebut diputus oleh 20 majelis hakim, sehingga
sisa perkara tahun 2013 sebanyak 92 perkara.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 24
Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2013 diperolah dari perkara yang di putus tahun 2013 dibagi dengan sisa perkara tahun
lalu ditambah perkara yang masuk yaitu 560 perkara dibagi dengan 113 perkara ditambah 539 perkara dikalikan 100 atau 560 perkara
dibandingkan dengan 652 perkara dikalikan 100 sehingga persentase perkara perdata yang dapat diselesaikan selama tahun
2013 adalah 85,88. Tahun 2014, sisa perkara tahun lalu sebanyak 92 perkara, perkara
yang masuk sebanyak 516 perkara, perkara yang putus sebanyak 537 perkara dan perkara tersebut diputus oleh 27 majelis hakim, sehingga
sisa perkara tahun 2014 sebanyak 71 perkara. Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2014 diperoleh dari
perkara yang di putus tahun 2014 dibagi dengan sisa perkara tahun lalu ditambah perkara yang masuk yaitu 537 perkara dibagi dengan 92
perkara ditambah 516 perkara dikalikan 100 atau 537 perkara dibandingkan dengan 608 perkara dikalikan 100 sehingga
persentase perkara perdata yang dapat dilesaikan selama tahun 2014 adalah 88,32.
Data Keadaan Perkara Perdata Tahun 2011 sampai 2014 Pengadilan Tinggi Bandung
Tahun Sisa
Tahun Lalu Perkara
Majelis Hakim
Masuk Putus
Sisa
2011 113
460 482
91 25
2012 91
633 611
113 20
2013 113
539 560
92 20
2014 92
516 537
71 27
Catatan : Untuk Majelis Hakim Perkara Perdata terlampir
• Tipikor Tahun 2011, tidak ada sisa perkara tahun lalu, perkara yang masuk
sebanyak 55 perkara, perkara tipikor yang putus sebanyak 55 perkara dan perkara tersebut diputus oleh 5 majelis hakim, sehingga tidak ada
sisa perkara tahun 2011. Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2011 diperoleh dari
perkara yang di putus tahun 2011 dibagi dengan perkara yang masuk yaitu 55 perkara dibagi dengan 55 perkara dikalikan 100 sehingga
persentase perkara tipikor yang dapat diselsaikan selama tahun 2011 adalah 100.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 25
Tahun 2012, tidak ada sisa perkara tahun lalu, perkara yang masuk sebanyak 48 perkara, perkara yang putus sebanyak 42 perkara dan
perkara tersebut diputus oleh 5 majelis hakim, sehingga sisa perkara tahun 2012 sebanyak 6 perkara.
Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2012 diperoleh dari perkara yang di putus tahun 2012 dibagi dengan perkara yang masuk
yaitu 42 perkara dibagi dengan 48 perkara dikalikan 100 sehingga persentase perkara tipikor yang dapat diselesaikan selama tahun
2012 adalah 87,5. Tahun 2013, sisa perkara tahun lalu sebanyak 6 perkara, perkara
yang masuk sebanyak 46 perkara, perkara yang putus sebanyak 47 perkara dan perkara tersebut diputus oleh 9 majelis hakim, sehingga
sisa perkara tahun 2013 sebanyak 5 perkara. Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2013 diperoleh dari
perkara yang di putus tahun 2013 dibagi dengan sisa perkara tahun lalu ditambah perkara yang masuk yaitu 47 perkara dibagi dengan 6
perkara ditambah 46 perkara dikalikan 100 atau 47 perkara dibandingkan dengan 52 perkara dikalikan 100 sehingga persentase
perkara tipikor yang dapat diselesaikan selama tahun 2013 adalah 90,38.
Tahun 2014, sisa perkara tahun lalu sebanyak 5 perkara, perkara yang masuk sebanyak 21 perkara, perkara yang putus sebanyak 23
perkara dan perkara tersebut diputus oleh 7 majelis hakim, sehingga sisa perkara tahun 2014 sebanyak 3 perkara.
Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2014 diperoleh dari perkara yang di putus tahun 2014 dibagi dengan sisa perkara tahun
lalu ditambah perkara yang masuk yaitu 23 perkara dibagi dengan 5 perkara ditambah 21 perkara dikalikan 100 atau 23 perkara
dibandingkan dengan 26 perkara dikalikan 100 sehingga persentase perkara tipikor yang dapat diselesaikan selama tahun 2014 adalah
88,46.
Data Keadaan Perkara Tipikor Tahun 2011 sampai 2014 Pengadilan Tinggi Bandung
Tahun Sisa
Tahun Lalu Perkara
Majelis Hakim
Masuk Putus
Sisa
2011 -
55 55
- 5
2012 -
48 42
6 5
2013 6
46 47
5 9
2014 5
21 23
3 7
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 26
b. Persentase perkara yang diselesaikan • Pidana