Kegunaan Vitamin C Vitamin C

Vitamin C merupakan nutrient organik yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk berbagai fungsi kimiawi dan umumnya tidak disintesis oleh tubuh sehingga harus dipasok dari makanan. Http:library.usu.ac.id , 2009 Kadar vitamin C didalam berbagai tumbuhan sangat bervariasi. Dalam suatu buah sumber sumber vitamin C, kadar vitamin ini lebih banyak terdapat pada bagian kulitnya dibanding bagian dagingnya, dan bagian buah yang paling sedikit mengandung vitamin C adalah bijinya. Juga pada buah yang sama jenisnya didapati pula perbedaan kadar vitamin C karena perbedaan lingkungan tempat tumbuh, pemakaian berbagai jenis pupuk, tingkat kematangan buah dan lain-lain. Oleh karena itu perbedaan kadar vitamin C yang terdapat dalam suatu buah harus diperhatikan. Kumalaningsih, S. 2006 2.2.3. Metabolisme Vitamin C Vitamin merupakan senyawa organik yang diperlukan dalam jumlah kecil untuk reaksi metabolisme dalam sel dan penting untuk melangsungkan pertumbuhan normal serta memelihara kesehatan. Kebanyakan vitamin ini tidak disentesis oleh tubuh, namun kecepatan pembentukannya sangat kecil sehingga jumlah yang terbentuk tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Oleh karena itu tubuh harus memperoleh vitamin dari makanan sehari-hari. poedjiadi, A., 1994 Bila jaringan tubuh ada dalam kondisi jenuh oleh vitamin C maka dari dosis yang diberikan parenteral, sebagaian besar akan dieksresikan didalam urine, sebaliknya bila suplai vitamin ini didalam jaringan tidak mencukupi, maka sebagian besar dari dosis vitamin C yang diberikan akan diretensi didalam tubuh dan sedikit sekali yang dieksresikan di dalam urine, sebagian kecil di dalam tinja dan sebagian kecil lagi di dalam keringat. Sediaoetama, A. D., 2004

2.2.4. Kegunaan Vitamin C

Salah satu fungsi utama dari vitamin C adalah berperan dalam pembentukan kolagen. Kolagen Universitas Sumatera Utara adalah sejenis protein yang merupakan salah satu komponen utama dari jaringan ikat, tulang rawan, matriks tulang dan lapisan pembuluh darah lainnya. Vitamin ini bertindak sebagai koenzim atau kofaktor pada proses hidroksilasi, baik secara aktif sebagai zat reduktor. Vitamin C sangat esensial dalam proses penyembuhan luka dan kemampuan tubuh untuk mengadapi stress dan injeksi. Tjokonegoro, 1985 Vitamin C bersifat reduktor, maka digunakan sebagai antioksidan. Disamping sebagai antioksidan, vitamin C diperlukan untuk kesehatan substansi matriks jaringan ikat, integritas epitel melalui zat perekat antar sel, pertumbuhan tulang dan gigi, kesehatan epitel pembuluh darah dan menurunkan kadar kolesterol. Hardjasasmita, H. 1991 Vitamin C juga membantu absorpsi kalsium dengan menjaga agar kalsium berada dalam bentuk larutan. Didalam industri pangan vitamin C digunakan untuk mencegah proses menjadi tengik, perubahan warna browning pada buah-buahan dan untuk mengawetkan daging. Vitamin C dikatakan dapat mencegah penyakit kanker kemungkinan karena vitamin C dapat mencegah pembentukan nitrosamine yang bersifat karsinogenik. Tubuh dapat menyimpan hingga 1500 mg vitamin C bila dikonsumsi mencapai 100 mg sehari. Jumlah ini dapat mencegah terjadinya skorbut selama tiga bulan.Tanda dini kekurangan vitamin C dapat diketahui bila kadar vitamin C darah dibawah 0,20 mgdl. Almatsier, S. 2004 2.3. Faktor-faktor yang menyebabkan hilangnya vitamin C 2.3.1. Pengaruh mikroorganisme Pada produk buah-buahan dengan keasaman tinggi maka mikroorganisme yang tumbuh kebanyakan jamur. Mikroorganisme pembusuk dengan mudah menginfeksi produk melalui luka yang diakibatkan penanganan selama periode pascapanennya. Seperti pada produk yang mengalami luka maka akan sangat memudahkan mikroorganisme tumbuh pada bagian luka tersebut. Demikian pula dengan serangga pengganggu seperti lalat buah, peletakan telur lalat biasanya terjadi saat buah masih berkembang di lapangan. Telur ini baru tumbuh dan berkembang menjadi larva atau ulat setelah buah mengalami pemasakan selama periode Universitas Sumatera Utara