Akuntabilitas Kinerja AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 18

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Akuntabilitas Kinerja

Akuntabilitas kinerja merupakan evaluasi atas rencana kerja tahunan yang telah ditetapkan tahun sebelumnya. Evaluasi kinerja ini dikaji sebagai pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja utama. Pengukuran ini dilakukan dengan memanfaatkan data kinerja. Pengumpulan data kinerja diarahkan untuk mendapatkan data kinerja yang akurat, lengkap, tepat waktu, dan konsisten, yang berguna bagi pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan kinerja instansi pemerintah tanpa meninggalkan prinsip-prinsip keseimbangan biaya dan manfaat, efisiensi dan efektivitas. Pengukuran kinerja mencakup : 1. Pengukuran Kinerja Kegiatan 2. Pengukuran Pencapaian Sasaran Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatanprogramkebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilankegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai dasar untuk memberikan reward or punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi.

1. Pengukuran Kinerja Kegiatan

Pengukuran kinerja kegiatan merupakan tingkat pencapaian target sesuai rencana tingkat capaian dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan. Pengukuran kinerja kegiatan Pengadilan Tinggi Bandung Tahun 2014 disajikan dalam matrik Pengukuran Kinerja Kegiatan PKK. Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Tinggi Bandung tahun 2014, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 19 umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2014 ini. Rincian tingkat capaian kinerja masing‐masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel di bawah ini : NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN 1. Meningkatnya penyelesaian perkara a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100 100 100 b. Persentase perkara yang diselesaikan - Pidana - Perdata - Tipikor 99 95 99 93,24 88,32 88,46 94,18 92,96 89,35 c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal : - Pidana, maksimal 56 hari - Perdata, maksimal 62 hari - Tipikor, maksimal 56 hari 100 100 100 100 100 100 100 100 100 2. Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : - Kasasi - Peninjauan Kembali NA NA NA NA NA NA 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara a. Persentase berkas banding yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis 100 100 100

b. Ratio perkara terhadap Majelis Hakim

- Pidana - Perdata - Tipikor 30,20 28,7 7,5 20,38 19,88 3,2 67,48 69,29 42,67 4. Peningkatan aksestabilitas masyarakat terhadap peradilan acces to justice a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan NA NA NA b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat dan dapat diakses secara on line - Pidana, maksimal 2 hari setelah minutasi - Perdata, maksimal 3 hari setelah minutasi - Tipikor, maksimal 2 hari setelah minutasi 100 100 100 100 NA 100 100 NA 100 5. Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 98 100 102 b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. 100 100 100 6. Peningkatan kualitas SDM a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial. 100 100 100

b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial

25 4,76 19,04 c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti eksaminasi dalam rangka promosi 100 NA NA Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 20

2. Pengukuran Pencapaian Sasaran

Pengukuran pencapaian sasaran merupakan tingkat pencapaian target rencana tingkat capaian dari masing-masing kelompok indicator sasaran yang telah ditetapkan sebagaimana dituangkan dalam dokumen Rencana Kerja. Pengukuran pencapaian sasaran Pengadilan Tinggi Bandung Tahun 2014 disajikan dalam matrik Pengukuran Pencapaian Sasaran PPS sebagai berikut : NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN 1. Meningkatnya penyelesaian perkara a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100 100 100 b. Persentase perkara yang diselesaikan - Pidana - Perdata - Tipikor 99 95 99 93,24 88,32 88,46 94,18 92,96 89,35 c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal : - Pidana, maksimal 56 hari - Perdata, maksimal 62 hari - Tipikor, maksimal 56 hari 100 100 100 100 100 100 100 100 100 2. Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : - Kasasi - Peninjauan Kembali NA NA NA NA NA NA 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara a. Persentase berkas banding yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis 100 100 100

b. Ratio perkara terhadap Majelis Hakim

- Pidana - Perdata - Tipikor 30,20 28,7 7,5 20,38 19,88 3,2 67,48 69,29 42,67 4. Peningkatan aksestabilitas masyarakat terhadap peradilan acces to justice a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan NA NA NA b. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat dan dapat diakses secara on line - Pidana, maksimal 2 hari setelah minutasi - Perdata, maksimal 3 hari setelah minutasi - Tipikor, maksimal 2 hari setelah minutasi 100 100 100 100 NA 100 100 NA 100 5. Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 98 100 102 b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. 100 100 100 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Bandung 2014 21 6. Peningkatan kualitas SDM a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial. 100 100 100 c. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial 25 4,76 19,04 b. Persentase pejabat yang lulus mengikuti eksaminasi dalam rangka promosi 100 NA NA Pengukuran Pencapaian Sasaran memiliki nilai yang sama dengan pengukuran Kinerja Kegiatan dikarenakan Penetapan Kinerja Tahun 2014 mengacu pada Rencana Kinerja Tahun 2014 dengan target yang sama.

B. Analisis Akuntabilitas Kinerja